Senin, 11 Februari 2013

Akibat Perang, Ratusan Ribu Tentara AS Menderita Cacat Otak



Perang selama 11 tahun yang dilakukan Amerika Serikat telah mengakibatkan 253.330 tentara cacat otak dan 1.700 orang diamputasi.

Perang tersebut juga harus dibayar dengan sekitar 130 tentara mengalami stres pascaperang (pos-traumatic stress disorder/PTSD). Dalam peperangan itu, lebih dari 50 ribu tentara AS terluka. Sementara, jumlah tentara tewas mencapai 6.656 orang. Data tersebut berasal dari laporan Lembaga Penelitian Kongres yang dituliskan PressTV, Senin (11/2).

Dihitung sejak 2001, sebanyak 129.731 tentara didiagnosa mengalami PTSD. Dari jumlah tersebut, sekitar 104 ribu orang datang dikerahkan ke medan perang. Namun, jumlah itu dinilai hanya puncak gunung es.

Kepala Mantan Wakil staf Angkatan Darat, Jenderal Peter Chiarelli mengusulkan agar penderita tidak diberi stigma. Ia juga mendorong para veteran mencari pengobatan untuk hal tersebut. Namun, tidak semua veteran setuju dengan pendapat tersebut.

Dalam penelitian itu juga dipaparkan Trauma Cedera Otak (Traumatic Brain Injury/TBI) sering diderita oleh korban yang selamat dari ledakan bom. Dari 2000 sampai akhir 2012, sebanyak 253.330 tentara mengalami TBI dengan sejumlah variasi.

Sekitar 77 persen dari kasus-kasus tersebut diklasifikasikan Departemen Pertahanan sebagai kasus ringan. Hal itu diidentifikasi sebagai kebingungan kurang dari 24 jam, kehilangan kesadaran sampai 30 menit, kehilangan memori kurang dari 24 jam, dan struktur pencitraan otak normal.

Meski demikian, hampir 6.500 kasus tercatat masuk stadium TBI parah. Hal itu mencakup dampak cedera kepala, patah tulang tengkorak, atau proyektil yang bersarang di otak.

Menurut salah satu mantan tentara, teknologi medis militer sangat miskin, khususnya untuk perang di Irak dan Afganistan.

Sementara itu, amputasi tungkai utama telah dialami 800 veteran Irak. Sekitar 194 orang mengalami amputasi kaki parsial, jari, atau lainnya. Untuk veteran Afganistan, angka itu masing-masing sebanyak 696 orang dan 28 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar