Institue for Essential Reform (IESR) menilai masyarakat berpendapatan menengah di perkotaan besar di Indonesia merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di Tanah Air. Hampir 40-50 persen, emisi GRK itu berasal dari penggunaan alat elektronika.
"Masyarakat kelas menengah sesungguhnya merampas ruang atmosfir masyarakat miskin yang pola dan gaya hidupnya hanya menghasilkan emisi relatif rendah," ujar Direktur Ekesekutif IESR Fabby Tumiwa dalam Konperensi Pers Kampanye Keadilan Iklim Kepada Pemimpin Dunia di Jakarta, Minggu, 25 Juli 2010.
Tampilkan postingan dengan label lingkungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lingkungan. Tampilkan semua postingan
Minggu, 25 Juli 2010
Kamis, 06 Mei 2010
Bahkan kepada Orang yang Menangkap Anak Burung pun Rasulullah Benci
Rasulullah saw diutus Allah swt dengan membawa Islam adalah untuk memperbaiki (islah) akhlah/perilaku manusia. Kehadiran beliau sekaligus sebagai rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil ‘alamin), termasuk bagi hidupan liar (wildlife). Dalam sejarah hidupnya, Rasulullah saw telah memberikan banyak contoh tauladan langsung bagi ummatnya terkait hal tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Rasulullah saw memberikan contoh bagaimana hidupan liar, seperti burung dan sumberdaya alam lainnya mempunyai hak dalam Islam.
Hadist Rasulullah yang terjemahannya:
Hadist Rasulullah yang terjemahannya:
“Ibnu MasÃud ra. berkata: Ketika kami bersama Rasulullah s.a.w. dalam berpegian dan Rasulullah sedang pergi berhajat, kami melihat seekor burung yang mempunyai dua anak, maka kami ambil kedua anaknya kemudian datanglah induknya terbang diatas kami, maka datang Nabi saw. dan bersabda: Siapakah yang menyusahkan burung ini dengan mengambil anaknya? Kembalikan kepadanya anaknya (Hadist Riwayat Abu Dawud).”
Label:
Bumi Kita,
islam,
konservasi,
lingkungan,
rasulullah,
Satwa
Langganan:
Postingan (Atom)