Tampilkan postingan dengan label israel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label israel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Agustus 2013

Hasil Kunjungan Albaradei Terbukti, Israel Lancarkan Serangan Udara di Sinai *

[caption id="attachment_945" align="aligncenter" width="630"]Drone Israel yang melakukan serangan udara ke Wilayah Sinai Mesir. (foto: twsela.com) Drone Israel yang melakukan serangan udara ke Wilayah Sinai Mesir. (foto: twsela.com)[/caption]

– Polemik sekitar kunjungan Mohamed Albaradei Wakil Presiden Transisi Mesir untuk Urusan Luar Negeri ke Israel tanggal 15/07/2013 lalu, akhirnya terbukti juga. Tanggal 09/08/2013 sebagaimana yang dilaporkan oleh CNN  Arabia dan media online setempat Leil Wan Nahar (09/08). Telah terjadi serangan di Sinai menggunakan pesawat tanpa awak (drone)oleh Israel, dan telah menewaskan lima orang dari kubu sipil di Sinai.

Laporan tersebut menjelaskan, bahwa serangan yang dilancarkan adalah hasil kordinasi antara militer Mesir dengan Israel, dalam rangka membersihkan kelompok Jihadis yang ada di sinai. Di lain pihak, juru bicara resmi militer Mesir Kol. Ahmed Mohamed Ali mengatakan, militer Mesir membenarkan adanya ledakan di dua titik di Sinai Utara, namun saat ini militer sedang melakukan penyisiran untuk mengetahui sumber ledakan. Demikian sebagaimana yang dirilis oleh media Leil wan Nahar Mesir (09/08).

Kamis, 08 Juli 2010

Aneh, Senjata Pengawal Netanyahu Hilang ketika Kunjungan ke AS

Empat senjata milik pengawal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah hilang dari pesawat barang selama kunjungan ke Amerika Serikat, demikian pernyataan dinas keamanan Israel, Shin Bet, Rabu. "Semua pistol itu adalah bagian dari perlengkapan yang dikirim ke Washington, dan hilang," kata juru bicara Shin Bet.

Ia menambahkan pemerintah AS dan Israel sedang menyelidiki kejadian tersebut. Jaringan media berita Amerika, NBC, melaporkan semua senjata itu mungkin secara keliru telah diterbangkan ke Los Angels dan dicuri orang.

Setelah pertemuan dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Selasa, Netanyahu dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke New York. Juru bicara Shin Bet tersebut mengatakan semua pistol yang hilang tak memaksa dilakukannya perubahan atas jadwal Netanyahu atau langkah pengamanan.

Senin, 07 Juni 2010

Warga Israel Demo Menentang Kekejian Pasukannya

[caption id="" align="alignleft" width="360" caption="Uri Avnery"]Uri Avnery[/caption]

Benjamin Netanyahu disebut berbohong ketika berkata blokade Gaza dilakukan untuk mencegah masuknya senjata ke Gaza. Hal itu diucapkan seorang aktivis perdamaian, jurnalis serta mantan anggota Knesset atau parlemen Israel, Ury Avnery kepada reporter Haaretz.

Ury merupakan salah seorang aktivis politis paling menonjol diidentifikasi dengan kamp perdamaian Israel. Pria berusia 86 tahun itu tidak melewatkan aksi demonstrasi haluan kiri di Tel Aviv pada Sabtu malam (5/6), yang memrotes pemerintah Israel dalam menangani insiden armada kapal bantuan Gaza pekan lalu.

"Benjamin Netanyahu mengatakan, pengepungan terhadap Gaza dilakukan untuk mencegah masuknya senjata. Itu adalah bohong. Dia mencoba mencegah masuknya mie, buah, mainan anak-anak serta kertas untuk buku," tegasnya.

Dia menambahkan, kerusakan yang disebabkan Israel pekan ini lebih besar dibandingkan yang disebabkan Operastion Cast Lead di Gaza tahun 2008-2009.

"Saya menerima pesan dari Yahudi liberal dari luar negeri dan mereka melihatnya sebagai bencana. Kita maju dengan mata buta dari orang-orang Sodom, terus maju dengan mata buta, meningkatkan kebencian terhadap Israel," tuturnya.

Mungkin sekarang, setelah insiden itu, orang-orang yang berseberangan dengan kami memahami adanya masalah serius. "Saya melihat demonstrasi hari ini, sangat mengejutkan. Kita berada didalam situasi yang memungkinkan sistem politik terpecah sangat luas," tuturnya.

Ketika ditanya oleh wartawan Haaretz, mengenai video yang dipublikasi oleh departemen pertahanan Israel atau Israel Defence Force (IDF)  dan media di Turki yang jelas memperlihatkan pasukan komnado Israel tengah diserang, dilemparkan dari kapal dan berdarah, Ury menyatakan hal itu hanya yang terlihat selama dua menit.

"Yang tidak Anda lihat adalah kejadian sesudah dan setelah. Jadi sangat mungkin kesannya orang Turki yang menyerang kapal Yahudi. Bayangkan jika orang-orang Yahudi dalam kesulitan, diserang di laut lepas dengan korban meninggal dan terluka, bayangkan saja keributan yang muncul. Tak hanya Turki yang melihat ini sebagai serangan Israel, tapi orang di seluruh dunia," ujarnya.

Ketika ditanya lagi mengenai isi dari kapal bantuan tersebut memang benar, Ury menjawab tidak meragukan hal tersebut.

"Niat dari pemerintah Israel adalah menciptakan krisis yang sangat buruk sehingga warga Gaza akan menggulingkan Hamas. Namun, empat tahun berlalu dan Hamas lebih kuat dari sebelumnya," tutur Ury.

"Jadi sebenarnya pengepungan Gaza untuk siapa? Bermanfaat bagi siapa? Jika saja pemerintah Israel tidak mengirimkan tentara yang malang itu ke kapal, seperti yang disarankan Sekretaris Kabinet, Zvi Hauser, hal ini bisa dicegah. Mereka dapat menghentikan kapal, memeriksa dan melepasnya. Tampaknya kita harus melindungi IDF dari Menteri Pertahanan, Ehud Barak dan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu," paparnya.

Jadi, apakah Netanyahu berbohong ketika menyebut armada tersebut sebagai armada kebencian? Ury menjawab, tak hanya Netanyahu tapi para menteri juga, termasuk beberapa orang berseragam seperti pemimpin staf dan pemegang komando para tentara.

Jika hal itu terjadi di negara yang dijalankan dengan benar, lanjut Ury, mungkin para pemimpin itu sudah mengundurkan diri malam itu juga. Operasi itu sendiri mencerminkan kurangnya kapasitas militer untuk operasi berunsur mengejutkan dan mengatasi bencana.

Turki Akan Tetap Perkarakan Teror Israel

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, Ahad berikrar untuk memaksa Israel bertanggungjawab atas tindakan "teror negara" di Timur Tengah pada saat ribuan pemrotes menentang serangan mematikan terhadap kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza.

Operasi militer Israel, yang menewaskan sembilan warga Turki itu, menyeret hubungan kedua negara yang suatu ketika bersekutu kuat ke dalam krisis yang dalam, dengan kecaman keras Erdogan terhadap negara Yahudi itu.

Gaza "adalah peristiwa bersejarah bagi kami," kata Erdogan dalam pidato di hadapan massa di kota baratlaut, Bursa, yang beberapa bagiannya disiarkan oleh saluran berita CNN Turki.

"Sasaran kami adalah mereka yang memaksa warga Gaza hidup dalam penjara di udara terbuka ... Kami akan tetap bertahan sampai blokade terhadap Gaza dicabut, pembantaian reda dan teror negara di Timur Tengah harus dipertanggungjawabkan," katanya menambahkan.

Israel telah menutup Gaza dari semua jurusan, kecuali bantuan kemanusiaan penting, itupun jarang untuk menekan penguasa wilayah itu - gerakan Palestina Hamas - dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket ke daerah selatan negara Yahudi itu.

Turki memanggil duta besarnya untuk Tel Aviv dan membatalkan latihan militer gabungannya setelah serangan pekan lalu, seraya menuntut permintaan maaf secara resmi dari Israel.

Israel akan absen dari kesertaannya pada latihan kekuatan udara internasional yang menurut militer Turki Ahad, akan digelar di Turki tengah, 7-18 Juni yang diikuti pesawat-pesawat dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Italia, Spanyol dan NATO.

Ankara juga menyerukan dilakukan penyelidikan independen internasional terhadap serangan itu, yang menurut Erdogan, rencana tersebut dibahas dengan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon dalam percakapan melalui telpon Sabtu.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Ahad juga menandaskan perlunya suatu penyelidikan netral dan layak dipercaya atas serangan Israel terhadap misi bantuan kemanusiaan itu.

Dia mengatakan melalui telpon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan memintanya menerima investigasi seperti itu, di mana Prancis bersedia ikut ambil bagian.

Namun duta besar Israel untuk Washington, Michael Oren, mengatakan kepada program "Fox News Sunday" bahwa negaranya "bisa dan berhak untuk melakukan investigasi sendiri", tanpa partisipasi penyelidikan internasional lain.

Di Ankara, sekitar 6.000 sampai 7.000 orang berkumpul di bawah guyuran hujan, meneriakkan "Israel Terkutuk! Israel Pembunuh, minggat dari Timur Tengah!", kata seorang fotografer AFP.

Beberapa pemrotes membakar gambar Netanyahu sedangkan pada poster yang lain dia digambarkan sebagai perompak dengan pengait di tangan, disertai tulisan "Armada Kemanusiaan Lawan Perompak."

Di Istanbul, sekitar 1.000 orang menyeru pemerintah mengusir para diplomat israel.

Di Marokko polisi mengatakan 35.000 orang, termasuk menteri-menteri pemerintah, mengadakan aksi protes di ibu kota rabat di mana mereka menginjak-injak bendera Israel.

Di Lebanon, ratusan anggota sayap kiri membakar bendera Israel pada demonstrasi dekat kedutaan AS, sedangkan sekitar 3.500 orang, banyak yang mengenakan ikat kepala Palestina, berunjukrasa di kota Prancis utara, Lille.

Rabu, 02 Juni 2010

12 Pahlawan RI Kembali melalui Jordania

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pernyatannya, Selasa (2/6), mengatakan kabar terbaru dari Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia untuk Yordania menginformasikan, saat ini terdapat empat bus yang mengangkut 128 relawan termasuk 12 relawan asal Indonesia di perbatasan Israel dan Yordania.

"Insya Allah kita akan segera bertemu dengan mereka. Kemudian, mereka akan kita tampung di hoten Sheraton dan segera dilakukan tindakan medis dan apapun yang bisa dilakukan hingga mereka selamat sampai di Indonesia," ujar Presiden.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Zaenul Bahar terus berkomunikasi dengan pihak Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) serta terus mencari akses untuk berkomunikasi dengan pihak Palestina untuk mencaritahu nasib relawan asal Indonesia.

Pada hari Senin (1/6), Dubes berhasil bertemu langsung dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dan memperoleh informasi bahwa seluruh WNI selamat.

"Kedubes dan pemerintah Yordania mengusahakan pembebasan para relawan. Tadi malam pihak Kedubes juga terus berkomunikasi dengan Kemenlu tentang pembebasan. Sangat aktif, saya bilang kalau perlu dibentuk Satgas dengan tugas pokok menyelamatkan WNI di Israel," tutur Presiden.

Selain itu, ada juga info mengenai dua orang relawan asal Indonesia yang terluka yang baru akan dibebaskan dalam konvoi terpisah pada, Kamis (3/6).   "Saya instruksikan untuk penyelamatan dan perawatan yang tepat," ujar Presiden.

Indonesia Mengutuk Israel dan Siap Aktif untuk Kemerdekaan Palestina

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (2/6) memberikan pernyataan yang menegaskan Indonesia mengutuk tindakan Israel menyerang kapal misi kemanusiaan Mavi Marmara sekaligsus mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertindak segera dan pasti.

Langkah selanjutnya, Indonesia mendesak PBB untuk meminta Israel menghentikan pembangungan pemukiman baru yang membuat masalah baru.

Presiden juga menyatakan, Indonesia siap untuk terlibat aktif dalam berbagai diplomasi kemerdekaan Palestina. Hal itu sempat disampaikan oleh Presiden ketika menerima kunjungan dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Sabtu (29/5).

"Indonesia siap mengirim kontingen di bawah bendera PBB. Bukah hanya memberikan statement,membebaskan WNI tapi juga Indonesia siap bertindak aktif untuk kemerdekaan palestina," ujar Presiden.

Sebagai salah satu pemimpin negara, Presiden menyerukan pada seluruh pemimpin negara-negara lain termasuk PBB untuk mengusahakan kemerdekaan di negara Palestina. "Indonesia punya pendapat, perdamaian keamanan dunia juga tergantung di negara-negara Timur Tengah termasuk kemerdekaan Palestina," tegasnya.

Israel Brutal karena Syair 'Haibar... Haibar ya... Yahud'?

Israel mengklaim bahwa salah satu hal yang membuat mereka "gelap mata" menembaki armada Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza adalah karena dari armada tersebut terdengar nyanyian "rasis."

Nyanyian rasis? Ya, yang menurut Israel berbunyi seperti, "Khaybar Khaybar Ya Yahuud, Jaisyu Muhammad Saufa Ya'uud!"

Itulah yang menurut Direktur Eksekutif AJC (American Jewish Committee) David Harris membuat Israel naik pitam. "Tragedi di laut lepas ini seharusnya bisa dihindari, dan kami menyesal akan matinya sebagian orang. Fakta armada Flotilla menolak untuk bekerja sama dengan Israel untuk membongkar muatan kemanusiaan mereka di Asdod membuktikan bahwa bentrokan ini persis seperti yang para pendukung Hamas dalam skala internasional telah rencanakan."

Menurut AJC, Israel, di bawah hukum internasional, memiliki hak untuk mencegat kapal, dan telah memperingatkan armada untuk tidak mencoba tanah di Gaza, yang dikendalikan sejak 2007 oleh teroris Hamas, kelompok yang secara terbuka berusaha menghancurkan Israel, dan merebut kekuasaan Gaza dalam kudeta kekerasan mengusir Otorita Palestina yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas.

"Gerakan Free Gaza itu ironisnya yang ada hanya untuk memperkuat rezim Hamas. Armada ini tidak memberikan bantuan kemanusiaan, tapi untuk mendorong sebuah dimensi internasional dalam kampanye tanpa henti dari Hamas terhadap eksistensi Israel," tambah Harris.

Dalam rekaman televisi Al Jazeera, ketika memulai pelayaran para aktivis pro-Hamas memang tanpa henti menyanyikan kata-kata terkenal, "Khaybar Khaybar Ya Yahuud, Jaisyu Muhammad Saufa Ya'uud!" yang artinya "Khaibar, Khaibar, wahai Yahudi, tentara Muhammad akan kembali." yang tanpa diduga ternyata sangat menggentarkan Israel.

Konvoi Kapal Pembebasan Gaza Berlanjut

Aktivis pro-Palestina mengaku telah mengirim kapal lain untuk menantang blokade Israel atas Gaza, Selasa 1 Juni 2010. Greta Berlin, salah satu pemimpin Gerakan Pembebasan Gaza mengatakan, kapal kargo lain telah bertolak dari Italia menuju Gaza. Kapal kedua yang mengangkut sekitar tiga puluh penumpang diperkirakan akan bergabung.

Berlin mengatakan, dua kapal tersebut akan tiba di Gaza akhir pekan ini atau awal pekan depan. "Inisiatif ini tidak akan berhenti," kata Berlin di kamp organisasi di Siprus.

"Pada akhirnya kami kira Israel akan mendapat semacam akal sehat. Mereka akan menghentikan blokade atas Gaza, dan salah satu caranya, bagi kami, adalah dengan terus mengirimkan kapal ke sana," lanjut Berlin.

Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Senin lalu menimbulkan kecaman terhadap Israel. Kemungkinan, tekanan pada Israel untuk mengakhiri blokade atas Gaza akan terus meningkat. Blokade tersebut menyebabkan 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza terpuruk dalam kemiskinan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk tindakan yang menyebabkan korban tewas dan akan membentuk penyelidikan imparsial.

Aksi protes terjadi di sejumlah negara musli, termasuk Turki yang secara tak resmi mendukung armada dengan kapal induk Mavi Marmara tersebut.

Aksi untuk memprotes tindakan Israel juga terjadi di Indonesia dan Malaysia di mana seorang pria Palestina menyayat dirinya sendiri di luar kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kuala Lumpur.

Selasa, 01 Juni 2010

Parlemen Israel Ejek dengan Ucapan Selamat

Kecaman tindakan brutal dan tidak berprikemanusiaan menuai berbagai kecaman. Dunia hari ini bergerak menyuarakan kecaman, mulai dari massa yang berunjukrasa di jalanan hingga Dewan Keamanan PBB yang menggelar sidang darurat. Kecaman juga datang dari dalam negeri negeri zionis ini.

Anggota parlemen mengecam penyerangan Kapal Mari Marmara dengan cara mengejek menteri pertahanan dalam bentuk ucapan selamat.

Tindakan barbar marinir Israel yang merangsek masuk ke kapal Mavi Marmara dan menewaskan sedikitnya sepuluh orang diatas kapal itu dihujat parlemen di negara itu. Mereka menyebut tindakan itu sebagai "agak memalukan". Bahkan salah satu anggota Knesset, sebutan untuk parlemen Israel, Mohammed Barakeh menyindir dengan mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Ehud Barak atas "kemenangan yang menentukan bagi tentara bajak laut di armada itu dan merampas kebebasan sipil".

"Setiap pemerintah yang menempatkan dirinya di luar hukum internasional dan kemanusiaan akan menyerahkan diri untuk tong sampah sejarah," ujarnya, kepada media terkemuka Israel, Haaretz.

Anggota lain,  Taleb al-Sana mengatakan operasi itu "menunjukkan wajah buruk dari Zionisme, kekerasan dan agresi pemerintah Israel". Sana menyebut penangkapan sebagai tindakan teror negara terhadap misi kemanusiaan dan menyerukan para pemimpin Israel untuk diadili atas kejahatan perang. "Kejadian ini membuktikan Anda tidak perlu menjadi seorang Jerman untuk bertindak melebihi apa yang dilakukan Nazi," katanya.

Kemarin, polisi Israel menangkapi sejumlah aktivis yang melakukan unjuk rasa memprotes penyerbuat Israel atas armada bantuan kemanusiaan ke Gaza di dekat pintu gerbang Kota Tua. Sejumlah pengunjuk rasa ditangkap di utara kota Umm al-Fahm sebagai demonstrasi berubah menjadi kerusuhan.

Protes juga diadakan selama sore hari di kota-kota Arab Israel Acre, Sakhnin, Arabe dan Shfaram. Tidak ada kata kekerasan atau gangguan di daerah tersebut.

Sebuah demonstrasi spontan meletus di Nazaret. Protes di kota berpenduduk Arab di Israel utara merupakan respons massa pertama terhadap berita komando Israel telah menembaki armada bantuan saat mereka mendekati zona maritim.

Laporan di media berbahasa Arab pada hari Senin bahwa Raed Salah, kepala cabang utara Gerakan Islam Arab Israel, telah luka parah memicu kemarahan meluas di kalangan minoritas Arab di negara itu - sekitar 20 persen dari populasi. Pejabat Israel, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Haaretz bahwa Salah masih hidup - tetapi tidak memberikan rincian lainnya pada kondisinya.

Menteri Keamanan Internal, Yitzhak Aharonovitch, juga mengadakan pertemuan darurat dengan polisi, mengatakan bahwa saat ini prioritasnya adalah mempertahankan ketenangan.

The Arab Higher Monitoring Committee, yang merupakan minoritas Arab Israel, meminta pasukan Israel untuk tetap berada di luar kawasan Arab agar tidak memancing kekerasan. "Pemerintah Israel dan polisi membawa tanggung jawab atas keselamatan warga negara Arab yang akan menuntut hak untuk protes terhadap polisi pemerintah dan kementerian pertahanan yang membawa pesan perdamaian ke Gaza."

Umat Kristiani Semarang Kutuk Serangan Israel

Umat Kristiani di Semarang, Jawa Tengah, berdoa mengutuk keras penyerangan kapal relawan oleh Israel. Demi menunjukkan keseriusan, seorang jemaat mengaku siap berangkat ke Jalur Gaza.

Doa digelar di Gereja Hati Kudus, Jl. Krokosono, Tanah Mas, Semarang, Selasa (1/6/2010). Puluhan umat itu tergabung dalam Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.

Pemimpin jemaat Romo Aloysius Budi Purnomo, mengatakan, serangan Israel terhadap kapal relawan merupakan tindakan tak beradab dan berlawanan dengan prinsip kemanusian, keadilan, dan perdamaian.

"Kami berharap dunia internasional bergerak," katanya usai doa bersama.

"Agar tak menimbulkan ekses lebih jauh, tindakan itu seyogyanya tak dibalas dengan kekerasan. Kekerasan jika dilawan dengan kekerasan, hanya jadi lingkaran kekerasan," imbuhnya.

Ketika sebagian besar jemaat sudah membubarkan diri, seorang jemaat mengacungkan tangan. "Saya siap berangkat ke Jalur Gaza," katanya.

Nelwan, demikian nama jemaat itu, menambahkan, kesiapannya itu atas dasar kemanusiaan. Palestina sudah terlalu menderita.

"Saya siap berangkat dan mendarmabaktikan keahlian saya. Bisa leat Mer-C atau organisasi lain," pungkas ahli hidrologi Undip Semarang ini.

DK-PBB Didesak Beri Sanksi ke Israel

[caption id="" align="alignright" width="360" caption="Sidang Dewan Keamanan PBB"]Sidang Dewan Keamanan PBB[/caption]

Anggota Dewan Keamanan PBB mendesak Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza. Desakan itu mengemuka dalam sidang darurat DK PBB yang digelar Senin (31/5) waktu setempat untuk membahas serangan Israel terhadap kapal relawan kemanusiaan untuk Gaza, Mavi Marmara.

Blokade itu dinilai telah terbukti kontraproduktif dan tidak dapat diterima. DK PBB pun didesak untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel yang telah bertindak brutal. Asisten Sekretaris-Jenderal, Oscar Fernandez-Taranco, mengatakan pertumpahan darah harusnya bisa dihindari jika seruan agar Israel mengakhiri blokade Gaza didengarkan.

Dalam sesi sidang darurat itu, Palestina dan bangsa Arab mendesak agar Israel mendapatkan hukuman dan penyelidikan independen atas insiden yang menewaskan setidaknya 16 rekawan internasional itu. Keinginan investigasi itu sejalan dengan mayoritas anggota badan PBB yang paling kuat itu.

Negara-negara anggota DK PBB menyuarakan aspirasi negara-negara lainnya yang tidak duduk dalam kursi Dewan Keamanan dan mengatakan sudah waktunya untuk Israel mengakhiri tiga tahun blokade. Blokade atas Gaza harus sepenuhnya dihapus.

Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, menyebut serangan Israel sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh negara dan menuntut permintaan maaf Israel segera, penyelidikan yang mendesak, serta tindakan hukum internasional terhadap otoritas dan pelaku yang bertanggung jawab, dan mengakhiri blokade Gaza.

Setelah pertemuan terbuka selama 90 menit, dewan masuk ke konsultasi tertutup. Beberapa diplomat yang mengikuti rapat tertutup tersebut mengatakan anggota sidang menegosiasikan teks pernyataan yang diusulkan oleh dewan.

DK-PBB Respon Kekejaman Israel

Para Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Senin sore (selasa dini hari WIB) untuk sidang darurat guna membahas penyerbuan Israel terhadap sebuah armada bantuan ke Jalur Gaza. Menurut seorang diplomat mengatakan pada Reuters, pertemuan itu akan mulai dari 1:00, New York waktu tetapi mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

PBB Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan penyelidikan penuh atas insiden itu.
"Sangat penting bahwa ada penyelidikan penuh untuk menentukan dengan tepat bagaimana sampai terjadi pertumpahan darah. Israel harus segera memberikan penjelasan lengkap," katanya dalam konferensi pers di ibukota Uganda, Kampala.

Gedung Putih pada hari Senin mengatakan "sangat menyesal" dengan hilangnya nyawa dan korban cidera dalam bentrokan setelah pasukan Israel menyerbu sebuah konvoi aktivis internasional yang membawa bantuan ke Jalur Gaza. Sebanyak 19 orang dikabarkan meninggal dalam insiden itu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera membatalkan perjalanan ke Washington, di mana dia telah diundang untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama, setelah kejadian. Swedia memanggil Duta Besar Israel untuk menjelaskan keadaan kejadian. Dua warga negara Swedia berada di atas kapal yang diserang, sebelum kemudian disita.

Uni Eropa menuntut penyelidikan atas insiden ini. Jerman, salah satu sekutu paling setia Israel, menyatakan terkejut atas insiden itu dan mempertanyakan apakah tindakan oleh pasukan komando Israel proporsional. Dua anggota Bundestag majelis rendah parlemen termasuk di antara lima warga Jerman di atas kapal itu.

"Pemerintah Jerman terkejut oleh peristiwa di perairan internasional dengan Gaza," kata juru bicara pemerintah Ulrich Wilhelm konferensi pers reguler, menambahkan pemerintah sedang mencari klarifikasi lebih lanjut mengenai insiden itu.

"Selama ini pemerintah Jerman mendukung tanpa syarat hak Israel untuk membela diri," ujar Wilhelm. Namun dia menambahkan bahwa tindakan Israel harus menyesuaikan dengan apa yang dia sebut sebagai "prinsip dasar" proporsionalitas. Berlin akan menunggu rincian lebih lanjut sebelum menilai insiden itu, ia menambahkan.

Italia juga mengutuk pembunuhan warga sipil dalam penyerbuan Israel dari armada bantuan sebagai "sangat serius" dan meminta investigasi Uni Eropa untuk mengetahui fakta-fakta sebenarnya. "Saya menyesalkan pembunuhan warga sipil itu. Ini tentu saja merupakan tindakan serius," kata Menteri Luar Negeri Franco Frattini.

Dia juga mengatakan dia telah meminta Duta Besar Israel untuk klarifikasi dan berharap bahwa hal itu tidak akan berimbas pada upaya Israel dan Turki untuk bekerja sama dalam mencari perdamaian Timur Tengah.

Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa pada kontak mendesak dengan pemerintah Israel untuk menetapkan fakta-fakta tentang intersepsi dari armada Gaza sementara itu "menyesalkan" hilangnya nyawa dalam insiden ini.

Armada Penembus Blokade Israel Dipersiapkan

Ketua pusat hak kembali Palestina di London, Majid Zer, mengungkapkan, pihaknya sedang mempersiapkan armada baru untuk menghapuskan blokade Gaza. Armada ini akan berangkat ke Gaza, kira-kira enam pekan dari sekarang, mengingat dukungan dunia internasional sangat besar terhadap Gaza dan dalam menentang kejahatan Zionis.

Pernyataan Zer ini diungkapkanya di tengah aksi rakyat secara besar-besaran bersama ribuan warga Palestina dan minoritas kaum muslimin di Inggris di depan kantor pemerintah Inggris di London, Senin (31/5). Para peserta aksi di depan kantor perdana menteri Inggris ini ingin menunjukan pada dunia bahwa apa yang dilakukan Zionis, tidak sebanding dengan apa yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengirimkan kembali armada kapal terbaru menuju Gaza, dalam enam pekan ke depan. Gerakan rakyat damai untuk solidaritas Palestina akan terus berlanjut. "Kami terus membina hubungan dengan sejumlah pemerintahan di Eropa yang berkaitan dengan warganya yang ikut dalam armada tersebut," ujar dia seperti dilaporkan infopalestina. Ia mengatakan, dirinya adalah bagian dari himpunan dunia internasional yang menentang blokade.

Saat ini, para relawan yang berada di kapal Mavi Marmara dipaksa keluar oleh Israel. Menurut catatan twitter Sahabat Alaqsha, para relawan ini akan dideportasi.

PKS: Seret Israel ke Mahkamah Internasional

Penembakan militer Israel atas kapal pembawa kemanusiaan, Mavi Marmara, yang menuju Jalur Gaza, Palestina, menuai kemarahan masyarakat internasional. Kecaman juga datang dari tanah air, termasuk dari Partai Keadilan Sejahtera, partai Islam terbesar di tanah air.

PKS bahkan mendorong Indonesia menjadi salah satu negara yang memotori dibawanya Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. "DPP PKS mengutuk keras tindakan pemerintah Israel yang menyerang secara militer misi kemanusiaan internasional ke Gaza. Ini merupakan bentuk deklarasi perang terbuka dari Israel kepada masyarakat dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 31 Mei 2010.

Dari enam kapal yang diserang Israel, salah satunya, Kapal Mavi Marmara, mengangkut relawan kemanusiaan dari 50 negara, termasuk Indonesia. Terdapat 12 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam pelayaran misi kemanusiaan 'Flotilla to Gaza' -- Kebebasan untuk Gaza. Penyerangan Israel, termasuk jurnalis tvOne, M. Yasin.

"Negara-negara muslim, termasuk Indonesia, harus membawa kasus ini ke PBB dan Mahkamah Internasional, karena Israel terbukti bukan hanya menyerang Palestina, tapi juga masyarakat Internasional," ujar Mahfudz. Ia mengingatkan, kapal bermisi kemanusiaan itu bukan hanya berisi unsur relawan dari satu negara, melainkan dari banyak negara. Dengan kata lain, Israel telah menegasikan hak dari seluruh negara tersebut.

"Ingat, konvensi internasional tidak melarang bantuan kemanusiaan semacam itu," kata Mahfudz lagi. Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia harus menjadi motor guna membuka mata dunia internasional bahwa kejahatan yang dilakukan Israel bukan sekedar kejahatan atas satu negara, tapi juga kejahatan kemanusiaan atas seluruh umat manusia.

Peran Indonesia untuk membawa Israel ke Mahkamah Internasional, dirasa Mahfudz sangat penting. Terlebih, Presien Palestina Mahmoud Abbas baru saja mengunjungi Presiden SBY di Istana Negara, Sabtu lalu. "Ini kesempatan yang harus diambil Presiden SBY untuk membuktikan ucapannya, bahwa Indonesia tetap mendukung Palestina," kata Mahfudz.

Peristiwa Hari Ini adalah Awal Kehancuran Israel

Mendengar adanya kebrutalan zionis Israel terhadap kapal bantuan untuk Gaza, Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad langsung bereaksi keras. Menurut ini, penyerangan ini merupakan tanda-tanda awal kehancuran Israel.

"Sebagian pihak memandang ini adalah bukti kekuatan entitas Zionis, namun sesungguhnya itu adalah indikator besar bahwa lenyapnya Israel sudah dekat dan awal kesudahannya,” ujar dia seperti dikutip Infopalestina.com. Ahmadinejad pun mengundang seluruh pemimpin dunia Muslim untuk turun tangan mereaksi tindakan Israel tersebut.

Seruan ini pun diungkapkan kembali saat dia menerima kunjungan delegasi DPR RI yang dipimpin Ketua DPR, Marzuki Alie, di Teheran siang ini waktu setempat. Seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA, dalam pertemuan itu Ahmadinejad menerangkan bahwa saat ini seluruh Muslim di dunia wajib mendukung Palestina. "Ini tugas terpenting umat Islam di seluruh dunia," tutur dia.

Saat ini, kata Ahmadinejad, tekanan terhadap Palestina bukan lagi menjadi isu umat Islam atau Arab semata. Persoalan ini, dinilainya, sudah menjadi isu dunia secara luas. Mendukung perdamaian di Palestina, tutur Ahmadinejad, sama saja dengan mendukung perdamaian dunia.

Sedangkan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), Hidayat Nur Wahid, yang ikut rombongan delegasi Indonesia mengatakan peristiwa penyerangan konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza, telah mempersatukan dua faksi yang selama ini bertikai, yaitu Fatah dan Hamas. Hidayat berharap momentum ini dimaksimalkan, sehingga masalah Palestina bisa diselesaikan.

“Tadi saya sampaikan kepada Ahmadinejad, agar kesamaan sikap Hamas dan Fatah itu, dikembangkan dan dikuatkan oleh negara-negara yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Hidayat usai bertemu dengan Ahmadinejad. Dalam pertemuan itu, delegasi DPR-RI dipimpin Ketua DPR, Marzuki Alie; Hidayat Nur Wahid; dua orang wakil ketua BKSAP, M Najib dan Sidharto Danusubroto; dan dua anggota BKSAP, Azam Azman Natawijaya dan Adi Sukemi.

Hidayat mengatakan, sering ada pandangan bahwa kemerdekaan Palestina hanya akan tercapai jika Fatah dan Hamas bersatu. Karena itu, kata Hidayat, negara-negara seperti Iran, Turki, Suriah, Indonesia, negara-negara Arab, dan lainnya, bisa menjadikan momentum itu sebagai jalan untuk menegakkan HAM dan hukum internasional.

Iran setuju memaksimalkan momentum tersebut. Ahmadinejad maupun Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, kata Hidayat, juga telah setuju memberi perhatian lebih serius terhadap masalah Palestina. Kesediaan yang sama, kata Hidayat, telah disampaikan Presiden Turki, Abdullah Gul, dan Ketua Parlemen Palestina, Mehmet Ali Sahin.

Aneh, Perintah Tembak Komando Israel Tidak Jelas

Tentara Israel Menembak

Juru bicara militer Israel Jendral Avi Benayahu, Senin mengatakan ia tidak tahu siapa yang memerintahkan satu komando angkatan laut untuk menembak setelah mereka naik ke kapal-kapal tujuan Gaza dan menewaskan paling tidak 19 orang. "Saya tidak tahu siapa yang memberikan perintah untuk menembak, terlalu cepat untuk memmutuskan," katanya kepada radio militer.

"Tindakan-tindakan angkatan laut itu sesuai dengan perintah-perintah dan peraturan untuk melepaskan tembakan sangat jelas. Tentara telah diperingatkan jangan terprovokasi. Angkatan laut mengembangkan pola-pola untuk mempersiapkan operasi ini, tetapi kadang-kadang nyawa lebih rumit ketimbang pola-pola itu. Kami mempersiapkan satu misi polisi untuk menghadapi aksi kekerasan, tetapi kami dihadapkan satu aksi kekerasan teroris," kata Benayahu.

Pasukan angkatan laut menyerang enam kapal tujuan Jalur Gaza yang diblokade dengan membawa ribuan ton bantuan dan ratusan aktivis pro Palestina. Israel mengatakan pasukannya diserang sejumlah aktivis dan kedua pihak menggunakan peluru tajam. Paling tidak 19 penumpang tewas.

Memalukan Bila Dunia Mendiamkan Tragedi Penyerbuan Mavi Marmara

[caption id="" align="aligncenter" width="360" caption="Serangan Israel terhadap Bantuan Kemanusiaan"][/caption]

Gerakan Hamas mengecam Israel dan menuding bertanggung jawab penuh atas kejahatannya terhadap kapal-kapal Armada Kebebasan dan para relawan sipil yang membawa bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terblokade. “Memalukan jika dunia diam dan bungkam terhadap kejahatan Israel dan terhadap blockade kejam. Sikap diam sama saja dengan ikut melakukan kejahatan dan blockade,” kata pernyataan yang dikeluarkan Hamas, sebagaimana dikutip Infopalestina.

Hamas menilai kejahatan Israel ini sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan terhadap bangsa Palestina. Dalam salinan keterangan yang diterima oleh Infopalestina Gerakan Hamas menyerukan kepada seluruh pihak di dunia agar merespons kejahatan Israel itu. Sebab kejahatan Israel sudah menelan korban nyawa dan luka-luka di kalangan relawan dan aktivis solidaritas terhadap bangsa Palestina.

Lebih lanjut, Hamas juga meminta kepada dunia, terutama negara-negara Arab untuk mengecam kejahatan Israel itu dan memberikan sanksi kepada kejahatan Israel ini dan menekannya agar membebaskan Jalur Gaza dari blockade. Bangsa Palestina, bangsa Arab dan semua pejuang kebebasan dunia, menurut Hamas, wajib meluapkan amarahnya kepada Israel dan menyampaikan solidaritasnya kepada kapal-kapal pembawa relawan serta bantuan untuk Palestina.

Gerakan Hamas menyampaikan apresiasi kepada 'pahlawan-pahlawan kapal kebebasan' atas keberanian, prakarsa yang menunjukkan kehendak untuk membebaskan dunia dari kejahatan Israel. Selain itu, Hamas juga menyampaikan apresiasi pula kepada bangsa Palestina yang tegar dan yakin blokade bisa dihilangkan.

Eropa dan Dunia Kutuk Tindakan Keji Israel

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon, mendesak digelarnya investigasi penuh terkait serangan Israel ke kapal bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza. Ia mengaku sangat terkejut mendengar serangan tersebut di tengah-tengah kunjungannya ke Ibukota Uganda, Kampala.

''Sangat penting untuk diadakan investigasi penuh untuk menentukan bagaimana darah bisa tertumpah. Israel harus segera memberikan penjelasan lengkap mengenai ini,'' desak Ban. Dia sedang berada di kota tersebut untuk menghadiri seminar peninjauan ulang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Kecaman juga disampaikan pemerintah Italia yang juga mendesak Uni Eropa untuk mengunngkap fakta-fakta seputar penyerangan itu. ''Saya mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan warga sipil tersebut,'' tegas Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini, Senin (31/5). Frattini menambahkan ia telah meminta duta besar Israel untuk memberikan penjelasan mengenai hal ini.

Pemerintah Prancis dan Jerman juga mengecam dan mengaku sangat kaget atas peristiwa yang terjadi di perairan internasional, sekitar 65 kilometer lepas pantai Gaza itu. Para dubes Uni Eropa akan segera menggelar pertemuan untuk membahas kejadian itu.

Tindakan Penyerangan Kapal Relawan adalah Perompakan

[caption id="attachment_374" align="alignright" width="300" caption="Kapal Pembawa Bantuan untuk Gaza"]Kapal Pembawa Bantuan untuk Gaza[/caption]

Serangan pasukan komando Israel terhadap konvoi kapal internasional, bisa dicap sebagai aksi perompak. Menurut para aktivis yang ada di dalam kapal yang membawa barang-barang bantuan untuk Gaza, konvoi itu masih berada di perairan internasional ketika diserang.

Kapal kemanusiaan itu mengangkut sekitar 700 orang aktivis dari banyak negara, termasuk sembilan orang dari Indonesia. Anne de Jong, adalah seorang aktivis Belanda yang ikut dalam misi ini. Masih belum jelas apakah Anne cidera sewaktu pasukan Israel menyerang.

Juru bicara organisasinya, Vivian Korsten, tidak mendengar kabar dari warga Belanda itu sejak serangan terjadi. Satu-satunya kabar baik adalah, Anne tidak berada di atas kapal Turki, di mana dikabarkan sejumlah orang tewas dalam serangan. Aktivis Belanda ini berada di salah satu dari enam kapal lainnya, yang saat ini sudah merapat ke pelabuhan Israel, Haifa.

"Kapal-kapal itu berada kira-kira 65 kilometer dari pelabuhan Gaza. Ini berarti mereka masih berada di perairan internasional. Dan apabila saya mengartikan hukum ini dengan baik, kedatangan pasukan komando Israel yang tanpa diundang ke kapal, bisa disamakan dengan tindakan merompak."

Sebelum serangan bersenjata itu dimulai Korsten masih berkomunikasi dengan aktivis Belanda, Anne de Jong. Ia berangkat Ahad lalu dari Siprus bersama kapal yang membawa barang bantuan ini ke Gaza. "Kita sama sekali tidak membawa satu pun barang yang bisa mengancam keamanan Israel. Setiap penumpang dan juga barang yang dibawa diperiksa oleh polisi pelabuhan setempat. Semua yang kami bawa adalah barang bantuan yang bisa membantu pembangunan kembali Gaza."

