Rabu, 08 April 2015

[BREAKING NEWS] Prabowo Ditangkap

ditangkapTernyata Prabowo ditangkap kejaksaan sejak Kamis (03/04) lalu. Entah kenapa, peristiwa menggegerkan ini terkesan ditutup-tutupi media. Setelah diperiksa selama 3 jam, Prabowo ditahan Kejaksaaan.

Setelah melakukan penahanan terhadap Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PDIP Luhur Pambudi Mulyono awal pekan kemarin, giliran Ketua Fraksi PDIP DPRD yang juga Bendahara PDIP Prabowo ditahan, Kamis (3/4). Penahanan itu dilakukan setelah sebelumnya Prabowo menjalani pemeriksaan selama tiga jam untuk kasus dugaan korupsi bantuan partai politik (Banpol) PDIP tahun 2010-2014.

“Tersangka tadi datang jam 10.00 WIB bersama penasehat hukumnya. Penyidik melakukan pemeriksaan dan akhirnya diputuskan untuk ditahan,” ujar Kepala Kejari Jasri Umar saat dimintai konfirmasi melalui Kasi Pidsus Ahmad Taufik Hidayat usai pemeriksaan Prabowo.

Lebih lanjut diungkapkan Taufik, pihaknya memutuskan untuk menahan anggota DPRD dari Dapil IV (Kutoarjo, Grabag, Butuh) tersebut untuk memudahkan proses penyidikan. “Alasannya normatif agar proses penyidikan lebih mudah,” katanya.

Selain itu, sambungnya, penahanan juga dilakukan agar tersangka tidak mengulangi perbuatannya dan juga tidak menghilangkan barang bukti. “Tersangka ditahan untuk 20 hari kedepan dan kami titipkan di rumah tahanan (Rutan) Purworejo,” katanya.

Sementara itu, penasehat hukum Prabowo, Tjahjono mengungkapkan, kliennya tersebut sebenarnya masih sakit. “Saat diperiksa gula darahnya masih 427. Tapi karena ingin segera menyelesaikan persoalannya, klien saya tetap mau diperiksa,” katanya.

Diungkapkan Tjahjono, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengambil langkah-langkah hukum. “Kami kumpulkan dulu bukti-bukti untuk langkah hukum selanjutnya. Entah itu penangguhan penahanan atau mengajukan praperadilan,” katanya.

Penyidik Kejari Purworejo menetapkan Luhur Pambudi Mulyono dan Prabowo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Banpol PDIP yang totalnya sebesar Rp 850 juta. Keduanya dipersangkakan karena penggunaan dana tersebut diduga tidak sesuai aturan.

Senin, 06 April 2015

PKS Adalah Kumpulan Bajingan & Penjahat Terbesar Negeri Ini

image

PKS Adalah Kumpulan Bajingan & Penjahat Terbesar Negeri Ini


Oleh Afwan Riyadi (@Af1_ )


Orang pintar katanya; melek media katanya; justru mau dibodoh-bodohi media.


Jokowi bajak sawah dipuja-puja padahal harga beras tetap saja naik. Hidayat Nur Wahid mebantu korban kebakaran dinyinyiri, padahal jelas memberi solusi.


Jokowi datang dari partai terkorup, PDI Perjuangan. Di masanya semua harga naik. PKS bukan partai terkorup. Tidak membuat daging sapi dan beras mahal.


Bukan PKS yang melemahkan KPK sampai hampir habis. Tapi siapa yang dituduh pro-koruptor?


Propaganda jahat. Tapi, apapun yang terjadi kami tetap melayani.


Bukan pula PKS yang duduk-duduk asik bareng buronan kasus BLBI.


Bukan PKS yang melego BUMN ke asing.


Bukan PKS yang menjual gas murah ke luar negeri.


Bukan PKS yang membunuh Munir dan Theys Eluay.


Bukan PKS yang merampok Bank Century.


Bukan PKS yang menenggelamkan Sidoarjo.


Bukan PKS yang memenjarakan aktifis.


Bukan PKS yang mencaci “Cina Anjing”.


Bukan PKS yang menyerbu rumah-rumah ibadah.


Tapi PKS tetaplah sasaran kebencian yang mengasyikkan.


Tapi PKS bagaikan partai terlarang yang memiliki dosa tak terampunkan.


Bagi mereka PKS bagaikan kumpulan ba****an yang siap merampok harta, jiwa, dan kehormatan.


PKS adalah sasaran hinaan. Tak perlu meminta maaf jika hinaannya salah sasaran. “Besok kita hina soal yang lain,” ujarnya.


PKS adalah sasaran hinaan. Maka dia boleh dihina. Dan tak boleh menghina. Menghina bagi PKS adalah kesalahan terbesar se-jagat raya. Menghina PKS adalah pahala jalan masuk surga. PKS balas menghina adalah dosa besar 7 turunan.


Berapa sih kerugian negara akibat ulah PKS se-Indonesia? Serius nanya.


Sementara Mentri Pertanian dari PKS sudah membawa swa-sembada beras bertahun-tahun secara berturut-turut.


Sementara Menkominfo dari PKS sudah membuat internet di negeri ini meningkat kecepatannya secara signifikan. Menkominfo memblokir situs-situs porno, mencoba menjaga moral anak bangsa.


Nurmahmudi yang enak dibully, membawa audir anggaran Depok WTP berkali-kali. Jokowi yang enak dipuja, membawa DKI turun jadi WDP. Aher yang tidak dianggap prestasinya, membawa Jabar surplus pendapatan. Jokowi yang pakai sendal saja dianggap prestasi, bawa DKI minus trilyunan rupiah. Ratusan prestasi Aher dianggap sepi. Jokowi turun dari mobil karena kebelet BAB ramai diangkat media kemana-mana.


Sekarang kalian menyesal pilih Jokowi karena ketipu pencitraan semu. Masih mau getol #saveAhok yang pakai jurus sama?


“Ah, selama PKS masih musuhi, kami selalu dukung Ahok & Jokowi.”


ABS baru adalah ‘Asal Bukan PKS’. Karena PKS adalah penjahat terbesar negeri ini. Mafia. Korup. Ba****an. Tukang Mesum. Tukang Bunuh Orang. Tirani. Tidak becus.


Saya jadi teringat kata-kata Pramudya Ananta Toer, “Bersikaplah adil sejak dalam fikiran.” Tapi tidak bakal kalau untuk PKS.


Semoga semua fitnah-fitnah ini menjadi penggugur dosa-dosa kami, para kader PKS yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi negeri ini.


Amiin.

Raja Salman vs Pengkhianat

raja-salmanRaja Salman VS Pengkhianatan


By: Nandang Burhanudin
****


Nampaknya, perang yang berkecamuk di Yaman tidak akan selesai dalam minggu atau bulan. Perang akan berkepanjangan. Tidak lagi antara 9 negara Sunni vs Syiah Houtsi, tapi juga melibatkan negara-negara besar.


Ya. Raja Salman sebagai komandan koalisi berhadapan pada fakta pengkhianatan di lapangan:

1. Pengkhianatan Uni Emirates Arab, yang membocorkan detail serangan 'Ashifatul Hazm kepada anak-anak Abdullah Shalih. Salah satu anaknya kini menjadi Dubes Yaman di Emirates. Bocornya detail serangan ini, membuat serangan 'Ashifatul Hazm tidak efektif.

2. Pengkhianatan Junta kudeta As-Sisi di Mesir. Di era Raja Abdullah, As-Sisi mengatakan, akan menjadi pelindung negara-negara Teluk termasuk Saudi. Baginya Mesir dan Teluk ibarat 2 sisi rel kereta api. Mudah! Namun kini, As-Sisi malah balik arah. Ia tidak akan mengirimkan pasukan Mesir membantu Saudi Arabia dalam perang Yaman.

3. Pengkhianatan Russia dan AS. Russia jelas-jelas membackup Syiah Houtsi dengan senjata-senjata rudal anti pesawat. Plus senjata serbu yang biasanya hanya dimiliki pasukan reguler. Padahal di era Menhan Bandar bin Sulthan, Saudi memborong puluhan pesawat tempur dengan syarat RUssia mendukung kudeta di Mesir. Di sisi lain, AS pun mengkhianati Raja Salman. Puluhan ribu pasukan AS di Saudi Arabia dan Qatar, nampaknya memilih diam dan membiarkan Saudi melawan SYiah Houtsi sendirian. Belum lagi kesepakatan AS-Iran soal senjata nuklir yang baru ditandatangani. Hal yang membuat Raja Salman marah!

4. Pengkhianatan intelejen. Perlu diketahui, intelejen Saudi masih terpengaruh oleh At-Tuwaijiri. Sekian puluh tahun menjadi orang paling dominan, tentu tidak serta merta bisa disingkirkan hanya dalam hitungan bulan.

Sebagai jalan keluar, Raja Salman mau tak mau harus kembali merevisi kebijakan Raja Abdullah yang terang benderang mendukung kudeta di Mesir. Seperti diketahui, Raja Salman pernah mengatakan, "Zhalamna Mursi" (Kita telah menzhalimi Presiden Muri). Raja Salman termasuk yang tidak setuju kudeta di Mesir.

Kini seiring dengan kebutuhan personil darat melawan Syiah Houtsi yang tidak bisa hanya dengan serangan udara, Raja Salman melakukan rekonsiliasi dengan Al-Ishlah Yaman sayap Ikhwanul Muslimin di Yaman. Targetnya, Ikhwan Yaman akan menjadi personil darat vs milisi Syiah Houtsi. Kemudian memperbaiki hubungan dengan Qatar dan Turki. Plus kemungkinan besar, Raja Salman akan mendorong jenderal militer Mesir lainnya untuk menggantikan As-Sisi.

Saya hingga kini masih terus mendoakan, Raja Salman dalam keadaan sehat walafiat. Lalu memohon kepada Allah dalam istikhoroh panjang, agar menunjukkan jalan terbaik. Karena nampaknya AS-Russia sepakat, membiarkan Teluk terutama Saudi Arabia berdarah-darah. Targetnya jelas, menyedot sumber daya ekonomi dan uang yang berlimpah di negara Teluk hingga kering sekering-keringnya.

Musuhi Media, Jokowi Lebih Kejam dari Soeharto

Apakah Jokowi bisa lebih kejam dari Soeharto karena memusuhi media? Kasus pemblokiran media Islam terus menggelinding seperti bola salju. Semakin jauh menggelinding, semakin membesar. Dampaknya pun menjadi tak terkontrol lagi. Protes pun semakin massif. Bahkan di masjid-masjid sudah menjadi topik perbincangan yang panas, “Jokowi anti Islam”. Para jurnalis warga yang selama ini kontra terhadap konten beberapa media Islam bahkan mulai bergabung, menolak pemblokiran.

Bagi mereka pemblokiran media Islam yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi jauh lebih buruk, jika dibandingkan dengan pemerintahan Soeharto sekali pun. Menurut mereka, dalam hal pembredelan media, Jokowi jauh lebih kejam dibandingkan Soeharto.

Mari kita bandingkan dengan kasus pembredelan Majalah Tempo yang fenomenal dan tercatat sebagai sejarah hitam pers Indonesia.

Pada 21 Juni 1994, Tempo dibredel bersama dengan Editor dan Detik oleh Menteri Penerangan Harmoko atas perintah Presiden Soeharto. Alasannya, Tempo menerbitkan laporan investigasi tentang skandal pembelian 36 unit kapal perang eks-Jerman Timur oleh Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie.

Dalam investigasinya, Tempo melaporkan telah terjadi penggelembungan harga dari USD12,7 menjadi USD 1,1 miliar. Selain itu, sebagian besar kapal perang tersebut langsung menjadi besi-besi tua terapung setibanya di Indonesia, karena rusak, biaya perbaikannya sangat mahal,  atau onderdilnya sudah tidak tersedia lagi.

Dalam keterangan persnya, Harmoko menjelaskan bahwa penbredelan terhadap Tempo, Editor dan Detik dilakukan karena majalah tersebut telah memberitakan hal-hal yang tidak benar, meresahkan dan dapat mengganggu keamanan nasional.

Simak baik-baik alasan resmi pemerintah ORBA ketika membredel Tempo yaitu telah memberitakan hal-hal yang tidak benar, meresahkan dan dapat mengganggu keamanan nasional.

Artinya, pemerintah ORBA pimpinan Presiden Soeharto yang terkenal sangat otoriter, keras dan antidemokrasi, tetapi saat membredel Tempo memberikan keterangan pers lengkap dengan alasan resmi pembredelan. Bahkan sebelum dibredel Tempo pernah 2 kali mendapat surat teguran dan Departemen Penerangan.

Bagaimana dengan pemblokiran media Islam di era Presiden Jokowi?

Tanpa ada angin dan hujan, tanpa ada keterangan apapun tiba-tiba 22 situs media Islam langsung diblokir. Lebih ironis lagi baik BNPT maupun Kemenkominfo saling menyalahkan ketika datang protes bertubi-tubi. Pihak BNPT bahkan berkali-kali menyatakan dihadapan media bahwa lembaganya telah terzalimi dengan adanya pemberitaan massif terkait pemblokiran. Menurut pihak BNPT, seharusnya yang disalahkan terkait pemblokiran situs media Islam adalah Kemenkominfo yang melakukan pemblokiran bukan BNPT. Nah loh…..

Jika di era ORBA yang otoriter, keras dan antidemokrasi saja, sebelum dilakukan pembredelan ada surat teguran lalu ada keterangan pers yang menjelaskan alasan pembredelan. Maka menjadi sangat ironis, ketika di era Reformasi dimana kebebasan berekspresi sebagai salah satu tuntutan reformasi, justru pemblokiran media Islam dilakukan tanpa pemberitahuan apapun.

Dan sejarah membuktikan, ketika Tempo dibredel terjadi protes besar-besaran dikalangan mahasiswa dan wartawan yang memberi simpati pada Tempo. Dan ketika Tempo terbit kembali pasca reformasi, langsung menjadi majalah nomor satu karena mendapat “iklan gratis” akibat pembredelan.

Maka tidak heran ketika umat Islam mulai bertanya dan mencari informasi tentang situs-situs media Islam yang dibredel tersebut. Terbukti di masjid-masjid, topic pemblokiran media Islam menjadi topikhangat dalam perbincangan.

Jadi dengan membandingkan pembredelan Tempo dan pemblokiran media Islam, siapa yang lebih kejam, Soeharto atau Jokowi?

Catatan: Saya pun tidak suka terhadap situs Voa-Islam dan Arrahmah, tetapi ketidaksukaan saya tidak akan mematikan rasionalitas saya untuk terus memperjuangan kebebasan berekspresi.

Hanya satu kata, lawan!!!

Minggu, 29 Maret 2015

Seni Memberi

image

Seorang pengemis setengah baya mengiba di balik jendela mobil seorang sahabat, pengusaha muda, Gadis namanya. Ia hanya mengangkat tangan tanda tak bersedia memberikan uang diimbuhi kalimat singkat, "Maaf!"
"Seribu, 2.000 saja, Non, buat makan!" si pengemis tetap mengiba. “Maaf,” katanya lagi. Lampu hijau menyala, Gadis melaju meninggalkan lampu merah tanpa memberi sepeser pun pada si pengemis.
Di sebuah pertigaan, seorang nenek tua tampak sabar memungut satu per satu botol dan gelas bekas minuman mineral di pinggir jalan. Gadis meminggirkan mobilnya, turun dan mengobrol sebentar dengan sang nenek. Sejurus kemudian, mengulurkan uang 50 ribuan dari dompet tanpa diminta.
Segenap doa keluar dari mulut sang nenek agar rezeki mengalir buat sang pemberi sedekah. Sahabat saya hanya tersenyum dan berlalu.
Sejam kemudian, ia bertemu seorang kakek penjual pisang. Lagi-lagi, Gadis memberhentikan kendaraannya."Berapa, Pak?" "20 ribu setandan.” Gadis mengeluarkan uang 100 ribuan dan mengambil pisang setandan, kemudian berlalu tanpa mengambil uang kembalian.
Kejadian berturut-turut tadi sebenarnya bukan hal luar biasa. Siapa pun yang dekat dengan si Gadis terbiasa melihatnya menghentikan kendaraan mendadak mengikuti dorongan hati. Tetapi, pilihannya hari ini mengusik keingintahuan saya yang sejak tadi hanya duduk di sisinya dan memperhatikan.
"Kalau boleh tahu, mengapa kamu tidak bersedekah kepada si pengemis walau hanya 2.000, tapi memberi pemulung dan penjual pisang uang cukup besar?" Gadis terdiam sebentar sebelum menjawab.
"Kamu tahu, sebagian orang mungkin berpikir, jika memiliki uang Rp 50 ribu dan diberikan ke masing-masing pengemis Rp 2.000 maka akan membahagiakan 25 orang. Sedangkan, jika memberi Rp 50 ribu pada satu pemulung atau penjual tua berarti hanya membahagiakan satu orang saja."
Saya tak menyela, sebaliknya, meminta teman baik semasa sekolah itu kesempatan melanjutkan. "Tapi, saya memilih memberi satu pemulung atau penjual tua uang dalam jumlah lebih daripada uang kecil kepada banyak pengemis. Sebab, pengemis yangkita jumpai di jalan raya sebagian besar bukan tidak mampu melakukan pekerjaan. Mereka mengemis sebagai profesi. Mereka punya baju bagus, tapi memilih memakai baju lusuh agar membangkitkan simpati. Ini manipulasi. Saya tidak rela bersedekah karena dimanipulasi."
Saya mengangguk.Sepakat dengan penjelasannya. "Jika saya memberi 25 orang pengemis, berarti saya mendukung orang sebanyak itu untuk terus mengemis dan membiarkan mereka memanipulasi rasa kasihan orang. Sebaliknya, jika saya bersedekah kepada satu pemulung atau penjual tua, berarti saya memberi dukungan pada mereka yang mau bekerja keras untuk menghasilkan uang, bukan dengan mengemis, meskipun secara fisik sudah renta."
Kalimat-kalimat berikutnya lahir diiringi senyum geli. “Dulu saya pernah menawarkan pekerjaan kepada beberapa pengemis. Sebagian bertanya, apakah pekerjaan yangsaya tawarkan bisa menghasilkanRp 10 juta sebulan sebagaimana mengemis?"
Pertanyaan balik yang sempat mengagetkannya, sebab sebagian besar pegawainya saja tidak memiliki penghasilan sedemikian. "Serius, para pengemis bisa dapat Rp 10 juta sebulan?"
Anggukan kepala si Gadis sepenuhnya menghapus keraguan."Awalnya, saya juga tidak percaya. Tapi, coba hitung. Rata-rata lampu merah berhenti 60 detik. Berarti dalam satu jam ada 60 kali lampu merah. Jika pengemis mengejar tiap peluang lampu merah dan setiap lampu merah mendapat Rp 2.000, maka sejam diprediksi penghasilannyabisa mencapai Rp 120 ribu. Jika bekerja selama delapan jam penuh maka potensi penghasilannya mencapai Rp 960 ribu per hari. Anggap ia hanya menunggu di satu sisi, berarti dia akan mendapat Rp 480 ribu per hari. Wajar jika mengemis menjadi bisnis besar. Bahkan,ada pihak yang mengumpulkan mereka untuk dikaryakan sebagai pengemis."
Mobil telah terparkir di halaman rumah saya. Sebelum berpisah, sang sahabat menutup pembicaraan. "Wallahua'lam apakah cara saya salah. Hanya, rasanya tidak adil jika pengemis mendapat penghasilan lebih dari mereka yang bekerja keras. Berbeda jika ada pengemis di daerah bencana yang meminta-minta karena kehilangan segalanya.” Saya mengangguk, melambaikan tangan hingga kendaraannya menghilang di gerbang kompleks.
Begitu banyak keutamaan bersedekah yang Rasulullah sampaikan menjadi motivasi tersendiri untuk berbagi. Sedekah bisa menambah rezeki, juga menolak bala. Sedekah memadamkan amarah Allah. Sedekah yang ikhlas mampu menolak su’ul khatimah atau jelek dalam menemui kematian. Sedekah pun bisa menjadi jalan kesembuhan.
Bahagia ada bukan karena menerima, melainkan dengan memberi. Mengenal si Gadis bertahun-tahun cukup bagi saya untuk mengerti jalan sedekah yang dipilih-Nya demi membuka pintu keridhaan Allah. Hari ini, ditambah sebuah pelajaran baru, menggabungkan semangat berbagi dengan seni memberi. Memilih dengan bijak dari begitu banyak cara berbagi hingga lebih banyak mendatangkan manfaat dan kebaikan.


Oleh Asma Nadia

Jumat, 27 Maret 2015

Ini Hari Jumat, Bersiap-siaplah Saudaraku


  1. ustad hilman rosyadAyo bergegas tuk beraktifitas pagi ini menjemput berkah dan fadhilah, ingat! ini hari jumat, hari teristimewa bagi umat Islam

  2. Hari ini bnyk hal yg disunnahkan untuk diamalkqn sbg penghormatan thd keagungan hari jumat

  3. Selain penunaian kewajiban keseharian dg sempurna dan tepat waktu, umat Islam diharuskan bersih, harum dan perlente ..

  4. dzikr, do'a, istighfar, shalawat dan wirid quran lbh bnyk dan beragam daripada hari2 lainnya .. tilawah surat alkahf adlh slh satunya

  5. Hadir di masjid lbh awal adlh dianjurkan guna melakukan shalat jumat, pilih shaf terdepan .. shalat sunnah, dzikr & tawah sngt dianjurkan ..

  6. Saat adzan zhuhur simak dan renungkan setiap kalimat yg dikumandangkan sang muadzin, bknnya bersiap tidur dan merapikan barisan bulu mata ..

  7. Khatib berbicara palagi dg loud speaker itu buat disimak dg baik, karena isinya nasehat agar kita bertaqwa & jadi muslim yg baik

  8. Jgn tidur saat khutbah berlangsung, bila masih berharap pahala shalat jumat, pahalanya akan hilang bila hilang kesadaran saat khutbah

  9. Pahala shalat jumat sngt bergantung pd keikhlasan dan keseriusan kita menghadirkan jiwa raga di slrh prosesi jumat

  10. Selain tidur, hindari pula, ngelamun/ngekhayal, senda gurau dan ngobrol (palagi ngobrol sendirian) karena itu semua batalin pahala juga

  11. Abis jumatan jgn tiduran di masjid, tapi segera bergegas beraktifitas yg produktif, maksi dan lanjutin kerja cari nafkah ..

  12. Bila shalat jumat di masjid lingkungan rumah, bawa anak laki ke masjid jg, dudukkan dia di samping kita jgn dilepas maen sama anak laen ..

  13. Nah yg diterangin tadi ttg adab jumat berlaku buat laki dan perempuan, hny yg laki amat sngt dianjurin banget pisan

  14. Untuk shalat jumat berjamaah, perempuan pun diperbolehkan jika mmg disiapin space tuk jamaah perempuan, bila tidak, cukup shalat zhuhur sj

  15. Bagi kaum perempuan yg berkarir dan bekerja di perkantoran, hindari jalan2 di mall plus cekakak cekikik di food court ngobrolin yg ga jelas

  16. Sebaiknya para karyawati perkantoran saat lelaki jumatan, bikin kegiatan shalat zhuhur plus ceramah oleh ustadzat agar sama2 dapat fadhilah

  17. Binroh tiap perusahaan terutama bid kemuslimahan selenggarakan kegiatan pengajian bagi karyawati saat shalat jumat berlangsumg ..

  18. Kegiatan kemuslimahan pas jumatan semestinya juga diadain sama anak2 rohis di kampus & sekolahan buat siswi & mahasiswi

  19. Sementara kaum ibu or perempuan muslimah yg pada di rumah pun, saat jumatan hrs nyimak khutbah dari speaker masjid terdekat
    shalat zhuhur bagi perempuan di hari jumat boleh diawalkan selepas adzan, diakhirkan sehabis selesai khutbah juga boleh ..

  20. Disunnahkan kaum muslimah nyiapin hidangan istimewa buat disantap bersama kaum lelaki sepulang dari shalat jumat, krn jumat adlh hari raya

  21. sekian deh kultwit sy menyambut hari mulia hari jumat ini, semoga berkenan dan bermanfaat .. :) END


 

Disalin dari kultwit Ustad Hilman Rosyad dan Chirpstory

Kamis, 26 Maret 2015

Suka Membantu Istri? Mantapks....

Istri: “Bang, tolong bantuin aku dong…. Gimana sih cara memindahkan tulisan  dengan format MS-Word dari komputer ini ke dinding fesbuk-ku? Ajarin dong…”

Suami: “Kan dulu pernah aku ajarin caranya Dek. Masa’ lupa melulu sih?”

Istri: “Yah Abang, kan emang aku gaptek. Jadi cepat lupa urusan seperti ini. Ajarin lagi dong Bang… Penting nih….”

Suami: “Makanya kalau diajarin itu diperhatiin, biar bisa ngerjakan sendiri….”

Istri: “Iya deh Bang, maaf ya… Ntar aku akan mengingat deh. Tapi tolong ya Bang, sekaliiiii lagi saja, aku diajari lagi ya Bang. Please…”

Suami: “Yang dulu itu juga kamu bilangnya sekali itu lagi aja diajarinnya. Ternyata ini minta diajarin lagi. Kamu gak pernah perhatiin sih…”

Hmmmmmmh…. Anda pernah mengalami kejadian semacam ini? Memang sulitnya apa sih mengajari sekali lagi untuk urusan sesederhana itu? Bahkan seandainya harus mengajari sepuluh atau duapuluh kali lagi? Apa beratnya bagi suami melakukan hal itu demi membantu istri tercinta?

Pada mereka yang tengah pacaran dan dimabuk asmara, jangankan cuma mengajari sepuluh kali, diminta sang pacar mengajari hal sama seratus kali sehari pun pasti akan dilakukan dengan suka cita. Kalau perlu minta lebih sering lagi mengajarinya, karena akan sering bertemu dan berinteraksi dengan kekasih hati. Setelah menikah dan hidup berumah tangga, sering urusan memberikan bantuan itu dianggap sebagai sesuatu beban, bahkan kadang dianggap sebagai sikap manja yang berlebihan dari pasangan.

membantu istri masawepdotcomMenjadi Suami yang Senang Membantu Istri


Pada tiga postingan sebelumnya, telah saya sampaikan tugas suami terhadap istri, agar hubungan di antara mereka menjadi harmonis, nyaman dan bahagia. Tugas pertama adalah menjadi suami yang penuh pengertian kepada istri, tugas kedua adalah menjadi suami yang penuh perhatian kepada istri, dan tugas ketiga adalah menjadi suami yang penuh cinta kepada istrinya. Sekarang saya sampaikan tugas keempat dari Sepuluh Tugas Suami, yaitu menjadi suami yang senang membantu istri.


Dalam kehidupan keluarga, suami dan istri semestinya telah memiliki pembagian peran yang berkeadilan di antara mereka berdua. Apa yang menjadi tanggung jawab suami dan apa yang menjadi tanggung jawab istri untuk diselesaikan oleh masing-masing, dan apa yang menjadi tanggung jawab bersama. Kendatipun sudah ada pembagian tanggung jawab tersebut, akan sangat indah jika keduanya senang membantu pasangan dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.


Jika suami senang membantu istri, bisa dipastikan istri akan merasa bahagia. Bukan saja merasa terbantu karena suami ikut terlibat dalam menunaikan kegiatan yang menjadi tanggung jawab istri, namun juga membuat istri merasa tersanjung dan merasa dicintai suami. Senang membantu ini sesungguhnya sudah menjadi watak orang yang mencintai, bukan sesuatu yang sulit dilakukan. Gambaran paling mudah adalah pada pasangan yang tengah jatuh cinta dan dimabuk asmara.


Sepasang kekasih yang tengah jatuh cinta, akan berlomba memberikan bantuan apapun yang diminta oleh kekasihnya. Bahkan tidak perlu sampai diminta, seseorang akan menawarkan bantuan kepada kekasih yang dicintainya. Rela mengantar kemanapun ia mau pergi, rela menunggui si dia berlama-lama, rela mengerjakan apa yang ia minta. Saat mengerjakan bantuan untuk kekasih, rasanya sangat bahagia karena bisa membantu si dia yang sangat dicintainya. Tidak ada rasa mengeluh, tidak ada rasa menyesal, tidak ada rasa lelah dalam membantu kekasih hatinya.


Semestinya suasana seperti ini selalu dijaga setelah hidup berumah tangga. Meminta bantuan kepada pasangan adalah hal yang wajar saja, karena semua dari kita memiliki keterbatasan dan kekurangan. Maka sisi ini yang digenapkan oleh pasangan, dengan meminta bantuan. Di sini tugas para suami menjadi sangat berarti. Apabila para suami senang membantu istri, akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan membahagiakan para istri. Namun jika untuk meminta bantua suami saja istri merasa takut, tentu ini menandakan ada sesuatu hal yang tidak pada tempatnya.



Membantu Aktivitas Rutin Istri


Di antara hal yang bisa dilakukan suami dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu aktivitas rutin istri. Pada umumnya, para istri akan bangun pagi untuk membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan, atau mengurus si kecil jika tengah memiliki bayi. Aktivitas rutin seperti ini memakan waktu dan juga menguras tenaga. Kemampuan multitasking perempuan membantu para istri untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang bersamaan di pagi hari.

Kendati istri tidak pernah mengeluh soal aktivitas rutin di rumah, akan sangat membahagiakan istri apabila suami dengan ringan hati memberikan bantuan untuk mengurangi kesibukan istri. Ada bagian kegiatan kerumahtanggaan yang bisa dikerjakan suami sehingga istri merasa lebih ringan menyelesaikan aktivitas sehari-hari. Dari berbagai kegiatan istri di dalam rumah, ambil beberapa bagian yang bisa dikerjakan oleh suami. Dengan cara ini, semua kegiatan praktis kerumahtanggaan bisa tertunaikan. Apalagi jika dalam keluarga tidak memiliki tenaga pembantu.

Membantu di Saat Istri Sangat Memerlukan Bantuan


Ada kalanya istri berada dalam situasi yang sangat memerlukan bantuan suami. Tidak selalu dalam urusan yang sifatnya sangat besar, bahkan terkadang untuk sebuah urusan yang tampak sangat sepele dan sederhana di mata suami. Seperti contoh dialog di atas, hanya urusan memindah tulisan dari komputer untuk dipasang di dinding fesbuk, namun karena istri benar-benar tidak bisa melakukannya, ia harus meminta tolong kepada suami untuk mengajarinya. Semestinya suami tidak perlu mengomeli dan memarahi istri hanya karena ia tidak mengerti cara melakukan tindakan seperti itu.

Jangan berat memberikan bantuan yang sangat diperlukan istri, walaupun untuk hal-hal yang tampak sepele seperti itu.

Istri: “Bang, tolong bantuin aku dong…. Gimana sih cara memindahkan tulisan  dengan format MS-Word dari komputer ini ke dinding fesbuk-ku? Ajarin dong…”

Suami: “Oh, itu mudah sekali Dek. Cukup lakukan copy paste, sudah selesai….”

Istri: “Iya Bang, tapi gimana caranya melakukan copy paste?”

Suami : “Pertama, tulisan yang akan dipindah itu di blok dulu Dek. Lalu pilih opsi copy, kemudian di-paste di dinding fesbuk. Gampang kan?”

Istri: “Emmm, gimana cara melakukan nge-blok tulisan ya Bang?”

Suami: “Bisa dengan pencet control A bersamaan Dek.”

Istri: “Oh iya Bang…”

Yakinlah, para istri akan sangat bahagia apabila melihat para suami senang dan ringan membantu mereka, apalagi pada saat istri memang tengah berada dalam kondisi sangat memerlukan bantuan.

Membantu Tanpa Diminta


Akan lebih menyenangkan lagi bagi para istri, apabila suami bersedia memberikan bantuan praktis tanpa harus diminta. Ketika melihat istri sedang memasak di dapur, kemudian anak yang masih balita mendadak menangis, maka suami hendaknya segera berinisiatif untuk mengurus si kecil agar bisa menenangkan tangisnya, atau suami memilih menyelesaikan proses memasak agar istri bisa mengurus anak. Bantuan suami tanpa diminta oleh istri seperti ini akan sangat menyenangkan bagi istri, karena merasa mendapat perhatian dan bantuan yang sangat meringankan bebannya.

Ketika melihat istri tengah sibuk dengan berbagai pekerjaan kerumahtanggaan, sangat bijak apabila para suami langsung membantu mengambil salah satu pekerjaan yang bisa dilakukannya pada waktu itu.

Suami: “Sini aku saja yang menyelesaikan menggoreng telor Dek, kamu urus si kecil biar gak nangis….”

Istri: “Oke Bang, waw senang sekali digorengin telor….”

Menawarkan dan memberikan bantuan tanpa diminta istri, menandakan suami sangat peduli dan perhatian terhadap kondisi istri. Dengan cara seperti ini istri akan merasakan perhatian dan pengertian suami yang sangat diperlukannya. Istri akan merasa dicintai dan diperlukan oleh suami, sehingga ia merasa bahagia dan nyaman hidup bersama suami tercinta.

Suami: “Dek, jadinya sudah bisa melakukan copy paste?”

Istri: “Ehmm, tadi Abang bilang untuk mem-blok tulisan dengan memencet control A bersamaan kan?”

Suami : “Iya Dek…. Ada masalah?”

Istri: “Eeemmm…. Iya Bang. Malu mau ngomongnya….”

Suami: “Gak usah malu Dek…. Sini aku bantu….”

Istri: “Yang Adek ga tau, control A itu yang mana ya Bang?”

Suami : “Aaaaaarrrrrrrrgghhhh….”

Selamat sore sahabat semua.

 

Disalin ulang dari tulisan Cahyadi Takariawan

Menghukum Tanpa Marah

menghukum anak masawepdotcomBunda mulia yang dirahmati Allah SWT, ijinkan saya malam ini membagi sedikit ilmu yang saya ingin tambahi. Karena bagi saya, cara termudah melipatgandakan apa yang kita punya adalah membaginya, cara paling gampang belajar adalah mengajarkannya.

Maaf saya yang sebesarnya jika saya terkesan sombong dan merasa lebih pintar dari para bunda mulia. Sungguh, apa yang akan saya sampaikan tak lebih dari pengalaman kami (saya dan istri) dalam menghadapi anak-anak kami yang hebat-hebat itu. Ya, pengalaman kami sebagai orangtua yang terus-menerus belajar sebagai orangtua, yang tak ingin suatu hari nanti di Padang Masyar harus berdebat dengan buah hati kami karena dianggap kami telah jadi orangtua yang gagal.

Para Bunda Mulia, belajar menjadi orangtua adalah sebuah proses tanpa henti tapi punya tujuan yang jelas. Tujuan kita adalah mengantarkan diri kita sendiri dan anak-anak kita dalam jannah Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

 

Ibu, Mengapa Marah?


Bunda Mulia, kenapa sih kita marah? Apakah iya kita marah karena ‘kebandelan’ anak-anak kita? Atau jangan-jangan kita kita marah oleh sebab lain, dan ‘kebandelan’ anak kita hanyalah sekedar pemicu kecil.

Baiklah, mari kita perhatikan beberapa kondisi berikut yang sering menyebabkan kita dalam sebuah ketidakstabilan emosi, antara lain:

  1. Kondisi keuangan. Ya... faktor ekonomi sering kali menjadi sebab utama menjadikan kita lebih mudah tersulut amarahnya. Tekanan kebutuhan yang tidak sebanding dengan penghasilan kita sering menjadi masalah yang pelik dan menyita energi emosional kita.

  2. Sedang mengalami kondisi tidak nyaman dengan pasangan kita. Begitulah, saat suami-istri komunikasi sedang terganggu, maka saat itu pulalah komunikasi dengan anak menjadi tergannggu pula. Akibatnya sudah pasti, tiba-tiba saja kita menjadi orangtua yang kesulitan bicara lembut kepada anak-anak kita. Kita kehabisan kata-kata yang lebih baik dalam berrkomunikasi walaupun kita sdh belajar parenting sekalipun, lupa memilih kata yang pas untuk kondisi anak kita saat itu.

  3. Sedang dibebani pekerjaan kantor. Pekerjaan kantor yang menumpuk dan harus diselesaikan dalam waktu yang dekat menjadikan seluruh energi dan perhatian kita tersita. Akibatnya anak hanya mendapatkan sisa, itupun kalau masih ada sisannya. Tak jarang tanpa sadar kita menganggap anak-anak dan rumah adalah tambahan masalah selain beban kantor, sehingga kita pulang kerumah denag mindset negatif.

  4. Ehemmm..... silahkan bagi yang tidak setuju. Tapi apapun ceritanya, kondisi siklus bulanan ini menciptakan ketidaknyamanan yang berimplikasi pada kemampuan menjaga emosi.


Para Bunda Mulia, perhatikanlah. Dari kondisi di atas, adakah hubungannya dengan anak kita? Ternyata tidak ada bukan? Lalu kenapa kita yang minta pengertian mereka? Padahal sesungguhnya kitalah yang butuh pengertian.

Parenting is never about us, is must about them. Parenting itu bukan tentang kita para Bunda Mulia. Parenting itu adalah tentang mereka. Maka pahamilah dulu hal ini, bahwa kita harus menyelesaaikan masalah kita dahulu, masalah kemampuan kita mengontrol emosi kita.

 

Apa Harus Menghukum Anak?


Saat kita mendapati anak kita melakukan aktifitas yang tidak kita setujui, sering kali menjadi pemicu kemarahan kita. Dan kemarahan kita itu berujung pada menghukum. Bisa Bunda perhatikan polanya kan?

‘Bandel’ --> Tidak setuju --> Marah --> Hukuman

Nah, perhatikanlah. Ternyata sering kali hukuman yang kita berikan lebih karena kemarahan kita, bukan karena tingkah anak kita.

Saat kita mendapati perbuatan keliru anak kita, fokus utama yang harus kita lakukan adalah menghentikan kekeliruan itu, menciptakan pemahaman dalam pikirannya atas kekeliruannya tersebut, dan mengambil sebuah momentum bahwa kekeliruannya itu tidak boleh terulang.

Perhatikan polanya.

Keliru --> Hentikan --> Pahamkan --> Tidak diulangi

Adakah bagian marah apalagi hukuman disitu? Ternyata tidak perlu ada Bunda Mulia.

 

Menghukum Tanpa Marah


Namun ada kalanya kita harus menerapkan ketegasan dalam pola asuh. Hal ini ini untuk memberi penekanan yang lebih pada anak akan bahaya atas kekeliruan yang ia lakukan.

Saat anak mengulangi kekeliruannya, beri dia kesempatan untuk membela diri. Ajak dia menyampaikan alasan atau latarbelakang perbuatannya. Sering kali kekeliruan anak tidak sesederhana apa yang kita lihat. Seringkali kekeliruan itu karena sebab lain, dan ia harus kita beri ruang untuk menjelaskan dengan bahasanya.

Dengan membiasakan pola komunikasi demikian, kita sedang melatih anak kita menjadi manusia sejati. Menjadi manusia yang siap menulis sejarah dengan pikirannya. Secemerlang apapun pikiran anak kita hanya akan sia-sia jika ia tak punya kemampuan membahasakannya.

Anak-anak kita adalah pelaku sejarah di masanya. Kita sedang melatih calon-calon pemimpin kehidupan, tepat di dalam rumah kita sendiri. Maka jangan jadi orang pertama yang menghalangi keluarbiasaan anak-anak kita hanya karena kegagalan kita mengelola marah.

Jika pun kita harus tegas, dalam bentuk memberi hukuman, lakukanlah dengan cinta. Jangan pernah menghukum anak kita karena marah, karena kita tidak sedang berhadapan dengan musuh. Kita berhadapan dengan buah hati kita sendiri.

 

Penutup


Kalau Bunda Mulia gagal di hari ini, maka bersiaplah atas keburukan dan kerusakan yang mungkin lebih parah terjadi di depannya nanti. Umur kita hanya tinggal beberapa puluh tahun lagi. Tapi anak-anak kita hidup jauh lebiih lama, dan dia mewarisi pola asuh kita untuk anak-anak mereka. Kita mewarisi keburukan atau keindahan pada keturunan kita, pilihan ada tangan kita saat ini.

Demikianlah Bunda Mulia yang dirahmati Allah SWT. Ayo, terus belajar menjadi orangtua paripurna. Kitapun harus menghebatkan diri kita, karena kita diberkati dengan anak-anak yang hebat.

 

Tulisan ini adalah materi yang saya sampaikan dalam Kajian yang diadakan oleh Fasil 8 Akhwat ODOJ pada Rabu malam (25/03)

Bloking Media oleh Rejim Jokowi

media blocking1. banyak yang bingung, kenapa aksi mahasiswa yang begitu massif bisa luput dari pemberitaan. hanya sepintas lalu, bukan berita utama?

2. banyak juga yang merasa aneh, kenapa aksi demo nelayan hanya disorot anarkhi yang terjadi, bukan substansi dari apa yang mereka tuntut?

3. apakah pemred sudah diberi uang ratusan milyar seperti info yang beredar beberapa waktu terakhir?

4. berikut kami sampaikan analisa mengenai hal ini. bila ada deal antara pemerintah dg media, bentuknya seperti apa? kita bahas bersama.

5. seperti telah kita ketahui, bahwa media massa telah menjadi lumbung informasi rakyat pasca dibukanya kran reformasi, 17 tahun lalu.

6. seiring berjalannya waktu, kepercayaan rakyat pada media menjadi besar. sayang, besarnya kepercayaan itu justru membuat media jumawa.

7. media seringkali memberitakan dengan tidak benar. ini contohnya, membela Pancasila disebut komunistophobic - m.tribunnews.com/seleb/2015/02/…

8. contoh terbaru adalah tidak diberitakannya dengan berimbang aksi mahasiswa yang menentang pemerintahan @jokowi_do2. sepi pemberitaan.

9. bagaimana hal itu bisa terjadi? | besar kemungkinan telah terjadi konsensus antara pemilik media (bukan pemred) dg pemerintah.

10. tentu konsesus itu bukanlah berupa uang cash dari pemerintah kepada pemilik media. bodoh sekali bila itu terjadi.

11. konsesus itu bisa berupa proyek atau kesepakatan lain yang berkaitan dengan gurita bisnis pemilik media massa. main cantik.

