Kamis, 30 Januari 2014

5 Tahun Lalu, Ini yang Dilakukan para Caleg Gagal

coblosnganggur

SELANG dua bulan ke depan, Indonesia akan menggelar pemilu 2014. Seperti kita ketahui, untuk jadi wakil (sebagian) rakyat butuh modal besar. Harapannya, tentu saja, setelah terpilih, modal itu bisa balik lagi.

Nah, lima tahun silam, ada banyak caleg stress gara-gara gagal tak terpilih pada pemilu legislatif di bulan April tahun 2009 itu. Berikut adalah sebagian data tentang caleg tak terpilih dan kemudian jadi stres. Daftar nama dan info diambil dari berbagai sumber media cetak maupun online.

  1. Caleg SK di Dapil I Kabupaten Sumbawa menarik kembali bantuan sebuah mesin genset yang disumbangkannya ke mesjid. Selain itu, ia juga menarik bantuan dana sebesar Rp 1 juta yang disumbangkannya ke dua mushallah.

Rabu, 29 Januari 2014

Gak Main-Main, Ternyata Kader PKS Memimpin 62 Juta Penduduk Indonesia

massa-kader-dan-simpatisan-pks-saat-milad-partai-ke-13-_130203204613-319

Dengan terpilihnya H. Abdul Ghani Kasuba sebagai Gubernur Maluku Utara, kini 4 kader PKS hadir memimpin negeri. Mereka memimpin dan mengayomi 2 dari 10 provinsi di pulau Sumatera, 1 dari 6 provinsi di pulau Jawa, dan 1 dari 2 provinsi di pulau Maluku. Ini artinya PKS memimpin 4 dari 34 provinsi  di Indonesia. Berikut nama-nama Gubernur kader PKS:

H. Ahmad Heryawan, Lc. (Gubernur Jawa Barat)
Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi., M.Sc. (Gubernur Sumatera Barat)
H. Gatot Pujo Nugroho, A.Md., S.T., M.Si. (Gubernur Sumatera Utara)
H. Abdul Ghani Kasuba (Gubernur Maluku Utara)

Jumat, 24 Januari 2014

8 Kesalahan Penyebab Banjir Versi Jokowi Ahok

gongxifatchoitanpangungxichoi

Jokowi tidak mungkin bersalah dalam banjir Jakarta. Berikut adalah deretan beritanya :

1. Jakarta Utara Banjir, Salah Penjaga Pintu Air
http://jakarta.okezone.com/read/2014/01/17/500/927758/jakarta-utara-banjir-ahok-salahkan-penjaga-pintu-air

Selasa, 21 Januari 2014

CERDASKAN BANGSA! INILAH JAWARA PARTAI KORUPTOR

grafik caleg korup

Berdasarkan data yang dirilis oleh @PilkadaUpdate, PDIP menjadi Juara 1 Partai Terkorup, disusul Golkar sebagai runner up.

Pencitraan? Ini Ilmunya

pencitraan jokowi

Agan2 sering denger kata pencitraan? Dan hampir tiap waktu kita disuguhin 'cerita' (bukan berita) 2 org yg gimanaaa gitu. Satu agan menteri, satu agan lagi gubernur. Modelnya, polanya plek sama.

Nah... inilah dia ilmunya Gan.

Selasa, 14 Januari 2014

Banjir Jakarta Membuktikan Proyek Pencitraan Jokowi Gagal

[caption id="attachment_1018" align="aligncenter" width="400"]100 hari jokowow Poster ini pernah membanjiri Jakarta dengan janji cukup 100 hari Jokowi mampu beresi masalah bajir di Jakarta.[/caption]

Banjir dan kemacetan merupakan problem utama Kota Jakarta. Dalam kampanye-kampanyenya para  Calon Gubernur Jakarta termasuk Pasangan Jokowi dan Ahok dalam Pilgub terdahulu, janji mengatasi banjir dan kemacetan menjadi jualan utama.

