Kamis, 08 Juli 2010

Kini Giliran NASA Mengkritik Jabulani

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ikut-ikutan mengkritik Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010. Tak sekadar mengkritik, sejumlah pakar NASA's Ames Investigation Center memberikan analisa aerodinamika.

Menurut NASA, Jabulani menjadi sulit diprediksi ketika bergerak dengan kecematan 44 mil per jam. Mereka menuding penyebab semua itu adalah bobot bola yang terlalu ringan. Jabulani, produksi Adidas khusus Piala Dunia 2010, beratnya hanya 440 gram.

Bola seberat itu, kata para pakar NASA itu, meluncur dengan buruk dan kurang konsisten akibat ‘knuckle effect’, atau efek buku.

NASA juga yakin ketinggian dapat meningkatkan sifat tak terduga bola. Perlu diketahui, stadion di Afrika Selatan rata-rata berada di atas seribu meter di atas permukaan laut.

Craig Johnson, mantan striker Liverpool, yang kini menjadi pakar perangkat ilmiah sepakbola mengatakan, memang ada kekeliruan terhadap Jabulani. Kekeliuran ini jauh lebih serius dibanding yang dibuat pada Piala Dunia sebelumnya.

Johnson memperkirakan, kurangnya gol dari tembakan bebas, banyaknya kesalahan passing yang dilakukan pemain, dan sulitnya pemain mengontrol bola, dan banyaknya tembakan ke arah gawang yang melenceng, dan menerpa mistar, disebabkan oleh Jabulani.

Jabulani diperkirakan masih akan menjadi topik utama sampai September 2010. Hmm lama bener.

2 komentar: