Tampilkan postingan dengan label mark zuckerberg. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mark zuckerberg. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Juli 2010

Sheryl Sandberg, Wanita Cantik di Balik Sukses Facebook Menjual Iklan

[caption id="attachment_630" align="aligncenter" width="540" caption="Mark Zukerberg dan Sheryl Sandberg, menjadikan Facebook sebagai mesin uang"][/caption]

Sheryl Sandberg namanya. Dia tak seterkenal Mark Zuckerberg, biliuner muda yang mendirikan Facebook dari kamar kosnya saat kuliah di Universitas Harvard. Dia cantik. Umurnya 40 tahun. Tubuh dan dandanannya bak model. Majalah Vogue pernah memamerkan kecantikannya. Tapi siapa sangka Sandberg adalah jantung bisnis Facebook.

Saat Facebook kebanjiran anggota dan tak bisa menciptakan aliran uang, Sandberg datang. Dialah yang menyalakan mesin uang situs pertemanan yang kini jumlah anggotanya mencapai hampir 500 juta orang–20 juta orang di antaranya berasal dari Indonesia–itu.

Senin, 31 Mei 2010

Dilema Facebook, antara Butuh dan Terjebak

[caption id="attachment_360" align="alignright" width="300" caption="Pendiri Facebook Mark Zuckerberg"]Pendiri Facebook Mark Zuckerberg[/caption]

Empat orang penting mengirim surat itu. Charles Schumer, Michael Bennet, Mark Begich  dan Al Franken. Mereka adalah senator berpengaruh di Amerika Serikat. Surat itu dikirim tanggal 27 April 2010.

Si penerima surat adalah Mark Zuckerberg, anak muda pendiri Facebook, yang kini memiliki hampir 500 juta pengikut di seluruh jagat. Empat senator itu mengecam keras situs jejaring sosial itu.  Facebook dituding secara sengaja mengumbar  profil pengguna ke segala penjuru.

Mark sesungguhnya sudah lazim menerima protes. Jurusnya selalu sama. Abaikan.  Tapi kali ini lain.  Bersikap remeh, bisa berujung  kiamat.  Jurus para senator itu bisa membunuh. Mereka memaksa komisi perdagangan Amerika  menindak Facebook.

Sehari sebelum mengirim surat itu, Charles Schumer menuntut  Komisi Perdagangan Federal (FTC) menerbitkan aturan baku bagi semua situs jejaring sosial.

Dia juga mendesak  komisi itu segera  menyelidiki  sejumlah situs jejaring sosial yang doyan mengumbar data para pengguna. Penelitian  itu penting, kata Schumer, “Memastikan  para penguna bisa menjaga rahasia.”

Walau ditujukan kepada semua situs jejaring sosial, sasaran bidikan  Schumer sesungguhnya adalah Facebook.  Hal itu diperjelas dalam surat yang kemudian dikirim ke Zuckerberg itu.

Facebook dianggap bukan saja  mengumbar rahasia pengguna, tapi juga rajin menjual data-data pengguna kepada pihak ketiga untuk kepentingan bisnis.

Jual data pengguna  itu dilansir sepekan sebelum para senator itu mengirim surat. Dalam ajang F8 Facebook Developer Conference yang digelar di San Francisco Amerika Serikat,  petinggi Facebook mengumumkan sistem Open Graph API  kepada para pengembang bisnis.

Dalam sistem ini, Facebook membuka fitur baru bernama Istant Personalization.  Fitur baru ini adalah pintu masuk untuk mitra bisnis Facebook -- seperti Microsoft Docs.com, Pandora, danYelp –untuk mengakses data pengguna di seluruh dunia.

Data itu sangat diperlukan untuk pengembangan bisnis. Penguna data itu akan meraup untuk besar. Tidak percaya? Dengarlah cerita juru bicara Facebook ini.

Cerita itu dipublikasikan Wall Street Journal pekan lalu. Sang juru bicara mengaku bahwa Facebook pernah melepaskan data pengguna ke perusahan iklan. Lewat data itu, si perusahaan iklan bisa melihat siapa pengguna yang mengklik iklan mereka. Dengan mengetahui para pengklik itu, si perusahaan bisa merancang iklan berikutnya secara efektif.

Membuka data kepada pihak ketiga itulah yang dikritik  keras empat senator dalam surat mereka. Mereka menulis, “Dear Mr. Zuckerberg, Kami mengirim surat ini untuk menyampaikan keprihatinan kami terkait perubahan terbaru kebijakan privasi Facebook dan penggunaan data pribadi untuk pihak ketiga.”

*****
Main umbar data pengguna ini, sesungguhnya bermula dari tanggal 9 Desember 2009.  Saat itu Facebook mulai menerapkan sistem Opt Out. Ini sistem yang membuka semua data pribadi pengguna. Kecuali jika si pengguna mau merahasiakan.

Padahal sebelumnya Facebook begitu rapat menutup data pribadi  itu. Kecuali kalau si pengguna mau menampilkannya. Artinya, secara teknis data-data seperti foto profil, jenis kelamin, asal kota, dan lain-lain tidak bisa dilihat orang, jika si pengguna tidak mempublikasikan.

Dengan sistem Opt Out tadi, semua data itu dengan gampang bisa ditengok publik dari seluruh jagat. Bahkan dengan gampang pula bisa ditelusuri lewat Google dan situs pencari lain.

Sistem baru itu diberlakukan semenjak pengguna Facebook membludak ke bilangan 350 juta orang. Jumlah itu memang sangat seksi untuk bisnis.

Mengetahui profil, kecenderungan dan hobi manusia sebanyak itu sangat diperlukan sejumlah perusahaan iklan.  Tapi jika pengguna merahasiakan profil mereka, sulit mengetahui kencenderungan dan hobi itu.

Itu sebabnya semenjak akhir tahun lalu, Facebook gencar memaksa penggunanya membuka data pribadi mereka. Rupa-rupa cara ditempuh.  Pengguna diwajibkan mengisi data profil, lalu mempublikasikannya.

Facebook memang tetap menyediakan pilihan bagi pengguna untuk menutup profil mereka. Kecuali hanya untuk dibaca kekasih, teman dan handai taulan. Tapi untuk menutup profil itu dari mata publik,  prosesnya rumit dan sangat menjengkelkan.

Si pengguna harus melewati 50 tahap pengaturan, dengan 170 opsi.  Privasi untuk album foto, misalnya, harus dilakukan satu demi satu.
Bayangkan, jika Anda memiliki 1000 foto yang dipasang di album Anda di Facebook, dan Anda ingin merahasiakan foto-foto itu, maka Anda harus menyetelnya satu demi satu.

Selainj rumit, cara  untuk merahasiakan profil itu sangat panjang. Menurut catatan New York Times, pernyataan privasi Facebook yang dikeluarkan tahun 2010, sangat panjang. Jumlahnya  5.830 kata. Meningkat tajam dari tahun 2005, yang hanya 1.004 kata.

Pernyataan privasi Facebook itu terpanjang dari semua situs jejaring sosial yang ada. Bandingkan dengan Flickr yang hanya 384 kata, Twitter 1.203 kata, Friendster 1.977 kata, MySpace 2.290 kata.

Bahkan bila dibandingkan dengan konstitusi Amerika Serikat –yang jumlahnya cuma  4.543 kata—pernyataan privasi itu masih lebih panjang.

Lantaran begitu panjang dan rumitnya prosedur itu, banyak pengguna yang tidak pernah mengubah pengaturan privasinya. Artinya, profil mereka di Facebook tetap terbuka dan tidak menutupnya dari publik.
Director of Corporate Communications and Public Policy Facebook, Barry Schnitt, memastikan bahwa sekitar 85 persen pengguna tak pernah mengubah pengaturan privasi itu.

Mark Zuckerberg sendiri membantah bahwa pengunaan data itu untuk kepentingan bisnis. Ini adalah evolusi baru dalam hubungan antara manusia. Lima, enam tahun belakangan, “Orang-orang  tak hanya nyaman untuk berbagi lebih banyak informasi yang lebih bervariasi, namun juga lebih terbuka dengan lebih banyak orang.” kata Zuckerberg  dalam wawancara dengan TechCrunch.

Apa yang dikemukakan oleh Zuckerberg agaknya sulit dipercaya, terutama setelah Schnitt bersaksi kepada  ReadWriteWeb. Saat para pengguna bertemu teman-teman mereka di Facebook, dan saling lebih mengenal ,  kata Schnitt, mereka akan menemukan nilai lebih dari situs ini. Mereka akan selalu setia untuk kembali.  Dia menambahkan, “Anda bisa bayangkan konsekuensi bisnis dari hal itu."

Organisasi pembela hak konsumen di Amerika Serikat menilai, “ Facebook terus memanipulasi pengaturan privasi untuk tujuan komersial," kata Marc Rotenberg, Executive Director Electronic Privacy Information Center.

Bukan cuma dalam urusan privasi, Facebook juga dihujat sistem jejaring sosial ini mudah bocor. Tanggal 25 Februari lalu, misalnya, pesan pribadi seorang pengguna nyasar ke alamat lain. Tanggal 5 Mei, pengguna bisa melihat isi percakapan chating para pengguna lain. Kebocoran itu memaksa Facebook sempat menutup layanan chating.

Yang terbaru adalah  pada 11 Mei. Fitur 'Instant Personalization'  terganggu. Fitur itu  bisa dimanfaatkan peretas mengungkap nama pengguna, alamat email mereka, dan data-data Facebook.  Kebobolan itu  memaksa mitra Facebook, Yelp, menutup sementara fitur Instant Personalization ini.

*****
Privasi yang diumbar, data yang gampang dibobol hacker,memang membuat banyak orang berang. Selain para senator itu, sepuluh organisasi yang peduli dengan privasi di Amerika Serikat mengirim pengaduan ke FTC.

Sejumlah tokoh terkenal, jurnalis, dan sejumlah blogger  berbondong-bondong cabut dari Facebook. Jika Anda ingin mengetahui pada pemrotes ini, ketik saja ‘Respect My Privacy’ pada mesin pencari Facebook. Lusinan grup pemrotes akan terlihat.

Di luar Facebook, banyak juga kelompok yang menyerukan boikot,   (http://facebookprotest.com), mengajak orang minggat dari jejaring sosial itu (http://quitfacebookday.com).

Banyak pengguna berbondong-bondong  pensiun dari Facebook. Pencarian “How do I delete my facebook account,” menjadi salah satu frase terpopuler di Google.

Riset mutakhir perusahaan keamanan komputer Sophos,  menunjukkan bahwa sekitar 60 persen pengguna Facebook mempertimbangkan untuk berhenti.

Facebook memang  sudah menolong banyak orang. Mempertemukan kawan lama. Menemukan jodoh. Ajang untuk promosi bisnis. Dan cara baru menggalang kepedulian sosial. Tapi banyak pula penjahat yang dengan gampang memburu korban lewat situs ini.

Dengarlah kisah Stefani Abelina Tiur Napitupulu, siswi SMAN 22 Surabaya, Marietta Nova Triana siswi SMPN 5 Sidoarjo dan Tri Nurhayati perempuan 20 tahun asal Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Mereka   diculik oleh orang yang dikenalnya lewat Facebook.

Perkenalan lewat Facebook merenggut nyawa Nona Belomesoff, dara Australia 18 tahun. Diiming-imingi dengan penawaran pekerjaan, Nona dibunuh oleh pria yang sengaja membuat akun Facebook palsu.