Jokowi dengan “blusukannya” telah mencuri hati dan simpati sebagian besar pemilih dan warga Jakarta sehingga terpilih menjadi Gubernur. Bahkan kepopuleran Jokowi melebar menjadi Tokoh Nasional, sehingga di gadang-gadang oleh para simpatisannya untuk menjadi Calon Presiden di Tahun ini.

Saya bukan warga Jakarta,bukan pembela dan sebaliknya bukan juga pembenci Jokowi. Saya hanya memakai logika saja, Kenapa Jokowi yang menurut saya hanya mempunyai prestasi biasa-biasa saja,baik sewaktu menjadi Walikota Solo maupun setelah sekarang menjadi Gubernur Jakarta begitu di puja-puja konon banyak orang?

Selasa, 07 Januari 2014

Pembantaian Dengan Dalih Memberantas Teroris by: @MustofaNahraa

BNPT dgn proyek deradikalisasi & Detasemen Khusus Antiteror (DENSUS) 88 dengan alasan memberantas aksi terorisme terus menerus membunuhi "terduga" teroris. Apakah bisa menekan jumlahnya atau justru semakin meningkat? 

Tulisan ini merupakan kumpulan kicauan di twitter yang disampaikan oleh sebuah akun M1L1K UM4T (@MustofaNahra) yang berkaitan dengan isu pemberantasan terorisme yang justru berubah menjadi 'state terorism'.





 

Rabu, 11 Desember 2013

Kuis Kebangsaan Ternyata Bohong

Inilah bukti bahwa Kuis Kebangsaan yang ditayang di RCTI tidak lain acara yang telah direkayasa.

Jelas sekali terdengar penelpon yang memenangkan hadiah menjawab dengan jawaban yang benar, padahal soal belum lagi dibacakan. Uniknya, kuis yang ditayangkan LIVE ini tidak dihentikan. Terlihat jelas sang presenter sempat tertegun sejenak namun pertanyaan tetap diteruskan. Jelas, jawaban yang diberikan bernilai benar.

Pengadilan Drama Seorang LHI

luthfi hasan ishaq_LHI

“Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Majelis Hakim, saya tidak menerima keputusan itu dan saya akan melanjutkan proses hukum berikutnya, baik proses hukum di dunia ini maupun di akhirat nanti”. Ujar LHI saat sidang berakhir senin (9/12) malam.

Perkataan LHI diatas menutup sidang pada malam itu. Malam panjang yang dinanti hampir sembilan bulan setelah drama suap impor sapi dimulai. Cerita persidangan kasus suap impor sapi ini bisa dikatakan bombastis layaknya drama sinetron. Berbagai intrik dan kejutan menarik muncul dalam rentang waktu yang tak terduga. Lika-liku fakta persidangan dan pemberitaan menambah serunya alur drama hingga mampu menyedot perhatian besar dari berbagai pakar hukum, masyarakat dan kalangan lainnya.

Selasa, 10 Desember 2013

Aktor Intelektual di Balik Suap SKK Migas

???????????????????????????

Kuasa hukum tersangka suap di SKK Migas Deviardi, Effendi Saman mengungkapkan asal-usul uang yang ditemukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menggeledah ruang kerja Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno senilai US$ 284.862. Menurut Effendi, uang yang disimpan di tas hitam kecil itu berasal dari Komisaris PT Kernel Oil Singapura Widodo Ratanachaitong.

Menurut Effendi, uang itu dipergunakan untuk kepentingan tender di lingkungan SKK Migas. Dalam perjalanannya, uang tersebut diterima Deviardi lalu diserahkan kepada mantan Ketua SKK Migas, Rudi Rubiandini yang juga telah menjadi tersangka dalam kasus ini.

Usai diterima, uang itu tak berlangsung lama dalam genggaman Rudi. Rudi, kata Effendi, selanjutnya memberikan uang itu kepada Waryono Karno dan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat Tri Yulianto. Penyerahan itu dilakukan Rudi kepada Tri atas permintaan Sutan Bathoegana untuk tunjangan hari raya (THR) komisi energi. “Jadi begitu asal mulanya,” kata Effendi di Jakarta, Senin (9/12).