Senin, 07 Juli 2014

UNTUK YANG TERHORMAT PAK PRABOWO, PRESIDEN KAMI

[caption id="attachment_1374" align="aligncenter" width="705"]Prabowo Subianto di GBK Sumber photo: muslimina.blogspot.com[/caption]

 

Pak Prabowo yang terhormat, ijinkan saya menulis sedikit permintaan dari kami, rakyatmu.

 

Pak Prabowo,

Terimakasih karena sudah bersedia mengajukan diri sebagai calon pemimpin kami. Kami rakyatmu butuh pemimpin baru yang akan menggantikan presiden kami yang akan berakhir masa jabatannya.

Pemimpin yang kami inginkan bukanlah seorang yang serba bisa, jenius luar biasa. Kami ingin pemimpin yang biasa, seperti kami rakyatmu yang biasa ini. Tapi kami mau dengan kepemimpinannya mampu membawa bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang luar biasa.



Pak Prabowo,

Kami rakyat kecil tidak terlalu pingin menjadi orang besar. Tapi kalau boleh, ijinkan kami bangga memiliki sebuah bangsa yang besar. Bangsa yang besar inilah yang akan menjadikan kami rakyat kecil ini menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Jadikan kami memiliki sebuah hidup yang layak dibanggakan karena pernah menjadi pemilik dari sebuah bangsa yang besar, bangsa yang tidak dilecehkan oleh negara-negara lain yang menyebut dirinya negara sahabat.

 

Pak Prabowo,

Kami tidak tau bagaimana caranya, tapi kami ingin sekali rumah-rumah kami menjadi istana kami. Kami tak ingin kami tinggal di rumah, tapi angan-angan kami melalangjauh kesana-kemari. Jangan hadirkan lagi hal-hal aneh dan membuat kami bodoh melalui tivi yang hampir tiap waktu hidup. Kami minta diselamatkan dari kebodohan yang terus-menerus hadir di rumah kami. Hiburan di tivi saban hari penuh dengan kisah horor yang menakuti anak-anak kami. Hiburan di tivi kami ternyata isinya hanya melatih kami menjadi malas dan terlalu panjang berangan-angan. Kami jadi orang yang terlalu memudahkan segala urusan, tapi justru tidak melakukan apapun.

Kami muak dengan gaya kemayu yang membuat adik-adik kami mudah rapuh, patah, dan tidak percaya diri. Kami muak dengan artis-artisan instan yang membuat adik-adik kami tidak ingin berjuang dan belajar di sekolahnya, karena di benak mereka untuk menjadi terkenal dan kaya seperti artis tidak perlu pintar di sekolah.

 

Pak Prabowo,

Kenapa ya banyak ibu yang tega meninggalkan rumahnya, meninggalkan anaknya hanya untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya. Beberapa dari mereka ke negeri yang jauh, ntah kapan pulang kembali ke rumah. Katanya demi anak-anaknya, tapi anak-anaknya malah terlantar dan ntah bagaimana pendidikan moralnya.

Beberapa ibu bahkan rela menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, atau di kamar-kamar motel murahan demi membeli susu anaknya atau sekedar lipstik pemerah bibirnya. Kami tidak ingin itu terus terjadi Pak. Bapak bisa membantu mereka kembali ke rumah mereka?

 

Pak Prabowo,

Kok bisa ya narkoba masuk ke sekolah-sekolah adik-adik kami? Apa sekolah kami sekarang sudah tidak seperti sekolah di jaman kami? Tapi kami yakin, sekolah tidak boleh seperti itu. Sekolah kini bukan lagi tempat menimba ilmu bekal hidup, tapi malah tempat adik-adik kami belajar menghabiskan hidupnya. Narkoba menjadi sumber kematian bagi adik-adik kami, bahkan sebelum kematian itu benar-benar merenggut mereka. Bantu adik-adik kami pak.

 

Pak Prabowo,

Bapak kan mantan jenderal, Kopassus lagi. Kesatuan paling elit yang bangsa ini banggakan. Pasti Bapak sangat ksatria. Ajarkan dong pak pada adik-adik kami bagaimana hidup secara ksatria. Menjadi pribadi yang tangguh, kuat, percaya diri. Bantu adik-adik kami Pak bebas dari belenggu pergaulan yang malah membuat mereka lemah, tidak percaya siapapun, tidak punya sikap. Bisa kan pak?

 

Pak Prabowo,

Kami disekolahkan oleh orang tua kami hingga kami mencapai posisi kami saat ini. Beberapa teman menduduki jabatan di berbagai instansi, beberapa lagi sibuk dengan bisnisnya, atau sekedar membangun generasi tangguh di rumahnya.

Kami sampai saat ini masih ragu, apakah kami bisa menyekolahkan anak-anak kami, minimal setingkat dengan kami. Tapi itu kan serendah-rendahnya tingkat Pak. Jangan permalukan kami di hadapan anak-anak kami karena tidak mampu menyekolahkan mereka tinggi, padahal anak-anak kami punya kemauan luarbiasa melewati cakrawala kami sebagai orang tua. Bantu kami Pak menghadirkan generasi-generasi hebat investasi negeri kita. Kami janjikan negeri kita ini pasti jadi negeri yang hebat kalau anak-anak kami sekolahnya bisa setinggi mungkin.

 

Pak Prabowo,

Adik-adik kami saat ini menjadi pribadi yang rapuh karena belum punya penghasilan. Kasihan mereka Pak. Mereka punya kemampuan, tapi tak punya peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Mungkin beberapa dari mereka terlalu memilih pekerjaan yang mereka rasa prestise, tapi banyak dari mereka yang siap bekerja sebagai apapun asalkan itu halal dan manusiawi demi mendapatkan penghasilan. Bantu mereka Pak agar mereka bisa berdiri tegak di hadapan ibu mereka karena mereka sudah membuktikan sebagai anak yang berbakti. Bantu mereka Pak agar mereka jadi pribadi yang tak perlu lagi menundukkan kepala di hadapan teman-temannya hanya karena mereka tak punya pekerjaan. Bantu mereka adik-adik kami punya pekerjaan.

 

Pak Prabowo,

Jadilah pemimpin kami. Kami siap menjadi rakyat yang bapak pimpin asalkan itu untuk kebaikan kami di hadapan Allah SWT dan negara kami. Tapi jangan coba-coba mengkhianati amanah yang kami berikan. Kami siap menjadi orang yang terdepan untuk meminta bapak turun. Jika bapak tidak bersedia turun setelah satu demi satu kepercayaan yang kami berikan bapak khianati, kami terpaksa menurunkan Bapak secara paksa. Jangan ragu dengan kemampuan kami Pak. Sejarah bangsa ini mencatat anak-anak bangsa mampu menumbangkan rezim zalim.

Tapi kami percaya, Bapak adalah orang yang amanah. Maka bismillah, amanah ini kami berikan pada Bapak. Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Hatta Rajasa sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia 2014 – 2019.

Dari kami, rakyatmu.

2 komentar:

  1. Nice posting... InsyaAllah Prabowo Presiden ke 7 kita...
    Amin..

    BalasHapus