Anne de Jong sedang menjalankan program S3 di Institut Studi Oriental dan Afrika, SOAS, di London. Ia terutama aktif membantu aksi-aksi damai bersama Palestina dan Israel.  De Jong ikut serta dalam Gaza Freedom Flotilla karena ia berpendapat tugas-tugas akademis tidak hanya terbatas pada penulisan artikel atau buku. De Jong menekankan bahwa ia tidak akan pernah menggunakan kekerasan.

"Kita tidak akan menyerah begitu saja pada Israel, karena ini adalah misi dengan tujuan akhir Gaza. Kami tidak akan masuk ke perairan Israel. Apabila saya dibawa ke Israel secara paksa, maka saya akan menolaknya, tapi tanpa kekerasan."

Aktivis Indonesia
Redaksi Indonesia dari Radio Nederland Wereldomroep, mendengar kabar sembilan aktivis Indonesia juga berada di kapal itu. Mereka anggota organisasi bantuan internasional Mer-C dan Kispa. Sama seperti aktivis lainnya, belum terdengar kabar dari mereka.

Tentara Israel menyerang enam kapal aktivis pro-Palestina hari Senin pagi. Dalam aksi tersebut 16 orang tewas. Demikian media Israel. Tentara juga memastikan lebih dari 10 aktivis tewas.

Menurut tentara Israel, mereka ingin menghentikan konvoi bantuan ilegal itu. Komando turun ke dek kapal dari helikopter. Setelah itu terjadi penembakan. Di televisi dapat terlihat gambar-gambar aktivis yang terluka dan tentara komando Israel yang mengenakan senjata.

Para aktivis mengatakan tentara langsung melancarkan tembakan. Namun Israel mengatakan, para aktivislah yang mulai menembak. Oleh karena itulah para komando langsung bereaksi. Tentara Israel juga memperingati aktivis untuk tidak pergi ke Gaza. Kapal-kapal itu seharusnya berhenti di kota pelabuhan Ashdod. Di sana bawaan mereka seharusnya diperiksa.

Stasiun televisi Arab, al-Jazeera, sebelumnya mengabarkan, konvoi yang membawa barang-barang bantuan untuk wilayah jalur Gaza yang ditutup Israel dan Mesir itu, mengalihkan jalurnya demi menghindari konfrontasi dengan angkatan laut Israel.

Hamas dan Turki Murka
Pemerintah Turki amat marah atas serangan Israel ini. Kapal-kapal Turki ada di antara konvoi tersebut. Pemerintah di Ankara memperingati adanya 'dampak yang tak dapat diperbaiki'.

Departemen Luar Negeri Turki di Ankara akan memanggil duta besar Israel. Demikian diplomat Turki. Di Istanbul demonstran melakukan aksi unjuk rasa di depan kedutaan Israel. Mereka mencoba menyerang pos diplomatik Israel itu, namun berhasil dihadang.

Gerakan radikal Palestina, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, juga murka. Kelompok itu menyerukan seluruh orang Arab dan muslim 'memberontak' di depan kedutaan besar Israel di seluruh dunia.

Menurut seorang juru bicara pemerintah Israel, konvoi kapal-kapal itu menyokong gerakan radikal Hamas. Angkatan laut Israel ingin mencegah konvoi bantuan 'ilegal' itu mencapai pelabuhan Gaza. Tentara sudah memperingati aktivis.

Sensor militer di Israel melarang pemberitaan jumlah korban tewas dan luka-luka akibat serangan pada konvoi kapal itu. Namun seorang menteri Israel sudah memastikan ada korban tewas dan luka-luka.

Kapal Relawan RI ke Palestina Diserang Israel, 10 Tewas

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Pelepasan Kapal Relawan ke Gaza"][/caption]

Kapal Mavi Marmara yang ditembaki militer Israel mengangkut ratusan relawan dari 50 negara, di antaranya asal Indonesia. Ada 12 WNI yang ikut dalam pelayaran misi kemanusiaan, Flotilla to Gaza (Kebebasan untuk Gaza).

Relawan asal Indonesia ini bernaung di bawah MER-C, Komite Indonesia Solidaritas untuk Palestina (Kispa) dan Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah. Relawan dari MER-C ada lima orang termasuk jurnalis tvOne, Kispa sebanyak empat orang, dan Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah sebanyak tiga orang.

Berikut ini nama-nama WNI di kapal Mavi Marmara:

MER-C:
1. Nur Fitri (koordinator)
2. dr Arief Rachman
3. Abdillah Onim
4. Nur Ikhwan
5. M Yasin (tvOne)

Kispa:
1. H Ferry Nur (ketua Kispa)
2. Muhendri Muchtar (wakil ketua Kispa)
3. Hardjito Warno
4. Okvianto Baharudin

Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah:

1. Surya Fahrizal (jurnalis Hidayatullah)
2. Santi Soekanto
3. Dzikrullah Ramudya

Bendahara Kispa, Nurdin QQ kepada VIVAnews, Senin 31 Mei 2010, mengatakan, sejak keberangkatan kapal ke perairan Gaza, pihaknya tidak lagi kontak dengan para relawan.

"Tapi kami online terus dengan viva pelastina hingga kabar terakhir kapal ditembaki. Selama ini komunikasi kami memang dibatasi," kata Nurdin.

Sedangkan Amirul Iman, Direktur Operasional Sahabat Al Aqsha saat dihubungi terpisah mengaku terakhir kali berhubungan dengan Dzikrullah subuh tadi.

Informasi terakhir, menurut dia, ada 10 orang yang meninggal akibat serangan Israel dan 50 orang lainnya luka-luka. Namun, belum diketahui identitas relawan yang tewas akibat serangan Israel tersebut.