Tampilkan postingan dengan label Serial Negeriku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serial Negeriku. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 April 2015

Kenapa Ada Megawati dan Puan di antara Para Pemimpin Asia Afrika Itu?


Dalam rangka merayakan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jumat pagi tadi (24/04/15), para pemimpin dunia dari negara-negara peserta melakukan perjalanan bersejarah, napak tilas (histrorical walk) dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka. Mengulangi apa yang dilakukan para pemimpin pendahulu mereka 60 tahun yang lalu, saat pertama kali KAA diselenggaraan di Gedung Merdeka, Bandung itu.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Presiden Jokowi sebagai tuan rumah memimpin konvoi para pemimpin Asia Afrika dengan berjalan paling depan didampingi Ibu Negara Iriana, di sebelah kiri mereka ada pasangan suami-istri PM Malaysia Najib Razak, lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri.

Senin, 06 April 2015

PKS Adalah Kumpulan Bajingan & Penjahat Terbesar Negeri Ini

image

PKS Adalah Kumpulan Bajingan & Penjahat Terbesar Negeri Ini


Oleh Afwan Riyadi (@Af1_ )


Orang pintar katanya; melek media katanya; justru mau dibodoh-bodohi media.


Jokowi bajak sawah dipuja-puja padahal harga beras tetap saja naik. Hidayat Nur Wahid mebantu korban kebakaran dinyinyiri, padahal jelas memberi solusi.


Jokowi datang dari partai terkorup, PDI Perjuangan. Di masanya semua harga naik. PKS bukan partai terkorup. Tidak membuat daging sapi dan beras mahal.


Bukan PKS yang melemahkan KPK sampai hampir habis. Tapi siapa yang dituduh pro-koruptor?


Propaganda jahat. Tapi, apapun yang terjadi kami tetap melayani.


Bukan pula PKS yang duduk-duduk asik bareng buronan kasus BLBI.


Bukan PKS yang melego BUMN ke asing.


Bukan PKS yang menjual gas murah ke luar negeri.


Bukan PKS yang membunuh Munir dan Theys Eluay.


Bukan PKS yang merampok Bank Century.


Bukan PKS yang menenggelamkan Sidoarjo.


Bukan PKS yang memenjarakan aktifis.


Bukan PKS yang mencaci “Cina Anjing”.


Bukan PKS yang menyerbu rumah-rumah ibadah.


Tapi PKS tetaplah sasaran kebencian yang mengasyikkan.


Tapi PKS bagaikan partai terlarang yang memiliki dosa tak terampunkan.


Bagi mereka PKS bagaikan kumpulan ba****an yang siap merampok harta, jiwa, dan kehormatan.


PKS adalah sasaran hinaan. Tak perlu meminta maaf jika hinaannya salah sasaran. “Besok kita hina soal yang lain,” ujarnya.


PKS adalah sasaran hinaan. Maka dia boleh dihina. Dan tak boleh menghina. Menghina bagi PKS adalah kesalahan terbesar se-jagat raya. Menghina PKS adalah pahala jalan masuk surga. PKS balas menghina adalah dosa besar 7 turunan.


Berapa sih kerugian negara akibat ulah PKS se-Indonesia? Serius nanya.


Sementara Mentri Pertanian dari PKS sudah membawa swa-sembada beras bertahun-tahun secara berturut-turut.


Sementara Menkominfo dari PKS sudah membuat internet di negeri ini meningkat kecepatannya secara signifikan. Menkominfo memblokir situs-situs porno, mencoba menjaga moral anak bangsa.


Nurmahmudi yang enak dibully, membawa audir anggaran Depok WTP berkali-kali. Jokowi yang enak dipuja, membawa DKI turun jadi WDP. Aher yang tidak dianggap prestasinya, membawa Jabar surplus pendapatan. Jokowi yang pakai sendal saja dianggap prestasi, bawa DKI minus trilyunan rupiah. Ratusan prestasi Aher dianggap sepi. Jokowi turun dari mobil karena kebelet BAB ramai diangkat media kemana-mana.


Sekarang kalian menyesal pilih Jokowi karena ketipu pencitraan semu. Masih mau getol #saveAhok yang pakai jurus sama?


“Ah, selama PKS masih musuhi, kami selalu dukung Ahok & Jokowi.”


ABS baru adalah ‘Asal Bukan PKS’. Karena PKS adalah penjahat terbesar negeri ini. Mafia. Korup. Ba****an. Tukang Mesum. Tukang Bunuh Orang. Tirani. Tidak becus.


Saya jadi teringat kata-kata Pramudya Ananta Toer, “Bersikaplah adil sejak dalam fikiran.” Tapi tidak bakal kalau untuk PKS.


Semoga semua fitnah-fitnah ini menjadi penggugur dosa-dosa kami, para kader PKS yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi negeri ini.


Amiin.

Musuhi Media, Jokowi Lebih Kejam dari Soeharto

Apakah Jokowi bisa lebih kejam dari Soeharto karena memusuhi media? Kasus pemblokiran media Islam terus menggelinding seperti bola salju. Semakin jauh menggelinding, semakin membesar. Dampaknya pun menjadi tak terkontrol lagi. Protes pun semakin massif. Bahkan di masjid-masjid sudah menjadi topik perbincangan yang panas, “Jokowi anti Islam”. Para jurnalis warga yang selama ini kontra terhadap konten beberapa media Islam bahkan mulai bergabung, menolak pemblokiran.

Bagi mereka pemblokiran media Islam yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi jauh lebih buruk, jika dibandingkan dengan pemerintahan Soeharto sekali pun. Menurut mereka, dalam hal pembredelan media, Jokowi jauh lebih kejam dibandingkan Soeharto.

Mari kita bandingkan dengan kasus pembredelan Majalah Tempo yang fenomenal dan tercatat sebagai sejarah hitam pers Indonesia.

Pada 21 Juni 1994, Tempo dibredel bersama dengan Editor dan Detik oleh Menteri Penerangan Harmoko atas perintah Presiden Soeharto. Alasannya, Tempo menerbitkan laporan investigasi tentang skandal pembelian 36 unit kapal perang eks-Jerman Timur oleh Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie.

Dalam investigasinya, Tempo melaporkan telah terjadi penggelembungan harga dari USD12,7 menjadi USD 1,1 miliar. Selain itu, sebagian besar kapal perang tersebut langsung menjadi besi-besi tua terapung setibanya di Indonesia, karena rusak, biaya perbaikannya sangat mahal,  atau onderdilnya sudah tidak tersedia lagi.

Dalam keterangan persnya, Harmoko menjelaskan bahwa penbredelan terhadap Tempo, Editor dan Detik dilakukan karena majalah tersebut telah memberitakan hal-hal yang tidak benar, meresahkan dan dapat mengganggu keamanan nasional.

Simak baik-baik alasan resmi pemerintah ORBA ketika membredel Tempo yaitu telah memberitakan hal-hal yang tidak benar, meresahkan dan dapat mengganggu keamanan nasional.

Artinya, pemerintah ORBA pimpinan Presiden Soeharto yang terkenal sangat otoriter, keras dan antidemokrasi, tetapi saat membredel Tempo memberikan keterangan pers lengkap dengan alasan resmi pembredelan. Bahkan sebelum dibredel Tempo pernah 2 kali mendapat surat teguran dan Departemen Penerangan.

Bagaimana dengan pemblokiran media Islam di era Presiden Jokowi?

Tanpa ada angin dan hujan, tanpa ada keterangan apapun tiba-tiba 22 situs media Islam langsung diblokir. Lebih ironis lagi baik BNPT maupun Kemenkominfo saling menyalahkan ketika datang protes bertubi-tubi. Pihak BNPT bahkan berkali-kali menyatakan dihadapan media bahwa lembaganya telah terzalimi dengan adanya pemberitaan massif terkait pemblokiran. Menurut pihak BNPT, seharusnya yang disalahkan terkait pemblokiran situs media Islam adalah Kemenkominfo yang melakukan pemblokiran bukan BNPT. Nah loh…..

Jika di era ORBA yang otoriter, keras dan antidemokrasi saja, sebelum dilakukan pembredelan ada surat teguran lalu ada keterangan pers yang menjelaskan alasan pembredelan. Maka menjadi sangat ironis, ketika di era Reformasi dimana kebebasan berekspresi sebagai salah satu tuntutan reformasi, justru pemblokiran media Islam dilakukan tanpa pemberitahuan apapun.

Dan sejarah membuktikan, ketika Tempo dibredel terjadi protes besar-besaran dikalangan mahasiswa dan wartawan yang memberi simpati pada Tempo. Dan ketika Tempo terbit kembali pasca reformasi, langsung menjadi majalah nomor satu karena mendapat “iklan gratis” akibat pembredelan.

Maka tidak heran ketika umat Islam mulai bertanya dan mencari informasi tentang situs-situs media Islam yang dibredel tersebut. Terbukti di masjid-masjid, topic pemblokiran media Islam menjadi topikhangat dalam perbincangan.

Jadi dengan membandingkan pembredelan Tempo dan pemblokiran media Islam, siapa yang lebih kejam, Soeharto atau Jokowi?

Catatan: Saya pun tidak suka terhadap situs Voa-Islam dan Arrahmah, tetapi ketidaksukaan saya tidak akan mematikan rasionalitas saya untuk terus memperjuangan kebebasan berekspresi.

Hanya satu kata, lawan!!!

Kamis, 26 Maret 2015

Bloking Media oleh Rejim Jokowi

media blocking1. banyak yang bingung, kenapa aksi mahasiswa yang begitu massif bisa luput dari pemberitaan. hanya sepintas lalu, bukan berita utama?

2. banyak juga yang merasa aneh, kenapa aksi demo nelayan hanya disorot anarkhi yang terjadi, bukan substansi dari apa yang mereka tuntut?

3. apakah pemred sudah diberi uang ratusan milyar seperti info yang beredar beberapa waktu terakhir?

4. berikut kami sampaikan analisa mengenai hal ini. bila ada deal antara pemerintah dg media, bentuknya seperti apa? kita bahas bersama.

5. seperti telah kita ketahui, bahwa media massa telah menjadi lumbung informasi rakyat pasca dibukanya kran reformasi, 17 tahun lalu.

6. seiring berjalannya waktu, kepercayaan rakyat pada media menjadi besar. sayang, besarnya kepercayaan itu justru membuat media jumawa.

7. media seringkali memberitakan dengan tidak benar. ini contohnya, membela Pancasila disebut komunistophobic - m.tribunnews.com/seleb/2015/02/…

8. contoh terbaru adalah tidak diberitakannya dengan berimbang aksi mahasiswa yang menentang pemerintahan @jokowi_do2. sepi pemberitaan.

9. bagaimana hal itu bisa terjadi? | besar kemungkinan telah terjadi konsensus antara pemilik media (bukan pemred) dg pemerintah.

10. tentu konsesus itu bukanlah berupa uang cash dari pemerintah kepada pemilik media. bodoh sekali bila itu terjadi.

11. konsesus itu bisa berupa proyek atau kesepakatan lain yang berkaitan dengan gurita bisnis pemilik media massa. main cantik.

12. contoh: pemilik media 'A' diberi hak pengelolaan kabel serat optik bawah laut di wilayah Indonesia Timur.

13. contoh: pemilik media 'B' mendapat pengelolaan jalan tol di wilayah Jawa.

14. contoh: pemilik media 'C' mendapat dana pelunasan dari APBN untuk membereskan insiden beberapa tahun lalu.

15. dan masih banyak contoh konsensus lain yang dibangun antara pemerintah dan bos media. silahkan telusuri.

16. tentu tidak ada 'makan siang gratis'. | Pemerintah memberikan kue-kue tadi tidaklah cuma-cuma. harus ada imbal balik yang didapat.

17. apa imbal balik dari bos media kepada pemerintah? | salah satunya dengan memblock segala pemberitaan yang merugikan pemerintah.

18. termasuk berita-berita yang memungkinkan menjadi pemicu aksi massa yang lebih besar, seperti demo mahasiswa.

19. lihat contoh berita. saat @jokowi dihajar habis karena penampilannya saat bertemu Sultan Brunei, media membela - jabar.tribunnews.com/2015/02/10/die…

20. segala cara dicari sebagai argumentasi agar @jokowi_do2 tampak 'perfect' dimata rakyat.

21. apakah trik blocking berita itu efektif untuk membendung pergolakan? | kalau tak efektif, Istana sudah dikepung puluhan ribu mahasiswa!

22. kita tarik ke era orde baru, saat media 'diborgol' pemerintah. mereka menyatu dg mahasiswa, berita apapun yg menentang pak Harto dimuat!

23. aksi mahasiswa yang awalnya kecil, krn mendapat sokongan yang begitu massif dan kontinyu dari media, dalam waktu singkat menjadi besar!

24. bayangkan bila aksi mahasiswa beberapa waktu lalu tidak diblock, mungkin hari ini@jokowi_do2 sudah berstatus mantan Presiden RI!

25. begitu besar peran media saat ini. mereka mampu membangun opini tentang siapa yang harus dijadikan teman, dan siapa yang harus dimusuhi.

26. tapi media lupa, kenapa mereka bisa begitu kuat seperti saat ini atas perjuangan siapa? mereka mendurhakai yang telah membesarkannya.

27. siapa yang telah membesarkan media? | tentu saja mahasiswa dan rakyat yang bersatu dan membebaskan media dari pasungan orde baru!

28. setelah kita tahu, bahwa media saat ini bukanlah MATA, TELINGA dan LIDAH rakyat, apa yang harus diperbuat?

29. kita harus mengingatkan mereka. menegur. kita yang telah membesarkan mereka, kita pula yang bisa mengembalikan mereka ke rel yang benar.

30. jangan biarkan media menjadi industri an-sich! media harus berperan aktif untuk membangun manusia Indonesia yang bermartabat!

31. ketika media hanya menjadi industri dan menjadi corong pemerintah, maka media telah menjadi Departemen Penerangan jilid II!

32. jangan biarkan kedaulatan rakyat diinjak-injak oleh bos media dan pemerintah. LAWAN!

33. kita boleh berharap masih ada media yang independen dan menjadi lumbung informasi rakyat, bukan penggiring opini dan corong pemerintah.

34. tapi hidup itu adalah rangkaian usaha dan doa, kawan! | berdoa saja tanpa berusaha adalah dusta!


























































35. jangan biarkan independensi media menjadi hancur hanya karena keserakahan bos-bos media.



























































 

36. demikian silaturahmi kita malam ini. semoga ada guna dan manfaat. mohon maaf bila ada yang kurang berkenan | YAKIN USAHA SAMPAI! sekian.


Disalin ulang dari kultwit The Last Samurai (@SemestaBerkicau)

Selasa, 24 Maret 2015

Kompas TV dan CFD pun Akhirnya Menjadi Korban 'Taik' dari Ahok

ahok dungu masawepdotcomSumpah serapah, caci maki dan luapan kekesalan dengan bahasa taik yang meluncur dari mulut Ahok akhirnya memakan korban. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi tegas berupa penghentian sementara segmen wawancara pada program ‘Kompas Petang’. KPI dalam siaran persnya, menyatakan, program wawancara Ahok yang dipandu oleh Aiman Wicaksono terkait kisruh dengan DPRD DKI Jakarta itu dikategorikan sebagai pelanggaran atas norma kesopanan, perlindungan anak-anak dan remaja, pelarangan ungkapan kasar dan makian, serta melanggar prinsip-prinsip jurnalistik.

Menurut KPI, bahasa taik yang meluncur deras dari mulut Ahok dilarang untuk ditampilkan karena melanggar norma kesantunan di saluran publik, merendahkan martabat manusia, dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat serta rentan untuk ditiru oleh khalayak, terutama anak-anak dan remaja.

Surat sanksi KPI itu juga menyebutkan, meskipun Aiman Wicaksono telah mengingatkan Ahok bahwa siaran tersebut “live” dan agar kata-katanya diperhalus, namun upaya itu tidak berhasil sehingga kata-kata yang tidak pantas dari mulut Ahok tetap tersiar ke publik. Bahkan Aiman pun disemprot oleh Ahok. Kompas TV dianggap lalai dan tidak tanggap atas bahasa taik Ahok. Seharusnya Kompas TV langsung menghentikan siaran “live” tersebut ketika Ahok mulai menggunakan ‘bahasa tolilet’.

Selain memberi sanksi penghentian sementara program “Kompas Petang”, KPI juga mewajibkan Kompas TV untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik yang disiarkan pada waktu siar yang sama dalam program “Kompas Petang” selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal diterimanya surat dari KPI.

Ahok beralasan munculnya bahasa taik karena Aiman selaku pewawancara terus ngeyel mengejar keterlibatan istrinya dalam mengelola pemerintahan DKI Jakarta. Ahok berulangkali membela diri bahwa kehadiran istri dan adiknya dalam rapat revitalisasi kota tua karena dijebak oleh anak buahnya. Ahok menolak dirinya menerapkan kepemimpinan nepotisme.

Aiman sendiri membantah tudingan Ahok. Melalui twit pribadinya, Aiman menjelaskan bahwa kebenaran publik harus diungkap meskipun beresiko. Masih menurut Aiman, dirinya sudah terbiasa tidak merasa puas jika jawaban narasumbernya ngambang, tidak pasti dan berputar-putar. Bagi Aiman, jawaban Ahok tentang keterlibatan istrinya harus diperdalam lagi sehingga kecurigaan publik tentang adanya nepotisme bisa terjawab. Bagi Aiman, nepotisme adalah saudara kembarnya korupsi. Karenanya, Aiman terus mengejarnya meskipun beresiko. Tentu saja resiko yang dimaksud Aiman yang berani mengungkap nepotisme Ahok, dirinya akan dicaci maki AHok dan dibully oleh Ahoker.

Selain membawa korban Kompas TV dan Aiman, bahasa taik Ahok juga berpotensi mengantarkannya lengser dari kursi DKI-1. Tim angket DPRD berencana memasukkan bahasa taik Ahok sebagai bagian dari penyelidikan hak angket yang saat ini sedang berjalan. DPRD akan memanggil 2 orang pakar Tata Negara yaitu Irman Putra Sidin dan Margarito Khamis untuk menanyakan apakah bahasa taik Ahok termasuk pelanggaran etika atau bukan.

Tak hanya Kompas TV dan Aiman, gara-gara maraknya protes bahasa taik Ahok, car free day (CFD) pun terancam menjadi korban. Menurut Ahok, CFD sudah berubah menjadi ajang kampanye politik dengan maraknya aksi menuntut Ahok lengser. Melihat penolakan terhadap dirinya makin besar, Ahok pun akhirnya berencana akan menghentikan program CFD. Ahok khawatir jika CFD terus digunakan sebagai ajang kampanye politik penolakan terhadap dirinya, maka citranya akan semakin hancur lebur di mata warga Jakarta. Ahok sadar pendukungnya hanya ada di dunia maya, sehingga setiap CFD selalu didominasi oleh aksi massa yang menginginkan dirinya lengser. Agar citranya tidak semakin terpuruk, Ahok meminta agar CFD segera dihentikan.

 

Disalin ulang dari tulisan Bejo al-bantani

Jumat, 09 Januari 2015

Ups... Beredar Dokumen Legalitas AirAsia, Bohong Jonan Terbongkar?

Setelah sempat dihebohkan dengan peredaran ATC AirAsia QZ8501, kemarin beredar dokumen legalitas penerbangan AirAsia QZ8501 yang hari ini, Jumat (9/1) beredar di media sosial. Dokumen sebanyak satu bandel itu, merupakan ijin penerbangan dari Kementerian Perhubungan.

dokumen-legalitas-penerbangan-airasia

Surat bernomor AU.008/30/6/Orju-DHU-2014 ini terkait ijin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015. Dalam surat yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Indonesia AirAsia di Jakarta.

Surat yang ditunjukan kepada PT Indonesia AirAsia dengan nomor AGRR/71//X/2013 tertanggal 16 Oktober 2014 itu berisi iji penerbangan AirAsia untuk priode Winter 2014/2015 yang berlaku sejak 26 Oktober 2014 sampai 28 Maret 2015.

Dalam dokumen itu juga terlampir jadwal penerbangan. Dalam salah satu keterangannya, disebutkan jika PT Indonesia AirAsia wajib mematuhi peraturan penerbangan, dan ketentuan keamanan, dan keselamatan penerbangan.

Surat tersebut ditandatangani oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Ir Santoso Eddy Wibowo, dan diindak lanjuti oleh PT Indonesia AirAsia dengan Nomer : IAA/GOP/GS/SHSUB/0349/X/2014 tentang jadwal penerbangan AirAsia.

Dengan demikian, jika merujuk pada dokumen tersebut, penerbangan maskapai asal Malaysia dari Surabaya ke Singapura adalah legal. Hal ini membantah secara langsung tudingan kemenhub yang menyatakan penerbangan AirAsia ilegal.

