Minggu, 11 Agustus 2013

Hasil Kunjungan Albaradei Terbukti, Israel Lancarkan Serangan Udara di Sinai *

[caption id="attachment_945" align="aligncenter" width="630"]Drone Israel yang melakukan serangan udara ke Wilayah Sinai Mesir. (foto: twsela.com) Drone Israel yang melakukan serangan udara ke Wilayah Sinai Mesir. (foto: twsela.com)[/caption]

– Polemik sekitar kunjungan Mohamed Albaradei Wakil Presiden Transisi Mesir untuk Urusan Luar Negeri ke Israel tanggal 15/07/2013 lalu, akhirnya terbukti juga. Tanggal 09/08/2013 sebagaimana yang dilaporkan oleh CNN  Arabia dan media online setempat Leil Wan Nahar (09/08). Telah terjadi serangan di Sinai menggunakan pesawat tanpa awak (drone)oleh Israel, dan telah menewaskan lima orang dari kubu sipil di Sinai.

Laporan tersebut menjelaskan, bahwa serangan yang dilancarkan adalah hasil kordinasi antara militer Mesir dengan Israel, dalam rangka membersihkan kelompok Jihadis yang ada di sinai. Di lain pihak, juru bicara resmi militer Mesir Kol. Ahmed Mohamed Ali mengatakan, militer Mesir membenarkan adanya ledakan di dua titik di Sinai Utara, namun saat ini militer sedang melakukan penyisiran untuk mengetahui sumber ledakan. Demikian sebagaimana yang dirilis oleh media Leil wan Nahar Mesir (09/08).

Sementara itu Aljazeera TV telah menurunkan liputan langsung sekitar serangan dari militer Israel tersebut pada (09/08) malam. Dalam tanyangan tv itu, seorang saksi mata Mohamed Salamah mengatakan, bahwa ia melihat langsung percikan sinar dari Drone Israel yang melancarkan serangan roket ke arah sipil Mesir di jalanan raya, yang sedang melakukan silaturrahmi berkenaan perayaan Idul Fitri, dan berujung tewasnya lima orang warga sipil Mesir.

Peristiwa berdarah tersebut sontak membangkitkan kemarahan publik Mesir. Serta menganggap sebagai invasi era baru Israel ke dalam wilayah teritorial Mesir, apalagi sampai membunuh lima orang warga sipil Mesir. Sejak berakhirnya perang Oktober 1973, serangan udara Israel ke dalam wilayah Mesir pada tanggal (09/08) adalah yang pertama terjadi secara terorganisir.

Sehari sebelum serangan tersebut, beberapa media setempat Mesir menginformasikan bahwa Israel telah menutup akses untuk sementara waktu ke bandara Eillat, yang lokasinya berdekatan dengan perbatasan Mesir Israel. Maksud penutupan tersebut adalah untuk mengantisipasi terhadap kemungkinan serangan dari kelompok-kelompok teroris sekitar.

Hal yang lebih mencengangkan adalah, saluran Nile TV Mesir secara tiba-tiba memutuskan laporan langsung dari reporternya, yang saat itu sedang berada di lokasi serangan yaitu Sinai Utara, bersama seorang saksi mata. Kejadian konyol tersebut semakin mengindikasikan adanya grand design yang ingin dilaksanakan oleh penguasa negeri Fir’aun itu, untuk tujuan kekuasaan dan keamanannya.
Di mata publik Mesir yang selama ini menempatkan Israel sebagai musuh bebuyutannya, peristiwa berdarah tersebut semakin menambahkan daftar pelanggaran, yang telah dilakukan oleh Jenderal Alsisi sebagai penguasa negeri Piramida, paska kudeta yang ia lukukan terhadap Presiden Muhammad Mursi. Dan harus dipertanggungjawabkan kelak kepada rakyatnya.

Salam.

* Oleh Masykur A. Baddal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar