Tampilkan postingan dengan label hemat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hemat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Desember 2014

Mau Tau Tarif Ballroom Mewah Rapat Menpan Yudi?

 

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Yuddy Chrisnandi gencar sosialisasi hidup sederhana kepada pada PNS. Melarang aparatur negara untuk menggelar rapat di tempat mewah, dan menganjurkan mereka untuk santap makanan tradisional.


Tapi kemarin, Senin (8/12), Menteri Yuddy malah menggelar acara bersama 500 kepala daerah di Rafflesia Grand Ballroom, ruangan termewah Balai Kartini, lengkap dengan paket makanan yang tergolong wah.
Lantas berapa tarif ruangantermasuk konsumsi selama acara berlangsung? Berikut penelusuran merdeka.com.


Siang ini, Selasa (9/12), merdeka.com berbincang dengan Marketing Executive Mega Aprilia. Menurutnya, booking penggunaan Rafflesia Grand Ballroom untuk bulan Desember terhitung ramai. Hingga kini, hanya tersisa untuk tanggal16, 23 dan 24.
"Untuk Rafflesia, booking awal Rp 10 juta. Paket meeting harus minimal 300 orang," kata Mega.


Di brosur yang dikirim, dijelaskan bahwa harga sewa ruang Rafflesia Rp 32 juta per 8 jam. Ruangan ini bisa menampung 1.000 peserta jika pengaturan ruangan teater, dan 450 peserta untuk meja bundar dengan total 64 set.


Sedangkan untuk harga menu snack dipatok per peserta Rp 50 ribu, dengan rincian mendapat tiga macam snack, teh, kopi, air dingin, kacang, permen dan chip. Untuk snack terdapat beberapa jenis cemilan.


Jika mengacu pada jumlah peserta dan tidak ada perubahan harga paket snack, maka total harga Rp 25 juta.
Untuk menu makan utama, harga per-box dibanderol Rp 155 ribu. Jika satu box untuk satu peserta, maka total harga buffet Rp 77.500.000.


Sedangkan untuk makanan penutup seharga Rp 110 ribu per orang. Jika dipesan komplet Rp 55.000.000.
Jika acara KemenPAN kemarin menggunakan hitungan seperti itu, maka total harga yang harus dibayar untuk acara dengan jumlah peserta 500 orang adalah Rp 189.500.000.


Jumlah ini baru untuk 500 orang, padahal para kepala daerah itu semua membawa ajudan dan sekretaris pribadi. Jumlahnya yang hadir bisa mencapai 1.500 orang lebih. Biaya yang dikeluarkan pun membengkak sekitar Rp 500 juta.