Dalam halaman yang lain di dokumen juga tertera sejumlah jajaran sebagai tembuasan, di antaranya jajaran Bandara Juanda, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Surabaya, GM PT Angkasa Pura W, dan Kepala Otoritas Bandara Wilayah III.

Dokumen ini juga ditindaklanjuti oleh PT Indonesia AirAsia, pada 25 okotber 2014, dengan Nomer: IAA/GOP/GS/SHSUB/0349/X/2014 tentang jadwal penerbangan AirAsia, di antaranya Surabaya-Singapura.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti siapa yang sengaja membocorkan dokumen tersebut ke tangan wartawan. Namun dugaan sementara, dokumen ini sengaja dibocorkan untuk diketahui masyarakat.

Sumber: fastnewsindonesia.com

Rabu, 07 Januari 2015

Kemenhub, Buruk Rupa Cermin Dibelah

Kecelakaan pesawat terbang Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura berdampak cukup luas. Salah satu dampaknya, Kementerian Perhubungan meniadakan penerbangan murah atau low cost carrier (LCC) dengan ketentuan, maskapai boleh menjual harga tiket minimal 40 persen dari tarif batas atas saat. Aspek keselamatan menjadi alasan utama regulasi baru ini. Apakah kebijakan ini relevan atau mengada-ada?

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya gunakan pengalaman ketika melakukan perjalanan di Eropa. Saat itu, saya lakukan penerbangan Moskow-Amsterdam via London gunakan maskapai LCC dengan harga tiket “hanya” USD 200. Kalau gunakan pesawat full service harganya jauh lebih mahal. Apakah aspek keselamatan diabaikan dalam penerbangan tersebut? Tidak. Sebagai penumpang, LCC dengan full service memang berbeda dari sisi kenyamanan yang bersifat tersier. Tidak ada makanan-minuman gratis pramugari/pramugara cuma 3 orang, dan kursi tak selega full service. Untuk keselamatan, tak ada bedanya.

Print

Penerbangan murah sudah menjadi trend di Eropa. Bayangkan saja, jika LCC dituduh kurang peduli dengan keselamatan, riwayat mereka pasti tamat. Maskapai LCC pasti dilarang terbang di langit Eropa. Faktanya, pesawat-pesawat berlabel LCC tersebut bisa leluasa take off dan landing di bandara-bandara Eropa terkemuka. Uni Eropa mustahil memberikan izin terbang bagi maskapai LCC jika tak penuhi standar penerbangan. Malahan, maskapai terkemuka dari tanah air pernah dilarang terbang di langit Eropa meski tidak berstatus LCC.

Seorang kawan yang bekerja di salah satu maskapai internasional terkemuka kaget dengan kebijakan peniadaan LCC di Indonesia. Bisa dikatakan, kebijakan tersebut aneh dan tak relevan. LCC dengan full service beda konsep tapi aspek keselamatan tetap nomor satu. Soal fuel on board, transit time, dan load pilot sudah sesuai standar CASR, FAR, dll.. “Aturan penerbangan itu terukur, dibuat dengan berbagai pertimbangan dan di-update secara berkala,” ujarnya.

Data peristiwa kecelakaan bisa jadi acuan tentang aspek keselamatan penerbangan. Ada beberapa kategori jenis penerbanga, yaitu: LCC, full service, cargo, perintis, dan carter (sewa). Penulis menggunakan data dari wikipedia untuk mempermudah pencarian data. Dari data tersebut bisa disimpulkan, kecelakaan pesawat terbang paling banyaik dialami oleh penerbangan full service (lihat data kecelakaan maskapai internasional). Dengan data tersebut, kebijakan peniadaan LCC di Indonesia patut dipertanyakan jika gunakan alas an aspek keselamatan.

Ada pertanyaan mendasar mengapa muncul kesimpulan tersebut. Pertama, mengapa penerbangan LCC di Eropa tak bermasalah? Padahal kita semua tahu, standar penerbangan di dunia hanya ada 1. Semua maskapai wajib mematuhi standar tersebut. Apabila LCC dianggap kurang maksimal perhatikan aspek keselamatan, Uni Eropa pasti melarang maskapai LCC terbang di langit Eropa. Faktanya, tidak. Artinya, ada masalah dalam pengawasan oleh otoritas yang berwenang. Kedua, mengapa Kemenhub tidak melakukan koreksi internal terlebih dulu sebagai pemegang otoritas transportasi di Indonesia? Kecelakaan yang menimpa Air Asia dengan beragam persoalan lanjutannya menandakan ada masalah di dalam internal pembuat kebijakan/otoritas pengawas.

Kebijakan Kemenhub yang meniadakan penerbangan murah mengindikasikan adanya masalah dalam standar internasional terkait penerbangan. Sayangnya, di tempat lainnya di dunia, hal tersebut tak bermasalah. Hebat juga ya Kemenhub kalau begini ceritanya. Kebijakan ini barangkali bisa dianalogikan dengan lagu dangdut yang pernah populer, “mending tuku sateen daripada tuku wedhuse”. Atau trik mahasiswa ketika akhir bulan dan dompet blong, ingin makan sate yang kemudian disubtitusikan dengan mie instant rasa sate. Buruk muka cermin dibelah.

Catatan: tulisan ini tidak bermaksud membela maskapai penerbangan mana pun. Lebih pada bagaimana harus berpikir adil terhadap masalah yang ada. Selain itu, juga tidak bermaksud meniadakan fakta terjadinya kecelakaan pesawat terbang yang terjadi beberapa pekan lalu.

Penulis: Arief Setiawan

Selasa, 30 Desember 2014

King Suleiman, Distorsi Tautan Sejarah Islam dan Kerajaan Polandia-Hungaria

king sulaeman

FILM The King Suleiman kini tengah booming di Indonesia. Namun bila kurang jeli, pengetahuan kita akan jatuh dalam distorsi sejarah Islam.

Sebelum film ini tayang di Indonesia, saya dan suami sudah nonton duluan dan menyelesaikan semua episode. Setelah menonton saya dan suami berdiskusi perihal sejarah. Mengapa?

Kami memang bukan ahli sejarah tapi boleh saya katakan bahwa saya dan Abu Aisha membaca berbagai literatur sejarah yang berkaitan dengan Tatar dan Islam. Dan salah satunya berkaitan dengan Kerajaaan Polandia-Huangaria. Ternyata kisah sejarah Raja Suleiman berkaitan erat dengan salah satu Harem yang terkenal dengan nama panggilan “Hurrem” yang ternyata berasal dari kerajaan Polandia di masa lalu. Kini wilayah tempat kelahiran Sang Hurrem berada di negera Ukraina. Dalam film, dia disebut Alexandar. Sejarah mengenalnya sebagai Roxane.

Wikipedia memuat tentang Roxane dengan mencantumkan identitasnya secara detail. Mengapa kita perlu mengenalnya? Tak lain agar kita paham bahwa film King Suleiman ‘sebenarnya’ tengah menceritakan tentang memoar Roxane.

Hürrem Sultan (pengucapan Turki: [hyɾɾem suɫtaːn] , Ottoman Turki : خرم سلطان; c 1502 – 15 April 1558, sepenuhnya. Devletlu İsmetlu Hürrem Sultan Haseki Aliyyetü’ş-san Hazretleri, nama lahir yang siketahui menurut tradisi Kristen Ortodoks ialah Anastasia Lisowska, atau Aleksandra Lisowska, juga dikenal sebagai La Rossa atau Roxelana) adalah permaisuri yang paling dicintai dan istri sah dari Sultan Suleiman dari Dinasti Turki Usmani/ Ottaman Empire.

Roxelana juga ibu dari Şehzade Mehmed, Mihrimah Sultan, Şehzade Abdullah, Sultan Selim II, Şehzade Bayezid dan Şehzade Cihangir. Dia adalah salah satu wanita yang paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah Ottoman dan tokoh terkemuka selama era yang dikenal sebagai Kesultanan wanita. Dia adalah “Haseki Sultan” (istri kepala Sultan) ketika suaminya, Suleiman I, memerintah sebagai Sultan Ottoman. Dia mencapai kekuasaan dan memengaruhi politik Kekaisaran Ottoman melalui suaminya dan memainkan peran aktif dalam urusan Kekaisaran Usmani di masa itu.

Sejarah singkat tentang Roxane atau Alexandra Lisowska yang terkenal sebagai Hurrem atau Haseki Sultan dimana dia terlahir dari, Ayah: Havrylo Lisowsky. Ibu: Leksandra Lisowsky. Ia diperkirakan lahir pada tahun 1502-1504 di Rohatyn , Kerajaan Polandia. Dia meninggal pada tanggal 15 April 1558 (umur 53-56) di  Topkapi Palace, Konstantinopel, Ottoman Empire/Kekhalifaan Turki  dan dikubur di Masjid Raya Sulaimaniah, Konstantinopel. Awalnya pemeluk Christian ortodoks kemudian memeluk Islam (wikipedia).

******

Orang-orang yang tidak pernah mempelajari sejarah akan jatuh pada pemahaman yang salah tentang salah satu Raja Turki Usmani yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Eropa yakni King Suleimain. Film ini sebenarnya kalau mau dilihat dari awal lebih ke sejarah Alexandar Lisowska. Scene awal dari film ini memuat kejadian saat Alexandar dan beberapa gadis lainnya berada dalam kapal yang hendak menuju ke Istambul.

Status mereka saat itu adalah budak termasuk Alexandar. Nah, saya pikir siapapun harus mempelajari sejarah agar film-film bermuatan sejarah bisa ditelaah dengan jelas. Jika tidak, saya yakin pandangan awal tentang Raja Suleiman dari Dinasti Turki Usmani akan menjadi buram atau mungkin pecah menjadi cermin buruk tentang Raja Suleiman yang sangat berjasa dalam perkembangan Islam di Eropa.

Dan lagi film ini terlalu banyak mengekspos adegan-adegan seksual. Remaja yang sedikit bahkan tidak ada pengetahuan sama sekali tentang sejarah Raja Suleiman dan Kekhalifaan Turki Usmani akan menikmati film ini hanya sekadar hiburan sejarah yang pincang. Film ini justru akan melahirkan paradigma yang salah tentang sejarah Islam. Akhir dari film ini adalah distorsi sejarah. []

 

Oleh: Raidah Athirah, Muslimah tinggal di Norwegia

Haugesund , Norwegia 23 Desmber 2014

Senin, 29 Desember 2014

Indonesia, Aceh, dan Tsunami

Akankah Indonesia siap untuk Tsunami selanjutnya?


10 tahun setelah ombak yang mematikan memukul Sumatera, Indonesia telah membangun dirinya kembali. Tetapi resiko akan tsunami yang menghancurkan selanjutnya masih tinggi.




[caption id="attachment_1810" align="alignnone" width="500"]pltu terapung tsunami Tsunami yang menghantam Banda Aceh, Indonesia, pada tanggal 26 Desember 2004, menyapu sebuah kapal seberat 2.600 ton sejauh 8 kilometer ke dalam tengah kota. Lokasi tersebut sekarang menjadi sebuah taman dan monumen[/caption]


10 tahun yang lalu, salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah membunuh 227.898 nyawa di 14 negara di sekitar Samudera Hindia-hampir 170.000 di antaranya dari Indonesia.


Dimulai pada pagi hari tanggal 26 Desember 2004, sekitar 240 kilometer lepas pantai barat Sumatera, ketika gempa bumi dengan kekuatan 9.1 skala richter-terbesar ketiga sejak tahun 1900- memecah dasar laut. Dalam rentang waktu 8 menit, patahan tersebut merentang sepanjang 1.127 kilometer, melepaskan energi 23.000 kali lebih besar dari bom atom yang menghancurkan Nagasaki, Jepang. Sebagian dari dasar laut bergeser 9 meter ke arah barat-barat daya.




[caption id="attachment_1809" align="alignnone" width="500"]Peta lokasi kejadian tsunami Peta lokasi kejadian tsunami[/caption]

Tetapi itu bukanlah yang terburuk. Beberapa bagian dari patahan tersebut juga timbul ke atas beberapa meter, dan mengangkat semua kolom air laut di atasnya. Pada permukaan laut, kejadian tadi menyebabkan pergerakan ombak-tsunami yang menjelajah ke sekitar Samudera Hindia. Ketika menghantam Sumatera, tsunami tersebut menjadi setinggi 30 meter di sepanjang sisi pantai barat laut.


Adalah tsunami tersebut yang begitu mematikan.

Ketika tsunami selanjutnya terjadi di Samudera Hindia-dan para ilmuwan yakin bahwa tsunami yang lebih besar tidak terhindarkan, kemungkinan dalam beberapa dekade mendatang-akankah wilayah tersebut akan lebih siap?

 

[caption id="attachment_1808" align="alignnone" width="500"]banda aceh tsunami Tiga bulan setelah tsunami, rekonstruksi di Banda Aceh bahkan belum terlihat. Terlihat seorang pria sedang mencari besi bekas di antara puing-puing:[/caption]

>>> Melihat Kebelakang



Melihat ke belakang


Yang mendapat pukulan terberat pada hari yang menyedihkan 10 tahun yang lalu itu adalah sebuah kota di Indonesia, Banda Aceh, pada bagian ujung utara Sumatera. Lebih dari 60.000 dari 264.000 penduduk tewas-sekitar 35 persen dari total yang meninggal di Indonesia.


Vivi Yanti, seorang guru bahasa Inggris di kota tersebut, mengingat airnya terasa hangat, hitam, berminyak, dan penuh dengan puing-puing. Di jalanan penuh dengan orang yang melarikan diri, Yanti melihat sekilas seorang wanita berlari, memegang tangan seorang anak laki-laki, memukul jendela mobil-mobil yang melintas, memohon untuk diberikan tumpangan. Tidak ada yang berhenti."Saya melarikan diri bersama dengan paman saya dengan sepeda motornya," Yanti berkata."Saya mengingat melihat ke belakang, dan pada awalnya saya tidak tahu apa yang saya lihat-air tersebut membawa sebuah kapal besar ke jalanan. Saya memberitahu pamanku,"Lebih cepatlah."

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=cx___bZOtWw&noredirect=1[/embed]

10 tahun kemudian Banda Aceh telah dibangun kembali, dan populasinya telah kembali mencapai 250.000, hampir sama dengan keadaan sebelum bencana tersebut. Dengan jalan raya yang mulus dan semarak kafe-kafe yang buka sampai larut malam, kota tersebut telah berubah. Di samping beberapa pemakaman massal yang terawat dengan rapi, dan beberapa peninggalan bencana yang sengaja dibiarkan-seperti kehadiran sebuah kapal besar yang terdampar di sebuah taman kota-sebagian besar tanda kerusakan tsunami sudah tidak ada lagi.

Seperti negara-negara lain yang luluh lantak karena tsunami 2004, Indonesia sekarang terhubung dengan sebuah sistem deteksi tsunami di Samudera Hindia. Ketika gempa bumi terjadi, sensor dari sistem tersebut yang ada di dasar laut dan rambu di permukaan laut mengirimkan sinyal melalui satelit ke pusat peringatan pemerintahan di seluruh dunia, memperingatkan mereka bahwa tsunami mungkin akan datang.


Satu dekade yang lalu detektor seperti ini hanya ada di Samudera Pasifik. Jika saja detektor tersebut sudah dipasang di Samudera Hindia pada tahun 2004, beberapa dari 51.000 orang yang tewas di Sri Lanka dan India mungkin saja bisa menyelamatkan diri. Tsunami tersebut membutuhkan waktu 2 jam melintasi Samudera Hindia, dan peringatan yang tepat waktu-atau peringatan seperti apapun juga-mungkin akan menyelamatkan ribuan nyawa.

[caption id="attachment_1807" align="alignnone" width="500"]Visualisasi yang mensimulasikan proses terjadinya tsunami: Visualisasi yang mensimulasikan proses terjadinya tsunami:[/caption]

>>>Latihan Yang Berjalan Buruk



Tetapi di Indonesia-negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia-ada dalam keadaan yang kurang beruntung. Indonesia berbatasan dengan sejumlah patahan seismik yang berbahaya, khususnya sebuah patahan panjang melengkung yang disebut Sunda megathrust(Sesar Sunda), yang sejajar dengan pulau Sumatera dan Jawa. Tsunami 2004 yang berawal dari patahan tersebut menghantam pantai Sumatera dalam waktu 30 menit setelah gempa bumi terjadi. Bahkan peringatan tsunami yang langsung sekalipun, banyak penduduk tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk mencapai daratan yang lebih tinggi.


Berhadapan dengan batas yang tak kenal ampun antara hidup dan mati, Indonesia telah berjuang untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat. Sedikit tempat evakuasi-bangunan 3 atau 4 lantai-telah dibangun di Banda Aceh dan di kota-kota yang terancam lainnya. Ada sebuah jaringan sirine untuk memperingatkan penduduk bahwa tsunami akan terjadi.

Tetapi masih begitu banyak yang harus dilakukan, dimana respon terhadap gempa bumi yang baru saja terjadi menjadi bukti yang begitu menyakitkan.

[caption id="attachment_1806" align="alignnone" width="500"]masjid selamat tsunami Banyak penduduk lokal menghubungkan selamatnya gedung mesjid, di daerah pinggiran Banda Aceh, karena campur tangan yang Maha Kuasa-tetapi bentuk mesjid dengan lantai bawah yang terbuka mungkin saja turut membantu, yang memungkin tsunami untuk melewatinya. 9 hari setelah bencana tersebut, sebuah helikopter AL negara sahabat terlihat mengantarkan bantuan.[/caption]

Sebuah Latihan Yang Berjalan Dengan Buruk


Pada tanggal 11 April 2012, ketika sebuah gempa bumi berkekuatan 8.6 skala richter mengguncang Banda Aceh, BMKG mengeluarkan peringatan tsunami dalam kurun waktu 5 menit setelah guncangan pertama. Sistem peringatan dini bekerja dengan baik, tetapi respon pemerintahan lokal terhadap peringatan tersebut tidak menunjukkan tanda yang baik untuk bencana di masa depan. Pemerintahan di Banda Aceh telah gagal membentuk pedoman gawat darurat yang jelas untuk kota tersebut. Walaupun gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami-lempengan sepanjang patahan dalam kasus ini bergeser secara mendatar, bukan dengan keras ke atas-orang2 yang telah memiliki pengalaman langsung mengerikan sebelumnya menyangka akan terjadi tsunami, dan terjadi kepanikan.

"Keadaan benar-benar kacau balau,"Syarifah Marlina Al Mazhir berkata, seorang penduduk asli Banda Aceh yang bekerja untuk Palang Merah pada saat tsunami 2004."Bukannya menyelamatkan diri ke area yang aman, mereka malah pulang ke rumah atau pergi ke sekolah menjemput anak-anak mereka, yang menyebabkan kemacetan."

Lebih buruknya lagi, dia berkata, para pegawai yang seharusnya mengoperasikan sirine peringatan tsunami melarikan diri, dan gedung perlindungan tsunami kota setinggi 3 lantai terkunci.

"Di Banda Aceh semuanya dengan cepat menjadi lumpuh," Tom Alcedo berkata, kepala Palang Merah Amerika Serikat di Indonesia."Jalanan ke daratan tinggi penuh sesak. Semua orang dalam mobil mereka bisa saja tersapu habis. Ini hanya sebuah panggilan awal."

Ardito Kodijat, Direktor Pusat Informasi Tsunami Samudera Hindia di Jakarta berkata, Banda Aceh dan kota-kota pesisir pantai lainnya di Indonesia perlu membentuk jalur evakuasi yang tertanda dengan baik dan melaksanakan latihan penanggulangan tsunami secara berkala. Banyak orang di Banda Aceh, dia berkata, tidak tahu bahwa pusat evakuasi telah dibangun. Lainnya, yang telah menyaksikan keganasan tsunami 2004, berpikir bahwa bangunan tersebut tidak akan aman, dan malah mencoba untuk melarikan diri ke dalam daratan."Orang-orang tersebut seharusnya sudah bisa lebih siap jika saja sudah ada petunjuk yang jelas dan kuat dari pemerintahan lokal," Kodijat berkata.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=2PXx9o04uvg[/embed]

>>>Padang, Kota Terancam



Walaupun begitu, Banda Aceh, mungkin saja bukan kota yang paling terancam di Indonesia."Kejadian seperti ini akan terulang kembali" Brian Atwater berkata, seorang geologis dari Badan Survey Geologikal Amerika Serikat."Tidak jelas seberapa sering gempa bumi akan berulang, dan apakah patahan yang pecah pada tahun 2004 telah menghabiskan seluruh energi yang ada pada gempa bumi tersebut, ataukah masih ada yang tersisa. Sementara itu, masih ada banyak tempat lainnya yang memiliki pengetahuan tanda bahaya yang buruk. Padang adalah salah satu tempat selanjutnya."