12. contoh: pemilik media 'A' diberi hak pengelolaan kabel serat optik bawah laut di wilayah Indonesia Timur.

13. contoh: pemilik media 'B' mendapat pengelolaan jalan tol di wilayah Jawa.

14. contoh: pemilik media 'C' mendapat dana pelunasan dari APBN untuk membereskan insiden beberapa tahun lalu.

15. dan masih banyak contoh konsensus lain yang dibangun antara pemerintah dan bos media. silahkan telusuri.

16. tentu tidak ada 'makan siang gratis'. | Pemerintah memberikan kue-kue tadi tidaklah cuma-cuma. harus ada imbal balik yang didapat.

17. apa imbal balik dari bos media kepada pemerintah? | salah satunya dengan memblock segala pemberitaan yang merugikan pemerintah.

18. termasuk berita-berita yang memungkinkan menjadi pemicu aksi massa yang lebih besar, seperti demo mahasiswa.

19. lihat contoh berita. saat @jokowi dihajar habis karena penampilannya saat bertemu Sultan Brunei, media membela - jabar.tribunnews.com/2015/02/10/die…

20. segala cara dicari sebagai argumentasi agar @jokowi_do2 tampak 'perfect' dimata rakyat.

21. apakah trik blocking berita itu efektif untuk membendung pergolakan? | kalau tak efektif, Istana sudah dikepung puluhan ribu mahasiswa!

22. kita tarik ke era orde baru, saat media 'diborgol' pemerintah. mereka menyatu dg mahasiswa, berita apapun yg menentang pak Harto dimuat!

23. aksi mahasiswa yang awalnya kecil, krn mendapat sokongan yang begitu massif dan kontinyu dari media, dalam waktu singkat menjadi besar!

24. bayangkan bila aksi mahasiswa beberapa waktu lalu tidak diblock, mungkin hari ini@jokowi_do2 sudah berstatus mantan Presiden RI!

25. begitu besar peran media saat ini. mereka mampu membangun opini tentang siapa yang harus dijadikan teman, dan siapa yang harus dimusuhi.

26. tapi media lupa, kenapa mereka bisa begitu kuat seperti saat ini atas perjuangan siapa? mereka mendurhakai yang telah membesarkannya.

27. siapa yang telah membesarkan media? | tentu saja mahasiswa dan rakyat yang bersatu dan membebaskan media dari pasungan orde baru!

28. setelah kita tahu, bahwa media saat ini bukanlah MATA, TELINGA dan LIDAH rakyat, apa yang harus diperbuat?

29. kita harus mengingatkan mereka. menegur. kita yang telah membesarkan mereka, kita pula yang bisa mengembalikan mereka ke rel yang benar.

30. jangan biarkan media menjadi industri an-sich! media harus berperan aktif untuk membangun manusia Indonesia yang bermartabat!

31. ketika media hanya menjadi industri dan menjadi corong pemerintah, maka media telah menjadi Departemen Penerangan jilid II!

32. jangan biarkan kedaulatan rakyat diinjak-injak oleh bos media dan pemerintah. LAWAN!

33. kita boleh berharap masih ada media yang independen dan menjadi lumbung informasi rakyat, bukan penggiring opini dan corong pemerintah.

34. tapi hidup itu adalah rangkaian usaha dan doa, kawan! | berdoa saja tanpa berusaha adalah dusta!


























































35. jangan biarkan independensi media menjadi hancur hanya karena keserakahan bos-bos media.



























































 

36. demikian silaturahmi kita malam ini. semoga ada guna dan manfaat. mohon maaf bila ada yang kurang berkenan | YAKIN USAHA SAMPAI! sekian.


Disalin ulang dari kultwit The Last Samurai (@SemestaBerkicau)

Rabu, 25 Maret 2015

Densus 88, Kalian Memerangi Siapa?

Pak Densus 88, mengapa hanya orang Islam saja yang ditembak? OPM, RMS kau biarkan?!


Pak Polisi, kemarin Bapak mengepung dan mendobrak sebuah rumah di Cibubur, dimana di dalam rumah itu hanya terdapat 1 wanita bercadar dan 3 anak kecil. Jika Bapak seorang Muslim, pastilah Bapak paham mengapa wanita itu enggan membuka pintu untuk Bapak sekalian. Ya, karena sang Suami tidak sedang berada di rumah. Padahal Bapak tahu dimana keberadaan sang Suami, dia bersama Bapak, bukan? Sebelumnya Bapak sudah menangkap suaminya, bukan?

Bapak, jikapun ISIS berbahaya bagi keutuhan Negara ini, se-urgent itukah, sehingga penanganannyapun begitu heroik?

Bapak, sependek pengetahuan akal saya, saya belum pernah mendengar pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS) ditangani oleh Densus 88. Bukankah mereka telah lebih lama mengancam dan menebar teror pada keutuhan Negeri Pertiwi? Mengapa Densus 88 tak menyentuh mereka?

Pun dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengapa Densus 88 tak bergeming? Berapa nyawa anggota Polri melayang ditembus peluru mereka? Mengapa Densus 88 tidak diturunkan menumpas mereka? Apakah tindakan mereka tidak termasuk makar, seperti apa telah yang distigmakan pada para 'terduga' ISIS?

Bapak, mari jujur!
Siapa yang membentuk Detasemen Khusus 88 Anti Teror itu?
Siapa yang mendanai Detasemen ini?
Apa tugas mereka sesungguhnya?


Bapak, mengapa hanya orang-orang Islam saja yang ditembak Densus 88?
Mengapa RMS tidak demikian?
Mengapa OPM diperlakukan berbeda?
Apakah Bapak menganggap OPM dan RMS tidak begitu berbahaya, padahal mereka mendapat dukungan dunia internasional. Tidakkah mereka jauh lebih berbahaya?


Bapak, mari jujur!
Teroris yang seperti apa yang Bapak perangi?

Jika begini adanya, mohon maaf kami berburuk sangka.
Bapak sebenarnya memerangi Islam, bukan gerakan makar.
Bapak sebenarnya memerangi suatu Agama, bukan gerakan yang menginginkan sebuah negara merdeka.
Bapak, mohon maaf, kami berburuk sangka.