Kasus ini orang ramai terhenyak. Bahwa data-data dan foto pribadi yang terpublikasi di Facebook bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. Termasuk seorang penjahat.

Di protes dari sana-sini, petinggi Facebook menggelar rapat pekan ini. Pengaturan privasi yang berbelit akhirnya disederhanakan. Dari 50 pengaturan menjadi 15. Sejumlah tombol juga disederhakan. Pengguna kini mudah merahasiakan profilnya.

Facebook memang berkembang pesat.  Ditengah hujatan dari segala penjuru itu, peringkat Facebook terus melangit. Menurut data trafik web yang dirilis Google, Jumat 28 Mei 2010, situs jejaring sosial ini dikunjungi 540 juta orang. Jumlah itu merupakan 35 persen populasi pengguna internet di seluruh dunia.

Data global Google Ad Planner yang disediakan oleh Double Click menunjukkan bahwa sekitar 570 miliar laman di Facebook.com disambangi orang.

Kekuatan yang besar itu, tulis empat senator Amerika Serikat kepada Mark Zuckerberg, “Harus disertai tanggjungjawab yang besar kepada penggunanya."

Mark Zuckerberg 'Penyihir Muda' dari Keluarga Yahudi

[caption id="attachment_357" align="alignleft" width="300" caption="Mark Zuckerberg"]Mark Zuckerberg[/caption]

Di tengah gempuran soal tuntutan perbaikan privasi pengguna, Facebook siap menggelar pesta besar-besaran beberapa pekan mendatang. Jika tak ada aral melintang, kemungkinan 25 Juni 2010, Facebook akan mengumumkan berita besar: "Jumlah pengguna tembus 500 juta orang."

Itu berarti populasi Facebook lebih besar dari penduduk Indonesia sebanyak 230 juta orang atau penduduk Amerika Serikat 300 juta orang. Bahkan, pengguna Facebook adalah terbesar ketiga di dunia, setelah penduduk China yang berjumlah 1,6 miliar orang dan India 1,1 miliar orang.

"Kami seringkali menahan pengumuman pertumbuhan Facebook dan menyatukannya dengan pengumuman penting lain seperti misalnya peluncuran produk," demikian pernyataan Facebook Kepada situs Search Engine Land, 19 Mei 2010. "Jadi, jumlah pengguna Facebook sebenarnya, seringkali lebih besar daripada yang kami umumkan saat itu."

Sungguh luar biasa. Hanya dalam tempo enam tahun sejak didirikan, Facebook telah masuk jajaran web paling berpengaruh di dunia. Facebook tidak sekedar sejajar dengan Microsoft yang membuat komputer lebih mudah bagi semua orang, Google yang membantu kita mencari data, atau YouTube yang membuat kita terhibur.  Facebook punya keunggulan besar lain: mampu merekam dan sekaligus fasilitas berbagi emosi penduduk bumi. Facebook tak cuma membuat pengguna tersenyum, bergidik atau marah, tetapi juga membuat mereka bisa berbagi foto, kesal jika komentar jenaka tidak direspons, juga memperbaiki status jadi sudah menikah, kembali menjadi single atau status "complicated".

Tak mengherankan jika Facebook sukses menyihir ratusan juta orang dari berbagai penjuru bumi, termasuk 100 juta pengakses lewat ponsel. Kini, rata-rata 1 dari 4 pengguna internet di dunia tak cuma mempunyai akun Facebook. Bahkan, diperkirakan jumlah pengguna Facebook bakal mendekati 600 juta sebelum tahun ini berakhir.

***

Pertanyaannya adalah, siapa sosok di belakang Facebook?

