Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 April 2015

Kenapa Ada Megawati dan Puan di antara Para Pemimpin Asia Afrika Itu?


Dalam rangka merayakan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jumat pagi tadi (24/04/15), para pemimpin dunia dari negara-negara peserta melakukan perjalanan bersejarah, napak tilas (histrorical walk) dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka. Mengulangi apa yang dilakukan para pemimpin pendahulu mereka 60 tahun yang lalu, saat pertama kali KAA diselenggaraan di Gedung Merdeka, Bandung itu.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Presiden Jokowi sebagai tuan rumah memimpin konvoi para pemimpin Asia Afrika dengan berjalan paling depan didampingi Ibu Negara Iriana, di sebelah kiri mereka ada pasangan suami-istri PM Malaysia Najib Razak, lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri.

Senin, 13 April 2015

Asma Nadia, Ada Apa dengan Kamu?

Beberapa hari ini, jagad dunia tulis-menulis dikagetkan dengan kicauan penulis berbakat Asma Nadia. Melalui akun twitternya, @AsmaNadia, ia membuat kontroversi dengan membuat pernyataan terbuka rasa cintanya kepada Haidar Bagir pemilik Mizan Grup, sebuah percetakan yang disinyalir berafiliasi dengan Syiah. Asma Nadia, Ada Apa dengan Kamu?

1. Benarkah film #AdaSurgadiRumahmu mempromosikan syiah? Kalau saya bahas ada yang tertarik mantengin kah? Cc @Haidar_Bagir @mizanprods

2. Sebelum backpacking bareng Jilbab Traveler ke Nepal, saya sempat nonton premiernya di Epicentrum #AdaSurgadiRumahmu #syiah?

3. Film yg diproduksi @mizanprods Ini disutradarai Aditya Gumay dgn sentral bakti pada orang tua khususnya Ibu #AdaSurgadiRumahmu

4. Sblmnya Aditya Gumay menggarap #EmakInginNaikHaji #rumahtanpajendela. Humanis dan menyentuh. Dialognya sehari2. Pun #AdaSurgadiRumahmu

5. Bagi saya pesan dalam cerita baik buku/film menjadi bagian penting, bukan hanya kebagusan secara teknis. #AdaSurgadiRumahmu

6. Cerita yang baik berhasil mengendapkan sesuatu di kepala dan hati penikmatnya. Juga semoga agenda kebaikan #AdaSurgadiRumahmu

7. Karenanya saya kaget ketika seorg teman bertanya: benarkah spt kata teman2nya film tsb adl film syiah? #AdaSurgadiRumahmu

8. Ternyata gosip ini merebak di kalangan ikhwah/islam katanya. #adasurgadirumahmu adl film syiah. Saya tanya balik buktinya apa ya?

9. Saya berharap kita tdk mudah termakan rumor, tanpa bukti. Apalagi membantu menebarkan dan jadi fitnah. #AdaSurgadiRumahmu

10. Film adl proyek dgn dana besar. Jgn smp tanpa tabayun (mencari kejelasan) kita menghakimi #adasurgadirumahmu

11. Tragis jika sebuah proyek kebaikan bermodal besar hancur karena umat termakan fitnah. #AdaSurgadiRumahmu

12. Sebuah kebaikan tetap kebaikan, terlepas siapa yang menyampaikannya. #adasurgadirumahmu

13. Jadi kalau ada yg menanyakan kabar ini, tanya balik di manakah jejak syiah di film #AdaSurgadiRumahmu? Saya tdk menemukannya

14. Penyandang dana terbesar di film #adasurgadirumahmu setahu saya adl PGN. Jejaknya jelas di filmnya:) #AdaSurgadiRumahmu

15. Jejak lain yg saya temukan adl semangat menyempurnakan cinta kepada org tua selagi mereka masih ada #adasurgadirumahmu

16. Kita sering memilih mencari surga yang jauh dan lupa pada jejak surga yang dekat: ayah dan bunda. #AdaSurgadiRumahmu

17. Ini film yang seharusnya dimanfaatkan para orang tua untuk mengupadate semangat kasih dan syg ananda pada ayah bunda #AdaSurgadiRumahmu

19. Sedang Mas @Haidar_Bagir adl guru bagi banyak orang, saya salah satunya. Luas jejak kasih dan kebaikan beliau hanya Allah yang tahu.

20. Dalam perjalanan Pokhara ke Kathmandu saya menangis menulis ini. Sebab ktk premier #AdaSurgadiRumahmu saya blg ke ayah @isaalamsyah jk..

21. Saya blg ayah @isaalamsyah jk bertemu Mas @Haidar_Bagir saya izin ayah, mau bilang I love you. Saya mencintai Mas Haidar karena Allah

22. Semoga Mas @Haidar_Bagir senantiasa diberikan kesehatan dan berkah usia hingga tetap bisa menjadi guru kasih bagi banyak org. Aamiin

23. Mari menjadi muslim/ah yang rajin tabayun & menjadi penggerak serta pendukung proyek2 kebaikan. Saling bantu bukan saling menghancurkan

Rabu, 08 April 2015

[BREAKING NEWS] Prabowo Ditangkap

ditangkapTernyata Prabowo ditangkap kejaksaan sejak Kamis (03/04) lalu. Entah kenapa, peristiwa menggegerkan ini terkesan ditutup-tutupi media. Setelah diperiksa selama 3 jam, Prabowo ditahan Kejaksaaan.

Setelah melakukan penahanan terhadap Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PDIP Luhur Pambudi Mulyono awal pekan kemarin, giliran Ketua Fraksi PDIP DPRD yang juga Bendahara PDIP Prabowo ditahan, Kamis (3/4). Penahanan itu dilakukan setelah sebelumnya Prabowo menjalani pemeriksaan selama tiga jam untuk kasus dugaan korupsi bantuan partai politik (Banpol) PDIP tahun 2010-2014.

“Tersangka tadi datang jam 10.00 WIB bersama penasehat hukumnya. Penyidik melakukan pemeriksaan dan akhirnya diputuskan untuk ditahan,” ujar Kepala Kejari Jasri Umar saat dimintai konfirmasi melalui Kasi Pidsus Ahmad Taufik Hidayat usai pemeriksaan Prabowo.

Lebih lanjut diungkapkan Taufik, pihaknya memutuskan untuk menahan anggota DPRD dari Dapil IV (Kutoarjo, Grabag, Butuh) tersebut untuk memudahkan proses penyidikan. “Alasannya normatif agar proses penyidikan lebih mudah,” katanya.

Selain itu, sambungnya, penahanan juga dilakukan agar tersangka tidak mengulangi perbuatannya dan juga tidak menghilangkan barang bukti. “Tersangka ditahan untuk 20 hari kedepan dan kami titipkan di rumah tahanan (Rutan) Purworejo,” katanya.

Sementara itu, penasehat hukum Prabowo, Tjahjono mengungkapkan, kliennya tersebut sebenarnya masih sakit. “Saat diperiksa gula darahnya masih 427. Tapi karena ingin segera menyelesaikan persoalannya, klien saya tetap mau diperiksa,” katanya.

Diungkapkan Tjahjono, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengambil langkah-langkah hukum. “Kami kumpulkan dulu bukti-bukti untuk langkah hukum selanjutnya. Entah itu penangguhan penahanan atau mengajukan praperadilan,” katanya.

Penyidik Kejari Purworejo menetapkan Luhur Pambudi Mulyono dan Prabowo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Banpol PDIP yang totalnya sebesar Rp 850 juta. Keduanya dipersangkakan karena penggunaan dana tersebut diduga tidak sesuai aturan.

Rabu, 25 Maret 2015

Densus 88, Kalian Memerangi Siapa?

Pak Densus 88, mengapa hanya orang Islam saja yang ditembak? OPM, RMS kau biarkan?!


Pak Polisi, kemarin Bapak mengepung dan mendobrak sebuah rumah di Cibubur, dimana di dalam rumah itu hanya terdapat 1 wanita bercadar dan 3 anak kecil. Jika Bapak seorang Muslim, pastilah Bapak paham mengapa wanita itu enggan membuka pintu untuk Bapak sekalian. Ya, karena sang Suami tidak sedang berada di rumah. Padahal Bapak tahu dimana keberadaan sang Suami, dia bersama Bapak, bukan? Sebelumnya Bapak sudah menangkap suaminya, bukan?

Bapak, jikapun ISIS berbahaya bagi keutuhan Negara ini, se-urgent itukah, sehingga penanganannyapun begitu heroik?

Bapak, sependek pengetahuan akal saya, saya belum pernah mendengar pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS) ditangani oleh Densus 88. Bukankah mereka telah lebih lama mengancam dan menebar teror pada keutuhan Negeri Pertiwi? Mengapa Densus 88 tak menyentuh mereka?

Pun dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengapa Densus 88 tak bergeming? Berapa nyawa anggota Polri melayang ditembus peluru mereka? Mengapa Densus 88 tidak diturunkan menumpas mereka? Apakah tindakan mereka tidak termasuk makar, seperti apa telah yang distigmakan pada para 'terduga' ISIS?

Bapak, mari jujur!
Siapa yang membentuk Detasemen Khusus 88 Anti Teror itu?
Siapa yang mendanai Detasemen ini?
Apa tugas mereka sesungguhnya?


Bapak, mengapa hanya orang-orang Islam saja yang ditembak Densus 88?
Mengapa RMS tidak demikian?
Mengapa OPM diperlakukan berbeda?
Apakah Bapak menganggap OPM dan RMS tidak begitu berbahaya, padahal mereka mendapat dukungan dunia internasional. Tidakkah mereka jauh lebih berbahaya?


Bapak, mari jujur!
Teroris yang seperti apa yang Bapak perangi?

Jika begini adanya, mohon maaf kami berburuk sangka.
Bapak sebenarnya memerangi Islam, bukan gerakan makar.
Bapak sebenarnya memerangi suatu Agama, bukan gerakan yang menginginkan sebuah negara merdeka.
Bapak, mohon maaf, kami berburuk sangka.

Selasa, 24 Maret 2015

Tol Laut, Mimpi Indah Dibuang ke Laut

Musim kampanye dulu, Jokowi menawarkan program Tol Laut, sebuah program kerja yang amat menarik perhatian, karena hanya dialah satu-satunya calon presiden yang memandang laut sebagai bagian terpenting bagi bangsa Indonesia yang harus digarap dengan serius sehingga pulau-pulau yang terpisah oleh laut dan sungai bisa dirangkai menjadi satu kesatuan.

Impian menjadikan laut sebagai bagian terpenting dalam pembangunan negeri ini sudah sejak lama didengung-dengungkan.  Setidak-tidaknya pemerintahan PM Djuanda tahun 1957 , telah melahirkan  sebuah  deklarasi yang menegaskan bahwa Laut bukanlah pemisah tetapi pemersatu pulau-pulau Indonesia.

Disisi lain, Presiden RI yang pertama juga memandang betapa penting dan strategisnya laut bagi bangsa Indonesia. “Negara akan menjadi kuat bila kita mampu menguasai lautan, dan untuk menguasai lautan kita harus menguasai armada yang seimbang,”  tegas Bung Karno dalam National Maritime Convention 1963.

Deklarasi Djuanda dan Pidato Bung Karno itu seakan menegaskan sikap para pemimpin terdahulu dari bangsa ini sudah sangat menyadari arti pentingnya Lautan Indonesia, disamping menyimpan berbagai kekayaan alam yang terkandung didalamnya laut juga  merupakan urat nadi perekonomian bangsa. Oleh karenanya pemerintah berkepentingan untuk menguasainya dengan cara membangun armada yang seimbang.

Jumlah armada yang seimbang dengan kebutuhan muatan yang akan diangkut, akan menjaga kedaulatan ekonomi bangsa. Muatan berupa bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan industri dari satu pulau kepulau yang lain akan tidak akan jatuh ketangan armada asing, tetapi diangkut oleh kapal-kapal yang berbendera Indonesia.

Tapi, bila pengusaha angkutan laut tidak memiliki armada yang cukup untuk mengangkut muatan dari satu pulau kepulau yang lain, maka pintu akan terbuka lebar bagi armada asing untuk mencicipi nikmatnya berlayar diperairan nusantara, dan ini terjadi karena aramada angkutan laut kita tidak seimbangan dengan kebutuhan pengakutan barang dari pulau kepulau.

Pemerintah SBY pernah berusaha melindungi angkutan laut dalam negeri agar bisa menjadi tuan rumah dilaut sendiri. Pada bulan Mei 2011 keluarlah aturan yang disebut dengan asas Cabotage, aturan ini menegaskan bahwa kapal berbendera asing tidak dibenarkan mengangkut muatan berupa hasil bumi dan hasil industri didalam negeri. Angkutan dari pulau kepula hanya boleh dilakukan oleh armada yang berbendera Indonesia.

Dampak dari penerapan Asas Cabotage itu bukan saja mampu membuat angkutan laut dalam negeri menjadi berkibar, tetapi juga terseok-seok karena kekurangan armada. Akibatnya ongkos angkut barang antar pulau melalui laut menjadi tinggi yang pada gilirannya membuat harga barang jadi melambung.

Soekarno sudah mengingatkan akan pentingnya pengadaan Armada yang seimbang antara jumlah muatan dengan ketersediaan armada, namun karena pembangunan sektor kelautan kurang mendapat perhatian dari para pengambil kebijakan negeri ini maka terjadilah ketimpangan itu dan Jokowi seakan ingin menjawabnya dengan program TOL Laut.

Rencana membangun TOL Laut yang dicanangkan oleh Jokowi seakan memberikan peluang bagi pengusaha angkutan laut secara financial untuk menambah Armadanya.  Jokowi akan menggelontorkan anggaran negara dalam jumlah triliyunan rupiah untuk membangun TOL Laut, dan membangun pelabuhan yang memadai sebagai tempat singgah armada dan tempat bongkar muat barang (muatan).

Namun angin segar yang ditiupkan oleh Jokowi dimasa kampanye itu kini berubah wujud bagai angin Bahorok yang merusak tanaman. Para menteri dikabinet Jokowi seakan berebut memangkas rencana pembangunan dibidang kelautan. Dengan alasan rendahnya tingkat pemanfaatan pelabuhan di Indonesia, menteri Perekonomian Sofyan Djalil akan meninjau kembali rencana pembangunan 24 pelabuhan baru, kalimat “meninjau kembali” itu bia berarti rencana tersebut dibatalkan.

Menteri perhubungan nampaknya juga tak mau ketinggalan, beliau mengeluarkan PM No. 45 tahun 2015 yang isinya memberatkan para pengusaha dibidang pelayaran. Pasal 6 ayat 2 dari keputusan tersebut, mewajibkan Perusahaan Pelayaran memiliki modal minimal sebesar Rp. 50 Milyard, dengan modal setor sebesar Rp. 12,5 Milyar. Berbanding jauh dengan aturan menteri sebelumnya yang hanya mewajibkan modal Rp. 6 Milyar dan modal setor Rp. 1,5 Milyar.

Dalam keputusan yang sama pada pasal 8 ayat 2 huruf (a dan b) juga ditetapkan bahwa bagi pengusaha yang ingin mendirikan Badan Usaha Pelabuhan, diwajibkan memiliki modal Rp. 1 Triliyun dengan modal setor sebesar Rp. 200 Milyar. Urusan modal inilah yang memberatkan para pemilik perusahaan pelayaran dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Ternyata, TOL Laut yang dicanangkan oleh Jokowi itu tidak membuat kita JAYA  di LAUT, justeru sebaliknya pengusaha yang bergerak dalam bidang angkutan laut harus membuang mimpi indahnya ke LAUT.

 

Disalin ulang dari tulisan Asmari Rahman

Masih Layakkah Jokowi?

Minggu ini, dibeberapa Universitas sudah melakukan gerakan mengkritisi pemerintahan Jokowi. Meresponpon kegagalan pemerintahan Jokowi mengelola negeri ini.

Di tangan Jokowi kesemrawutan tata kelola pemerintahan berlangsung. Ada sentripetal kekuasaan yang tidak wajar. Ada the man bihind dalam psikologi tata kelola pemerintahan Jokowi-JK. Seakan sistem ownership pemerntahan bertumpuk-tumpuk di tangan elit tertentu di salah satu partai penguasa. Si ratu feodal begitu berkuasa. Dalam pengambilan kebijakan strategis, Jokowi tak berdaya dan terkikis oleh hegemoni politik elit di belakang layar pemerintahan.

Struktur pemerintahan menjadi alat akomodasi politik, dan itu dikendalikan oleh elit-elit partai tertentu yang perannya begitu super hebat. Akibatnya, sumber daya pemerintahan tergerus untuk urusan politik. Pemerintahan Jokowi surplus politik dan defisit kinerja.

Program Nawacita yang diumbar ke publik, tak mampu memperkuat fondasi sosial, politik dan ekonomi. Terlebih-lebih fondasi ekonomi kita yang tak mampu mengapresiasi exchange rate rupiah terhadap US$. Rupiah tergerus menembus angka Rp.13.000. Selama pemerintahan Jokowi, -/+ dua kali nilai tukar rupiah mengalami gerakan ekuilibrasi. Di tengah melorotnya nilai tukar rupiah terhadap US$, Menkeu bikin pernyataan, bahwa stiap kali rupiah melemah Rp. 100 menimbulkan surplus Rp.2,3 triliun APBN. Surplus ini ditarik dari peningkatan sumbangan ekspor migas dan pertambangan.

Tentu statemen Menkeu ini harus diverifikasi lebih lanjut, menimbang, dari tahun ke tahun, lifting minyak nasional terus melorot. Indonesia tak lagi menjadi negara net ekspor. Bahkan sektor migas pada tahun 2014, menjadi penyumbang difisit terbesar bagi defisit neraca perdagangan nasioal. Disektor pertambangan misalnya, ketika PT Antam minta penyertaan modal negara (PMN) ke DPR, perusahan tambang pelat merah ini menelan rugi Rp 775,28 miliar pada 2014. Derita kerugian itu disebabkan oleh kebijakan pemerintah melarang ekspor biji mineral mentah dan penurunan penjualan didorong oleh pelemahan harga komoditas di negara tujuan ekspor, terutama nikel dan emas. Inilah salah satu contoh sektor pertambangan.

Data BPS menyebutkan, dibandingkan Desember 2014, ekspor migas mengalami penurunan 11,75%. Di mana, ekspor minyak mentah turun 31,67%, ekspor hasil minyak turun 7,45%. Saya sarankan, Menkeu jangan bikin pencitraan di tengah terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap US$.

Yang jelas saat ini, kinerja pemerintahan Jokowi yang buruk, telah menjadi sentimen negatif pasar dalam negeri. Pemerintahan Jokowi lemah, getas dan mudah tergerus oleh otoritas politik di sekelilingnya. Jokowi tak berdaya sebagai seorang presiden.

Suasana di atas mulai direspon masyarakat kampus. Mahasiwa mulai masif turun ke jalan. Namun tersiar kabar, ada upaya gerakan silent sistematis membungkam pers, agar tidak mengabarkan berita gerakan mahasiswa. Terbukti, minggu kedua bulan Maret 2015, begitu masifnya mahasiswa turun ke jalan memikul keranda jenaza Jokowi, namun nyaris berita gerakan mahasiswa tersebut tenggelam oleh pemberitaan. Ada apa?

Kalau benar pers terlibat dalam upaya pembungkaman gerakan mahasiswa, maka prilaku pers Indonesia makin menjelaskan pada publik, bahwa tak ada lagi prinsip jurnalisme perjuangan di republik ini. Pers telah menjadi instrumen rezim pemerintahan yang pasif.

Mahasiswa sebagai salah satu pilar demokrasi, disumbat salurannya melalui media mainstream.

Ketika media mainsntream gagal sebagai salah satu pilar demokrasi, apalagi yang kita tunggu wahai masayarakat citizen journalism, masyarakat sosial media, baik bloger dan penulis pejuang lainnya. Angkat penamu, tuliskan dikertasmu dengan darah perjuangan. Mari kita masuk ke dalam barisan Mahasiswa yang mulai bersuara mengkritisi kegagalan Jokowi-JK. Merdeka !!!

 

Disalin ulang dari tulisan Munir A.s

Selasa, 30 Desember 2014

Karangan Orientalis Kristen, King Suleiman atau Abad Kejayaan Harus Dihentikan

Polemik penolakan terhadap tayangan stasiun ANTV berjudul "King Suleiman" yang kini berganti judul menjadi "Abad Kejayaan" terus berlanjut, salah seorang dosen asal Pasuruan bernama Ustadz Fadh Ahmad Arifan memaparkan secara jelas bahwa tayangan yang diputar oleh ANTV bersumber dari kisah karangan Orientalis Kristen untuk mendiskreditkan sejarah kejayaan Khilafah Islamiyah.


Diakhir tulisanya, Ustadz Fadh yang juga merupakan dosen dari STAI al-Yasini juga mengajak kepada kaum muslimin untuk merujuk pada buku-buku karangan Sejarawan Muslim yang lebih dapat dipercaya dan obyektif, dibanding tulisan-tulisan para Orientalis Kristen yang ditayankan oleh ANTV.


Berikut tulisan lengkapnya, dikutip dari hidayatullah.com dengan judul : Sulaiman al-Qanuni Versi Sejarawan Muslim dan Orientalis


Di penghujung tahun 2014 kita disibukkan dengan polemik terkait penayangan serial film King Suleiman. Film yang di Turki dilarang tayang oleh Reccep Tayyip Erdogan, justru di Indonesia, tetap ditayangkan.


Karangan Orientalis Kristen, Sinetron King Suleiman atau Abad Kejayaan ANTV Harus Dihentikan

Sekilas bila melihat cuplikan thriller-nya, kesan yang muncul ialah gambaran Seorang Sulaiman al-Qanuni yang dikelilingi harem tidak berjilbab, berpakaian vulgar yang menonjolkan keseksian belaka. Wajar apabila seorang Ustad Yusuf Mansyur tidak diam.


Melalui akun twitternya Yusuf menulis, “Shalat sunnah hajat 2 rokaat, & doain supaya penayangan film king Suleiman segera dicabut”. (Baca: Ust. Yusuf Mansur Minta Antv Batalkan Penayangan King Sulaeman)

 
Sejumlah petisi juga dibuat pengguna sosial media dan internet (netizen) mendesak penayangan film ini dihentikan. Tak tanggung-tanggung, di laman petisi online, Change.org, sedikitnya 4 petisi dibuat. Tuntutan petisi diantaranya meminta stasiun ANTV menghentikan tayangan serial televisi King Suleiman hingga meminta pemerintah untuk menghukum stasiun televisi yang menayangkannya.


Tulisan saya kali ini juga merupakan bentuk “protes” sekaligus pelurusan sejarah. Agar yang membaca menjadi paham siapa sejatinya sosok Sulaiman al-Qanuni. Jangan sampai keluarga dekat saya, termasuk orang tua, sahabat dan teman-teman yang sekiranya masih awam di bidang sejarah; menelan mentah-mentah kisah dalam film tidak bermutu tersebut. Singkatnya, saya tidak ingin mereka punya kesimpulan bahwa seorang pemimpin besar Imperium Turki Usmani suka gonta-ganti perempuan seperti putra Sang Fajar.


>>> Perspektif Sejarawan Muslim



Kisah King Suleiman Perspektif Sejarawan Muslim


Dalam banyak buku sejarah, khususnya terkait Ottoman studies yang ditulis para sejahrawan Muslim akan di temukan tentang Sulaiman al-Qanuni. Ia ditahbiskan bersama Salim I bin Beyzid (w. 1519M) sebagai khalifah terkuat.


Salim I dikenang sebagai khalifah yang menundukkan Shafawiyah (Syiah) yang bersekutu dengan penjajah Portugis menghadapi kaum muslimin (Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam, 2008, hal 363).


Sulaiman al-Qanuni dilahirkan di kota Trabzun. Saat itu ayahnya sedang menjadi Gubernur di wilayah tersebut. Beliau naik ke singgasana kekuasaan pada saat baru berusia 26 tahun. Sulaiman ini tipikalnya bukan orang yang terburu-buru dalam semua tindakan dan mengambil keputusan. Bila telah mengambil keputusan, maka beliau tidak akan pernah menarik keputusan yang sudah diambil (Ali Muhammad ash-Shalabi, hal 261).


Sulaiman al-Qanuni bukan hanya terkenal di daratan Turki usmani, akan tetapi pada awal abad ke 16 ia adalah Kepala Negara yang paling terkenal di dunia. Dosen UIN Yogyakarta, M. Abdul Karim menulis, “ia seorang penguasa yang Saleh. Mewajibkan rakyatnya Sholat 5 waktu dan berpuasa di Bulan Romadhon, jika ada yang melanggar tidak hanya dikenai denda namun juga sangsi badan”. Sulaiman ini juga berhasil menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa Turki (M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, hal 314).


Satu lagi, ketika di Eropa terjadi pertentangan antara Katolik dan Protestan, non Muslim yang lari untuk minta suaka politik kepada Khalifah Sulaiman. Mereka diberi kebebasan dalam memilih agama dan diberi tempat di Turki Usmani. Jadi, disaat Katolik Roma dan Protestan mendzalimi pemeluknya, maka Sulaimanlah yang paling adil terhadap rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama Islam.


Keberanian seorang Sulaiman al-Qanuni tak perlu diragukan lagi. Beliau terlibat dalam perang-perang besar yang ia pimpin sendiri. Tidak mau menyerahkan kepada panglima Perangnya. Hal itulah yang membuat segan seluruh raja-raja Eropa ketika itu, sampai-sampai raja Perancis Frans I pernah minta bala bantuan kepada Sulaiman (Hamka, Sejarah Umat Islam, hal 559). Sepanjang kepemimpinannya, Sulaiman al-Qanuni menguasai Beograd, semenanjung Krym hingga ibukota Wina, Austria. Beliau juga berhasil menaklukkan Hungaria dan sebagaian besar wilayah-wilayah Arab.


Di zaman Sulaimanlah disusunlah Undang-Undang Turki Usmani. Oleh karena itu beliau di gelari “al-Qanuni”. Begitu juga armada angkatan Laut Turki, Sulaimanlah yang membangunnya, dibawah pimpinan Laksmana Khairuddin Pasha, yang lebih dikenal dengan Barbarosa (si Janggut Merah). Khairuddin dulunya seorang bajak laut Yunani yang dibawa ayahnya datang mengabdi kepada Khalifah. Keahliannya dibidang kelautan membuatnya dipercaya Khalifah sehingga suatu hari mampu menaklukkan Afrika Utara (Hamka, hal 559-560).


Banyak peninggalan-peninggalan Sulaiman al-Qanuni yang dapat kita kenang. Tahun 1550 M, Sulaiman al-Qanuni mendirikan Masjid baru di Edirne yang dihiasi 4 menara yang tinggi. Masjid itu diberi nama “Masjid Sulaiman”. Selain masjid Sulaiman, didirikan pula 81 buah Masjid Jami’, 52 buah Masjid kecil, 55 buah Madrasah, 7 buah asrama besar untuk mempelajari al-Quran, 5 buah takiyah (tempat memberi makan fakir miskin), 2 bangunan Rumah sakit, 7 buah Jembatan, 33 buah Istana, 5 buah Museum dan 33 Pemandian umum (hammam). Semua ini diarsiteki oleh Mimar Sinan. Menurut Hamka, Sinan bukan hanya ahli desain bangunan, melainkan juga ahli “khat” yaitu tulisan yang indah-indah yang kerap menjadi hiasan masjid-masjid (Hamka, hal 560-601).

>>> Perspektif Orientalis Kristen



Kisah King Suleiman Perspektif Orientalis Kristen



Bila pernah bermain game “The Age of Empire III”, disitu terdapat sosok Sulaiman yang digelari orang Barat dengan “the Magnificent”. Di game tersebut, Sulaiman punya pasukan elit khusus yang bernama “Janissary” atau “Yenicheri”. Menurut Stephen Turnbull, beliau naik ke singgasana kekuasaan ketika berumur 25 Tahun. Sayangnya, Turnbull tidak mencantumkan referensi soal umur ini (Stephen Turnbull, 2003, hal 45).


Selama 46 tahun berkuasa, Sulaiman al-Qanuni memperluas imperiumnya di timur Anatolia, Iraq, laut merah, hingga Hungaria. Beberapa wilayah ini lebih memberi keuntungan dari segi pertahanan ketimbang ekonomi. Tetapi keseluruhan wilayah yang ditaklukkannya memperkuat status Sulaiman sebagai penguasa salah satu kerjaaan terbesar di kala itu (Colin Imber, 2012, hal 82-83).


Colin Imber juga menulis bahwa di dalam struktur dinasti Ottoman, Sultan dibolehkan menikah sampai empat wanita sekaligus, bahkan Colin menyebut ada aturan yang mengijinkan laki-laki untuk memiliki hubungan seksual dengan budak-budak wanita sebanyak yang ia mampu miliki. Lebih lanjut Colin menyebut kebanyakan sultan Ottoman berasal dari ibu budak dan tampuk kepemimpinan hanya diturunkan dari garis laki-laki saja. Colin juga menyinggung keberadaan Harem di dalam istana yang dijaga para Kasim. Harem dapat memegang memegang satu kekuatan politik, tetapi ia tidak terlihat dari dunia luar (Colin Imber, 2012, hal 119-120). Dalam pembahasan tentang Harem, sama sekali tidak membicarakan sosok Sulaiman yang suka ganti-ganti Harem seperti dalam film King Suleiman.


Sosok Sulaiman al-Qanuni ditampilkan dalam buku Colin Imber sebagai pemimpin yang tidak konsisten dengan aturan yang dibuat. Misal antara abad 14 dan abad 16 muncul tradisi untuk membatasi satu anak-laki-laki yang lahir dari istri raja. Ketika istri raja telah melahirkan seorang keturunan laki-laki, ia tidak akan pernah lagi tidur bersama raja. Realitanya tahun 1521 M, ketika Sulaiman al-Qanuni mempunyai satu-satunya anak laki-laki bernama Mustafa, yang ibunya merupakan seorang budak yang bernama Mahidrevan.


Di Tahun yang sama, Sulaiman dikatakan punya anak laki-laki bernama Mehmed, dari ibu bernama Roxelana. Harusnya menurut aturan di Ottoman, Sulaiman tidak boleh melakukan hubungan seksual lagi bila ada istrinya telah melahirkan anak laki-laki. Colin menambahkan, sejak zaman Hurrem (seorang selir budak yang dicintai Sulaiman), terjadi perubahan pola struktur kekeluargaan. sangat biasa seorang selir melahirkan lebih dari satu anak (Colin Imber, 2012, hal 122-125).

>>>Kesimpulan



Kesimpulan



Sosok Sulaiman al-Qanuni di buku-buku Sejarah yang ditulis oleh sejahrawan Muslim sama sekali tidak membahas aspek Harem di dalam istana. Mayoritas menguak secara dalam keluhuran akhlak Sulaiman al-Qanuni, kebijakan beliau terhadap pencari suaka hingga peninggalan-peninggalan berharga dalam bentuk monument atau bangunan-bangunan megah. Sedangkan pihak orientalis, mereka fokus pada peperangan yang dimenangkan oleh Sulaiman “the Magnificent”.


Orientalis seperti Colin Imber mencitrakan kepada pembacanya bahwa dinasti Ottoman cenderung memilih melahirkan keturunan dari para Selir budak. Bahkan soerang Sulaiman pun dilukiskan sebagai sultan yang tidak konsisten terhadap tradisi/aturan yang telah dibuatnya. Hemat saya, hendaknya sebagai Muslim merujuk pada buku-buku karangan Sejahrawan Muslim. Karena mereka lebih dapat dipercaya dan obyektif. Wallahu’allam bishowab.*


Banyak peninggalan-peninggalan Sulaiman al-Qanuni yang dapat kita kenang. Di antaranya, Masjid di Edirne yang dihiasi 4 menara yang dibangun Tahun 1550 M.


Oleh Fadh Ahmad Arifan

Dosen STAI al-Yasini, Kab Pasuruan, Jawa Timur
 [hidayatullah/islamedia]

Senin, 29 Desember 2014

Indonesia, Aceh, dan Tsunami

Akankah Indonesia siap untuk Tsunami selanjutnya?


10 tahun setelah ombak yang mematikan memukul Sumatera, Indonesia telah membangun dirinya kembali. Tetapi resiko akan tsunami yang menghancurkan selanjutnya masih tinggi.




[caption id="attachment_1810" align="alignnone" width="500"]pltu terapung tsunami Tsunami yang menghantam Banda Aceh, Indonesia, pada tanggal 26 Desember 2004, menyapu sebuah kapal seberat 2.600 ton sejauh 8 kilometer ke dalam tengah kota. Lokasi tersebut sekarang menjadi sebuah taman dan monumen[/caption]


10 tahun yang lalu, salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah membunuh 227.898 nyawa di 14 negara di sekitar Samudera Hindia-hampir 170.000 di antaranya dari Indonesia.


Dimulai pada pagi hari tanggal 26 Desember 2004, sekitar 240 kilometer lepas pantai barat Sumatera, ketika gempa bumi dengan kekuatan 9.1 skala richter-terbesar ketiga sejak tahun 1900- memecah dasar laut. Dalam rentang waktu 8 menit, patahan tersebut merentang sepanjang 1.127 kilometer, melepaskan energi 23.000 kali lebih besar dari bom atom yang menghancurkan Nagasaki, Jepang. Sebagian dari dasar laut bergeser 9 meter ke arah barat-barat daya.




[caption id="attachment_1809" align="alignnone" width="500"]Peta lokasi kejadian tsunami Peta lokasi kejadian tsunami[/caption]

Tetapi itu bukanlah yang terburuk. Beberapa bagian dari patahan tersebut juga timbul ke atas beberapa meter, dan mengangkat semua kolom air laut di atasnya. Pada permukaan laut, kejadian tadi menyebabkan pergerakan ombak-tsunami yang menjelajah ke sekitar Samudera Hindia. Ketika menghantam Sumatera, tsunami tersebut menjadi setinggi 30 meter di sepanjang sisi pantai barat laut.


Adalah tsunami tersebut yang begitu mematikan.

Ketika tsunami selanjutnya terjadi di Samudera Hindia-dan para ilmuwan yakin bahwa tsunami yang lebih besar tidak terhindarkan, kemungkinan dalam beberapa dekade mendatang-akankah wilayah tersebut akan lebih siap?

 

[caption id="attachment_1808" align="alignnone" width="500"]banda aceh tsunami Tiga bulan setelah tsunami, rekonstruksi di Banda Aceh bahkan belum terlihat. Terlihat seorang pria sedang mencari besi bekas di antara puing-puing:[/caption]

>>> Melihat Kebelakang



Melihat ke belakang


Yang mendapat pukulan terberat pada hari yang menyedihkan 10 tahun yang lalu itu adalah sebuah kota di Indonesia, Banda Aceh, pada bagian ujung utara Sumatera. Lebih dari 60.000 dari 264.000 penduduk tewas-sekitar 35 persen dari total yang meninggal di Indonesia.


Vivi Yanti, seorang guru bahasa Inggris di kota tersebut, mengingat airnya terasa hangat, hitam, berminyak, dan penuh dengan puing-puing. Di jalanan penuh dengan orang yang melarikan diri, Yanti melihat sekilas seorang wanita berlari, memegang tangan seorang anak laki-laki, memukul jendela mobil-mobil yang melintas, memohon untuk diberikan tumpangan. Tidak ada yang berhenti."Saya melarikan diri bersama dengan paman saya dengan sepeda motornya," Yanti berkata."Saya mengingat melihat ke belakang, dan pada awalnya saya tidak tahu apa yang saya lihat-air tersebut membawa sebuah kapal besar ke jalanan. Saya memberitahu pamanku,"Lebih cepatlah."

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=cx___bZOtWw&noredirect=1[/embed]

10 tahun kemudian Banda Aceh telah dibangun kembali, dan populasinya telah kembali mencapai 250.000, hampir sama dengan keadaan sebelum bencana tersebut. Dengan jalan raya yang mulus dan semarak kafe-kafe yang buka sampai larut malam, kota tersebut telah berubah. Di samping beberapa pemakaman massal yang terawat dengan rapi, dan beberapa peninggalan bencana yang sengaja dibiarkan-seperti kehadiran sebuah kapal besar yang terdampar di sebuah taman kota-sebagian besar tanda kerusakan tsunami sudah tidak ada lagi.

Seperti negara-negara lain yang luluh lantak karena tsunami 2004, Indonesia sekarang terhubung dengan sebuah sistem deteksi tsunami di Samudera Hindia. Ketika gempa bumi terjadi, sensor dari sistem tersebut yang ada di dasar laut dan rambu di permukaan laut mengirimkan sinyal melalui satelit ke pusat peringatan pemerintahan di seluruh dunia, memperingatkan mereka bahwa tsunami mungkin akan datang.


Satu dekade yang lalu detektor seperti ini hanya ada di Samudera Pasifik. Jika saja detektor tersebut sudah dipasang di Samudera Hindia pada tahun 2004, beberapa dari 51.000 orang yang tewas di Sri Lanka dan India mungkin saja bisa menyelamatkan diri. Tsunami tersebut membutuhkan waktu 2 jam melintasi Samudera Hindia, dan peringatan yang tepat waktu-atau peringatan seperti apapun juga-mungkin akan menyelamatkan ribuan nyawa.

[caption id="attachment_1807" align="alignnone" width="500"]Visualisasi yang mensimulasikan proses terjadinya tsunami: Visualisasi yang mensimulasikan proses terjadinya tsunami:[/caption]

>>>Latihan Yang Berjalan Buruk



Tetapi di Indonesia-negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia-ada dalam keadaan yang kurang beruntung. Indonesia berbatasan dengan sejumlah patahan seismik yang berbahaya, khususnya sebuah patahan panjang melengkung yang disebut Sunda megathrust(Sesar Sunda), yang sejajar dengan pulau Sumatera dan Jawa. Tsunami 2004 yang berawal dari patahan tersebut menghantam pantai Sumatera dalam waktu 30 menit setelah gempa bumi terjadi. Bahkan peringatan tsunami yang langsung sekalipun, banyak penduduk tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk mencapai daratan yang lebih tinggi.


Berhadapan dengan batas yang tak kenal ampun antara hidup dan mati, Indonesia telah berjuang untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat. Sedikit tempat evakuasi-bangunan 3 atau 4 lantai-telah dibangun di Banda Aceh dan di kota-kota yang terancam lainnya. Ada sebuah jaringan sirine untuk memperingatkan penduduk bahwa tsunami akan terjadi.

Tetapi masih begitu banyak yang harus dilakukan, dimana respon terhadap gempa bumi yang baru saja terjadi menjadi bukti yang begitu menyakitkan.

[caption id="attachment_1806" align="alignnone" width="500"]masjid selamat tsunami Banyak penduduk lokal menghubungkan selamatnya gedung mesjid, di daerah pinggiran Banda Aceh, karena campur tangan yang Maha Kuasa-tetapi bentuk mesjid dengan lantai bawah yang terbuka mungkin saja turut membantu, yang memungkin tsunami untuk melewatinya. 9 hari setelah bencana tersebut, sebuah helikopter AL negara sahabat terlihat mengantarkan bantuan.[/caption]

Sebuah Latihan Yang Berjalan Dengan Buruk


Pada tanggal 11 April 2012, ketika sebuah gempa bumi berkekuatan 8.6 skala richter mengguncang Banda Aceh, BMKG mengeluarkan peringatan tsunami dalam kurun waktu 5 menit setelah guncangan pertama. Sistem peringatan dini bekerja dengan baik, tetapi respon pemerintahan lokal terhadap peringatan tersebut tidak menunjukkan tanda yang baik untuk bencana di masa depan. Pemerintahan di Banda Aceh telah gagal membentuk pedoman gawat darurat yang jelas untuk kota tersebut. Walaupun gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami-lempengan sepanjang patahan dalam kasus ini bergeser secara mendatar, bukan dengan keras ke atas-orang2 yang telah memiliki pengalaman langsung mengerikan sebelumnya menyangka akan terjadi tsunami, dan terjadi kepanikan.

"Keadaan benar-benar kacau balau,"Syarifah Marlina Al Mazhir berkata, seorang penduduk asli Banda Aceh yang bekerja untuk Palang Merah pada saat tsunami 2004."Bukannya menyelamatkan diri ke area yang aman, mereka malah pulang ke rumah atau pergi ke sekolah menjemput anak-anak mereka, yang menyebabkan kemacetan."

Lebih buruknya lagi, dia berkata, para pegawai yang seharusnya mengoperasikan sirine peringatan tsunami melarikan diri, dan gedung perlindungan tsunami kota setinggi 3 lantai terkunci.

"Di Banda Aceh semuanya dengan cepat menjadi lumpuh," Tom Alcedo berkata, kepala Palang Merah Amerika Serikat di Indonesia."Jalanan ke daratan tinggi penuh sesak. Semua orang dalam mobil mereka bisa saja tersapu habis. Ini hanya sebuah panggilan awal."

Ardito Kodijat, Direktor Pusat Informasi Tsunami Samudera Hindia di Jakarta berkata, Banda Aceh dan kota-kota pesisir pantai lainnya di Indonesia perlu membentuk jalur evakuasi yang tertanda dengan baik dan melaksanakan latihan penanggulangan tsunami secara berkala. Banyak orang di Banda Aceh, dia berkata, tidak tahu bahwa pusat evakuasi telah dibangun. Lainnya, yang telah menyaksikan keganasan tsunami 2004, berpikir bahwa bangunan tersebut tidak akan aman, dan malah mencoba untuk melarikan diri ke dalam daratan."Orang-orang tersebut seharusnya sudah bisa lebih siap jika saja sudah ada petunjuk yang jelas dan kuat dari pemerintahan lokal," Kodijat berkata.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=2PXx9o04uvg[/embed]

>>>Padang, Kota Terancam



Walaupun begitu, Banda Aceh, mungkin saja bukan kota yang paling terancam di Indonesia."Kejadian seperti ini akan terulang kembali" Brian Atwater berkata, seorang geologis dari Badan Survey Geologikal Amerika Serikat."Tidak jelas seberapa sering gempa bumi akan berulang, dan apakah patahan yang pecah pada tahun 2004 telah menghabiskan seluruh energi yang ada pada gempa bumi tersebut, ataukah masih ada yang tersisa. Sementara itu, masih ada banyak tempat lainnya yang memiliki pengetahuan tanda bahaya yang buruk. Padang adalah salah satu tempat selanjutnya."


Bukti geologikal dari masa lampau memperlihatkan bahwa bagian dari Sesar Sunda yang berada di bawah Padang, kota dengan 1 juta penduduk di bagian barat pantai Sumatera, mungkin saja akan mengalami gempa bumi. Pemerintahan di Indonesia dan Padang sadar akan bahaya ini. Seperti di Banda Aceh, jalur evakuasi telah direncanakan dan tempat berlindung darurat telah dibangun.

Tetapi di Indonesia dan negara lainnya di sepanjang sisi Samudera Hindia, persiapan seperti itu mungkin tidak cukup untuk melindungi ratusan juta nyawa yang hidup di sepanjang sisi pantai. Bahkan dengan sistem peringatan dini dan perencanaan evakuasi yang terbaik sekalipun, sungguh terlalu banyak orang yang ada di jalur yang berbahaya. Di Asia Tenggara saja, lebih dari 10 juta orang hidup dalam ruang lingkup 1 mil(1,6 kilometer) dari pantai. Tanpa memindahkan Banda Aceh, Padang dan kota-kota pesisir terancam lainnya berkilo-kilo meter ke dalam daratan, tidak ada pertahanan yang benar-benar aman untuk tsunami yang akan datang.

Kerry Sieh, seorang geologis di Pengamatan Bumi di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, telah menghabiskan lebih dari 20 tahun untuk mempelajari patahan di sekitar Sumatera. Geologis seperti Sieh bisa memberitahu kita kapan gempa bumi terjadi di masa lampau, dan kapan dan dimana mereka bisa saja akan terjadi di masa yang akan datang. Walaupun mereka tidak bisa memberitahu kita secara pasti ke mana untuk menyelamatkan diri, mereka bisa mengatakan dengan pasti bahwa banyak dari kita sedang hidup di tempat-tempat yang berbahaya.

 

[caption id="attachment_1811" align="alignnone" width="425"]Hidayat Nurwahid, yang saat itu menjabat Ketua MPR RI, tak segan turut mengangkut jenazah untuk dimakamkan. Dalam musibah tsunami ini, Hidayat juga kehilangan adiknya yang berdinas sebagai perawat di Banda Aceh. (Foto: DPW PKS Jakarta) Hidayat Nurwahid, yang saat itu menjabat Ketua MPR RI, tak segan turut mengangkut jenazah untuk dimakamkan. Dalam musibah tsunami ini, Hidayat juga kehilangan adiknya yang berdinas sebagai perawat di Banda Aceh. (Foto: DPW PKS Jakarta)[/caption]

Dengan banyaknya nyawa yang dalam bahaya, Sieh berkata, ada begitu banyak yang bisa dilakukan oleh pemerintahan, khususnya di negara-negara miskin seperti Indonesia, untuk mencegah kehilangan yang luar biasa dari tsunami di masa depan yang tidak bisa dihindari."Apakah pekerjaan yang baik sedang dilakukan?" Sieh bertanya."Ya. Ada orang yang berusaha untuk mengedukasi. Ada orang yang berusaha membangun bangunan evakuasi yang tinggi. Tetapi apakan itu akan menyelesaikan bahkan 10 persen saja dari masalah tersebut? Saya meragukannya."


Tulisan ini merupakan terjemahan dari
Nat_Geo_Icon



Kembali <<<

Rabu, 10 Desember 2014

Rezim Ini Sedang Melakukan 'Test The Water' Pada Umat Islam

Kasus Menteri Anies Baswedan tentang kebijakan Tata Tertib berdoa di sekolah, kemudian publik bereaksi keras, lalu akhirnya Menteri klarifikasi dan ngeles itu hanya wacana, semakin menguatkan dugaan berbagai pihak kalau Umat Islam sedang mengalami 'Test The Water'. Sejauh mana reaksi umat Islam terhadap kebijakan. Kalau diam, maka kebijakan dilanjutkan. Kalau berekasi keras, maka tinggal klarifikasi dan bilang 'itu hanya wacana'.


"Test case seperti melempar batu ke dalam air seberapa riak ummat ini. Satu-Satu. Ada tesa-antitesa, aksi-reaksi, sebab-akibat," ujar bu Wirianingsih Mutammimul Ula melalui akun twitternya @wirianingsih, Selasa (10/12/2014).


Tras Rustamaji (@rustamaji), seorang konsultan IT, juga menyatakan serupa:


1. Sudah makin kentara polanya. Mereka sedang melakukan "test the water" thd umat Islam.


2. Mereka membuat 'kebijakan', kalau para ulama kalem, kebijakan lanjut. Kalau ulama teriak tinggal ngeles 'wartawan salah nangkep! gak gitu'.


3. Dulu pas umat di #testTheWater dgn pelarangan takbir, ulama kalem. Akhirnya jadi deh itu kebijakan jalan.


4. Ingat #testTheWater perubahan dari pakaian muslim ke pakaian encim di sekolah (DKI)? umat protest, mereka ngeles 'itu cuma gosip! gak ada rencana'.


5. Dan, kalau ust. @Yusuf_Mansur nggak teriak, mereka nggak akan ngeles kayak gini.


6. Kita siap-siap aja sepanjang 5 tahun di#testTheWater. qurban & adzan dilarang, khotbah diatur, iman masjid mesti sertifikasi, dll.


"Iya persis spt rncana pnghapusan kemenag. Angkat isu lalu lihat reaksi tokoh2 "kunci". Kl dtolak ngeles kl diam ya bablas," tambah @surodilagan.


Maka menjadi tugas publik dan terutama para ulama untuk terus 'hadir' tidak berdiam.


"Ulama harus ada di setiap masa, mengikuti jejak para Nabi dan Rasul yg dihadirkan Tuhan Maha Pencipta agar manusia selamat sampai tujuan," demikian ungkap ibu Wirianingsih.


KEBIJAKAN ---> UMAT DIAM ---> REALISASI
KEBIJAKAN ---> UMAT PROTES ---> TINGGAL NGELES

Selasa, 09 Desember 2014

Yusuf Mansur Pingin Jokowi Segera Diganti

 

Ust Yusuf Mansyur : "met zuhur sob... met zuhur sis... doa dah buat negeri yg kayaknya udah ga kepengen lagi jd negeri yg dominan muslim & Islamnya. tau dah nih.


makin alergi aja dg Islam dan simbol2 agama Islam. ampun. ampun yaaa Allah. ampunin kami. bukannya bela agamaMu. malah jd begini.


besok2 ga boleh azan lagi nih di masjid. sbb nunjukin dominan jg. toh gereja, & pusat2 agama lain, ga pake pengeras suara keluar.


selama ini, toleransi dah jalan dg sangat damai. yaaa Allah, jahat dan bodoh banget sih mereka2 ini. apalagi kalo ia adalah muslim jg.


aaaaammmmpuuuuunnnn... asli aammmmpppuuuunnnnn yaaa Allah. sedih, marah, ngenes....pengen cepet2 pilpres baru lagi aja.


pengen pilih yg nyata2 bnr2 bela agama, tnp perlu jg berantem. pengen pilih yg nyata2 bnr2 bela agama, tnp perlu kekerasan.


met zuhur ya..


saya dulu diem. dan ngebela siapapun yg memerintah. tapi kalo sampe nyentuh udah urusan kayak doa di awal pg di sekolah2, males banget diem.


apalagi sampe nyentuh masjid2... bnr2 males diem!!!met zuhur. met zuhur. met zuhur.


mdh2an adem nih hati dan pikiran".


Silahkan di like dan bagikan tulisan ini agar umat islam waspada terhadap pelemahan agama secara sistematis.


Ya Allah, berilah kami kekuatanMu agar mampu melindungi ajaranMu dari mereka yang membenci agamaMu. aamiin.

Rabu, 23 Juli 2014

Apapun Hasilnya, Allah Takdirkan Kitalah Pemenangnya

 

Apapun hasil pilpres , PKS sdh menang. isu2 keumatan dan kebangsaan jd concern semua org

Palestina diberitakan di prime time itu sdh kemenangan , prabowo , ical dan hatta sumbang masing2 1M utk palestina itu kemenangan

jokowi dan para pendukungnya mendadak palestina , termasuk org2 liberal, shg indonesia satu suara membela palestina, ini sdh kemenangan

bahwa PKS menjadi inisiator koalisi permanen yg isinya coba mengamankan kepentingan bangsa , ini sdg kemenangan

Sabtu, 12 Juli 2014

Lucunya C1 Jokowi-JK




Kisah dari seorang saksi PPS di Jakarta :

Di kecamatan Saya terdapat 7 Kelurahan atau 7 PPS (tingkat kelurahan).

Ketika Rekapitulasi di PPS (tingkat kelurahan) Tim Saksi Prabowo-Hatta membawa data C1 lengkap...

Tim Jokowi-JK sama sekali tidak bawa C1...hanya terlihat catatan2 lecek dan pulpen...dan ini terjadi di 7 Kelurahan...

Nah kalo Tim Jokowi-JK bisa input C1...C1 dari mana ya...???

Wawancara BBC dengan Prabowo Subianto Mengenai Hasil Pemilu @BBCIndonesia















Jangan Cederai Kerja keras Para Saksi by @UdaIrfan



kpu vs lemsur







EDISI News Merekayasa Kesan Rekap PKS Palsu oleh @ratu_adil




EDISI News hendak melakukan penipuan dg mereyasa sedemikian rupa agar terkesap rekap PKS palsu. Simak penelusuran @ratu_adil