Di awal, saya termasuk org yg mendukung gerakan kawan2 dokter memperjuangkan 'persamaan hak' di depan hukum. Mengharap agar hukum bijak dalam menghukum. Namun beberapa jam kemudian, berbagai status, twit, komen berseliweran di sosmed saya. Bukan cuman satu, tapi banyak sekali yg menulis dgn nada menyerang. Rekan2 dokter mulai menulis betapa 'mulia'nya profesi mereka bagi kemanusiaan, dan mulai pula memaki2 profesi2 lain. Teman2 mulai merapatkan barisan, "With us, or with them".
Tampilkan postingan dengan label dokter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dokter. Tampilkan semua postingan
Senin, 02 Desember 2013
DOKTER, KEMBALILAH SEBAGAI MANUSIA
[caption id="attachment_972" align="alignleft" width="520"]
Ilustrasi[/caption]
Di awal, saya termasuk org yg mendukung gerakan kawan2 dokter memperjuangkan 'persamaan hak' di depan hukum. Mengharap agar hukum bijak dalam menghukum. Namun beberapa jam kemudian, berbagai status, twit, komen berseliweran di sosmed saya. Bukan cuman satu, tapi banyak sekali yg menulis dgn nada menyerang. Rekan2 dokter mulai menulis betapa 'mulia'nya profesi mereka bagi kemanusiaan, dan mulai pula memaki2 profesi2 lain. Teman2 mulai merapatkan barisan, "With us, or with them".
Di awal, saya termasuk org yg mendukung gerakan kawan2 dokter memperjuangkan 'persamaan hak' di depan hukum. Mengharap agar hukum bijak dalam menghukum. Namun beberapa jam kemudian, berbagai status, twit, komen berseliweran di sosmed saya. Bukan cuman satu, tapi banyak sekali yg menulis dgn nada menyerang. Rekan2 dokter mulai menulis betapa 'mulia'nya profesi mereka bagi kemanusiaan, dan mulai pula memaki2 profesi2 lain. Teman2 mulai merapatkan barisan, "With us, or with them".
Label:
dokter,
IDI,
Kesehatan,
Lelaki Biasa,
malpraktik,
mogok,
Peristiwa,
Serial Negeriku
Langganan:
Postingan (Atom)