Dialah Mark Elliot Zuckerberg, pria jenius jago komputer yang kini berusia 26 tahun. Ia lahir di White Plains, New York pada 14 Mei 1984. Ia adalah putra dari pasangan keluarga Yahudi-Amerika, Edward dan Karen Zuckerberg. Ayahnya, seorang dokter gigi dan ibunya dokter umum di Dobbs Ferry, New York, tempat Mark dibesarkan.

Mark dikenal sebagai seorang programmer muda super inovatif. Facebook, yang merupakan situs jejaring sosial, hanyalah salah satu lecutan Mark yang diciptakan semasa duduk di bangku kuliah. Inilah karya yang melambungkan nama, juga pundi-pundinya.

Sebelum kuliah di Harvard, Mark bersekolah di Ardsley High School, New York tahun 1998 sampai 2000. Belum tuntas sekolahnya di situ, ia pindah ke Phillips Exeter Academy. Di sekolah ini akhirnya ia menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA)-nya, tahun 2002.

Kreativitas Mark sudah sudah menonjol sejak remaja. Saat duduk di bangku SMA, dia pernah membuat Synapse, sebuah program untuk mempelajari kebiasaan orang mendengarkan musik. Software bernama Wirehog, aplikasi peer-to-peer alias penghubung antar komputer via jaringan internet, juga pernah ia buat.

Microsoft dan AOL sudah mencoba membeli Synapse dan menawarkan pekerjaan bagi Zuckerberg. Tawaran dua perusahaan raksasa teknologi informasi itu datang gara-gara proyek hacking yang digarapnya sukses besar.

Namun, Mark sama sekali tidak tergiur. Alih-alih menerima pinangan dua perusahaan -- yang banyak diimpikan oleh lulusan universitas di seantero negeri Paman Sam itu -- Mark malah memilih masuk jurusan psikologi Harvard University. Jurusan yang sama sekali jauh dari kegemarannya mengutak-atik komputer.

Di Harvard, ia memang kuliah di Psikologi. Tetapi, Mark menjadi aktivis Alpha Epsilon Pi, sebuah kelompok penggemar program komputer. Proyek perdananya adalah Coursematch. Ini adalah situs khusus para mahasiswa agar bisa mengintip daftar mahasiswa pengambil kelas tertentu. Situs ini menarik banyak mahasiswa-mahasiswi yang ingin mencari pasangan.

Proyek lainnya, yakni Facemash.com. Ini situs khusus pemberi rating foto siswa-siswi Harvard. Situs ini serupa dengan Hot or Not (www.hotornot.com). Gara-gara situs ini, petinggi Harvard meradang hingga membredelnya. Facemash akhirnya termasuk situs yang umurnya paling pendek di dunia: cuma empat jam. Rapat petinggi Harvard memutuskan: Mark Zuckerberg harus dihukum.

Tiga bulan setelah hukuman itu, pada 4 Februari 2004, Mark meluncurkan Facebook dari asramanya di Harvard. Sambutannya ternyata luar biasa. Situs itu sukses besar. Lima belas hari setelah diluncurkan, lebih dari dua pertiga siswa Harvard mendaftarkan diri di Facebook.

Lantaran di Harvard sukses besar, Mark lalu memutuskan untuk menyebarkan Facebook ke kampus lain. Dia meminta bantuan teman sekamarnya, Dustin Moskovitz. Dua anak muda itu rajin menyebarkan Facebook ke Stanford, Columbia, dan Yale. Pada awal musim panas 2004, Mark dan Dustin sudah berhasil menyebarkan Facebook hampir ke 30 sekolah.

Belum selesai musim panas 2004, Mark Zuckerberg bersama Dustin Moskovitz pindah ke Palo Alto. Mengajak pacarnya Priscilla Chan, plus beberapa teman lain, Mark terus mengembangkan Facebook. Rencananya, Mark dan teman-temannya pulang ke Harvard di musim gugur. Tapi rencana kembali ke kampus tidak pernah terjadi. Mark memilih menetap di California dan tidak melanjutkan kuliah. Priscilla tetap kembali ke kampus.