Bukti geologikal dari masa lampau memperlihatkan bahwa bagian dari Sesar Sunda yang berada di bawah Padang, kota dengan 1 juta penduduk di bagian barat pantai Sumatera, mungkin saja akan mengalami gempa bumi. Pemerintahan di Indonesia dan Padang sadar akan bahaya ini. Seperti di Banda Aceh, jalur evakuasi telah direncanakan dan tempat berlindung darurat telah dibangun.

Tetapi di Indonesia dan negara lainnya di sepanjang sisi Samudera Hindia, persiapan seperti itu mungkin tidak cukup untuk melindungi ratusan juta nyawa yang hidup di sepanjang sisi pantai. Bahkan dengan sistem peringatan dini dan perencanaan evakuasi yang terbaik sekalipun, sungguh terlalu banyak orang yang ada di jalur yang berbahaya. Di Asia Tenggara saja, lebih dari 10 juta orang hidup dalam ruang lingkup 1 mil(1,6 kilometer) dari pantai. Tanpa memindahkan Banda Aceh, Padang dan kota-kota pesisir terancam lainnya berkilo-kilo meter ke dalam daratan, tidak ada pertahanan yang benar-benar aman untuk tsunami yang akan datang.

Kerry Sieh, seorang geologis di Pengamatan Bumi di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, telah menghabiskan lebih dari 20 tahun untuk mempelajari patahan di sekitar Sumatera. Geologis seperti Sieh bisa memberitahu kita kapan gempa bumi terjadi di masa lampau, dan kapan dan dimana mereka bisa saja akan terjadi di masa yang akan datang. Walaupun mereka tidak bisa memberitahu kita secara pasti ke mana untuk menyelamatkan diri, mereka bisa mengatakan dengan pasti bahwa banyak dari kita sedang hidup di tempat-tempat yang berbahaya.

 

[caption id="attachment_1811" align="alignnone" width="425"]Hidayat Nurwahid, yang saat itu menjabat Ketua MPR RI, tak segan turut mengangkut jenazah untuk dimakamkan. Dalam musibah tsunami ini, Hidayat juga kehilangan adiknya yang berdinas sebagai perawat di Banda Aceh. (Foto: DPW PKS Jakarta) Hidayat Nurwahid, yang saat itu menjabat Ketua MPR RI, tak segan turut mengangkut jenazah untuk dimakamkan. Dalam musibah tsunami ini, Hidayat juga kehilangan adiknya yang berdinas sebagai perawat di Banda Aceh. (Foto: DPW PKS Jakarta)[/caption]

Dengan banyaknya nyawa yang dalam bahaya, Sieh berkata, ada begitu banyak yang bisa dilakukan oleh pemerintahan, khususnya di negara-negara miskin seperti Indonesia, untuk mencegah kehilangan yang luar biasa dari tsunami di masa depan yang tidak bisa dihindari."Apakah pekerjaan yang baik sedang dilakukan?" Sieh bertanya."Ya. Ada orang yang berusaha untuk mengedukasi. Ada orang yang berusaha membangun bangunan evakuasi yang tinggi. Tetapi apakan itu akan menyelesaikan bahkan 10 persen saja dari masalah tersebut? Saya meragukannya."


Tulisan ini merupakan terjemahan dari
Nat_Geo_Icon



Kembali <<<

Rabu, 24 Desember 2014

Belajar Skala Prioritas dari Joko Widodo

Bagi pecintanya, sosok Joko Widodo atau yang lebih dikenal sebagai Jokowi adalah seorang nabi bagi umatnya. Kebenaran mutlak, perkataannya adalah fatwa berlandas wahyu. Begitulah Jokowi bagi umatnya. Maka jangan heran kalau Anda nekat menceritakan keburukan seorang Jokowi, khususnya di sosial media, maka berbagai komentar miring, makian, dan doa mampuspun mengalir mengikuti kalimat-kalimat di status Anda.

Pecinta militan Joko Widodo lebih seperti pasukan terorganisir yang siap mengangkat senjata bila sang idolanya dikritik, apalagi dicela. Begitulah di negeri ini.

Besok, 25 Desember 2014 Joko Widodo akan terbang ke Papua, menghadiri perayaan Natal disana. Sementara sebelumnya dia sempat merencanakan hadir di Propinsi Aceh dalam rangka memperingati genap 10 tahun peristiwa dahsyat yang meluluhlantakkan negeri Serambi Mekah ini, 10 Tahun Tsunami Aceh.

10 tahun yang lalu, tepatnya 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi besar di tengah lautan yang berefek terjadi gelombang luar biasa menghempas kepulauan dan daratan Sumatera, khususnya Aceh sekitarnya. Lebih dari 100.000 ribu nyawa meregang. Bahkan sampai hari ini pun, masih ada ditemui kerangka jenazah korban kedahsyatan tsunami yang tertimbun lumpur.

Begitulah dahsyatnya tsunami Aceh. Jika ditambahi dengan korban-korban di negara-negara sekitar, maka seperempat juta nyawa melayang pada hari itu. Jumlah yang sangat fantastik. Sangat memilukan, meninggalkan luka permanen bagi yang masih hidup.

skala_prioritas_jokowi_masawep.in (2)

Tapi itu adalah cerita pilu bagi rakyat Aceh. Bukan cerita pilu bagi seorang Joko Widodo.

Untuk acara 10 tahun tsunami, sang presiden lebih memilih pergi ke Papua, menghadiri misa natal. Ntah apa yang dibenaknya. Baginya Papua adalah sebuah kegentingan yang memaksa hingga harus membatalkan ke Aceh. Baginya, misa Natal agama Kristen jauh lebih urgen dan harus didahulukan daripada peringatan tsunami di Aceh. Bagi Joko Widodo, hari pada saat nyawa ratusan ribu warga Aceh melayang tidak sebanding dengan hari lahir tuhan bagi agama orang lain.

Itulah skala prioritas seorang Joko Widodo.

Papua lebih penting dari Aceh. Natal lebih urgen dari tsunami. Kelahiran seorang tuhan agama Kristen lebih mendesak dari kematian ratusan ribu penduduk Aceh.

Ironis. Beginilah cerita serial negeriku....

Ust. Yusuf Mansur Minta Antv Batalkan Penayangan King Sulaeman






ym

Protes dari umat Islam terus berlanjut, bahkan Ustadz Yusuf Mansur juga menyuarakan penolakanya.


"shalat sunnah hajat 2 rokaat, & doain spy penayangan film sultan sulaiman di antv sgr dicabut. saya utang budi sama antv. doain tuh ya." tulis Ustadz Yusuf Mansur melaluci akun twitter pribadinya.


Hingga selasa (23/12/2014) malam, belum ada tanda-tanda dari KPI memberikan teguran atau pelarangan siaran King Suleiman ANTV.


Anehnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) masih mendiamkan siaran sinetron King Suleiman ANTV yang sdah sangat jelas melecehkan Umat Islam, dengan penayangan siaran yang mengandung unsur pemutar balikan sejarah Kekhalifahan Utsmani.  [islamedia/ym]





Tagar #boikotANTV Ramaikan Twitland

Boikot Antv

Gelombang penolakan terhadap tayangan ANTV sinetron King Suleiman semakin membesar, nampak terlihat dari semakin ramai menjadi pembicaraan di twitter dengan hastag #boikotANTV, Rabu (24/12/2014).


"pihak ANTV terlalu berani menayangkan sinetron Sultan Suleiman yg dnegara asalnya Turki saja ditolak & dilarang oleh pemerintah #boikotANTV " tweet ‏@anton_prafanto


Kicauan kecaman lainya agak keras dituliskan akun bernama @Zulkifli_1453:

"Emang suka bener lecehin Islam, film yg jls2 menyesatkan eh ditayangkan @whatsonANTV  #boikotANTV".


Sementara akun @Zaghladi12 menyayagkan mengapa KPI tetap mengizinkan serial king sulaiman oelh antv yg sudah jelas2 melecehkan Islam.


Selain akun personal, akun lembaga seperti Radio Republik Indonesia (RRI) juga menyerukan pemboikotan terhadap ANTV, akun ‏@PariamanRRI menuliskan #boikotANTV sebanyak 7 kali sekali tweet.[islamedia/im]

Jumat, 19 Desember 2014

Cerdas Berbagi dengan Literasi Media

Siang ini kita ngobrol santai ttg literasi media ya ayah bunda


Materi berikut dipaparkan oleh Bunda Septi Peni Wulandani


Lalu apa sebenarnya literasi media itu? Istilah literasi media mungkin belum begitu akrab di telinga kita. Masyarakat mungkin masih terheran dan kurang paham jika ditanya apa sebenarnya literasi media tersebut. Para ahli pun memiliki konsep yang beragam tentang pengertian literasi media, McCannon mengartikan literasi media sebagai kemampuan secara efektif dan secara efesien memahami dan menggunakan komunikasi massa (Strasburger & Wilson, 2002). Ahli lain James W Potter (2005) mendefinisikan literasi media sebagai satu perangkat perspektif dimana kita secara aktif memberdayakan diri kita sendiri dalam menafsirkan pesan-pesan yang kita terima dan bagaimana cara mengantisipasinya. Salah satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media.


Untuk memahami definisi literasi media lebih mendalam sebaiknya dipahami pula bahwa terdapat tujuh elemen utama di dalamnya. Elemen utama di dalam literasi media adalah sebagai berikut:


1) Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat


2) Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa 3) Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media 4) Sebuah kesadaran akan isi media sebagai ‘teks’ yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri 5) Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media. (Silverblatt, 1995)


Dulu jaman saya kuliah, susaaaaah banget unt dpt informasi, harus datang ke perpustakaan kota dan propinsi. Tapi sekarang di era digital anak2 dan kita kebanjiran informasi


Era broadcast semarak muncul dimana2 didasari satu hal baik yaitu ingin berbagi


Nah bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tsb?


1. Tidak semua berita baik itu benar, prinsip ini yg harus dipegang pertama kali


2. Telurusi unsur kebenarannya sebelum kita menyebarkan hal baik tersebut


3. Pastikan dari sumber yang terpercaya (mulai dari buku, orang yg lsg mengalami, media kredibel)


4. Hindari kalimat copas dari grup sebelah, krn ini scr implisit "bukan saya yg bertanggung jawab atas kebenaran berita ini, saya hanya menyebar saja"


5. Kuasai materi skeptikal thinking dengan baik di era banjirnya informasi ini


6. Apabila ingin mereview sebuah diskusi di group sebaiknya kita kemas dg pola pemikiran dan gaya bahasa kita, tdk hanya sekedar copas hasil diskusi. Jangan lupa cantumkan nama group dan nama pemateri/SME saat itu

Kamis, 18 Desember 2014

Kita Perlu Menasehati Presiden Biar Gak Lebay

USIA kepemimpinan Ir. Joko Widodo sebagai presiden belum seumur jagung – yang kerap disebut di kisaran tiga bulan atau seratus harian, dari menanam hingga panen. Mengacu pelantikannya per 20 Oktober 2014, berarti akan dua bulan kurang dua hari dua bulannya. Alias 58 hari. Belum bisa disebut ia memanen hasil. Jauuuuh.

