Tampilkan postingan dengan label jonan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jonan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Januari 2015

Seknas Jokowi: Mudah-mudahan Jonan Dilempar Telur Busuk!

Ketua kelompok relawan yang bernama Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin, memberikan kritik pedas terhadap sikap dan tindakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang cenderung emosional, terutama saat melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

Menurut Yamin, tidak sepantasnya seorang menteri marah-marah dan tiba-tiba membuat kebijakan pembatasan tarif bawah maskapai penerbangan yang justru memperkeruh situasi.
seknas jokowi
"Jadi menteri bukan marah-marah. Masa mau menghapus low cost. Mudah-mudahan besok dia dilempar telur busuk," ujar Yamin, dalam sebuah diskusi, di Balai Sarwono, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015).

Menurut Yamin, di tengah suasana duka yang dirasakan keluarga penumpang AirAsia QZ8501, seharusnya Jonan tidak mengeluarkan kebijakan "aneh-aneh" yang justru membuat masyarakat menjadi semakin bingung.

Misalnya, kata dia, ialah kebijakan Jonan tentang pembatasan tarif bawah maskapai penerbangan. Jonan seakan-akan ingin mengatakan bahwa kecelakaan yang menimpa AirAsia disebabkan harga tiket yang murah.

"Yang dia ingin katakan bahwa karena tiket murah, pesawat lalu tidak dirawat. Padahal, kita juga belum tahu apa penyebabnya," kata Yamin.

Menurut Yamin, sikap Jonan yang seperti itu justru tidak membantu Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Jika gaya Jonan dalam bekerja masih tetap emosional, Yamin meminta agar Jonan sebaiknya segera keluar dari Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.

"Ya, kalau bisa keluarlah dari kabinet, mengundurkan diri," kata Yamin.

Dalam kesempatan yang sama, kelompok relawan Jokowi lainnya, yakni Jokowi Advance Social Media Volunteers (Jasmev), tidak sependapat dengan pernyataan Yamin.

Koordinator Jasmev, Kartika Djoemadi, mengatakan, sikap jonan yang "nyentrik" justru dibutuhkan di dalam pemerintahan Jokowi-Kalla. Menteri-menteri Jokowi, kata dia, harus memiliki karakter dalam menjalankan tugas agar bisa mengimbangi kinerja Jokowi yang juga dianggap "out of the box" dalam memimpin pemerintahan.

"Kalau menteri-menterinya biasa-biasa saja, dia akan tenggelam dengan berita Jokowi. Jonan dengan karakter emosional, dia bekerja dengan cepat. Kalau dia emosional, Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta) pun juga demikian. Itu yang menjadi kekuatan pejabat publik," kata Kartika.

 

Sumber: Kompas.com

Jumat, 09 Januari 2015

Ups... Beredar Dokumen Legalitas AirAsia, Bohong Jonan Terbongkar?

Setelah sempat dihebohkan dengan peredaran ATC AirAsia QZ8501, kemarin beredar dokumen legalitas penerbangan AirAsia QZ8501 yang hari ini, Jumat (9/1) beredar di media sosial. Dokumen sebanyak satu bandel itu, merupakan ijin penerbangan dari Kementerian Perhubungan.

dokumen-legalitas-penerbangan-airasia

Surat bernomor AU.008/30/6/Orju-DHU-2014 ini terkait ijin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015. Dalam surat yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Indonesia AirAsia di Jakarta.

Surat yang ditunjukan kepada PT Indonesia AirAsia dengan nomor AGRR/71//X/2013 tertanggal 16 Oktober 2014 itu berisi iji penerbangan AirAsia untuk priode Winter 2014/2015 yang berlaku sejak 26 Oktober 2014 sampai 28 Maret 2015.

Dalam dokumen itu juga terlampir jadwal penerbangan. Dalam salah satu keterangannya, disebutkan jika PT Indonesia AirAsia wajib mematuhi peraturan penerbangan, dan ketentuan keamanan, dan keselamatan penerbangan.

Surat tersebut ditandatangani oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Ir Santoso Eddy Wibowo, dan diindak lanjuti oleh PT Indonesia AirAsia dengan Nomer : IAA/GOP/GS/SHSUB/0349/X/2014 tentang jadwal penerbangan AirAsia.

Dengan demikian, jika merujuk pada dokumen tersebut, penerbangan maskapai asal Malaysia dari Surabaya ke Singapura adalah legal. Hal ini membantah secara langsung tudingan kemenhub yang menyatakan penerbangan AirAsia ilegal.

Dalam halaman yang lain di dokumen juga tertera sejumlah jajaran sebagai tembuasan, di antaranya jajaran Bandara Juanda, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Surabaya, GM PT Angkasa Pura W, dan Kepala Otoritas Bandara Wilayah III.

Dokumen ini juga ditindaklanjuti oleh PT Indonesia AirAsia, pada 25 okotber 2014, dengan Nomer: IAA/GOP/GS/SHSUB/0349/X/2014 tentang jadwal penerbangan AirAsia, di antaranya Surabaya-Singapura.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti siapa yang sengaja membocorkan dokumen tersebut ke tangan wartawan. Namun dugaan sementara, dokumen ini sengaja dibocorkan untuk diketahui masyarakat.

Sumber: fastnewsindonesia.com