Tampilkan postingan dengan label Piala Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Piala Dunia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Juli 2010

Sebab Kenapa Piala Dunia 2010 Istimewa

Piala Dunia selalu diwarnai drama dan euforia. Namun kali ini, Piala Dunia juga diwarnai kemunculan 'pahlawan' atau 'bintang' yang membuat perhelatan akbar sepakbola di Afrika Selatan itu lebih spesial dan unik.

Berikut catatan hal yang membuat Piala Dunia 2010 unik seperti dlansir dari laman The Telegraph.co.uk:

Ramalan Paul si Gurita

Jika ada orang yang bisa memprediksikan juara di setiap laga Piala Dunia, dia pasti sudah masuk rumah sakit jiwa. Tapi, tidak dengan makhluk bertentakel delapan ini. Gurita aneh ini meramal dengan tepat semua laga Jerman, dari kemenangan sampai kekalahan.

Paul menjadi fenomena di dunia maya. Bahkan di situs jejaring seperti twitter. Dengan alamat @PsychicOctopus, Paul sudah punya hampir 400 followers.

Tapi, tak semua senang dengan prediksi gurita yang tinggal di Sea Life, Jerman ini. Beberapa pendukung Argentina dan Jerman marah saat ramalan si gurita tepat, kedua skuad ini kalah.

Di laga pembukaan Grup C, Amerika Serikat menahan imbang Inggris, 1-1. Namun, judul headline New York Post dinilai berlebihan dengan mengambil judul, "USA wins 1-1 (AS Menang 1-1)".

Tak disebutkan apakah judul ini salah cetak atau memang euforia warga Amerika Serikat sehingga hasil seri itu diklaim sebagai kemenangan.

Hasil itu memang hasil terbaik yang bisa dicapai pemain Amerika Serikat sejak 1950 saat Amerika mengalahkan Inggris 1-0. Judul ini sempat jadi bahan lelucon di media Inggris. "Sekarang, Amerika pun dikenal karena kebodohan mereka," tulis The Telegraph.

Dalam subjudul, media ini pun membandingkan 'kemenangan' itu dengan perang kemerdekaan Amerika, Bunker Hill. Saat itu, Inggris mengklaim kemenangan, walaupun tak ada manfaat yang diperoleh Inggris dari jajahannya.

Diego Maradona

Sebelum Piala Dunia dimulai, para kritikus meragukan kemampuan Diego Maradona dalam melatih dan Argentina pun diperkirakan akan cepat-cepat angkat koper dari Afrika Selatan.

Namun, saat pelatih Prancis dan Inggris -- Raymond Domenech dan Marcello Lippi -- gagal membawa skuadnya kelaur dari penyisihan grup, Maradona naik daun dan menjadi pahlawan bagi Argentina. Maradona dinilai mampu membawa kejayaan bagi Argentina setelah mendapat poin sempurna di penyisihan grup, 9.

Adu pernyataan Maradona mewarnai setiap laga Argentina hingga terhenti oleh Jerman di semifinal. Mulai dari Pele, Bastian Schweinsteiger, dan Michel Platini.

Air Mata Jong Tae Sae


Jika saja semua pemain bisa merasakan kebanggaan pada negaranya seperti pemain Korea Utara Jong Tae-Se. Korut kembali ikut berpartisipasi dalam Piala Dunia setelah vakum selama 44 tahun.

Saat akan melawan Brasil, Jong menangis selama lagu kebangsaan Korea Utara dikumandangkan. Momen ini dinilai sangat menginspirasi dan indah. The

Telegraph kemudian membandingkan dengan beberapa pemain Inggris, salah satunya, Wayne Rooney, hanya berdiri dan diam saat lagu kebangsaan dikumandangkan.



Komentator Camacho

Ada tips bagi kameraman untuk laga final Jerman-Spanyol, arahkan kamera kepada komentator  Jose Antonio Camacho jika Spanyol mengoyang gawang Belanda.

Mantan manajer Spanyol ini banting setir jadi komentator bola untuk stasiun televisi Spanyol bersama Paco Gonzalez. Aksi 'gila' Camacho tertangkap kamera saat gol bagi Spanyol. Mulai dari berteriak, tertawa, sampai berdiri dan memeluk Gonzalez.

Euforia komentator yang mengundang gelak tawa ini sempat jadi perbincangan di dunia maya.

Kamis, 08 Juli 2010

Paul Si Gurita Peramal Menjadi Musuh Rakyat Jerman

Gurita peramal, Paul, semakin menegaskan ketepatan insting meramalnya. Peramal berkaki delapan itu kembali memperlihatkan ketepatan ramalannya setelah dengan jitu menebak kekalahan Jerman dari Spanyol di semifinal Piala Dunia, Kamis (8/7) dinihari. Jerman kalah 1-0 dari Spanyol melalui sundulan pemain belakang Carlos Puyol.

Superman di Semifinal Piala Dunia




[caption id="attachment_617" align="aligncenter" width="600" caption="Superman hadir di Semifinal Piala Dunia 2010"][/caption]

Sebuah insiden terjadi pada pertandingan semifinal antara Jerman dan Spanyol di Durban Stadium, dini hari tadi. Pertandingan baru masuk menit ke-4, seorang pria tiba-tiba muncul dari belakang gawang kiper Jerman, Manuel Neuer, kemudian berlari ke tengah lapangan.

Mengenakan kaos berwarna biru dengan logo "S" Superman -- tokoh superhero -- si pria ini berlari ke lapangan sembari meniup vuvuzela berwarna merah. Entah apa maksud si pria. Tapi bagian depan kaosnya tertulis "Peace in the World" (Lha, peace kok malah ngeganggu pertandingan?.

Kini Giliran NASA Mengkritik Jabulani

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ikut-ikutan mengkritik Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010. Tak sekadar mengkritik, sejumlah pakar NASA's Ames Investigation Center memberikan analisa aerodinamika.

Menurut NASA, Jabulani menjadi sulit diprediksi ketika bergerak dengan kecematan 44 mil per jam. Mereka menuding penyebab semua itu adalah bobot bola yang terlalu ringan. Jabulani, produksi Adidas khusus Piala Dunia 2010, beratnya hanya 440 gram.

Ternyata Pernah Terjadi Seorang Pemain Menerima 3 Kartu Kuning di Piala Dunia

Ada peristiwa menggelikan saat berlangsungnya Piala Dunia 2006 di Jerman. Peristiwa ini tak pernah terjadi sebelumnya dalam sebuah pertandingan sepak bola, baik untuk tingkat lokal maupun internasional.

Ketika itu sedang berlaga antara timnas Australia melawan Kroasia. Di tengah arena, pemain belakang Kroasia bernama Josip Simunic melakukan pelanggaran berat. Wasit Graham Poll dari Inggris pun mengganjarnya kartu kuning.

Preview Spayol vs Jerman Piala Dunia 2010

Kick Off 8 Juli 2010 01:30:00 WIB
Moses Mabhida Stadium, Durban

Spanyol memperbaiki reputasinya di Eropa dengan mengalahkan Jerman 1-0 di final Euro 2008. Kini La Furia Roja harus melakukan hal yang sama jika ingin menghapus statusnya sebagai great underachiever di Piala Dunia.

Seperti dua tahun lalu, tidak ada mind game jelang laga ini. Pelatih Joachim Löw sangat menghormati Spanyol. Di kubu Spanyol, David Villa yakin Jerman tidak menyukai pertemuan ini.

Selasa, 06 Juli 2010

Luis Suarez Diunggulkan Sebagai Kiper Terbaik Piala Dunia 2010

Lupakan Iker Casillas yang tampil heroik saat Spanyol mengalahkan Paraguay. Tinggalkan juga Manuel Neuer yang begitu hebat menahan gempuran pemain-pemain Argentina yang ditaklukkan Jerman 4-0. Kiper terbaik bukan mereka tapi Luis Suarez!


Ini bukan bercanda, juga bukan pendapat pribadi... Striker Uruguay itu dinominasikan sebagai kiper terbaik di Piala Dunia. Oleh siapa? Kiper Belanda, Maarten Stekelenburg.

Keduanya memang rekan satu tim di klub Ajax Amsterdam. Suarez tak bisa tampil saat Uruguay bertemu Belanda di babak semifinal, Rabu dini hari. Ia dijatuhi skorsing satu pertandingan setelah dengan sengaja menahan bola dengan tangan saat mengadapi Ghana di perempat final. Uruguay sendiri lolos dengan menang adu penalti.

Insiden ini masih menyisakan perdebatan. Sebagian menilai hukuman FIFA terlalu ringan, meski sebagian lagi menyebut skorsing 'sudah cukup' sebagai hukuman atas tindakan Suarez.

Stekelenburg bukannya ingin ikut berpolemik. Kepada De Telegraaf, Stekelenburg mengatakan ia mengirimkan pesan singkat alias SMS kepada rekannya itu:
"Saya mengirimkan SMS kepada dia. Saya katakan dia adalah kiper terbaik di turnamen ini. Saya pikir dia pantas mendapatkan trofi Lev Yashin Award (penghargan untuk kiper terbaik di Piala Dunia)."

Stekelenburg mengatakan ia gembira Suarez tak bisa bermain. Menurutnya, Suarez bisa membahayakan peluang Belanda untuk tampil di final pertama kalinya sejak 1978....

Senin, 05 Juli 2010

Sudah Sepantasnya Luis Suarez Diusir dari Piala Dunia

Ah, lagi-lagi sebuah hukuman yang tak sepadan. Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) hanya menjatuhkan skorsing satu pertandingan bagi Luis Suarez. Hukuman yang sebenarnya sudah otomatis lantaran kartu merah yang ia dapatkan. Tapi bagaimana dengan sportifitas dan asas Fair Play yang diagung-agungkan itu?

Setiap kali sebelum pertandingan bendera besar Fair Play selalu dikibarkan di tengah lapangan. Tapi apa yang dilakukan Suarez ketika menahan bola -- sebelum bola masuk ke garis gawang saat melawan Ghana -- jauh, jauh, dan jauh dari yang namanya Fair Play. Lebih tepatnya sebuah kecurangan.

Reaksinya cepat, tangkapannya pun mantap. Tunggu... dia kan bukan kiper? tapi penyerang. Kenapa pula dia menangkap bola?

Langkah wasit Olegario Benquerenca mengkartumerahkan Suarez di pertandingan itu sudah tepat. Meski kegagalan Asamoah Gyan mengeksekusi penalti juga menjadi cerita lain kegagalan Ghana memenangkan pertandingan. Mereka kemudian tersingkir dalam adu penalti sekaligus memupus harapan benua Afrika meloloskan wakilnya ke semifinal untuk pertama kalinya.

Lolosnya Uruguay ke semifinal -- untuk pertama kalinya dalam 40 tahun -- memang prestasi buat mereka, tapi apakah prestasi buat sepak bola jika didapat dengan cara itu? FIFA seharusnya lebih tegas menjatuhkan sanksi. Apalagi tak ada penyesalan sama sekali dari kubu Uruguay.

Pelatih Uruguay Oscar Tabarez mengatakan:
"Benar, ia sengaja menepis bola dengan tangannya, tapi apakah itu tindakan curang? Saya pikir itu reaksi instingtif. Ketika ia menepis bola dengan tangannya, ia tak tahu Ghana akan gagal menendang penalti. Apakah Suarez juga bersalah atas kegagalan Ghana dalam adu tendangan penalti?"

Reaksi? Jika seorang striker bereaksi, Suarez seharusnya menendang bola atau setidaknya menyundul, bukan menangkap bola, itu tugas kiper. Ternyata urusan menangkap bola memang jadi keahlian lain pemain Ajax Amsterdam ini:
"The Hand of God sekarang punya saya. Saya membuat penyalamatan terbaik di turnamen. Kadang saat latihan saya juga menjadi kiper dan ternyata diperlukan juga. Saya tak punya pilihan lain. Ketika mereka gagal melakukan penalti saya berpikir ini keajaiban karena kami masih bertahan di turnamen ini."

Keajaiban? Ah, sebuah alasan yang tak masuk akal. Menurut Anda hukuman satu pertandingan ini sepadan atau tidak?

Maradona Mengalami Hari Terberat dalam Hidupnya

Diego Maradona benar-benar terpukul melihat kekalahan telak anak-anak asuhannya. Skor 4-0 yang menyudahi kiprah Argentina di pentas Piala Dunia 2010 itu membuatnya tak bisa berkata-kata lagi. Bahkan, dia pun belum bisa menentukan nasibnya sebagai pelatih di 'tim tango' itu.

''Hari ini, menjelang usia saya 50 tahun pada 30 Oktober mendatang, ini merupakan hal terberat yang pernah saya alami,'' ujar Maradona. ''Ini sebuah tinju dari Muhammad Ali. Saya tidak memiliki kekuataan untuk melakukan apa pun.''

Seperti dikutip AFP, Maradona melanjutkan, ''Hari saat saya berhenti bermain bola kemungkinan serupa rasanya, tetapi ini terasa lebih berat.''

Kekalahan dari Jerman itu kekalahan terburuk Argentina di putaran final Piala Dunia sejak Argentina ditekuk 6-1 oleh Cekoslowakia pada 1958. Legenda hidup sepakbola Argentina itu mengaku belum bisa membicarakan masa depannya sebagai pelatih di timnas.

Argentina kembali gagal mencapai babak empat besar atau semi final Piala Dunia sejak 1990. Tahun itu, Maradona berhasil membawa timnya melangkah hingga ke final meski ditaklukkan Jerman Barat 1-0.

''Saya harus berpikir dengan hati-hati mengenai masa depan. Saya harus berbicara dengan keluarga saya, para pemain. Ada banyak hal yang harus dibicarakan,'' tutur pria yang bernama lengkap Diego Armando Maradona ini.

Dengan suatu bayangan bahwa masa depannya belum jelas, Maradona mengatakan, ''Ini bukan lah akhir yang diharapkan (bagi kami), tetapi siapa pun yang sudah terlanjur masuk harus melanjutkan jalan ini yang merupakan satu hal yang disukai Argentina.''

Minggu, 04 Juli 2010

Kutukan Mick Jagger Membuat Brazil Tersingkir Piala Dunia 2010

Boleh saja orang menyatakan bahwa Brazil tersingkir karena kesalahan Felipe Melo. Ternyata, tak sedikit yang menyatakan tersingkirnya Selecao di ajang terbesar sejagad ini karena sang ikon rock, Mick Jagger adalah tokoh yang layak dipersalahkan.

Laman internet di Brasil, mencatat, Jagger menjagokan juara dunia lima kali tersebut akan mengalahkan Belanda di perempat final tapi Belanda menang 2-1 dan lolos ke semifinal.

Sebelumnya, Jagger mendukung Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya, juga tereliminasi di babak 16 besar.

Dan ketika laga Belanda melawan Brasil, Jagger muncul dengan Lucas, anaknya berkebangsaaan Brasil dari istrinya Luciana Gimenez, dan media menjadikan dia sebagai target mudah.

"Siapa yang akan didukung pentolan Rolling Stones selanjutnya," tanya beberapa laman Brasil tersebut.

"Kutukan Mick Jagger berkelanjutan," ujar harian olahraga, Lance.

"Dengan dukungannya bagi Amerika Serikat dan Inggris, serta Brasil, pentolan Rolling Stones selalu menuai kekalahan di Piala Dunia," tulis Lance lagi.

Sementara itu, O Estado de Sao Paulo berspekulasi, "Setelah mendukung AS, Inggris dan Brasil, tim mana lagi yang akan didukung Mick Jagger?"

Sabtu, 03 Juli 2010

Kemenangan yang Merubah Peta Persaingan Piala Dunia 2010

10. Spanyol 0-1 Swiss (Babak penyisihan grup Piala Dunia 2010)

Mari kita mulai dengan kemenangan mengejutkan Swiss atas Spanyol yang berakhir dengan skor 1-0. Tergabung dalam Grup H babak penyisihan Piala Dunia bersama Swiss, Cili, dan Honduras, Spanyol tentu saja diprediksi dapat dengan mudah lolos dalam babak penyisihan Grup H mengingat hasil gemilang yang selalu diraih Spanyol sepanjang babak kualifikasi dan pertandingan persahabatan. Namun, kini Spanyol harus berjuang keras agar dapat lolos ke babak 16 besar setelah kekalahan menyakitkan yang dialami ketika menghadapi Swiss. Dominasi dan banyaknya peluang yang tercipta sepanjang pertandingan harus berakhir tanpa hasil setelah dipatahkan oleh barisan pertahanan Swiss yang sangat solid dan disiplin. Sebuah gol dari kaki Gelson Fernandes sudah cukup membawa Swiss memenangkan pertandingan menghadapi Spanyol.

9. Korea Selatan 2- 1 Italia (Babak perdelapan-final Piala Dunia 2002)

Italia harus angkat koper lebih dulu di babak perdelapan-final Piala Dunia 2002 setelah dikalahkan 2-1 atas tuan rumah Korea Selatan. Ahn Jung Hwan patut menyandang gelar pahlawan ketika menciptakan gol kemenangan atas Italia di menit-menit terakhir pertandingan.

Sebenarnya kemenangan Korea Selatan atas Italia tidak akan terjadi seandainya saja gol yang diciptakan oleh Giovanni Trapattoni tidak dianulir off-side oleh wasit Byron Moreno asal Ekuador dan memberi hadiah penalti bagi Korea Selatan atas pelanggaran yang dilakukan oleh barisan pertahanan Italia.

Usai pertandingan, timnas Italia menuding bahwa telah terjadi konspirasi terhadap mereka. Hal ini berdasar karena sebelumnya ketika melawan Meksiko dan Kroasia mereka berhasil mencetak masing-masing dua gol yang akhirnya dianulir off-side oleh wasit.

8. Spanyol 0- 1 Irlandia Utara (Babak penyisihan Piala Dunia 1982)

Penampilan Spanyol di Piala Dunia 1982 sebetulnya tidak pantas dikatakan bagus bahkan bisa dikatakan mereka memiliki penampilan yang buruk. Hanya menang sekali dalam lima pertandingan, dan hanya mampu mencetak empat gol dimana dua diantaranya merupakan tendangan penalti yang menimbulkan kontroversi adalah buktinya.

Sesungguhnya timnas Spanyol tidak akan lolos ke babak berikutnya tanpa bantuan wasit pertandingan. Mereka berhasil mengalahkan Honduras 1-0 dalam laga pembuka Piala Dunia, itupun berkat gol hasil tendangan penalti Roberto Ufarte.

Setelah dikejutkan dengan kekalahan ketika melawan Yugoslavia, timnas Spanyol kembali dikejutkan setelah mengalami kekalahan 1-0 ketika menghadapi Irlandia Utara. Gerry Armstrong mencetak gol kemenangan bagi Irlandia Utara dua menit sebelum jeda babak pertama.

7. Argentina 0-1 Kamerun (Babak penyisihan Piala Dunia 1990)

Pembukaan Piala Dunia 1990 di Italia disambut dengan kemeriahan. Argentina datang dengan predikat juara bertahan, meskipun tidak memiliki skuad bertabur pemain bintang Argentina masih memiliki Diego Maradona dan bintang muda masa depan Claudio Caniggia. Argentina sepertinya akan memenangkan pertandingan kala menghadapi Kamerun yang belum pernah menujuarai Piala Dunia. Namun diluar dugaan Argentina harus mengakui keunggulan Kamerun. Francois Oman Biyik menciptakan gol bagi Kamerun di menit ke-67 pertandingan. Dan siapa yang menyangka jika Argentina harus dikalahkan Kamerun dengan sembilan sisa pemain di lapangan.

6. Prancis 0-1 Senegal (Babak penyisihan Piala Dunia 2002)

Sama halnya dengan Piala Dunia 1990 di Italia, Piala Dunia 2002 dibuka dengan kemenangan mengejutkan timnas asal Afrika ini. Prancis yang merupakan juara piala Eropa, dan memiliki pemain-pemain top skorer yang berlaga di Liga Inggris, Italia, dan Prancis dikejutkan oleh penampilan permainan timnas Senegal. Papa Bouba Diop mencetak gol kemenangan bagi Senegal di paruh permainan babak pertama dan merayakan golnya tersebut dengan tarian kemenangan khas Afrika.

5. Jerman Barat 1-2 Aljazair (Babak penyisihan Piala Dunia 1982)

Jerman Barat mengikuti Piala Dunia 1982 dengan gelar juara Eropa. Selain itu timnas Jerman Barat juga memiliki pemain kelas dunia seperti Karl Heinz Rummenigge, Paul Breitner, Harald Schumacher, Pierre Littbarski, dan Uli Stielike. Tidak ada satupun yang menaruh harapan Aljazair akan memenangkan pertandingan, namun diluar dugaan timnas Aljazair mampu memperlihatkan permainan cepat yang sangat baik. Sang legenda Rabah Madjer mencetak gol pertama. Jerman Barat pun kemudian menyamakan kedudukan di menit ke-67 sebelum akhirnya Lakhdar Belloumi mencetak gol kemenangan bagi Aljazair.

4. Inggris 0-1 Amerika Serikat (Babak penyisihan Piala Dunia 1950)

Piala Dunia 1950 merupakan Piala Dunia yang pertama bagi Inggris. Sementara itu, timnas Amerika Serikat mengikuti Piala Dunia 1950 tanpa memiliki pemain dengan kualitas dunia.

Setelah Inggris berhasil mengalahkan Cili 2-0 di babak penyisihan grup, dan Amerika Serikat yang dikalahkan oleh Spanyol 3-1, tentu saja Inggris diunggulkan akan memenangkan laga melawan Amerika Serikat. Pemain-pemain Inggris mendominasi pertandingan namun tidak satupun peluang yang tercipta berhasil menjadi gol. Secara mengejutkan, di menit ke-38 Amerika Serikat berhasil mencetak gol melalui Joe Gaetjens yang membuat publik terkejut.

Bahkan surat kabar di Inggris yang melaporkan kekalahan timnas Inggris 1-0 atas Amerika Serikat dianggap melakukan kesalahan ketik. Publik menganggap, Inggris tidak mungkin kalah dan telah terjadi kesalahan ketik hasil pertandingan.

3. Hungaria 2-3 Jerman Barat (Final Piala Dunia 1954)

Hungaria tampaknya tidak terkalahkan ketika harus melawan Jerman Barat di Piala Dunia 1954. Dengan catatan 31 kemenangan tanpa terkalahkan dan berhasil mengalahkan Inggris 6-3 di Stadion Wembley membuat timnas Hungaria jauh diunggulkan. Hungaria mengubah sepakbola taktis dengan menempatkan empat penyerang di depan. Sandor Kocsis, Jozsef Bozsik, Nandor Hidegkuti, dan tentu saja Ferenc Puskas adalah kuartet penyerang Hungaria yang tidak tergantikan.

Hungaria mencetak 17 gol dalam dua pertandingan babak penyisihan grup, termasuk mengalahkan Jerman 8-3, dan membungkam 4-2 Brasil dan Uruguay. Memimpin 2-0 di delapan menit pertandingan melawan Jerman Barat, Hungaria sepertinya akan keluar sebagai pemenangnya. Namun keunggulan Hungaria harus berakhir pahit ketika di menit 84 Uwe Rahn mampu membalikkan kedudukan menjadi 3-2 setelah sebelumnya Fritz Walter berhasil mencetak gol pembangkit semangat.

2. Korea Utara 1-0 Italia (Babak penyisihan Piala Dunia 1966)

Pertandingan antara Korea Utara dan Italia berhasil menempati urutan kedua dalam pertandingan dengan hasil akhir yang mengejutkan sepanjang sejarah Piala Dunia yang berlangsung di Inggris. Korea Utara berhasil mengejutkan dunia dengan kemenangannya 1-0 melawan Italia yang akhirnya meloloskan mereka ke babak perempat-final.

Korea Utara berangkat ke Inggris dengan membawa predikat kuda hitam dan memiliki pemain yang tidak diketahui oleh dunia karena isolasi dari negara komunis. Korea Utara bahkan diprediksi akan angkat koper duluan dan pulang ke negara mereka di babak penyisihan grup. Dan sesungguhnya Korea Utara harus terseok-seok untuk lolos ke babak berikutnya setelah kalah 3-0 melawan Uni Soviet. Kemudian kekalahan 1-0 atas Cili sepertinya membuat timnas Korea Utara betul-betul akan angkat koper namun di menit ke-88 pertandingan Pak Seung Sin berhasil mencetak gol penyeimbang dan menunda kepulangan Korea Utara.

Dalam pertandingan terakhir fase grup melawan Italia, sang legenda seperti Giacinto Facchetti, Sandro Mazzola, dan Gianni Rivera nampaknya terlalu tangguh untuk dikalahkan. Namun di menit ke-42 Pak Doo Ik menciptakan gol sensasional yang membuat timnas Korea Utara berhasil melaju ke babak berikutnya sementara timnas Italia akhirnya angkat koper dan pulang ke negaranya.

1. Uruguay 2-1 Brasil (Final Piala Dunia 1950)

“Di segala tempat terjadi bencana nasional seperti bencana yang terjadi di Hiroshima. Dan Hiroshima kami adalah kekalahan ketika melawan Uruguay 1950,” tulis penulis terkenal Brasil Nelson Rodrigues.

Bermain di negeri sendiri, Brasil hanya membutuhkan hasil imbang untuk menjadi juara Piala Dunia 1950. Uruguay membutuhkan kemenangan untuk mencuri gelar dari saingan mereka Brasil.

Bencana bagi Brasil akhirnya tiba di menit ke-79 dimana Uruguay berhasil mencetak gol yang membalikkan kedudukan, 2-1. Uruguay berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 1950 dan seluruh publik di Brasil berkabung yang dikenal dengan sebutan Maracanazo. Beberapa fans bunuh diri, sementara banyak pemain Brasil yang jadi bulan-bulanan publik.

Kiper Barbosa dituding sebagai penyebab kekalahan Brasil dan menjalani sisa hidupnya dalam kesengsaraan sebelum akhirnya meninggal tanpa uang sepeser pun di tahun 2000. “Berdasarkan hukum Brasil maksimum hukuman adalah tiga puluh tahun. Tetapi saya telah dihukum selama lima puluh tahun,” katanya sebelum meninggal dunia.

Kamis, 01 Juli 2010

Sejarah Asal-Usul Kartu Kuning dan Kartu Merah

APAKAH penggunaan kartu merah dan kuning sudah dikenal begitu sepak bola modern muncul? Jawabannya tidak. Kartu merah dan kuning baru diperkenalkan pada Piala Dunia 1970.

Namun, inspirasinya muncul pada Piala Dunia 1966, pada perempat final antara tuan rumah Inggris lawan Argentina. Wasit yang memimpin pertandingan itu berasal dari Jerman, yakni Rudolf Kreitlein.

Karena melakukan pelanggaran keras, kapten Argentina, Antonio Rattin, dikeluarkan oleh Kreitlein. Namun, Rattin tak paham apa maksud wasit asal Jerman itu. Dia pun tak segera meninggalkan lapangan.

Wasit Inggris yang ikut bertugas di pertandingan itu, Ken Aston, kemudian masuk ke lapangan. Dengan sedikit modal bahasa Spanyol, dia merayu Rattin untuk meninggalkan lapangan. Sebab, wasit yang memimpin pertandingan, Rudolf Kreitlein, memutuskan begitu. Karena hanya tahu bahasa Jerman dan Inggris, ia kesulitan menjelaskan keputusannya kepada Rattin.

Karena kasus ini, Ken Aston kemudian berpikir. Harus ada komunikasi universal yang bisa langsung diketahui semua orang, ketika wasit memberi peringatan kepada pemain atau mengeluarkannya dari lapangan. Sehingga, wasit tanpa harus membuat penjelasan dengan bahasa yang mungkin tak diketahui pemain.

Suatu hari, dia berhenti di perempatan jalan. Melihat traffic light (lampu merah), dia kemudian mendapatkan ide. Kemudian dia mengusulkan agar wasit dibekali kartu kuning dan merah. Kartu kuning untuk memberi peringatan keras atau sanksi ringan kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Sedangkan kartu merah untuk sanksi berat dan pemain yang melakukan pelanggaran berat itu harus keluar dari lapangan.

Ide itu diterima FIFA. Pada Piala Dunia 1970, kartu kuning dan merah untuk pertama kalinya digunakan. Ironisnya, sepanjang Piala Dunia 1970 tak satu pun pemain yang terkena kartu merah. Hanya kartu kuning yang sempat dilayangkan. Sehingga, kartu merah tak bisa "pamer diri" pada Piala Dunia 1970.

Meski ide itu datang dari wasit Inggris, namun negeri itu tak serta-merta menerapkannya di kompetisi mereka. Kartu merah dan kuning baru digunakan di kompetisi sepak bola Inggris pada 1976. Karena kemudian wasit terlalu mudah mengeluarkan kartu dan diprotes banyak pemain, maka penggunaannya sempat dihentikan pada 1981 dan 1987.

Yang menarik, ide ini diadopsi cabang olahraga hoki. Bahkan, di cabang ini menggunakan tiga warna kartu, seperti traffic light: hijau, kuning, dan merah. Hijau untuk peringatan, kuning untuk mengeluarkan pemain sementara waktu, dan merah untuk mengusir pemain secara permanen.

Gagal di Piala Dunia 2010, Rooney & Gerrard Batal Ikuti 'Uji Nyali'

Kegagalan Inggris di Piala Dunia 2010 masih membuat Wayne Rooney dan Steven Gerrard terpukul. Alasan itu pula yang membuat keduanya memutuskan untuk tak mengikuti sebuah eventyang akan digelar di London.

Seperti dilansir BBC, Kamis 1 Juli 2010, striker Manchester United dan gelandang Liverpool ini direncanakan akan mengikuti sebuah kompetisi adu kebolehan bertajuk A:3K. Event ini merupakan event tantangan yang akan diikuti pebola-pebola terbaik di dunia.

Sebelumnya, enam pemain telah terpilih untuk adu kebolehan soal kekuatan, sepakan melengkung, ketelitian, kontrol dan serangan. Selain Rooney dan Gerrard, pihak penyelenggara juga telah memilih Cristiano Ronaldo, Didier Drogba, Cesc Fabregas dan David Villa.

"Kami sepenuhnya memahami dan menghormati keputusan kedua pemain. Kami harus menggantikan mereka dengan dua pemain lain tapi dengan pemain-pemain yang masuk dalam enam pemain terbaik di dunia," ujar Direktur A:3K, Terry Byrne.

"Setelah berkonsultasi dengan semua pihak yang terkait, semua setuju untuk menunda acara tersebut sampai musim panas nanti karena kami berniat untuk memberikan enam pemain terbaik," lanjutnya.

Menurut rencana, event ini akan digelar usai Piala Dunia 2010 nanti atau tepatnya pada tanggal 17 Juli 2010. Namun mundurnya Rooney dan Gerrard membuat event 'unik' ini kemungkinan besar akan dilangsungkan pada bulan Juni 2011.

Rabu, 16 Juni 2010

Jadwal Piala Dunia 2010

Download Jadwal Piala Dunia 2010, berbentuk file excel. Tinggal masukin aja skor-nya, maka peringkat hingga sampai final akan terus ter-update.

Bisa diprint, diupdate sesuai hasil pertandingan.

Download disini

Sabtu, 12 Juni 2010

Julukan untuk Tim Piala Dunia Afsel 2010

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Opening Ceremony World Cup 2010"]Opening Ceremony World Cup 2010[/caption]

PIALA Dunia 2010 akhirnya resmi dibuka di Soccer City Stadium Johannesburg, malam ini. Saat tulisan ini dibuat saya tengah menyaksikan--bukan langsung lho--dari siaran televisi bagaimana warna-warni baju para pengisi acara dan penonton yang memadati stadion tempat upacara pembukaan yang kabarnya disiarkan langsung ke 215 negara di seluruh dunia.

Warna-warni ternyata juga berlaku bagi 32 tim peserta Piala Dunia. Tim-tim dari Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Utara, Asia, Eropa, serta Oceania, masing-masing punya nama julukan. Tak ada yang tahu pasti kapan nama alias ini mulai dilekatkan.

Pierre Lanfranchi, profesor dari De Montfort University Inggris yang juga pakar sejarah sepak bola mengatakan nama julukan kerap digunakan tim dan pemain asal Afrika. Kebiasaan ini berkembang dan ditiru negara lain di seluruh dunia.

Nama-nama yang dipilih unik dan melambangkan banyak hal. Mulai dari binatang, pejuang, warna, dan hal lain. Pokoknya unik dan menarik. Apapun alasan di balik pemilihan julukan ini, atau apapun efeknya bagi pemain dan pendukung, yang jelas Piala Dunia 2010 kian penuh warna.

Bagaimana dengan julukan tim favorit Anda?

  1. Afrika Selatan : Bafana Bafana (The Boys) -- Banyana Banyana (The Girls) untuk tim putri

  2. Aljazair : Les Fennecs (The Desert Foxes), Les Verts (The Greens), Les Guerriers du Desert (The Deset Warriors)

  3. Amerika Serikat: Sons of Sam, The Yanks, MNT (Men's National Team)

  4. Argentina : La Albiceleste (White and Sky blue)

  5. Australia : The Socceroos

  6. Belanda : Oranje, The Flying Dutchmen, Clockwork Orange, Het Nederlands Elftal (The Dutch Eleven)

  7. Brasil : Canarinho (Little Canary), A Selecao (The Selection), Verde-Amarela (Green and Yellow), The Samba Kings, Scratch du oro (Golden Squad)

  8. Cile : La Roja (The Red One), El Equipo de Todos (Everybody's Team)

  9. Denmark : Danish Dynamite, Olsen-Banden (The Olsen Gang), Olsens Elleve (Olsen's Eleven) mengacu pada nama pelatih Morten Olsen

  10. Ghana : The Black Stars

  11. Honduras : Los Catrachos, La Bicolor (diambil dari warna bendera Honduras)

  12. Inggris : The Three Lions

  13. Italia : Gli Azzurri (The Blues), La Nazionale (The National)

  14. Jepang : The Samurai Blue, Nippon Daihyo

  15. Jerman : Die Mannschaft (The Team), Die DFB-Elf (The DFB-Eleven)

  16. Kamerun : Les Lions Indomptables (The Indomitable Lions)

  17. Korea Selatan : Taeguk Warriors -- konsep ying dan yang dan ajaran Tao, meski kadang pendukung kerap menyebut tim dengan Tigers of Asia dan Red Devils

  18. Korea Utara -- Choillima (kuda terbang dalam mitos Asia)

  19. Meksiko : El Tri (The Three-colored), El Gigante De CONCACAF (The Giant of CONCACAF)

  20. Nigeria : Super Eagles

  21. Pantai Gading : Les Éléphants (The Elephants)

  22. Paraguay : Guaraníes (suku Indian asli Paraguay), La Albirroja (White and Red)

  23. Portugal : Seleccao das Quinas (Selection of the Shields), Os Navegadores (The Navigators)

  24. Prancis : Les Bleus (The Blues), L'Équipe Tricolore (The Tri-color Team)

  25. Selandia Baru : All Whites, The Kiwis

  26. Serbia : Beli Orlovi (White Eagles)

  27. Slovakia : Bojovni Jondovci (The Fighting Jondas), Repre

  28. Slovenia : Zmajceki (Dragons)

  29. Spanyol : La Furia (The Fury), La Furia Española (The Spanish Fury), La Furia Roja (The Red Fury)

  30. Swiss : Schweizer Nati (The Switzlerland National)

  31. Uruguay : Charrúas (suku Indian asli Uruguay, La Celeste Olímpica (The Olympic Sky Blue), La Celeste (The Sky Blue)

  32. Yunani : To Piratiko (The Pirate Ship), Ethniki (The Team)