Didampingi Drs. H. Jusuf Kalla, menjaring dan kemudian menetapkan sejumlah “pembantu”nya, menteri-menteri yang kemudian disebut sebagai Kabinet Kerja. Kendati dalam bilangan belum memanen, namun sejumlah kebijakan Jokowi sebagai komandan maupun menterinya cukup mencengangkan. Mungkin benar sesuai dengan acuannya: kerja, kerja, kerja.

Dan betul. Menteri Susi Pudjiastuti segera mencuat dengan gebarakannya, melampaui sejumlah nama menteri yang masih belum gegas melangkah kerja. Yakni dengan bersetuju menenggelamkan “kapal” asing yang suka mencuri ikan di perairan Nusantara ini. Lalu Menteri Anies Baswedan dengan keputusannya nan membingungkan saya. Walau, “Biarlah saya yang menangggung!” tandasnya, sebagai komandan atas keputusannya “menghentikan” Kurikulum 2013 itu hasil kerja Menteri M. Nuh, Menteri Pendidikan sebelumnya.

Dua saja dari menteri yang dalam dua bulan Kabinet Kerja ini, kemudianditenggelamkan atau tetap di bawah komando Presiden Kerempeng – yang kerap disebutkan oleh ketua Umum PDI Perjuangan atas anggotanya itu. Karena Jokowi sudah berbicara di dunia internasional, bahkan ia membuktikan bisa berbahasa Inggris, walau itu ada semacam ketidakkonsistenannya untuk berbicara dalam bahasa Indonesia di Rapat internasional sekalipun. OK. Itu hanya masalah “teknis”.

Yang kita tercengang, sebagai Presiden masih dengan gayanya yang super itu. Super di sini cenderung bisa memboroskan energi. Benar. Bahwa ia blusukan itu untuk mengetahui secara persis apa pemasalahan di bawah atau kondisi dan keinginan rakyat. Namun, apakah mesti begitu show of force-nya nan mencengangkan? Semisal, ia memanjat tower di Kepulauan Sebatik segala?

Jelas, bila Jokowi berlumpur ketika meninjau lokasi longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang menelan korban hampir seratus jiwa itu.  Sebagai bentuk konkret pemimpin yang “bekerja” dan empati terhadap warganya: “Yang paling utama pencarian korban!” serunya, tak ragu.

Kembali ke soal Presiden penekan utawa memanjat tower (lihat gambar).

[caption id="attachment_1776" align="alignnone" width="513"]jokowi manjat tower Aksi Presiden memanjat “tower” di Pulau Sebatik. (repro: Merdeka.Com)[/caption]

Di sini kita seperti melihat sebuah pemandangan atau akrobat kebablasan seorang kepala negara. Kenapa?  Karena ketika tiba di atas, dan melihat kondisi tower, itu merupakan hal teknis yang di seluruh pelosok negeri ada. Artinya, ya bukan soal prinsip benar. Karena, toh ia bisa menjewer siapa si penanggung jawab di lingkungan tower itu. Sama seperti kondisi jembatan, bangunan atau apa pun yang ada di pelosok negeri. Dengan segala kondisinya. Dan itu bukan pekerjaannya – karena selama dua bulan lalu “pembangunan” itu sudah ada.

Jika kepala Negara sampai jatuh dari acara naik tower, apa itu bukan sebuah kerugian besar? Apalagi bila akibatnya fatal. Padahal, tower itu “kecil” sekali dari gagasan besar Jokowi dengan pembangunan kemaritiman yang diimpikan dan telah “dijual” ke pihak luar negeri, atawa negara-negara G-20. Di mana negeri ini ingin bermarwah sebagai Jayamahe. Berjaya di wilayah kelautan.

Dari peristiwa kecil itu, rasanya kita, rakyat, berhak memperingatkan presidennya: untuk bekerja lebih proporsional. Tak menyerempet-nyerempet bahaya. Mengingat sejumlah persoalan di negeri ini yang ditata oleh pemimpin sebelumnya yang bisa disebut belum rapi, ada segunung persoalan. Sehingga rentang waktu lima tahun kepemimpinan seorang anak pinggir kali Solo yang belajar di Kehutanan di UGM menjadi lebih fokus. Dan bisa lebih mencapai hasil.

Percayalah, Pak Presiden. Anda sudah benar menjadikan kepemimpinnnya dengan “bekerja”. Namun waktu yang terbatas untuk membenahi karut-marut negeri ini pun perlu dimanajemeni secara baik. Dan benar. ***

 

Ditulis oleh Thamrin Sonata, seorang freelance writer

Rabu, 17 Desember 2014

Beginilah Media Memberitakan Jokowi Dulu

Anda ingin tau seperti apa sebuah media menciptakan dan membalikkan opini yang berkembang di masyarakat? Opini itu pun bisa digiring menurut selera sang pemesan berita, apakah untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri atau untuk menjatuhkan lawan-lawannya.

Hari ini Tribunnews.com merilis sebuah berita bertajuk "Harga Dolar Tembus Rp 13.000"


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Alih-alih berbalik menguat, rupiah justu semakin terpuruk di hadapan dollar Amerika Serikat. Bahkan, hari ini, di beberapa bank, dollar telah menembus angka Rp 13.000 per dollar AS.

Berdasar pengamatan KONTAN, paling tidak ada dua bank yang telah menjual setiap dollar AS dengan harga lebih dari Rp 13.000. Seperti tercantum dalam situs resminya, CommonwealthBank memasang kurs jual dollar di harga Rp 13.175 per dollar AS. Sementara, kurs beli dollar dipatok Rp 12.475 per dollar.

Bank International Indonesia (BII Maybank) juga mengerek harga dollar hingga Rp 13.050 per dollar Amerika. Di saat yang sama, BII membeli dollar dengan harga Rp 12.650 per dollar.

Melihat angka ini, tak terlalu mengejutkan jika kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)  menyentuh Rp 12.900 per dollar AS hari ini atau menguat 2,39% dibanding posisi kemarin.

dollar 13 ribu

Coba balik ke belakang, saat republik ini dihebohkan gawean besar bertajuk Pemilihan Presiden. Joko Widodo dengan media-media besar di sebagai juru kampanye tak resmi berhadapan dengan seorang Prabowo. Maka tulisan pun bisa 'disesuaikan' demi pembentukan opini positif pada calon yang dielusnya, dan menjatuhkan calon yang dihadangnya.

Media Tempo.co mengatakan "Prabowo Menang, Rupiah Berpotensi Tembus 13 Ribu"


TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS diperkirakan menembus 13 ribu bila pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terpilih menjadi presiden-wakil presiden. Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan pelaku pasar akan melihat sosok pemenang pemilihan presiden sebelum melakukan transaksi. Jika pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang, rupiah akan cenderung bergejolak. (Baca: Sentimen Pemilu Antiklimaks, Rupiah Melorot)

Rendahnya tingkat kepercayaan pasar terhadap pasangan Prabowo-Hatta diperkirakan membuat banyak investor meninggalkan pasar, sehingga tingkat beli dolar akan tinggi. Kurs bisa menembus Rp 12.500 per dolar Amerika. “Dalam kondisi itu, Bank Indonesia harus melakukan intervensi, sebab berpotensi jatuh hingga Rp 13 ribu per dolar AS,” kata Kiswoyo ketika dihubungi Tempo, Ahad malam, 6 Juli 2014.

Tempo pun tak lupa mengelus Jokowi, "Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu"


TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bisa memenangi pemilu presiden pada Juli mendatang, maka nilai tukar (kurs) rupiah akan menguat signifikan. Dia memperkirakan penguatan akan sangat tajam bahkan bisa mencapai level Rp 10 ribu per dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, pada Jumat lalu rupiah berada di level Rp 11.792 per dolar AS. Menurut Lana, kondisi itu karena jika Jokowi diajukan sebagai calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menurut berbagai lembaga survei maka partai berlambang banteng ini akan mendapatkan 20 persen suara legislatif. (Baca juga : Gaet Investor, Indonesia Seperti Gadis Cantik Lagi)
Apa yang Anda baca belum tentu apa yang terjadi, ada persepsi sang penulis dalam setiap berita yang kita baca. Semoga idealisme jurnalis kita tak terlalu lama terjebak dalam kubangan lumpur kapitalis pemilik media.

Salam...

Selasa, 16 Desember 2014

Samakan JK dengan Setan, Kader PDIP Dilaporkan ke Polisi

Sepertinya keharmonisan PDIP dengan JK mulai tercabik. Ketidaksenangan akar rumput pada sosok JK memang bukan berita baru lagi. Namun kali ini, ekspresi ketidak senangan itu berbuntut ke ranah hukum.

Adalah Saleh Ismail Mukadar, seorang politisi PDIP asal Jawa Timur yang juga pengurus Persebaya 1927 yang harus berurusan dengan polisi. Mengkomentari sebuah berita bertajuk "Wapres JK tak Setuju PSSI Dibekukan" yang diterbitkan sebuah media nasional di akun facebooknya, ia lancang menyebut sang wakil presiden dengan sebutan setan. Lengkapnya adalah "Suara beliau adalah suara Golkar, artinya Suara Golkar adalah Suara Setan."


Status Facebook Saleh Ismail Mukadar yang dilaporkan ke Polda Jatim.

Karena keceplosan di sosial media itulah, Saleh mesti berurusan dengan pihak kepolisian karena dilaporkan oleh Wakil Sekretaris MKGR Jawa Timur, Warsono. Saleh yang juga politikus PDIP tersebut dilaporkan organisasi sayap Partai Golkar tersebut lantaran menulis status 'Suara beliau adalah suara Golkar, artinya Suara Golkar adalah Suara setan' di akun Facebok miliknya di Saleh Ismail Mukadar pada 12 Desember lalu. Sehari berselang, Warsono membuat Laporan Polisi (LP) Bernomor: TBL/330/XII/2014/SUS/SPKT.


Mendapati dirinya dilaporkan ke Polda Jatim, Saleh mengaku bisa memakluminya. "Yang membaca status saya yang dilaporkan ke Polda hanya puluhan orang dan sebagian besar maklum bahwa maksud saya dengan "suara setan" adalah kebijakan yang memihak kepentingan pribadi/golongan," katanya.

Pria yang sempat berselisih dengan PSSI tersebut melanjutkan, "Dengan laporannya ke Polda dan kemudian diliput oleh media lokal dan nasional akan dibaca oleh jutaan orang bahwa; "suara Golkar adalah Suara setan" tanpa penjelasan seperti yang saya sebut dalam status saya,lalu siapakah yang paling mencemarkan Golkar ??"

Senin, 15 Desember 2014

Parah, Berebut Berkah Warga Cuci Muka Pakai Air Cuci Kaki Jokowi

image

Masih ingatkah Anda dengan peristiwa seseorang yang meminum air bekas cuci kaki Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa bulan yang lalu?
Lagi, kali ini di area musibah tanah longsor di Banjarnegara yang tak jauh beda dengan kejadian saat itu. Ratusan warga karena kepercayaan “ngalap barokah” (Berharap berkah-red), ramai-ramai berebut bekas air cucian kaki Jokowi, Ahad (14/12) kemarin.
Adalah Warga di Kecamatan Karangkobar, Ahad 14 Desember 2014 siang, yang mendadak riuh. Ratusan orang tampak berebut, saat Jokowi hendak meninggalkan lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mereka memperebutkan air dalam ember, yang sebelumnya digunakan Jokowi untuk mencuci tangan dan kaki, serta membersihkan lumpur yang melekat di sepatunya, usai memasuki tempat evakuasi korban bencana.
Saat Jokowi bergegas memasuki mobil yang mengantarnya ke sebuah puskesmas, tempat para korban dirawat, orang-orang yang sebelumnya berbaris di tepi jalan, serentak berebut menembus barikade yang dibuat aparat gabungan TNI dan polisi.
Mereka berusaha membasuh mukadengan air sisa cuci tangan Jokowi, yang mereka anggap membawa berkah. Serbuan warga tidak dapat terbendung. Aparat juga telah melonggarkan barikade, setelah mobil yangmembawa Jokowi meluncur meninggalkan kerumunan warga.
“Buat barokah. Ini kan tadi sudah dipakai Presiden. Siapa tahu nasib berubah,” ujar salah seorang warga, yang tampak kuyup kepala dan badannya.
Warga lainnya, Parno, mengaku ingin meniru Jokowi, dengan turun membasuh kakinya. “Biar berkah dan banyak rezeki. Tadi saya tidak cuma basuh muka, tapi tangan dan kaki juga,” kata Parno.


Sumber: sharia.co.id/salam-online

Kamis, 11 Desember 2014

Tugas Jokowi Selanjutnya, Mempresidenkan JK?

JABATAN tinggi bagi Jokowi sepertinya tidaklah terlalu penting untuk “diseriusi” secara normatif. Begitu pun dengan masa pengabdiannya sebagai pemimpin terpilih yang diberi amanah dari rakyat, adalah sepertinya tidaklah terlalu perlu untuk dituntaskan.
Dulu sebagai Walikota Solo, Jokowi memang sempat menghabiskan 1 periode. Namum setelah terpilih kembali pada periode berikutnya, Jokowi justru sepertinya lebih tertarik menjalankan sebuah “misi politik”, yakni menjadikan wakilnya naik ke tingkat lebih tinggi sebagai pemimpin utama.
Caranya, adalah dengan “menerima tantangan atau ajakan” dari pihak tertentu untuk melangkah mencalonkan diri sebagai pemimpin di momen lain. Dan langkah ini tentu saja amat membutuhkan “deal-deal” kuat dengan membangun konstelasi dari pihak-pihak yang punya kepentingan di dalamnya. Kondisi ini pun lebih bisa disebut dengan istilah “Politik Sublimasi Jabatan”.
Dan nampaknya, “misi politik” itu pun berhasil Jokowi jalankan dengan baik. Yakni dimulai dari Wakil Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo berhasil naik menjadi Walikota Solo setelah Jokowi sukses memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Lalu berikutnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pun akhirnya berhasil naik menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta, yakni setelah Jokowi sukses memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 kemarin.
Dan kini sebagai presiden, tugas atau “misi politik” Jokowi selanjutnya boleh jadi adalah berusaha membuat wakilnya Jusuf Kalla menjadi presiden.
Untuk menjadikan JK sebagai presiden, Jokowi tentu tak harus mencalonkan diri menjadi Sekjen Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai presiden, Jokowi cukup mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tak sesuai konstitusi, kebijakan bertentangan dengan kehendak rakyat, serta cukup mengingkari janji-janjinya di masa kampanye. Dan cukuplah dengan begitu, Jokowi pun bisa dengan mudah di-impeachment atau dimakzulkan.
Kebijakan yang dinilai bertentangan dengan konstitusi dan kehendak rakyat itu salah satunya adalah dengan menaikkan harga BBM. Dan kebijakan ini pun sudah ditempuh oleh Jokowi. Dan benar saja, kebijakan menaikkan harga BBM itu pun mendapat protes dari banyak  rakyat serta dari para aktivis pergerakan, mahasiswa, buruh, dan sebagainya. Pasalnya, menurut Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Dr. Rizal Ramli, pertama, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan langkah tidak berdasar karena dilakukan di saat harga minyak dunia turun.
Kemudian, lanjut Rizal Ramli, presiden tidak meminta pertimbangan rakyat, dalam hal ini DPR dalam mengambil keputusan ini (menaikkan harga BBM tersebut). Padahal, menurut Rizal, perihal Undang-undang APBN mengharuskannya untuk mendapat restu dari DPR, kecuali jika harga minyak dunia naik sampai 15% dari asumsi APBN.
Bukan cuma itu, kata Rizal, keputusan yang diambil (Jokowi) itu pun dinilai bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi. Dan dari alasan semua itulah, Jokowi sebetulnya sudah “membuka diri” untuk dapat di-impeachment alias dimakzulkan.
Tentang misi politik Jokowi ini nampaknya merupakan model baru dalam dunia politik, terutama dalam upaya “perburuan” kekuasaan bagi figur-figur yang dianggap sulit mencapai kedudukan tertinggi dalam sebuah pemilihan kepala pemerintahan.
Model ini sekaligus bisa dikatakan sebagai kebalikan dari model yang kerap terjadi dalam dunia politik dan kekuasaan, yakni model pecah kongsi, di mana pasangan kepala daerah/negara biasanya tolak-menolak dalam pengambilan kebijakan hingga berpeluang saling sikuk dan saling menjatuhkan.
F.X. Hadi Rudyatmo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Jusuf Kalla (JK) adalah figur-figur yang boleh dinilai sangat sulit untuk bisa menduduki puncak jabatan atau kekuasaan sebagai “kosong satu” dalam sebuah pemerintahan apabila melalui proses pilkada atau pemilu secara langsung.
Artinya, F.X. Hadi Rudyatmo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa dipastikan akan tidak terpilih apabila harus maju sebagai calon pemimpin utama (bukan wakil). Alasannya, mudah ditebak, karena keduanya adalah berasal dari kalangan minoritas.
Lain halnya dengan JK. JK memang benar berasal dari kalangan mayoritas, tetapi selain karena ia memang sudah terbukti pernah gagal  menjadi presiden ketika maju bertarung sebagai capres pada Pemilu 2009 lalu, JK juga diduga melindungi Syiah dan Ahmadiyah.
Dulu JK memang pernah dikenal sebagai seorang aktivis PII (Pelajar Islam Indonesia), kemudian HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), dan juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).
JK bahkan dikenal berasal dari dua keluarga ormas besar, Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU). Isterinya pun malah berasal dari Muhammadiyah, asal Batu Sangkar Sumatera Barat.
Namun seperti yang dilansir
Hidayatullah.com, yang menjadi persoalan bukan Muhammadiyah dan NU-nya, tetapi Jusuf Kalla tidak tegas dengan Syi’ah dan Ahmadiyah. Bahkan di saat menjadi Wapres era SBY tahun 2004-2009, dia malah ikut meminta agar buku-buku karya Syeikh Hasan al Banna, Sayyid Quthb serta pemimpin, ulama dan aktivis al Ikhwan Al Muslimun diwaspadai.
Ia juga mengajak generasi muda berhati-hati membaca buku-buku harakah dan fikrah dari ulama gerakan Islam ini  agar lebih berhati-hati dan waspada untuk, “tidak terpengaruh yang nanti akan melahirkan generasi teror yang akan membuat negara ini huru-hara,” katanya. Layakkah seorang yang dulu pernah berkecimpung dalam gerakan Islam seperti PII dan HMI bersikap seperti itu?
Kembali mengenai misi politik Jokowi yang patut diduga saat ini sedang mengemban “tugas” untuk mempresidenkan JK, adalah hal yang tidak mustahil untuk dapat segera terwujud. Masih ingat siapa tokoh yang paling pertama mengajak Jokowi maju mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta?
Juga dengan kekisruhan dua parpol pasca pilpres 2014, yakni di awali PPP dan baru-baru ini Golkar, adalah bisa diteropong sebagai “peristiwa kisruh” yang nampaknya tidaklah terjadi secara kebetulan. Ini adalah sebuah “siklus politik” yang juga pernah berhasil dikondisikan oleh JK ketika terpilih sebagai wapres pendamping SBY, tahun 2004 silam. Ketika itu, JK juga terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sehingga di saat itu Golkar pun dengan sendirinya masuk sebagai parpol pendukung pemerintahan SBY-JK.
Dilansir Kompas.com, bahwa seperti diketahui, Munas IX Partai Golkar yang digelar di Bali pada 30 November-4 Desember 2014 menetapkan Aburizal sebagai ketua umum. Aburizal dipilih oleh seluruh pemilik suara sah. Sementara, kubu Agung Laksono juga menggelar Munas tandingan pada 6-7 Desember 2014. Hasilnya, menetapkan Agung sebagai ketua umum dan menyatakan Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).
Dan ketika rakyat benar-benar jengkel serta kecewa terhadap Jokowi atas berbagai kebijakan yang dinilai tidak populis, juga jika Partai Golkar versi Agung Laksono yang kemudian diberi legitimasi oleh pemerintah, maka tentu semua itu akan sangat menguntungkan posisi JK, dan sekaligus bisa memuluskan langkahnya untuk naik menjadi presiden RI ke8 menggantikan Jokowi. Sudah siapkah JK menjadi presiden? Nampaknya memang sudah siap. Sebab, saat ini menteri di bidang Ekuin dalam Kabinet Kerja adalah dipenuhi oleh para loyalis JK.
Lalu siapa yang akan mengisi kekosongan di posisi wapres? Bisa jadi untuk memulai “belajar” jadi kepala negara, Puan Maharani akan diberi kesempatan agar dapat mengikuti jejak para pendahulunya, Soekarno dan Megawati Soekarnoputri.
Uraian “kisah” di atas memang hanyalah sebuah opini yang cuma mengandalkan intuisi. Tetapi ini bukanlah sebuah cerita fiksi.
Apalagi sebagai pengusaha kelas kakap, JK sudah pasti lebih sangat menguasai bisnis migas, bukan Jokowi. Sehingga Jokowi yang langsung beratraksi tanpa “pemanasan” itu pun sepertinya hanya menunggu waktu akan tergelincir jatuh di atas bidang minyak yang begitu licin.
Andai nantinya Jokowi tidak tergelincir melainkan tetap mampu bertahan, maka itu berarti JK memang tidak akan pernah bisa bernasib menjadi seorang presiden, dan juga tidaklah seberuntung seperti F.X. Hadi Rudyatmo, atau dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).


Sumber & Ilustrasi: Abdul Muis Syam


image

Rabu, 10 Desember 2014

Rezim Ini Sedang Melakukan 'Test The Water' Pada Umat Islam

Kasus Menteri Anies Baswedan tentang kebijakan Tata Tertib berdoa di sekolah, kemudian publik bereaksi keras, lalu akhirnya Menteri klarifikasi dan ngeles itu hanya wacana, semakin menguatkan dugaan berbagai pihak kalau Umat Islam sedang mengalami 'Test The Water'. Sejauh mana reaksi umat Islam terhadap kebijakan. Kalau diam, maka kebijakan dilanjutkan. Kalau berekasi keras, maka tinggal klarifikasi dan bilang 'itu hanya wacana'.


"Test case seperti melempar batu ke dalam air seberapa riak ummat ini. Satu-Satu. Ada tesa-antitesa, aksi-reaksi, sebab-akibat," ujar bu Wirianingsih Mutammimul Ula melalui akun twitternya @wirianingsih, Selasa (10/12/2014).


Tras Rustamaji (@rustamaji), seorang konsultan IT, juga menyatakan serupa:


1. Sudah makin kentara polanya. Mereka sedang melakukan "test the water" thd umat Islam.


2. Mereka membuat 'kebijakan', kalau para ulama kalem, kebijakan lanjut. Kalau ulama teriak tinggal ngeles 'wartawan salah nangkep! gak gitu'.


3. Dulu pas umat di #testTheWater dgn pelarangan takbir, ulama kalem. Akhirnya jadi deh itu kebijakan jalan.


4. Ingat #testTheWater perubahan dari pakaian muslim ke pakaian encim di sekolah (DKI)? umat protest, mereka ngeles 'itu cuma gosip! gak ada rencana'.


5. Dan, kalau ust. @Yusuf_Mansur nggak teriak, mereka nggak akan ngeles kayak gini.


6. Kita siap-siap aja sepanjang 5 tahun di#testTheWater. qurban & adzan dilarang, khotbah diatur, iman masjid mesti sertifikasi, dll.


"Iya persis spt rncana pnghapusan kemenag. Angkat isu lalu lihat reaksi tokoh2 "kunci". Kl dtolak ngeles kl diam ya bablas," tambah @surodilagan.


Maka menjadi tugas publik dan terutama para ulama untuk terus 'hadir' tidak berdiam.


"Ulama harus ada di setiap masa, mengikuti jejak para Nabi dan Rasul yg dihadirkan Tuhan Maha Pencipta agar manusia selamat sampai tujuan," demikian ungkap ibu Wirianingsih.


KEBIJAKAN ---> UMAT DIAM ---> REALISASI
KEBIJAKAN ---> UMAT PROTES ---> TINGGAL NGELES

Kalem Dulu Kata Ustad Yusuf Mansur

 

Klarifikasi (UYM & Pak Anis Baswedan)


9 Desember 2014


#doa 1. bismillaah..."


#doa 2. saya tumben amat tadi sangat responsif. trhadap berita yg diturunkan detik.com


#doa 3. ttg kutipan pernyataan pak anies baswedan.


#doa 4. sejurus setelah ngetwit, ga lama, zuhur menjelang. saya ademkan diri saya dg shalat. sy menemukan bbrp kejanggalan. &kesalahan sy.


#doa 5. kejanggalan itu adalah -- saya mikir --, apa iya pak anies bcr begitu...? jangan2 nih detik.com salah ngutip...?


#doa 6. saya pernah punya pengalaman saat 1 portal berita ternama, ke pesantren. bertamu baik2. bertanya ttg patunganusaha.


#doa 7. ngobrol panjang lebar, bahkan saya trm dg sangat baik, penuh keramahanan, & trbuka. tp akhirnya, berita yg keluar, beda.


#doa 8. deg. di hati saya, deg. rasanya salah nih. bnr. jgn2 salah kutip, atau apa.... sementara? dah trlanjur ketwit.


#doa 9. selepas zuhur, saya berusaha sms&ngebel pak anies. tp blm trsambung. hingga jelang maghrib blm trsambung.


#doa 10. saya tau, saya ngelanggar komitmen saya u baik sangka. scr ga enak juga dirasanin. apalagi u sesuatu yg ga benar.


#doa 11. sy tau, bhw sy menyuruh kalem. tp siang td sy g kalem. sbb nyentuh soal ibadah&'aqidah. hrsnya ttp kalem sedikit. nunggu tabayyun.


#doa 12. smntr blm trsambung, sy g tau apa yg trjadi. di luar sana, cepat sekali bredar di sosmed, bnyk hal yg berkait&dikait2in dg twit sy.


#doa 13. sbagiannya ada yg apa adanya. dan sebagiannya, ada yg ditambah2in. saat bc ada yg nambah2in, sy makin berdoa, smg berita itu, slh.


#doa 14. sbb apa? sbb sy makin nyadar, hmmm... iya nih. jgn2 ada yg salah. ada yg nambahin, ngurangin, atau reportase ga lengkap.


#doa 15. sesuatu yg pdhl jamak jg trjadi di sy, ke sy. bnyk yg mengutip sepotong2, & nurunin/ngangkat semaunya yg nurunin/ngangkat.


#doa 16. di sisi lain, sy senang, bhw fungsi pengawasan dari masyarakat, yakni saya sebagai bagian dari masyarakat, sangat jalan. efektif.


#doa 18. shingga hal2 yg tdk diinginkan, bs lsg dicegah, jika memang bnr buruk. sebaliknya, kebaikan pun bs cpt trsiar. cumaaaa.


#doa 19. cuma, besok2 sy hrs trbiasa klarifikasi lsg. scr alhamd., skrng akses komunikasi skrng dah bs kemana2. alhamdulillaah, puji syukur.


#doa 20. jelang maghrib, pak anies nelpon saya


#doa 21. tp ga keangkat. lepas maghrib, saya buka hp. ada sms. dari pak anies. rupanya beliau brusaha kontak saya. &minta saya buka hp.


#doa 22. saya inisiatif bel balik. saya sms, saya aja yg ngebel. dibalas beliau. beliau sdg di rumah uminya. di Jogja.


#doa 23. 20 menit jelang isya, Pak Anies ngebel saya lagi. Saling brusaha kontak, ga pas2, he he he. Akhirnya kebales. &Bcr.


#doa 24. Intinya, menurut Pak Anies, berita itu ga benar. Saya di awal kali dngr suara beliau, dah minta maaf duluan. Tp bnyk hikmahnya.


#doa 25. bnr2 buanyak hikmahnya kjadian ini. kpn2 tar diterusin. nampaknya Pak Anies pun sdh mulai nulis klarifikasinya. Alhamdulillaah dah.


#doa 26. sampe sini, syukuri dulu, hal ini, ga benar. sesuai dugaan, sesaat stlh saya twit, bhw agak2 ga mungkin nih berita tsb.


#doa 27. dan alhamdulillaah, trnyata ga bnr. lalu nampaklah kesalahan saya pribadi. insyaaAllah, saya perbaiki u ke depan harinya.


#doa 28. tp saya trs melakukan peran ikut mengawasi. hanya skrng dah bertambah sedikit pengalaman, akan tabayyun dulu. ga asal ceplos.


#doa 29. sekolah2 msh aman, bila mau menjalankan kegiatan doa dll u membuka&menutup kegiatan bljr mngjr. silahkan. malahan ttp didorong.


#doa 30. hanya, bila ada siswa non muslim, atau sebaliknya, jika ada siswa muslim di sana, ksh hak2nya u/ blh tdk ikut. itu saja.


#doa. 31. sepenuh2nya, ini cara Allah, u banyak hal. ya. trlalu bnyk hal malah .kpd smuanya, saya pribadi minta maaf. sdh bikin heboh.


#doa 32. saya sekalian geber ke Pak Anies, bhw saya bs ikut di depan, u/ ikut memberikan sumbangan pemikiran&langkah nyata, u pendidikan.


#doa 33. udahan dulu ya.... mksh banyak atas perhatiannya. semoga semuanya bs bljr banyak. trmasuknya, apalagi saya. bljr trs.


#doa 34. aaahhh... bnr2 banyak cara yg Allah hidangkan, u/ saya&qt smua, u/ trs bljr. salam hangat buat Indonesia.


#doa 35. sy akan ttp ikut negor yg bs sy tegor, & bs sy tegor. baik itu pemerintah, atau siapa aja. sebaliknya, tegor sy jg jika sy slh.


#doa 36. stlh ini, ttp aja pemberitaan akan trs bergulir. yah, ini keniscayaan jg. ya trs aja bljr. mati2 ada peristiwa, pasti ada hikmah.


#doa 37. saya pribadi insyaaaAllah akan ttp turun&ikut bersuara. sejauh yg saya bisa. sejauh yg saya mampu. doanya ya. salam kalem.


#doa 38. oh ya, semuanya ttp hrs bersyukur ya. soal tatib buka tutup ini, ga ada. jika ada, ya bersuara lagi. tp tabayyun dulu, he he he.


#doa 39. dan saya senang. ummat Islam msh kompak u urusan beginian. salut. eh eh eh, udah salem jeee...ok. ok. salam ya. salam.


#doa 40. inget #memori saat nyelepet cicek... 1 cicek, gocap, he he he. plus nyabut uban kepala sekolah, ha ha ha. 1 uban, cepek.


#doa 41. katanya udaaahhhaaannn...? malahan ngomongin cicek...
he he he. sblm udahan beneran, doa dah ya. masing2 aja. buat anak2 qt jg.


Sumber : twitter @Yusuf_Mansur