Di Palo Alto, Mark bersama kawan-kawannya menyewa sebuah rumah kecil. Inilah kantor pertama mereka. Di musim panas tersebut Mark juga bertemu dengan Peter Thiel yang kemudian bersedia untuk melakukan investasi di perusahaan baru itu. Sejak saat itu kesuksesan terus diraih. Mereka kemudian menyewa sebuah kantor di University Avenue di pusat kota Alto.

***

Kini, Facebook terus melaju. Bahkan, prestasi demi prestasi terus dicapainya. Simak saja sedikit contoh deretan capaian berikut: Ada lebih 1 juta pengembang dan wirausahawan dari 180 negara turut mengembangkan platform Facebook. Sebanyak 2/3 dari 100 situs terpopuler di AS versi ComScore dan separuh situs terpopuler di dunia terintegrasi dengan Facebook. Bahkan, 200 operator selular di 60 negara turut mempromosikan Facebook mobile.

Tak heran, jika sayap bisnisnya terus berkembang. Kini di kantor pusat, Facebook telah memiliki tujuh buah bangunan di Palo Alto, yang disebut oleh Mark sebagai “urban campus”. Di luar itu, kantornya mulai menyebar ke Atlanta, Michigan, Chicago, Dallas, Detroit, New York, Washington DC. Sedangkan di luar negeri sudah ekspansi ke Dublin, London, Milan, Paris, Stockholm, Sydney dan Toronto.

Yang tak kalah pentingnya, selain sukses memikat ratusan juta pengguna internet, magnet Mark berhasil "menyihir" para eksekutif pentolan dari perusahaan jawara teknologi lainnya, seperti Yahoo, Google, Amazon dan eBay. Banyak petinggi dari perusahaan itu yang memilih bergabung dengan Facebook.

Sebut saja misalnya David Fischer, Wakil Presiden bidang Iklan Facebook yang sebelumnya adalah Wakil Presiden Penjualan Online Google selama tujuh tahun. Selain David, beberapa petinggi Google lain yang pindah ke Facebook adalah Sheryl Sandberg dan Elliot Schrage.

Di luar Google ada Mike Murphy, mantan pejabat penjualan Yahoo yang kini menjadi Wakil Presiden bidang Penjualan Global Facebook. Ada juga Lori Goler, mantan pejabat pemasaran eBay yang kini menjabat Wakil Presiden bidang Sumber Daya Manusia Facebook. Dari Amazon.com, ada Dan Rose yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden bidang Kemitraan dan Pemasaran Platform Facebook.

Dengan berbagai kemajuan seperti itu, tak mengejutkan jika bisnis Facebook kian menyala. Buntutnya jelas, kekayaan Mark kian menggunung. Menurut majalah Forbes edisi 10 Maret 2010 lalu, Mark berada di urutan 212 dari daftar 1.000 orang kaya dunia. Mark dinobatkan sebagai orang termuda paling kaya di dunia dengan total kekayaan US$ 4 miliar atau Rp 36 triliun.

Kamis, 13 Mei 2010

3 Orang yang Memberi Pelajaran Buruk pada Para Mahasiswa IT

[caption id="attachment_182" align="aligncenter" width="455" caption="bill gates, steve jobs, mark zuckerberg"]bill gates, steve jobs, mark zuckerberg[/caption]

LONDON - Bagi sebagian orang ijazah dari perguruan tinggi adalah faktor yang menentukan kesuksesan di masa depan. Tapi bagi tiga jagoan IT dunia, ijazah ternyata bukanlah satu-satunya kunci untuk meraih kesuksesan.
Tahukah anda bila nama-nama besar seperti pendiri Microsoft, Bill Gates, pendiri Apple Steve Jobs, dan Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg meraih sukses tanpa berbekal ijazah dari tempat kuliah masing-masing. Demikian dilansir Xinhua, Selasa (11/5/2010).