Senin, 11 Februari 2013

Ujian adalah Bukti Allah Sayang pada Kita

Berfikirlah PositifBila ujian menimpa kita tak ada yang lebih baik kita lakukan kecuali doa pinta ampunan dan Istighfar cinta kepada yang Mahakuasa. Melihat ke dalam jiwa, merenung di dalam diri, berpikir dengan jernih. Tentang apa yang telah terjadi. Namun tak perlulah pilu terus kita tusukkan terlalu dalam ke dalam jantung nurani, sebab itu akan mematikan. Dia akan jadi belenggu yang mengikat pikiran kita, menelikung hati kita, dan menahan laju kecerdasan pikiran kita. Musibah dan ujian adalah sarana agar kita terus melakukan lompatan lompatan kepastian untuk merapat lebih dekat kepada Allah, Sang Maha Rahman.

Ujian adalah cemeti yang melecut diri agar kita waspada, mawas diri dan kaya hati, agar kita tak terus bertahan di tempat yang seharusnya saat ini harus kita tinggalkan, harus kita lepaskan. Di saat kita tertegun lama di tempat dimana kita berada sekarang, kesuntukan akan terus mendera, kegundahan akan terus menghantam dinding dinding hati kita dan suatu saat kita akan luluh terkapar. Bergeraklah, sebab ujian itu ditujukan agar kita bergerak dan tidak bertahan. Ujian itu Allah berikan agar kita mengalami kemajuan, bukan malah tergagap gagap melangkah seakan tak tahu arah mana yang harus kita lewati dan tujuan mana yang harus kita raih.

Bila kita diuji, tanda Allah sedang sangat mencintai kita semua, sedang merindukan munajat cinta kita di keheningan malam yang selama ini mungkin tak pernah kita isi dengan seksama, karena kita dilanda oleh urusan dunia yang kemudian melelahkan dan melemahkan ruhani kita. Malam malam hening itu mungkin kita kosongkan dari pinta itu, sehingga Allah menegur kita dengan keras, dalam cintaNya yang tersembunyi. Malam malam yang seharusnya hidup mungkin kita matikan, nyala munajat yang seharusnya berkilau mungkin menjadi temaram, sehingga kemudian harus lebih dinyalakan dengan jauh lebih terang, melalaui genta takbir, senandung tasbih, geliat tahmid.
Siapa yang kokoh menghadapi ujian, maka gerbang kebaikan akan menganga lebar, pintu kemudahan akan merebak mekar. Dalam ujian akan tampak siapa yang tabah dan siapa yang lebay, siapa yang emas siapa yang loyang.

Kegundahan yang melarut dalam jiwa seseorang karena ujian, akan membekukan rasa, mematikan kepekaan dan membunuh langkah kita ke depan. Sebab itu adalah masa lalu dan masa lalu harus kita tinggalkan, kita hidup di masa kini dan bekerja untuk masa kini, dengan cepat tangkas, gagah dan berdaya. Energi kita akan cepat punah dan habis apabila kita masih rajin mengisi sel sel otak kita dengan masa lalu yang kelam, masa kemarin yang kelabu, biarkanlah dia menjadi bagian dari sejarah yang disaksikan banyak orang , namun kita harus berhasil menutupi dengan gundukan kebaikan yang mengagumkan. Yang membuat orang lain tak lagi memikirkan kesalahan yang pernah kita lakukan akibat gundukan kebaikan yang kita terus hadirkan.

Di tengah tengah hidup ini harus ada jalan terjal, yang menguatkan otot otot kita agar bisa terus menanjaki jalan yang terus akan menanjak hingga kita sampai di puncak tujuan. Barang siapa yang terus mencari jalan datar, maka dia tak akan pernah naik ke puncak dan tak akan sampai tujuan. Para pendaki kehidupan ini adalah mereka yang memiliki tekad baja,pikiran cemerlang dan berhati emas. Hidup ini dihamparkan untuk mereka yang terus berburu keagungan nilai, di puncak piramida kehidupan. Liku liku jalan hidup yang penuh tikungan tajam mengharuskan kita untuk terus berlatih kecepatan agar kita tak mudah terpelanting di tengah jalan, agar kita tak merasa gentar berhadapan dengan lawan. Agar kita tak gugup menghadapi kenyataan.

Kehidupan ini akan banyak cobaan, dan dipastikan mereka yang lolos dalam hidup ini adalah mereka yang bersih jiwanya dari kerakusan pada dunia, mabuk tahta, dan gila wanita. Rajin merapat pada Sang Pelindung, rajan meminta pada Sang Maha Pemberi, rajin mengadu pada Sang Mendengar.

Hendaklah kita semua sadar bahwa dunia ini dilingkupi oleh kesulitan kesulitan yang arus kita retas dan terobos dengan semua energi kita. Harus kita buang duri durinya, harus kita singkirkan penghalangnya.

Jangan bersedih. Kalimat mujarab dari Allah pada Alquran surat Taubat ini akan menjadi cemeti yang membuat kita cepat bergerak dan beranjak. Untuk memulai goresan baru dalam kehidupan kita semua.

Semua kritikan yang orang lontarkan yang mengarah tajam pada jantung kita, jadikan dia obat yang menjadikan jantung kita semakin kuat, dan hendaknya kita sadari bahwa kritikan pada kita dilakukan karena kita memilik sesuatu yang pantas untuk mereka kritik. Hanya orang orang kerdil yang tidak akan pernah mendapatkan kritik, hanya mereka yang tak bernilai yang tidak pernah disorot orang.
Samudra besar memang akan dipenuhi gelombang, di atas awan penuh angin kencang, sementara rumput rumput hanya sibuk bergoyang.

Laa Tahzan....I'mal.

Masa berkabung hanya tiga hari. Selebihnya adalah masa bertarung dengan kehidupan kembali.

1 komentar: