Tampilkan postingan dengan label asin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asin. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 April 2015

Secangkir Kopi Asin Yang Nikmat

image
Ada satu kisah inspiratif yang mampu membuat kita dapat memahami ungkapan unik tersebut. Begini ceritanya...

Alkisah seorang pria tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis cantik di acara seminar keagamaan di sebuah gedung Islamic Center. Acara itu memang sengaja diselenggarakan di bulan Ramadan untuk menyebarkan ilmu dan memperkuat sisi spiritual masyarakat. Waktunya kira-kira jam 16.00 WIB setelah sholat Ashar sampai pukul 17.15 WIB. hampir mendekati waktu buka puasa.  Mereka saling pandang sebentar, pandangan yang tak sampai ternodai dosa, karena dilakukan tanpa sengaja.Subhanalloh! Si gadis tampak begitu luarbiasa cantiknya, serasi dengan jilbab dan baju gamisnya yang indah. Si pria sendiri tampak biasa saja dan tidak begitu diperhatikan orang yang hadir. Setelah terpaku sebentar, akhirnya si pria menyingkirkan pandangannya dari gadis itu, karena takut melakukan dosa jika ia berlama-lama memandangnya. Ia segera mencari tempat duduk yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara.

Pada saat acara perkumpulan selesai, Si pria pergi ke sebuah  rumah makan dekat masjid untuk sekedar menghilangkan lelah setelah menghadiri perkumpulan itu sekaligus untuk berbuka puasa. Namun terlambat, ternyata semua kursi di tempat itu hampir penuh, disesaki oleh banyak orang yang sedang asyik menunggu waktu berbuka puasa. Setelah melihat-lihat ke sana kemari, ia pun menemukan satu kursi kosong di belakang meja. Sebenarnya di samping kursi itu juga ada seorang wanita. Ia merasa tak nyaman jika duduk di samping wanita. Akan tetapi ketidak nyamanannya tidak ia pedulikan. Daripada nanti buka puasanya sambil berdiri, lebih baik ia duduk disitu, meskipun ada seorang wanita di sampingnya. Ini keadaan darurat. Si pria cepat-cepat menuju ke kursi tersebut.''Maaf mbak! Saya minta izin duduk di kursi ini karena kursi-kursi yang lain sudah penuh.'' Ucapnya sopan. ''Ooww iya, silahkan mas!''. Jawab wanita itu sambil menengok sedikit ke pria itu.Tak dinyana, ternyata wanita itu adalah gadis yang ia temui dengan tidak sengaja tadi sebelum acara. Apakah ini anugerah atau musibah? Wallahu A'lam.

Dengan sedikit grogi si pria pun menduduki kursi kosong itu. Tak ada kata-kata ataupun suara selain suara dad dig dug jantungnya yang berdetak keras karena grogi. Untuk mencairkan suasana sunyi di tengah keramaian orang, si pria memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar ngobrol ringan. ''Maaf mbak, anda sudah memesan makanan belum?'' Tanya si pria. ''Lha ini apa?saya sudah pesan kok.'' Jawab si gadis sambil menunjukkan makanan dan minuman yang ada di atas meja. ''Oo...iya, afwan tadi nggak liat, hehe''. Timpal si pria dengan perasaan sedikit malu sebab tidak melihat makanan tadi. Mungkin karena grogi ea....

Lalu tiba-tiba si pria meminta sesuatu kepada pelayan yang sedang lewat, ''Mas! Saya pesan kopi asin,'' Pinta si pria. ''Apa mas, kopi asin? Pakai garam ya?'' tanya si pelayan. ''i-i-iya'' jawabnya agak terbata-bata.

Semua orang yang mendengarpun memandang ke arah pria itu karena menganggap aneh permintaannyasehingga wajah si pria berubah merah sebab malu, tapi tetap saja ia tidak membatalkan pesanannya yang aneh itu. Dan setelah adzan maghrib dikumandangkan, ia pun meminumnya.

Si gadis dg penasaran bertanya, ''knapa kamu bisa punya kebiasaan seperti ini?'' si pria menjawab, ''ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu dengan kampung halaman saya, saya kangen dengan orangtua saya yang masih tinggal di sana,''

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, peduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana, masa kecilnya dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi perbincangan yang hangat, juga akhirnya menjadi awal yang indah dalam cerita mereka berdua.

Kemudian hubungan pun berlanjut, si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia lelaki yang soleh,sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat peduli.

(kopi asin yang ada gunanya.....)

lalu seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah. Sang putri menikah dengan sang pangeran, dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, ''istriku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka, hanya sebuah kebohongan yang aku katakan kepadamu....tentang kopi asin. Ingat saat kita bertemu di rumah makan? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta kopi manis tapi malah berkata asin. Sulit sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus.saya tak pernah berfikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita. Saya mencoba berkata sejujurnya selama ini, tetapi saya terlalu takut melakukannya karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apapun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi, jadi saya katakan padamu yang sejujurnya. Saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu denganmu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi”

Airmata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Di kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?

Si gadis pasti menjawab, ''rasanya manis.''

☕☕☕☕☕☕☕☕☕

Begitulah haqikat pengorbanan berawal dari keterasinan hingga kelak berbuah manis di syurga firdaus, in sya ALLAH.

Tahukah kalian? Ketika Rasulullah SAW diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.

Siapa yang tak kenal Imam Ahmad bin Hanbal? Beliau ternyata pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab.

Lihat juga Ibnu Taimiyyah yang pernah dipenjara, tapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya.

As Sarkasyi pernah dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang kitab sebanyak dua puluh jilid.

Ketika Ibnu Katsir dipecat dari jabatannya, Ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan An Nihayah, salah satu kitab paling terkenal dalam hadits.

Demikian halnya dengan Ibnul Jauzy, Ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itulah ia menguasai Qiro'ah Sab'ah.

Begitulah, ketika kita tertimpa musibah, keburukan atau perlakuan negatif dari orang-orang yang ada di sekitar kita, kita harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberi kita segelas air lemon, kita perlu menambah sesendok gula ke dalamnya.

Kendalikan diri anda dalam berbagai kesulitan yang anda hadapi. Dengan begitu anda akan sadar bahwa terkadang garam lebih manis rasanya dari pada gula.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia Amat baik bagimu... (QS. Al-Baqarah:216)

☕☕☕☕☕☕☕☕☕