Minggu, 29 Maret 2015

Seni Memberi

image

Seorang pengemis setengah baya mengiba di balik jendela mobil seorang sahabat, pengusaha muda, Gadis namanya. Ia hanya mengangkat tangan tanda tak bersedia memberikan uang diimbuhi kalimat singkat, "Maaf!"
"Seribu, 2.000 saja, Non, buat makan!" si pengemis tetap mengiba. “Maaf,” katanya lagi. Lampu hijau menyala, Gadis melaju meninggalkan lampu merah tanpa memberi sepeser pun pada si pengemis.
Di sebuah pertigaan, seorang nenek tua tampak sabar memungut satu per satu botol dan gelas bekas minuman mineral di pinggir jalan. Gadis meminggirkan mobilnya, turun dan mengobrol sebentar dengan sang nenek. Sejurus kemudian, mengulurkan uang 50 ribuan dari dompet tanpa diminta.
Segenap doa keluar dari mulut sang nenek agar rezeki mengalir buat sang pemberi sedekah. Sahabat saya hanya tersenyum dan berlalu.
Sejam kemudian, ia bertemu seorang kakek penjual pisang. Lagi-lagi, Gadis memberhentikan kendaraannya."Berapa, Pak?" "20 ribu setandan.” Gadis mengeluarkan uang 100 ribuan dan mengambil pisang setandan, kemudian berlalu tanpa mengambil uang kembalian.
Kejadian berturut-turut tadi sebenarnya bukan hal luar biasa. Siapa pun yang dekat dengan si Gadis terbiasa melihatnya menghentikan kendaraan mendadak mengikuti dorongan hati. Tetapi, pilihannya hari ini mengusik keingintahuan saya yang sejak tadi hanya duduk di sisinya dan memperhatikan.
"Kalau boleh tahu, mengapa kamu tidak bersedekah kepada si pengemis walau hanya 2.000, tapi memberi pemulung dan penjual pisang uang cukup besar?" Gadis terdiam sebentar sebelum menjawab.
"Kamu tahu, sebagian orang mungkin berpikir, jika memiliki uang Rp 50 ribu dan diberikan ke masing-masing pengemis Rp 2.000 maka akan membahagiakan 25 orang. Sedangkan, jika memberi Rp 50 ribu pada satu pemulung atau penjual tua berarti hanya membahagiakan satu orang saja."
Saya tak menyela, sebaliknya, meminta teman baik semasa sekolah itu kesempatan melanjutkan. "Tapi, saya memilih memberi satu pemulung atau penjual tua uang dalam jumlah lebih daripada uang kecil kepada banyak pengemis. Sebab, pengemis yangkita jumpai di jalan raya sebagian besar bukan tidak mampu melakukan pekerjaan. Mereka mengemis sebagai profesi. Mereka punya baju bagus, tapi memilih memakai baju lusuh agar membangkitkan simpati. Ini manipulasi. Saya tidak rela bersedekah karena dimanipulasi."
Saya mengangguk.Sepakat dengan penjelasannya. "Jika saya memberi 25 orang pengemis, berarti saya mendukung orang sebanyak itu untuk terus mengemis dan membiarkan mereka memanipulasi rasa kasihan orang. Sebaliknya, jika saya bersedekah kepada satu pemulung atau penjual tua, berarti saya memberi dukungan pada mereka yang mau bekerja keras untuk menghasilkan uang, bukan dengan mengemis, meskipun secara fisik sudah renta."
Kalimat-kalimat berikutnya lahir diiringi senyum geli. “Dulu saya pernah menawarkan pekerjaan kepada beberapa pengemis. Sebagian bertanya, apakah pekerjaan yangsaya tawarkan bisa menghasilkanRp 10 juta sebulan sebagaimana mengemis?"
Pertanyaan balik yang sempat mengagetkannya, sebab sebagian besar pegawainya saja tidak memiliki penghasilan sedemikian. "Serius, para pengemis bisa dapat Rp 10 juta sebulan?"
Anggukan kepala si Gadis sepenuhnya menghapus keraguan."Awalnya, saya juga tidak percaya. Tapi, coba hitung. Rata-rata lampu merah berhenti 60 detik. Berarti dalam satu jam ada 60 kali lampu merah. Jika pengemis mengejar tiap peluang lampu merah dan setiap lampu merah mendapat Rp 2.000, maka sejam diprediksi penghasilannyabisa mencapai Rp 120 ribu. Jika bekerja selama delapan jam penuh maka potensi penghasilannya mencapai Rp 960 ribu per hari. Anggap ia hanya menunggu di satu sisi, berarti dia akan mendapat Rp 480 ribu per hari. Wajar jika mengemis menjadi bisnis besar. Bahkan,ada pihak yang mengumpulkan mereka untuk dikaryakan sebagai pengemis."
Mobil telah terparkir di halaman rumah saya. Sebelum berpisah, sang sahabat menutup pembicaraan. "Wallahua'lam apakah cara saya salah. Hanya, rasanya tidak adil jika pengemis mendapat penghasilan lebih dari mereka yang bekerja keras. Berbeda jika ada pengemis di daerah bencana yang meminta-minta karena kehilangan segalanya.” Saya mengangguk, melambaikan tangan hingga kendaraannya menghilang di gerbang kompleks.
Begitu banyak keutamaan bersedekah yang Rasulullah sampaikan menjadi motivasi tersendiri untuk berbagi. Sedekah bisa menambah rezeki, juga menolak bala. Sedekah memadamkan amarah Allah. Sedekah yang ikhlas mampu menolak su’ul khatimah atau jelek dalam menemui kematian. Sedekah pun bisa menjadi jalan kesembuhan.
Bahagia ada bukan karena menerima, melainkan dengan memberi. Mengenal si Gadis bertahun-tahun cukup bagi saya untuk mengerti jalan sedekah yang dipilih-Nya demi membuka pintu keridhaan Allah. Hari ini, ditambah sebuah pelajaran baru, menggabungkan semangat berbagi dengan seni memberi. Memilih dengan bijak dari begitu banyak cara berbagi hingga lebih banyak mendatangkan manfaat dan kebaikan.


Oleh Asma Nadia

Jumat, 27 Maret 2015

Ini Hari Jumat, Bersiap-siaplah Saudaraku


  1. ustad hilman rosyadAyo bergegas tuk beraktifitas pagi ini menjemput berkah dan fadhilah, ingat! ini hari jumat, hari teristimewa bagi umat Islam

  2. Hari ini bnyk hal yg disunnahkan untuk diamalkqn sbg penghormatan thd keagungan hari jumat

  3. Selain penunaian kewajiban keseharian dg sempurna dan tepat waktu, umat Islam diharuskan bersih, harum dan perlente ..

  4. dzikr, do'a, istighfar, shalawat dan wirid quran lbh bnyk dan beragam daripada hari2 lainnya .. tilawah surat alkahf adlh slh satunya

  5. Hadir di masjid lbh awal adlh dianjurkan guna melakukan shalat jumat, pilih shaf terdepan .. shalat sunnah, dzikr & tawah sngt dianjurkan ..

  6. Saat adzan zhuhur simak dan renungkan setiap kalimat yg dikumandangkan sang muadzin, bknnya bersiap tidur dan merapikan barisan bulu mata ..

  7. Khatib berbicara palagi dg loud speaker itu buat disimak dg baik, karena isinya nasehat agar kita bertaqwa & jadi muslim yg baik

  8. Jgn tidur saat khutbah berlangsung, bila masih berharap pahala shalat jumat, pahalanya akan hilang bila hilang kesadaran saat khutbah

  9. Pahala shalat jumat sngt bergantung pd keikhlasan dan keseriusan kita menghadirkan jiwa raga di slrh prosesi jumat

  10. Selain tidur, hindari pula, ngelamun/ngekhayal, senda gurau dan ngobrol (palagi ngobrol sendirian) karena itu semua batalin pahala juga

  11. Abis jumatan jgn tiduran di masjid, tapi segera bergegas beraktifitas yg produktif, maksi dan lanjutin kerja cari nafkah ..

  12. Bila shalat jumat di masjid lingkungan rumah, bawa anak laki ke masjid jg, dudukkan dia di samping kita jgn dilepas maen sama anak laen ..

  13. Nah yg diterangin tadi ttg adab jumat berlaku buat laki dan perempuan, hny yg laki amat sngt dianjurin banget pisan

  14. Untuk shalat jumat berjamaah, perempuan pun diperbolehkan jika mmg disiapin space tuk jamaah perempuan, bila tidak, cukup shalat zhuhur sj

  15. Bagi kaum perempuan yg berkarir dan bekerja di perkantoran, hindari jalan2 di mall plus cekakak cekikik di food court ngobrolin yg ga jelas

  16. Sebaiknya para karyawati perkantoran saat lelaki jumatan, bikin kegiatan shalat zhuhur plus ceramah oleh ustadzat agar sama2 dapat fadhilah

  17. Binroh tiap perusahaan terutama bid kemuslimahan selenggarakan kegiatan pengajian bagi karyawati saat shalat jumat berlangsumg ..

  18. Kegiatan kemuslimahan pas jumatan semestinya juga diadain sama anak2 rohis di kampus & sekolahan buat siswi & mahasiswi

  19. Sementara kaum ibu or perempuan muslimah yg pada di rumah pun, saat jumatan hrs nyimak khutbah dari speaker masjid terdekat
    shalat zhuhur bagi perempuan di hari jumat boleh diawalkan selepas adzan, diakhirkan sehabis selesai khutbah juga boleh ..

  20. Disunnahkan kaum muslimah nyiapin hidangan istimewa buat disantap bersama kaum lelaki sepulang dari shalat jumat, krn jumat adlh hari raya

  21. sekian deh kultwit sy menyambut hari mulia hari jumat ini, semoga berkenan dan bermanfaat .. :) END


 

Disalin dari kultwit Ustad Hilman Rosyad dan Chirpstory

Kamis, 26 Maret 2015

Suka Membantu Istri? Mantapks....

Istri: “Bang, tolong bantuin aku dong…. Gimana sih cara memindahkan tulisan  dengan format MS-Word dari komputer ini ke dinding fesbuk-ku? Ajarin dong…”

Suami: “Kan dulu pernah aku ajarin caranya Dek. Masa’ lupa melulu sih?”

Istri: “Yah Abang, kan emang aku gaptek. Jadi cepat lupa urusan seperti ini. Ajarin lagi dong Bang… Penting nih….”

Suami: “Makanya kalau diajarin itu diperhatiin, biar bisa ngerjakan sendiri….”

Istri: “Iya deh Bang, maaf ya… Ntar aku akan mengingat deh. Tapi tolong ya Bang, sekaliiiii lagi saja, aku diajari lagi ya Bang. Please…”

Suami: “Yang dulu itu juga kamu bilangnya sekali itu lagi aja diajarinnya. Ternyata ini minta diajarin lagi. Kamu gak pernah perhatiin sih…”

Hmmmmmmh…. Anda pernah mengalami kejadian semacam ini? Memang sulitnya apa sih mengajari sekali lagi untuk urusan sesederhana itu? Bahkan seandainya harus mengajari sepuluh atau duapuluh kali lagi? Apa beratnya bagi suami melakukan hal itu demi membantu istri tercinta?

Pada mereka yang tengah pacaran dan dimabuk asmara, jangankan cuma mengajari sepuluh kali, diminta sang pacar mengajari hal sama seratus kali sehari pun pasti akan dilakukan dengan suka cita. Kalau perlu minta lebih sering lagi mengajarinya, karena akan sering bertemu dan berinteraksi dengan kekasih hati. Setelah menikah dan hidup berumah tangga, sering urusan memberikan bantuan itu dianggap sebagai sesuatu beban, bahkan kadang dianggap sebagai sikap manja yang berlebihan dari pasangan.

membantu istri masawepdotcomMenjadi Suami yang Senang Membantu Istri


Pada tiga postingan sebelumnya, telah saya sampaikan tugas suami terhadap istri, agar hubungan di antara mereka menjadi harmonis, nyaman dan bahagia. Tugas pertama adalah menjadi suami yang penuh pengertian kepada istri, tugas kedua adalah menjadi suami yang penuh perhatian kepada istri, dan tugas ketiga adalah menjadi suami yang penuh cinta kepada istrinya. Sekarang saya sampaikan tugas keempat dari Sepuluh Tugas Suami, yaitu menjadi suami yang senang membantu istri.


Dalam kehidupan keluarga, suami dan istri semestinya telah memiliki pembagian peran yang berkeadilan di antara mereka berdua. Apa yang menjadi tanggung jawab suami dan apa yang menjadi tanggung jawab istri untuk diselesaikan oleh masing-masing, dan apa yang menjadi tanggung jawab bersama. Kendatipun sudah ada pembagian tanggung jawab tersebut, akan sangat indah jika keduanya senang membantu pasangan dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.


Jika suami senang membantu istri, bisa dipastikan istri akan merasa bahagia. Bukan saja merasa terbantu karena suami ikut terlibat dalam menunaikan kegiatan yang menjadi tanggung jawab istri, namun juga membuat istri merasa tersanjung dan merasa dicintai suami. Senang membantu ini sesungguhnya sudah menjadi watak orang yang mencintai, bukan sesuatu yang sulit dilakukan. Gambaran paling mudah adalah pada pasangan yang tengah jatuh cinta dan dimabuk asmara.


Sepasang kekasih yang tengah jatuh cinta, akan berlomba memberikan bantuan apapun yang diminta oleh kekasihnya. Bahkan tidak perlu sampai diminta, seseorang akan menawarkan bantuan kepada kekasih yang dicintainya. Rela mengantar kemanapun ia mau pergi, rela menunggui si dia berlama-lama, rela mengerjakan apa yang ia minta. Saat mengerjakan bantuan untuk kekasih, rasanya sangat bahagia karena bisa membantu si dia yang sangat dicintainya. Tidak ada rasa mengeluh, tidak ada rasa menyesal, tidak ada rasa lelah dalam membantu kekasih hatinya.


Semestinya suasana seperti ini selalu dijaga setelah hidup berumah tangga. Meminta bantuan kepada pasangan adalah hal yang wajar saja, karena semua dari kita memiliki keterbatasan dan kekurangan. Maka sisi ini yang digenapkan oleh pasangan, dengan meminta bantuan. Di sini tugas para suami menjadi sangat berarti. Apabila para suami senang membantu istri, akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan membahagiakan para istri. Namun jika untuk meminta bantua suami saja istri merasa takut, tentu ini menandakan ada sesuatu hal yang tidak pada tempatnya.



Membantu Aktivitas Rutin Istri


Di antara hal yang bisa dilakukan suami dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu aktivitas rutin istri. Pada umumnya, para istri akan bangun pagi untuk membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan, atau mengurus si kecil jika tengah memiliki bayi. Aktivitas rutin seperti ini memakan waktu dan juga menguras tenaga. Kemampuan multitasking perempuan membantu para istri untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang bersamaan di pagi hari.

Kendati istri tidak pernah mengeluh soal aktivitas rutin di rumah, akan sangat membahagiakan istri apabila suami dengan ringan hati memberikan bantuan untuk mengurangi kesibukan istri. Ada bagian kegiatan kerumahtanggaan yang bisa dikerjakan suami sehingga istri merasa lebih ringan menyelesaikan aktivitas sehari-hari. Dari berbagai kegiatan istri di dalam rumah, ambil beberapa bagian yang bisa dikerjakan oleh suami. Dengan cara ini, semua kegiatan praktis kerumahtanggaan bisa tertunaikan. Apalagi jika dalam keluarga tidak memiliki tenaga pembantu.

Membantu di Saat Istri Sangat Memerlukan Bantuan


Ada kalanya istri berada dalam situasi yang sangat memerlukan bantuan suami. Tidak selalu dalam urusan yang sifatnya sangat besar, bahkan terkadang untuk sebuah urusan yang tampak sangat sepele dan sederhana di mata suami. Seperti contoh dialog di atas, hanya urusan memindah tulisan dari komputer untuk dipasang di dinding fesbuk, namun karena istri benar-benar tidak bisa melakukannya, ia harus meminta tolong kepada suami untuk mengajarinya. Semestinya suami tidak perlu mengomeli dan memarahi istri hanya karena ia tidak mengerti cara melakukan tindakan seperti itu.

Jangan berat memberikan bantuan yang sangat diperlukan istri, walaupun untuk hal-hal yang tampak sepele seperti itu.

Istri: “Bang, tolong bantuin aku dong…. Gimana sih cara memindahkan tulisan  dengan format MS-Word dari komputer ini ke dinding fesbuk-ku? Ajarin dong…”

Suami: “Oh, itu mudah sekali Dek. Cukup lakukan copy paste, sudah selesai….”

Istri: “Iya Bang, tapi gimana caranya melakukan copy paste?”

Suami : “Pertama, tulisan yang akan dipindah itu di blok dulu Dek. Lalu pilih opsi copy, kemudian di-paste di dinding fesbuk. Gampang kan?”

Istri: “Emmm, gimana cara melakukan nge-blok tulisan ya Bang?”

Suami: “Bisa dengan pencet control A bersamaan Dek.”

Istri: “Oh iya Bang…”

Yakinlah, para istri akan sangat bahagia apabila melihat para suami senang dan ringan membantu mereka, apalagi pada saat istri memang tengah berada dalam kondisi sangat memerlukan bantuan.

Membantu Tanpa Diminta


Akan lebih menyenangkan lagi bagi para istri, apabila suami bersedia memberikan bantuan praktis tanpa harus diminta. Ketika melihat istri sedang memasak di dapur, kemudian anak yang masih balita mendadak menangis, maka suami hendaknya segera berinisiatif untuk mengurus si kecil agar bisa menenangkan tangisnya, atau suami memilih menyelesaikan proses memasak agar istri bisa mengurus anak. Bantuan suami tanpa diminta oleh istri seperti ini akan sangat menyenangkan bagi istri, karena merasa mendapat perhatian dan bantuan yang sangat meringankan bebannya.

Ketika melihat istri tengah sibuk dengan berbagai pekerjaan kerumahtanggaan, sangat bijak apabila para suami langsung membantu mengambil salah satu pekerjaan yang bisa dilakukannya pada waktu itu.

Suami: “Sini aku saja yang menyelesaikan menggoreng telor Dek, kamu urus si kecil biar gak nangis….”

Istri: “Oke Bang, waw senang sekali digorengin telor….”

Menawarkan dan memberikan bantuan tanpa diminta istri, menandakan suami sangat peduli dan perhatian terhadap kondisi istri. Dengan cara seperti ini istri akan merasakan perhatian dan pengertian suami yang sangat diperlukannya. Istri akan merasa dicintai dan diperlukan oleh suami, sehingga ia merasa bahagia dan nyaman hidup bersama suami tercinta.

Suami: “Dek, jadinya sudah bisa melakukan copy paste?”

Istri: “Ehmm, tadi Abang bilang untuk mem-blok tulisan dengan memencet control A bersamaan kan?”

Suami : “Iya Dek…. Ada masalah?”

Istri: “Eeemmm…. Iya Bang. Malu mau ngomongnya….”

Suami: “Gak usah malu Dek…. Sini aku bantu….”

Istri: “Yang Adek ga tau, control A itu yang mana ya Bang?”

Suami : “Aaaaaarrrrrrrrgghhhh….”

Selamat sore sahabat semua.

 

Disalin ulang dari tulisan Cahyadi Takariawan

Menghukum Tanpa Marah

menghukum anak masawepdotcomBunda mulia yang dirahmati Allah SWT, ijinkan saya malam ini membagi sedikit ilmu yang saya ingin tambahi. Karena bagi saya, cara termudah melipatgandakan apa yang kita punya adalah membaginya, cara paling gampang belajar adalah mengajarkannya.

Maaf saya yang sebesarnya jika saya terkesan sombong dan merasa lebih pintar dari para bunda mulia. Sungguh, apa yang akan saya sampaikan tak lebih dari pengalaman kami (saya dan istri) dalam menghadapi anak-anak kami yang hebat-hebat itu. Ya, pengalaman kami sebagai orangtua yang terus-menerus belajar sebagai orangtua, yang tak ingin suatu hari nanti di Padang Masyar harus berdebat dengan buah hati kami karena dianggap kami telah jadi orangtua yang gagal.

Para Bunda Mulia, belajar menjadi orangtua adalah sebuah proses tanpa henti tapi punya tujuan yang jelas. Tujuan kita adalah mengantarkan diri kita sendiri dan anak-anak kita dalam jannah Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

 

Ibu, Mengapa Marah?


Bunda Mulia, kenapa sih kita marah? Apakah iya kita marah karena ‘kebandelan’ anak-anak kita? Atau jangan-jangan kita kita marah oleh sebab lain, dan ‘kebandelan’ anak kita hanyalah sekedar pemicu kecil.

Baiklah, mari kita perhatikan beberapa kondisi berikut yang sering menyebabkan kita dalam sebuah ketidakstabilan emosi, antara lain:

  1. Kondisi keuangan. Ya... faktor ekonomi sering kali menjadi sebab utama menjadikan kita lebih mudah tersulut amarahnya. Tekanan kebutuhan yang tidak sebanding dengan penghasilan kita sering menjadi masalah yang pelik dan menyita energi emosional kita.

  2. Sedang mengalami kondisi tidak nyaman dengan pasangan kita. Begitulah, saat suami-istri komunikasi sedang terganggu, maka saat itu pulalah komunikasi dengan anak menjadi tergannggu pula. Akibatnya sudah pasti, tiba-tiba saja kita menjadi orangtua yang kesulitan bicara lembut kepada anak-anak kita. Kita kehabisan kata-kata yang lebih baik dalam berrkomunikasi walaupun kita sdh belajar parenting sekalipun, lupa memilih kata yang pas untuk kondisi anak kita saat itu.

  3. Sedang dibebani pekerjaan kantor. Pekerjaan kantor yang menumpuk dan harus diselesaikan dalam waktu yang dekat menjadikan seluruh energi dan perhatian kita tersita. Akibatnya anak hanya mendapatkan sisa, itupun kalau masih ada sisannya. Tak jarang tanpa sadar kita menganggap anak-anak dan rumah adalah tambahan masalah selain beban kantor, sehingga kita pulang kerumah denag mindset negatif.

  4. Ehemmm..... silahkan bagi yang tidak setuju. Tapi apapun ceritanya, kondisi siklus bulanan ini menciptakan ketidaknyamanan yang berimplikasi pada kemampuan menjaga emosi.


Para Bunda Mulia, perhatikanlah. Dari kondisi di atas, adakah hubungannya dengan anak kita? Ternyata tidak ada bukan? Lalu kenapa kita yang minta pengertian mereka? Padahal sesungguhnya kitalah yang butuh pengertian.

Parenting is never about us, is must about them. Parenting itu bukan tentang kita para Bunda Mulia. Parenting itu adalah tentang mereka. Maka pahamilah dulu hal ini, bahwa kita harus menyelesaaikan masalah kita dahulu, masalah kemampuan kita mengontrol emosi kita.

 

Apa Harus Menghukum Anak?


Saat kita mendapati anak kita melakukan aktifitas yang tidak kita setujui, sering kali menjadi pemicu kemarahan kita. Dan kemarahan kita itu berujung pada menghukum. Bisa Bunda perhatikan polanya kan?

‘Bandel’ --> Tidak setuju --> Marah --> Hukuman

Nah, perhatikanlah. Ternyata sering kali hukuman yang kita berikan lebih karena kemarahan kita, bukan karena tingkah anak kita.

Saat kita mendapati perbuatan keliru anak kita, fokus utama yang harus kita lakukan adalah menghentikan kekeliruan itu, menciptakan pemahaman dalam pikirannya atas kekeliruannya tersebut, dan mengambil sebuah momentum bahwa kekeliruannya itu tidak boleh terulang.

Perhatikan polanya.

Keliru --> Hentikan --> Pahamkan --> Tidak diulangi

Adakah bagian marah apalagi hukuman disitu? Ternyata tidak perlu ada Bunda Mulia.

 

Menghukum Tanpa Marah


Namun ada kalanya kita harus menerapkan ketegasan dalam pola asuh. Hal ini ini untuk memberi penekanan yang lebih pada anak akan bahaya atas kekeliruan yang ia lakukan.

Saat anak mengulangi kekeliruannya, beri dia kesempatan untuk membela diri. Ajak dia menyampaikan alasan atau latarbelakang perbuatannya. Sering kali kekeliruan anak tidak sesederhana apa yang kita lihat. Seringkali kekeliruan itu karena sebab lain, dan ia harus kita beri ruang untuk menjelaskan dengan bahasanya.

Dengan membiasakan pola komunikasi demikian, kita sedang melatih anak kita menjadi manusia sejati. Menjadi manusia yang siap menulis sejarah dengan pikirannya. Secemerlang apapun pikiran anak kita hanya akan sia-sia jika ia tak punya kemampuan membahasakannya.

Anak-anak kita adalah pelaku sejarah di masanya. Kita sedang melatih calon-calon pemimpin kehidupan, tepat di dalam rumah kita sendiri. Maka jangan jadi orang pertama yang menghalangi keluarbiasaan anak-anak kita hanya karena kegagalan kita mengelola marah.

Jika pun kita harus tegas, dalam bentuk memberi hukuman, lakukanlah dengan cinta. Jangan pernah menghukum anak kita karena marah, karena kita tidak sedang berhadapan dengan musuh. Kita berhadapan dengan buah hati kita sendiri.

 

Penutup


Kalau Bunda Mulia gagal di hari ini, maka bersiaplah atas keburukan dan kerusakan yang mungkin lebih parah terjadi di depannya nanti. Umur kita hanya tinggal beberapa puluh tahun lagi. Tapi anak-anak kita hidup jauh lebiih lama, dan dia mewarisi pola asuh kita untuk anak-anak mereka. Kita mewarisi keburukan atau keindahan pada keturunan kita, pilihan ada tangan kita saat ini.

Demikianlah Bunda Mulia yang dirahmati Allah SWT. Ayo, terus belajar menjadi orangtua paripurna. Kitapun harus menghebatkan diri kita, karena kita diberkati dengan anak-anak yang hebat.

 

Tulisan ini adalah materi yang saya sampaikan dalam Kajian yang diadakan oleh Fasil 8 Akhwat ODOJ pada Rabu malam (25/03)

Bloking Media oleh Rejim Jokowi

media blocking1. banyak yang bingung, kenapa aksi mahasiswa yang begitu massif bisa luput dari pemberitaan. hanya sepintas lalu, bukan berita utama?

2. banyak juga yang merasa aneh, kenapa aksi demo nelayan hanya disorot anarkhi yang terjadi, bukan substansi dari apa yang mereka tuntut?

3. apakah pemred sudah diberi uang ratusan milyar seperti info yang beredar beberapa waktu terakhir?

4. berikut kami sampaikan analisa mengenai hal ini. bila ada deal antara pemerintah dg media, bentuknya seperti apa? kita bahas bersama.

5. seperti telah kita ketahui, bahwa media massa telah menjadi lumbung informasi rakyat pasca dibukanya kran reformasi, 17 tahun lalu.

6. seiring berjalannya waktu, kepercayaan rakyat pada media menjadi besar. sayang, besarnya kepercayaan itu justru membuat media jumawa.

7. media seringkali memberitakan dengan tidak benar. ini contohnya, membela Pancasila disebut komunistophobic - m.tribunnews.com/seleb/2015/02/…

8. contoh terbaru adalah tidak diberitakannya dengan berimbang aksi mahasiswa yang menentang pemerintahan @jokowi_do2. sepi pemberitaan.

9. bagaimana hal itu bisa terjadi? | besar kemungkinan telah terjadi konsensus antara pemilik media (bukan pemred) dg pemerintah.

10. tentu konsesus itu bukanlah berupa uang cash dari pemerintah kepada pemilik media. bodoh sekali bila itu terjadi.

11. konsesus itu bisa berupa proyek atau kesepakatan lain yang berkaitan dengan gurita bisnis pemilik media massa. main cantik.

12. contoh: pemilik media 'A' diberi hak pengelolaan kabel serat optik bawah laut di wilayah Indonesia Timur.

13. contoh: pemilik media 'B' mendapat pengelolaan jalan tol di wilayah Jawa.

14. contoh: pemilik media 'C' mendapat dana pelunasan dari APBN untuk membereskan insiden beberapa tahun lalu.

15. dan masih banyak contoh konsensus lain yang dibangun antara pemerintah dan bos media. silahkan telusuri.

16. tentu tidak ada 'makan siang gratis'. | Pemerintah memberikan kue-kue tadi tidaklah cuma-cuma. harus ada imbal balik yang didapat.

17. apa imbal balik dari bos media kepada pemerintah? | salah satunya dengan memblock segala pemberitaan yang merugikan pemerintah.

18. termasuk berita-berita yang memungkinkan menjadi pemicu aksi massa yang lebih besar, seperti demo mahasiswa.

19. lihat contoh berita. saat @jokowi dihajar habis karena penampilannya saat bertemu Sultan Brunei, media membela - jabar.tribunnews.com/2015/02/10/die…

20. segala cara dicari sebagai argumentasi agar @jokowi_do2 tampak 'perfect' dimata rakyat.

21. apakah trik blocking berita itu efektif untuk membendung pergolakan? | kalau tak efektif, Istana sudah dikepung puluhan ribu mahasiswa!

22. kita tarik ke era orde baru, saat media 'diborgol' pemerintah. mereka menyatu dg mahasiswa, berita apapun yg menentang pak Harto dimuat!

23. aksi mahasiswa yang awalnya kecil, krn mendapat sokongan yang begitu massif dan kontinyu dari media, dalam waktu singkat menjadi besar!

24. bayangkan bila aksi mahasiswa beberapa waktu lalu tidak diblock, mungkin hari ini@jokowi_do2 sudah berstatus mantan Presiden RI!

25. begitu besar peran media saat ini. mereka mampu membangun opini tentang siapa yang harus dijadikan teman, dan siapa yang harus dimusuhi.

26. tapi media lupa, kenapa mereka bisa begitu kuat seperti saat ini atas perjuangan siapa? mereka mendurhakai yang telah membesarkannya.

27. siapa yang telah membesarkan media? | tentu saja mahasiswa dan rakyat yang bersatu dan membebaskan media dari pasungan orde baru!

28. setelah kita tahu, bahwa media saat ini bukanlah MATA, TELINGA dan LIDAH rakyat, apa yang harus diperbuat?

29. kita harus mengingatkan mereka. menegur. kita yang telah membesarkan mereka, kita pula yang bisa mengembalikan mereka ke rel yang benar.

30. jangan biarkan media menjadi industri an-sich! media harus berperan aktif untuk membangun manusia Indonesia yang bermartabat!

31. ketika media hanya menjadi industri dan menjadi corong pemerintah, maka media telah menjadi Departemen Penerangan jilid II!

32. jangan biarkan kedaulatan rakyat diinjak-injak oleh bos media dan pemerintah. LAWAN!

33. kita boleh berharap masih ada media yang independen dan menjadi lumbung informasi rakyat, bukan penggiring opini dan corong pemerintah.

34. tapi hidup itu adalah rangkaian usaha dan doa, kawan! | berdoa saja tanpa berusaha adalah dusta!


























































35. jangan biarkan independensi media menjadi hancur hanya karena keserakahan bos-bos media.



























































 

36. demikian silaturahmi kita malam ini. semoga ada guna dan manfaat. mohon maaf bila ada yang kurang berkenan | YAKIN USAHA SAMPAI! sekian.


Disalin ulang dari kultwit The Last Samurai (@SemestaBerkicau)

Rabu, 25 Maret 2015

Densus 88, Kalian Memerangi Siapa?

Pak Densus 88, mengapa hanya orang Islam saja yang ditembak? OPM, RMS kau biarkan?!


Pak Polisi, kemarin Bapak mengepung dan mendobrak sebuah rumah di Cibubur, dimana di dalam rumah itu hanya terdapat 1 wanita bercadar dan 3 anak kecil. Jika Bapak seorang Muslim, pastilah Bapak paham mengapa wanita itu enggan membuka pintu untuk Bapak sekalian. Ya, karena sang Suami tidak sedang berada di rumah. Padahal Bapak tahu dimana keberadaan sang Suami, dia bersama Bapak, bukan? Sebelumnya Bapak sudah menangkap suaminya, bukan?

Bapak, jikapun ISIS berbahaya bagi keutuhan Negara ini, se-urgent itukah, sehingga penanganannyapun begitu heroik?

Bapak, sependek pengetahuan akal saya, saya belum pernah mendengar pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS) ditangani oleh Densus 88. Bukankah mereka telah lebih lama mengancam dan menebar teror pada keutuhan Negeri Pertiwi? Mengapa Densus 88 tak menyentuh mereka?

Pun dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengapa Densus 88 tak bergeming? Berapa nyawa anggota Polri melayang ditembus peluru mereka? Mengapa Densus 88 tidak diturunkan menumpas mereka? Apakah tindakan mereka tidak termasuk makar, seperti apa telah yang distigmakan pada para 'terduga' ISIS?

Bapak, mari jujur!
Siapa yang membentuk Detasemen Khusus 88 Anti Teror itu?
Siapa yang mendanai Detasemen ini?
Apa tugas mereka sesungguhnya?


Bapak, mengapa hanya orang-orang Islam saja yang ditembak Densus 88?
Mengapa RMS tidak demikian?
Mengapa OPM diperlakukan berbeda?
Apakah Bapak menganggap OPM dan RMS tidak begitu berbahaya, padahal mereka mendapat dukungan dunia internasional. Tidakkah mereka jauh lebih berbahaya?


Bapak, mari jujur!
Teroris yang seperti apa yang Bapak perangi?

Jika begini adanya, mohon maaf kami berburuk sangka.
Bapak sebenarnya memerangi Islam, bukan gerakan makar.
Bapak sebenarnya memerangi suatu Agama, bukan gerakan yang menginginkan sebuah negara merdeka.
Bapak, mohon maaf, kami berburuk sangka.

Selasa, 24 Maret 2015

Pendapat Prof Sarlito Wirawan tentang Tes Sidik Jari

Setelah kasus Otak Tengah, yang akhir-akhir ini sering ditanyakan kepada saya adalah tentang Test Sidik Jari untuk mengetahui kepribadian anak. Saya sendiri yang sudah 43 tahun malang-melintang di dunia psikologi, belum pernah tahu sebelumnya tentang keberadaan test tersebut dan tidak mau ambil pusing. Paling-paling penipuan lagi, pikir saya.

Tetapi beberapa hari yang lalu, anak saya yang kebetulan juga psikolog, berceritera kepada saya bahwa dia diajak temannya (baca: dikejar-kejar) temannya untuk bergabung dengan usaha dia dalam usaha test Sidik Jari. Lumayan, kata temannya itu. Captive market-nya ibu-ibu yang punya anak kecil, dan sekolah-sekolah, dan biayanya Rp 500.000,-per anak.

Sebagai psikolog professional anak saya meragukan validitas dan reliabilitas (keabsahan dan kesahihan) test itu. Apalagi dengan job dan statusnya yang sudah mapan dan gajinya yang sudah berlipat-lipat di atas UMR, dia tidak mau ambil risiko, karena itu ia minta pendapat saya.

Saya langsung saja menyatakan bahwa saya pun tidak percaya, tetapi saya penasaran. Maka saya pun browsing semua jurnal Psikologi (hampir seluruh dunia yang berbahasa Inggris) yang bisa diakses oleh mesin searcher dari Asosiasi Psikologi Amerika (APA) dimana saya menjadi salah satu anggotanya. Hasilnya menakjubkan, sekitar 40.000 tulisan yang mengandung kata “finger print”. Langsung saya cari judul-judul yang kira-kira terkait dengan sidik jari dalam hubungannya dengan bakat, kepribadian, atau kecerdasan anak. Hasilnya: NIHIL!

Sedangkan kalau saya gunakan kata kunci Dermatoglyphic (Dermato artinya kulit, Glyphs artinya ukiran, jadi kulit yang berukiran) ada satu keluaran, yaitu tulisan berjudul “Neurodevelopmental Interactions Conferring Risk for Schizophrenia: A Study of Dermatoglyphic Markers in Patients and Relatives”, oleh Avila, Matthew T.; Sherr, Jay; Valentine, Leanne E.; Blaxton, Teresa A.; Thaker, Gunvant K. dalam Schizophrenia Bulletin, Vol 29(3), 2003, halaman 595-605. Jadi tulisan yang satu ini pun hanya tentang hubungan antara gejala sakit jiwa skhizoprenia (yang dipercaya merupakan penyakit turunan) dengan pola sidik jari (yang juga merupakan bawaan).

Sebaliknya, dari Google saya mendapat banyak sekali keluaran setelah memasukkan kata kunci “sidik jari”. Bahkan ada website-nya sendiri. Hampir semuanya berceritera tentang ke-ilmiahan metode analisis kepribadian dengan test Sidik Jari ini. Bahkan ada iklan promo yang menawarkan test Sidik jari “hanya” untuk Rp 375.000 per anak. Sisanya adalah testimoni dari orang-orang yang pernah mencoba test yang katanya pelaksanaannya sangat mudah. Sedangkan salah satu kalimat promosi mereka adalah bahwa “Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi daripada metode pengukuran lain. Klaim akurasi 87%”.

Luar biasa kalau test itu benar. Kalau seorang ibu sudah mengetahui seluruh “rahasia” kepribadian anaknya melalui sidik jari anak, maka dia tinggal ongkang-ongkang kaki dan dia hanya perlu mengatur anaknya sesuai dengan petunjuk hasil test Sidik Jari, dan anaknya akan menjadi orang yang pandai, jujur, kreatif, berbakti pada orangtua, beriman, bertakwa, saleh/salehah. Lebih senang lagi anggota Densus88. Tidak perlu berpayah-payah lagi mereka. Cukup dengan memeriksa sidik jari, mereka bisa mengidentifikasi pembom bunuh diri menangkapnya dan memasukkannya ke penjara.

Tetapi faktanya kan tidak seperti itu. Upaya manusia untuk mempelajari jiwa sudah berawal sejak zaman Socrates, 400 thn sebelum Masehi, dan melalui perjalanan sejarah yang panjang sekali, serta mendapat masukan dari berbagai ilmu, termasuk ilmu faal dan kedokteran, serta matematika, Wilhelm Wundt baru menyatakan Psikologi sebagai Ilmu yang mandiri pada tahun 1879 di Leipzig, Jerman (versi Amerika oleh William James, di sekitar tahun yang sama di Universitas Harvard).

Pasca kelahirannya, Psikologi berkembang terus, termasuk mengupayakan berbagai teknik dan metode untuk mengukur berbagai aspek kepribadian, termasuk test IQ, minat, sikap, bakat, emosi dan seterusnya. Kemajuannya sangat langkah-demi-langkah, tidak ada yang langsung meloncat, dan sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya, setiap kemajuan, temuan atau kritik selalu dilaporkan dalam jurnal-jurnal dan seminar-seminar psikologi seluruh dunia. Karena itulah maka langkah pertama saya adalah mengecek jurnal ilmiah Psikologi untuk memastikan apakah test Sidik Jari ini termasuk metode yang diakui dalam Psikologi atau tidak.

Di sisi lain, teknik analisis sidik jari juga sudah berembang sejak 1800an. Tahun 1880 Dr Henry Faulds melaporkan tentang sistem klasifikasi yang dibuatnya untuk mengidentifikasi seseorang. Tahun 1901 teknik yang disebut Daktiloskopi ini digunakan di Inggris, 1902 di Amerika digunakan di kalangan pegawai negeri, 1905 di Angkatan darat AS, dan sejak 1924 mulai dipakai oleh FBI. Tetapi semuanya adalah untuk menentukan identitas fisik seseorang. Misalnya, apakah benar sidik jari yang ditinggalkan pelaku di TKP (Tempat Kejadian Perkara) perampokan adalah milik si Fulan. Sebelum ditemukan system DNA, Daktiloskopi lah yang menjadi andalan Polisi. Namun di kemudian hari, nampaknya teknik analisis Sidik Jari yang awalnya hanya untuk identifkasi fisik, berkembang menjadi teknik identifikasi psikis (kejiwaan) juga. Ilmuwan Inggris Sir Francis Galton yang masih sepupu Sir Charlis Darwin adalah penganut teori evolusi. Dia percaya bahwa kepribadian ditentukan oleh bakat-bakat yang dibawa sejak lahir dan bakat-bakat itu terukir di sidik jari srtiap orang. Maka ia menerbitkan buku “Finger prints” (1888) dan memperkenalkan klasifikasi sidik jari yang dihubungkan dengan klasifikasi kepribadian.

Pasca Galton, nampaknya Dermatoglyphs semakin berkembang dan diyakini sebagai ilmu pengetahuan yang sahih, lengkap dengan buku-buku dan jurnal-jurnal “ilmiah” mereka sendiri. Kalau kita cari di Google, dengan kata kunci Dermatoglyphs akan keluar lebih dari 70.000 informasi, tetapi semuanya di luar komunitas ilmu psikologi. Dengan demikian Dermatoglyphs sebenarnya adalah pseudo science (ilmu semu) dari psikologi.

Ilmu semu lain dalam psikologi yang banyak kita kenal adalah Astrologi (banyak di majalah-majalah wanita dan remaja, tetapi tidak pernah ada di Koran SINDO), Palmistri (ilmu rajah tangan, yang ketika saya mahasiswa sering saya pakai untuk merayu mahasiswi-mahasiswi Fakultas Sastra sambil meraba-raba tangannya), Numerologi (meramal atau menjodohkan orang dengan menggunakan angka-angka tanggal lahir dsb.), Tarrot (dengan menggunakan kartu-kartu) dan masih banyak lagi. Semua itu mengklaim diri sebagai ilmu, lengkap dengan literatur dan teknik masing- masing, dan memang nampaknya sahih dan canggih betul (ada yang putus dari pacar gara-gara bintangnya tidak cocok).

Tetapi ada satu hal yang tidak bisa dipenuhi oleh semua ilmu semu, yaitu tidak bisa diverifikasi teorinya. Dalam Astrologi, misalnya, tidak pernah bisa dibuktikan hubungan antara singa yang galak, dengan bintang Leo. Apalagi membuktikan manusia berbintang Leo dengan sifatnya yang galak (banyak juga cewek Leo yang jinak-jinak merpati, loh!).

Dalam hal ilmu Sidik Jari, sama saja. Tidak bisa diverifikasi bagaimana hububnannya antara sidik jari (bawaan) dengan sifat, minat, perilaku, apalagi jodoh dan karir, bahkan kesalehan seseorang yang merupakan hasil dari ratusan variable seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, lingkungan alam, dan sebagainya, walaupun juga termasuk sedikit faktor bawaan.

Pandangan bahwa kepribadian ditentukan oleh fator bawaan (nativisme) sudah lama ditinggalkan oleh Psikologi . Teori yang berlaku sekarang adalah bahwa kepribadian ditentukan oleh pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Karena itu untuk memeriksanya diperlukan proses yang panjang (metode psikodiagnostik, assessment) dan duit yang lumayan banyak.

Karena itu saya tidak pernah menyarankan orang untuk ikut psikotes kalau hanya untuk ingin tahu. Buang-buang duit. Tetapi lebih sia-sia lagi kalau buang duit untuk tes Sidik Jari. Dr Budi Matindas, psikolog (UI) menerangkannya jauh lebih simpel: sidik jari permanen dari lahir sampai mati. Jiwa/kepribadian berubah terus dari bayi sampai tua. Bagaimana sesuatu yang berubah bisa berkorelasi dengan sesuatu yang tidak pernah berubah?

Jakarta, 11 Mei 2011
Sarlito W. Sarwono Tulisan ini dimuat di Koran SINDO 15 Mei 2011

Persiapkan Anak Lelakimu Menjelang Mimpi Basah

Dear Parents…

Salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra putrinya memasuki masa puber / baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka. Mengapa harus ayah ? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, dari pada dengan ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan ? Namun, bila karena satu hal, ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, ibu-lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.

 

Tips Menyiapkan Anak Laki-laki Menghadapi Mimpi Basah

Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang apa itu mimpi basah, dan bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya :

Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.

Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU. Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya.
Apa saja yang harus disampaikan :

Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber / baligh.

Contoh : “Nak.. ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya..Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah..anak ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa puber / baligh”

Di awal, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.

Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.\

Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya: nak, buah hati papa, jagoan ayah, dan lain-lain.

 

Sampaikan kepada anak kita : Tentang mimpi basah & mani

Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.

Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.

Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar /mandi junub, yaitu :

  1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.

  2. Cuci kedua tangan.

  3. Berniat untuk bersuci

  4. Berwudhu.

  5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagianj sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.

  6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.


Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

 

Tentang madzi

Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).

Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.

Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.

Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.

Selamat mencoba …

Disalin ulang dari tulisan ibu Elly Risman

Tol Laut, Mimpi Indah Dibuang ke Laut

Musim kampanye dulu, Jokowi menawarkan program Tol Laut, sebuah program kerja yang amat menarik perhatian, karena hanya dialah satu-satunya calon presiden yang memandang laut sebagai bagian terpenting bagi bangsa Indonesia yang harus digarap dengan serius sehingga pulau-pulau yang terpisah oleh laut dan sungai bisa dirangkai menjadi satu kesatuan.

Impian menjadikan laut sebagai bagian terpenting dalam pembangunan negeri ini sudah sejak lama didengung-dengungkan.  Setidak-tidaknya pemerintahan PM Djuanda tahun 1957 , telah melahirkan  sebuah  deklarasi yang menegaskan bahwa Laut bukanlah pemisah tetapi pemersatu pulau-pulau Indonesia.

Disisi lain, Presiden RI yang pertama juga memandang betapa penting dan strategisnya laut bagi bangsa Indonesia. “Negara akan menjadi kuat bila kita mampu menguasai lautan, dan untuk menguasai lautan kita harus menguasai armada yang seimbang,”  tegas Bung Karno dalam National Maritime Convention 1963.

Deklarasi Djuanda dan Pidato Bung Karno itu seakan menegaskan sikap para pemimpin terdahulu dari bangsa ini sudah sangat menyadari arti pentingnya Lautan Indonesia, disamping menyimpan berbagai kekayaan alam yang terkandung didalamnya laut juga  merupakan urat nadi perekonomian bangsa. Oleh karenanya pemerintah berkepentingan untuk menguasainya dengan cara membangun armada yang seimbang.

Jumlah armada yang seimbang dengan kebutuhan muatan yang akan diangkut, akan menjaga kedaulatan ekonomi bangsa. Muatan berupa bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan industri dari satu pulau kepulau yang lain akan tidak akan jatuh ketangan armada asing, tetapi diangkut oleh kapal-kapal yang berbendera Indonesia.

Tapi, bila pengusaha angkutan laut tidak memiliki armada yang cukup untuk mengangkut muatan dari satu pulau kepulau yang lain, maka pintu akan terbuka lebar bagi armada asing untuk mencicipi nikmatnya berlayar diperairan nusantara, dan ini terjadi karena aramada angkutan laut kita tidak seimbangan dengan kebutuhan pengakutan barang dari pulau kepulau.

Pemerintah SBY pernah berusaha melindungi angkutan laut dalam negeri agar bisa menjadi tuan rumah dilaut sendiri. Pada bulan Mei 2011 keluarlah aturan yang disebut dengan asas Cabotage, aturan ini menegaskan bahwa kapal berbendera asing tidak dibenarkan mengangkut muatan berupa hasil bumi dan hasil industri didalam negeri. Angkutan dari pulau kepula hanya boleh dilakukan oleh armada yang berbendera Indonesia.

Dampak dari penerapan Asas Cabotage itu bukan saja mampu membuat angkutan laut dalam negeri menjadi berkibar, tetapi juga terseok-seok karena kekurangan armada. Akibatnya ongkos angkut barang antar pulau melalui laut menjadi tinggi yang pada gilirannya membuat harga barang jadi melambung.

Soekarno sudah mengingatkan akan pentingnya pengadaan Armada yang seimbang antara jumlah muatan dengan ketersediaan armada, namun karena pembangunan sektor kelautan kurang mendapat perhatian dari para pengambil kebijakan negeri ini maka terjadilah ketimpangan itu dan Jokowi seakan ingin menjawabnya dengan program TOL Laut.

Rencana membangun TOL Laut yang dicanangkan oleh Jokowi seakan memberikan peluang bagi pengusaha angkutan laut secara financial untuk menambah Armadanya.  Jokowi akan menggelontorkan anggaran negara dalam jumlah triliyunan rupiah untuk membangun TOL Laut, dan membangun pelabuhan yang memadai sebagai tempat singgah armada dan tempat bongkar muat barang (muatan).

Namun angin segar yang ditiupkan oleh Jokowi dimasa kampanye itu kini berubah wujud bagai angin Bahorok yang merusak tanaman. Para menteri dikabinet Jokowi seakan berebut memangkas rencana pembangunan dibidang kelautan. Dengan alasan rendahnya tingkat pemanfaatan pelabuhan di Indonesia, menteri Perekonomian Sofyan Djalil akan meninjau kembali rencana pembangunan 24 pelabuhan baru, kalimat “meninjau kembali” itu bia berarti rencana tersebut dibatalkan.

Menteri perhubungan nampaknya juga tak mau ketinggalan, beliau mengeluarkan PM No. 45 tahun 2015 yang isinya memberatkan para pengusaha dibidang pelayaran. Pasal 6 ayat 2 dari keputusan tersebut, mewajibkan Perusahaan Pelayaran memiliki modal minimal sebesar Rp. 50 Milyard, dengan modal setor sebesar Rp. 12,5 Milyar. Berbanding jauh dengan aturan menteri sebelumnya yang hanya mewajibkan modal Rp. 6 Milyar dan modal setor Rp. 1,5 Milyar.

Dalam keputusan yang sama pada pasal 8 ayat 2 huruf (a dan b) juga ditetapkan bahwa bagi pengusaha yang ingin mendirikan Badan Usaha Pelabuhan, diwajibkan memiliki modal Rp. 1 Triliyun dengan modal setor sebesar Rp. 200 Milyar. Urusan modal inilah yang memberatkan para pemilik perusahaan pelayaran dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Ternyata, TOL Laut yang dicanangkan oleh Jokowi itu tidak membuat kita JAYA  di LAUT, justeru sebaliknya pengusaha yang bergerak dalam bidang angkutan laut harus membuang mimpi indahnya ke LAUT.

 

Disalin ulang dari tulisan Asmari Rahman

Masih Layakkah Jokowi?

Minggu ini, dibeberapa Universitas sudah melakukan gerakan mengkritisi pemerintahan Jokowi. Meresponpon kegagalan pemerintahan Jokowi mengelola negeri ini.

Di tangan Jokowi kesemrawutan tata kelola pemerintahan berlangsung. Ada sentripetal kekuasaan yang tidak wajar. Ada the man bihind dalam psikologi tata kelola pemerintahan Jokowi-JK. Seakan sistem ownership pemerntahan bertumpuk-tumpuk di tangan elit tertentu di salah satu partai penguasa. Si ratu feodal begitu berkuasa. Dalam pengambilan kebijakan strategis, Jokowi tak berdaya dan terkikis oleh hegemoni politik elit di belakang layar pemerintahan.

Struktur pemerintahan menjadi alat akomodasi politik, dan itu dikendalikan oleh elit-elit partai tertentu yang perannya begitu super hebat. Akibatnya, sumber daya pemerintahan tergerus untuk urusan politik. Pemerintahan Jokowi surplus politik dan defisit kinerja.

Program Nawacita yang diumbar ke publik, tak mampu memperkuat fondasi sosial, politik dan ekonomi. Terlebih-lebih fondasi ekonomi kita yang tak mampu mengapresiasi exchange rate rupiah terhadap US$. Rupiah tergerus menembus angka Rp.13.000. Selama pemerintahan Jokowi, -/+ dua kali nilai tukar rupiah mengalami gerakan ekuilibrasi. Di tengah melorotnya nilai tukar rupiah terhadap US$, Menkeu bikin pernyataan, bahwa stiap kali rupiah melemah Rp. 100 menimbulkan surplus Rp.2,3 triliun APBN. Surplus ini ditarik dari peningkatan sumbangan ekspor migas dan pertambangan.

Tentu statemen Menkeu ini harus diverifikasi lebih lanjut, menimbang, dari tahun ke tahun, lifting minyak nasional terus melorot. Indonesia tak lagi menjadi negara net ekspor. Bahkan sektor migas pada tahun 2014, menjadi penyumbang difisit terbesar bagi defisit neraca perdagangan nasioal. Disektor pertambangan misalnya, ketika PT Antam minta penyertaan modal negara (PMN) ke DPR, perusahan tambang pelat merah ini menelan rugi Rp 775,28 miliar pada 2014. Derita kerugian itu disebabkan oleh kebijakan pemerintah melarang ekspor biji mineral mentah dan penurunan penjualan didorong oleh pelemahan harga komoditas di negara tujuan ekspor, terutama nikel dan emas. Inilah salah satu contoh sektor pertambangan.

Data BPS menyebutkan, dibandingkan Desember 2014, ekspor migas mengalami penurunan 11,75%. Di mana, ekspor minyak mentah turun 31,67%, ekspor hasil minyak turun 7,45%. Saya sarankan, Menkeu jangan bikin pencitraan di tengah terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap US$.

Yang jelas saat ini, kinerja pemerintahan Jokowi yang buruk, telah menjadi sentimen negatif pasar dalam negeri. Pemerintahan Jokowi lemah, getas dan mudah tergerus oleh otoritas politik di sekelilingnya. Jokowi tak berdaya sebagai seorang presiden.

Suasana di atas mulai direspon masyarakat kampus. Mahasiwa mulai masif turun ke jalan. Namun tersiar kabar, ada upaya gerakan silent sistematis membungkam pers, agar tidak mengabarkan berita gerakan mahasiswa. Terbukti, minggu kedua bulan Maret 2015, begitu masifnya mahasiswa turun ke jalan memikul keranda jenaza Jokowi, namun nyaris berita gerakan mahasiswa tersebut tenggelam oleh pemberitaan. Ada apa?

Kalau benar pers terlibat dalam upaya pembungkaman gerakan mahasiswa, maka prilaku pers Indonesia makin menjelaskan pada publik, bahwa tak ada lagi prinsip jurnalisme perjuangan di republik ini. Pers telah menjadi instrumen rezim pemerintahan yang pasif.

Mahasiswa sebagai salah satu pilar demokrasi, disumbat salurannya melalui media mainstream.

Ketika media mainsntream gagal sebagai salah satu pilar demokrasi, apalagi yang kita tunggu wahai masayarakat citizen journalism, masyarakat sosial media, baik bloger dan penulis pejuang lainnya. Angkat penamu, tuliskan dikertasmu dengan darah perjuangan. Mari kita masuk ke dalam barisan Mahasiswa yang mulai bersuara mengkritisi kegagalan Jokowi-JK. Merdeka !!!

 

Disalin ulang dari tulisan Munir A.s

Saat Bisnis Bersatu dengan Dakwah, Seorang Pekerja Migran Bersyahadat

syahadat kht hpai masawepdotcom (2)Beginilah saat sebuah bisnis disinergikan dengan semangat dakwah. Bukan sekedar sukses di dunia, bahkan sukses akhirat pun tercapai.

Saat melaksanakan Kuliah Herba Thibunnabawi (KHT) bagi para agen HPAI di Hongkong, pada pertengahan Maret 2015. Seorang peserta KHT, Saudara Wayan seorang pekerja migran asal Bali pun menyatakan keIslamannya di hadapan Direktur HPAI Bapak H. Agung Yulianto, SE, Ak. M.Kom.

Dengan disaksikan oleh peserta KHT yang kesemuanya diisi oleh para perempuan buruh migran, Saudara Wayan menyatakan keyakinannya kepada Islam dan mengucapkan kalimat SYAHADAT. Beliau akhirnya menemukan hidayah setelah mengetahui betapa Islam benar-benar menjadi solusi atas semua permasalahan di dunia. Dan alhamdulillah, HPAI menjadi salah satu pintu hidayah dari Allah SWT tersebut.

syahadat kht hpai masawepdotcom (1)

Allahu akbar...!!!

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=VtM3Fq-xdO0&feature=youtu.be[/embed]

Jika Anda ingin bergabung bersama HPAI, klik http://bit.ly/DaftarHPAI dan klik juga http://hpaindonesia.net untuk tau apa itu HPAI.

Kompas TV dan CFD pun Akhirnya Menjadi Korban 'Taik' dari Ahok

ahok dungu masawepdotcomSumpah serapah, caci maki dan luapan kekesalan dengan bahasa taik yang meluncur dari mulut Ahok akhirnya memakan korban. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi tegas berupa penghentian sementara segmen wawancara pada program ‘Kompas Petang’. KPI dalam siaran persnya, menyatakan, program wawancara Ahok yang dipandu oleh Aiman Wicaksono terkait kisruh dengan DPRD DKI Jakarta itu dikategorikan sebagai pelanggaran atas norma kesopanan, perlindungan anak-anak dan remaja, pelarangan ungkapan kasar dan makian, serta melanggar prinsip-prinsip jurnalistik.

Menurut KPI, bahasa taik yang meluncur deras dari mulut Ahok dilarang untuk ditampilkan karena melanggar norma kesantunan di saluran publik, merendahkan martabat manusia, dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat serta rentan untuk ditiru oleh khalayak, terutama anak-anak dan remaja.

Surat sanksi KPI itu juga menyebutkan, meskipun Aiman Wicaksono telah mengingatkan Ahok bahwa siaran tersebut “live” dan agar kata-katanya diperhalus, namun upaya itu tidak berhasil sehingga kata-kata yang tidak pantas dari mulut Ahok tetap tersiar ke publik. Bahkan Aiman pun disemprot oleh Ahok. Kompas TV dianggap lalai dan tidak tanggap atas bahasa taik Ahok. Seharusnya Kompas TV langsung menghentikan siaran “live” tersebut ketika Ahok mulai menggunakan ‘bahasa tolilet’.

Selain memberi sanksi penghentian sementara program “Kompas Petang”, KPI juga mewajibkan Kompas TV untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik yang disiarkan pada waktu siar yang sama dalam program “Kompas Petang” selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal diterimanya surat dari KPI.

Ahok beralasan munculnya bahasa taik karena Aiman selaku pewawancara terus ngeyel mengejar keterlibatan istrinya dalam mengelola pemerintahan DKI Jakarta. Ahok berulangkali membela diri bahwa kehadiran istri dan adiknya dalam rapat revitalisasi kota tua karena dijebak oleh anak buahnya. Ahok menolak dirinya menerapkan kepemimpinan nepotisme.

Aiman sendiri membantah tudingan Ahok. Melalui twit pribadinya, Aiman menjelaskan bahwa kebenaran publik harus diungkap meskipun beresiko. Masih menurut Aiman, dirinya sudah terbiasa tidak merasa puas jika jawaban narasumbernya ngambang, tidak pasti dan berputar-putar. Bagi Aiman, jawaban Ahok tentang keterlibatan istrinya harus diperdalam lagi sehingga kecurigaan publik tentang adanya nepotisme bisa terjawab. Bagi Aiman, nepotisme adalah saudara kembarnya korupsi. Karenanya, Aiman terus mengejarnya meskipun beresiko. Tentu saja resiko yang dimaksud Aiman yang berani mengungkap nepotisme Ahok, dirinya akan dicaci maki AHok dan dibully oleh Ahoker.

Selain membawa korban Kompas TV dan Aiman, bahasa taik Ahok juga berpotensi mengantarkannya lengser dari kursi DKI-1. Tim angket DPRD berencana memasukkan bahasa taik Ahok sebagai bagian dari penyelidikan hak angket yang saat ini sedang berjalan. DPRD akan memanggil 2 orang pakar Tata Negara yaitu Irman Putra Sidin dan Margarito Khamis untuk menanyakan apakah bahasa taik Ahok termasuk pelanggaran etika atau bukan.

Tak hanya Kompas TV dan Aiman, gara-gara maraknya protes bahasa taik Ahok, car free day (CFD) pun terancam menjadi korban. Menurut Ahok, CFD sudah berubah menjadi ajang kampanye politik dengan maraknya aksi menuntut Ahok lengser. Melihat penolakan terhadap dirinya makin besar, Ahok pun akhirnya berencana akan menghentikan program CFD. Ahok khawatir jika CFD terus digunakan sebagai ajang kampanye politik penolakan terhadap dirinya, maka citranya akan semakin hancur lebur di mata warga Jakarta. Ahok sadar pendukungnya hanya ada di dunia maya, sehingga setiap CFD selalu didominasi oleh aksi massa yang menginginkan dirinya lengser. Agar citranya tidak semakin terpuruk, Ahok meminta agar CFD segera dihentikan.

 

Disalin ulang dari tulisan Bejo al-bantani

Senin, 23 Maret 2015

Sepuluh Tugas Suami

tugas suami masawepdotcomDalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri  berinteraksi secara sangat intim dan unik. Dikatakan intim karena mereka berdua bisa melakukan interaksi dalam bentuk yang sangat intim yang tidak boleh dilakukan oleh mereka yang bukan pasangan suami istri. Dikatakan unik karena corak interaksi di antara suami dan istri itu tidak sama dengan corak interaksi antar-manusia pada umumnya. Tidak seperti atasan dengan bawahan, tidak seperti boss dengan karyawan, tidak seperti pimpinan dengan staf.

Karena corak yang intim dan unik itulah, maka diperlukan sejumlah sentuhan metoda dan seni tersendiri untuk menciptakan keharmonisan hubungan di antara mereka. Suami dan istri masing-masing memiliki sejumlah “tugas” yang spesifik terhadap pasangannya agar keduanya berada dalam suasana yang menyenangkan dan melegakan. Istilah “tugas” ini mungkin tidak terlalu tepat, karena saya hanya ingin menunjukkan sesuatu yang mesti dilakukan oleh suami terhadap istri. Bukan dalam kerangka hak dan kewajiban, namun dalam konteks untuk menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan hubungan.

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan tugas suami terlebih dahulu, insyaallah lain waktu akan saya sampaikan tugas istri.

Sepuluh Tugas Suami

Ada banyak tugas yang bisa dilakukan oleh suami agar kehidupan dalam rumah tangga bersama istri tercinta bisa mewujudkan suasana bahagia, harmonis dan produktif.  Berikut sepuluh tugas suami dalam interaksi dengan istri, yang hendaknya selalu diupayakan dalam kehidupan nyata.

Pertama, jadilah suami yang penuh pengertian terhadap istri

Para istri sangat mengharapkan sosok suami yang penuh pengertian. Suami yang memahami kondisi dirinya, suami yang mampu menerima istri apa adanya, suami yang memberikan dukungan yang diperlukan untuk kebaikan istri. Untuk menjadi suami yang penuh pengertian, diperlukan sejumlah ilmu dan ketrampilan. Ilmu untuk mengerti dan memahami kondisi istri, serta ketrampilan mengerti dan memahami istri.

Banyak kondisi dan situasi istri yang harus dipahami dengan baik oleh suami. Sejak dari hal yang sederhana dan sepele, misalnya, menyangkut waktu yang diperlukan oleh istri dalam urusan mandi, berdandan dan berpakaian. Laki-laki itu simpel dalam urusan seperti itu. Bahkan banyak dijumpai laki-laki yang hanya menggunakan satu jenis sabun mandi untuk membersihkan seluruh bagian tubuhnya dari atas sampai bawah saat mereka mandi. Pada kaum perempuan, mereka memerlukan aneka jenis pembersih, untuk setiap bagian tubuh yang berbeda.

Saat berpakaian, kaum perempuan mengenakan lebih banyak jenis pakaian dibanding laki-laki. Apalagi bagi para muslimah yang hendak bepergian keluar rumah, dengan mengenakan pakaian muslimah lengkap. Kaum perempuan sangat perhatian terhadap kesesuaian warna pakaian yang dikenakan, sejak dari warna ‘atasan’, warna ‘bawahan’, warna kerudung, kaus kaki, sepatu dan tas. Belum lagi bros atau pin dan asesoris lain yang perlu dikenakan.

Masih ditambah dengan ‘make up’ untuk mempercantik diri, yang tidak bisa ditinggalkan. Ini menambah jumlah waktu  yang diperlukan untuk melakukan persiapan saat akan bepergian. Suami begitu simpel dalam berpakaian. Sambil berjalan menuju motor atau mobil yang diparkir di depan rumah, mereka menyambar satu baju yang tergantung di kapstok. Dengan cepat mengenakan dan mengancingkan baju sembari berjalan. Kaum perempuan tidak bisa melakukan tindakan seperti ini.

Untuk itu, hendaknya para suami mengerti situasi ini agar tidak mudah memarahi istri ketika sering lambat dalam menyiapkan diri untuk bepergian. Suami dan istri yang sudah sepakat akan berangkat menuju tempat kegiatan jam sembilan pagi, sang suami sudah menunggu di depan rumah sambil memanasi mesin mobil. Namun sampai lewat seperempat jam, sang istri belum juga muncul. Ia masih sibuk mematut diri di kamar. Dandanan dan “make-up”nya belum selesai. Hal seperti ini yang sering membuat suami menjadi uring-uringan.

Apa yang Terjadi Saat Menstruasi

Kaum perempuan mengalami siklus bulanan yang tidak dirasakan oleh laki-laki. Karena para suami tidak mengalami siklus rutin itu, maka seringkali mereka tidak bisa mengerti tentang situasai psikologis maupun fisik istri saat mendapatkan menstruasi. Para suami harus mengerti dengan baik soal menstruasi sehingga bisa empati dengan kondisi istri. Dukungan suami bukan sekedar menyediakan pembalut untuk istri yang tengah menstruasi, namun lebih memberikan perhatian agar kejiwaannya menjadi stabil dan tenang.

Ketika mengalami menstruasi, perempuan sering  merasakan nyeri di sekitar perut. Hampir semua perempuan mengalami kram pada perut saat menstruasi, dan biasanya muncul sesaat sebelum atau hari pertama haid. Kram biasanya berlangsung satu hingga tiga hari, penyebabnya karena kontraksi pada rahim. Jika kontraksi pada rahim terlalu intens, bisa mendorong pembuluh darah akibatnya suplai oksigen ke jaringan otot rahim terhambat dan timbullah rasa kram yang mengganggu.

Selain kram, endometriosis menjadi salah satu penyebab utama timbulnya rasa sakit di perut ketika menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika endometrium (jaringan di sepanjang garis uterus atau rahim) tumbuh keluar uterus. Tanda paling umum terjadinya endometriosis adalah rasa sakit yang tak tertahankan. Perasaan sakit seperti ini masih ditambah dengan situasi psikologis yang berubah saat menstruasi. Ini yang sering disebut sebagai Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).

Menurut istilah medis, PMDD adalah kondisi somatopsikis yang dipicu oleh perubahan level hormon steroid yang dihubungkan dengan siklus ovulasi menstruasi. Kondisi ini berlangsung sekitar satu pekan sebelum terjadinya menstruasi, dengan beberapa gejala psikis seperti cemas, tegang, merasa sulit berpikir, labil, mudah sedih, mudah menangis, lebih sensitif, mudah marah, mudah tersulut konflik, sulit konsentrasi, mudah lelah, dan perubahan nafsu makan. Sedangkan gejala fisik meliputi sakit kepala, sakit di bagian dada, nyeri otot dan sendi serta mual.

Hendaknya para suami memahami situasi istri saat mengalami menstruasi sehingga bisa memberikan dukungan yang memadai bagi istri. Suami harus bersikap lebih sabar saat istri menjelang menstruasi atau saat menstruasi, karena suasana kejiwaan istri lebih emosional dan sensitif. Istri menjadi lebih mudah marah, lebih mudah menangis, lebih mudah tersinggung. Maka suami harus lebih maklum saat menghadapi istri yang tengah labil secara emosi, bahkan berusaha untuk menenangkan dan menguatkan kejiwaannya. Bantuan kecil suami saat istri tengah sibuk mengurus keperluan rumah tangga menjadi sangat bermakna.

Itu hanya contoh-contoh kecil dan sederhana, betapa ada banyak sisi dari istri yang harus dipahami oleh suami. Jika suami tidak mau mengerti kondisi tersebut, akan sangat mengganggu perasaan istri. Maka jadilah suami yang penuh pengertian terhadap kondisi istri. Itu tugas pertama dari suami untuk istrinya.

Apa tugas selanjutnya? Tunggu postingan berikutnya.

 

Ditulis ulang dari tulisan Cahyadi Takariawan

Sabtu, 14 Maret 2015

Selamatkan Anak Kita (dari Kebodohan Kita Sendiri)

 Save Your Childrenwpid-IMG_20150310_141913.jpg
oleh Ibu Elly Risman


Dear Parents, saya suka sekali mencium anak dan cucu-cucu saya, saat harum atau keringatan. Saya berdendang,"Kamu acem tapi mama suka! Mama simpen di otak mama. Bila terlintas ada bau yg sama dimana dan kapan saja, saya teringat anak dan cucu saya yang memiliki 'bau' yang sama. Itu bikin saya tersenyum!


Hari-hari ini saya harus banyak tersenyum menolong jiwa saya sendiri, karena ujian tengah semester dihadapi cucu laki-laki saya pertama, aduhaai beratnya. SD kelas 1, semester1, harus mengarang 1 paragraf dengan judul: Peristiwa penting.


Huaah, dulu waktu anda kelas 1, bukankah anda baru belajar: Ini Budi? Katanya, di TK tidak boleh diajarkan baca tulis! Jadi bagaimana kalau di SD semester 1 harus mengarang?? Belum IPS, matematika, Bahasa Inggris dan lain-lain.


Paman memetik 40 jeruk, diberikan tetangganya14 lalu memetik 30 lagi, berapa jeruk paman sekarang?
IPS: tempat beribadah umat Budha?
Apa bahasa Inggrisnya kompor? Kursi roda?


Bahasa Indonesianya saja belum lempeng! Apakah ayah ibu dulu belajar bahasa Inggris di kelas 1? Bayangkan kalau anak dipaksa ortunya masuk SD usia 5.5 - 6 tahun?


Kalau dia tidak bisa, di rumah akan kena marah. PeEr mesti selesai, abis itu Les!


Ah, saya dulu masuk SD usia 5 juga! Bela ortunya. Kasihan sekali ortu ini, mereka lupa dulu pelajarannya tak seberat sekarang! Pulang masih bisa main. Bukankah anak kita sudah tercerabut dari masa bermainnya terlalu cepat? Stress di usia sangat muda?


Engkaukah itu anakku? Buah hatiku?


Dulu, pulang sekolah masih bisa main masak-masakan, layang-layang, tangkap kecebong di got! Dari mulai berangkat sekolah sampai di rumah, berapa jam dalam situasi 'belajar'?


Apalagi kalau pengasuhannya disubkontrakkan ke tangan orang lain. Kesal dan gembira tidak tahu kemana diadukan. Anak dapat sisa-sisa waktu dan tenaga. Ortu mudah marah.


Begitulah, hari berganti minggu, bulan dan tahun, tidak terasa anak pra remaja. Waktu diganti dengan uang dan benda. Jiwanya hampa, pikiran tak terjaga. Tantangan dan bencananya tak tampak pada mata, tak terdengar telinga!


Kita silap, anak kita generasi gadget. Perangkat dan pulsanya kita belikan. Lari dari stress, 'hampa' dan peer pressure, anak berselancar di dunia maya tak bertepi. 3-7 jam sehari.


Sangat mungkin ia terpapar Pornografi. Ortu tidak sadar otak mulai terganggu. Yang ortu tahu, anaknya malas, susah bangun, tidak mau les, prestasi menurun, melawan, dan gadget di tangan melulu.


Bagian kontrol di otak depan belum sempurna berkembang. Seharusnya ortu pengontrolnya. Jarak terentang selama ini membuat ortu kehilangan.


Anak mana yang empuk disasar Narkoba dan Pornografi? Yang Boring, Lonely, Angry, Tired and Stress!


Engkaukah itu anakku? Engkaukah buah hatiku?


Selalu ada harapan.
Karena Dia Maha pengasih.
Otak bisa direkonstruksi!


Mari selesaikan urusan dengan diri sendiri, agar hati penuh kasih!


#SaveYourChildren