Kamis, 16 April 2015

Mengenang Detik-detik Kudeta Militer Presiden Mursi

Hari-hari di bulan April 2013, adalah hari-hari perang urat syaraf. Media-media Mesir mendadak menjadi juru serang bagi setiap kebijakan Presiden Mursi. Tuduhan Ikhwanisasi, kegagalan ekonomi, hingga masalah akidah, menjadi hiasan TV-TV dan koran-koran Mesir. Semua berbagi tugas, menganggap Mursi sebagai Setan, Fir'aun, Stalin, Lenin, Mousollini Arab.

Pemandu talk show semisal Lamis Hadidi si wanita bersilat lidah, Ahmad Musa si virus perusak otak awam Mesir, Ibrahim Isa, Taufik Ukasyah, Mahmud Sa'ad, Adil Hamouda, Majdi Gallad, Junu Sauber, Musthafa Bakri, Khalid Shalah. Setan-setan dan racun-racun pemikiran, yang selama ini menjadikan Mesir di era Mursi dipenuhi caci maki. Anehnya koran-koran besar dunia, menelan mentah-mentah sumber dari media Mesir. Nama-nama di atas, ternyata bagian dari 100.000 anggota intelejen Mesir yang disebar di masyarakat.

Hal yang memedihkan adalah, sikap beberapa elemen Islam yang mengklaim paling Syariah, paling Sunnah, dan paling unggul menegakkan khilafah. Salafy dan HT Mesir justru menjadi kritikus ulung terhadap Presiden Mursi dan Ikhwanul Muslimin. Mereka berbagi tugas menyoroti gerak-gerik Presiden Mursi dan kebijakan Ikhwan, yang dipandang bertentangan dengan syariat Islam.

Sebagai contoh. Salafy Mesir murka saat Mursi diwawancarai TV. Pertanyaan yang diajukan mirip jebakan. Isi pertanyaan, "Apakah Ikhwan akan menyingkirkan Kristen Koptik di Mesir?" Mursi waktu itu menjawab, "Tidak ada perbedaan antara dua akidah, Islam dan Kristen. Setiap orang berhak meyakini apa yang ia kehendaki." Sontak Mursi diserang barisan Salafi. Mursi dituduh cacat akidahnya.

Latarbelakang Mursi sebagai hafizh Al-Qur'an, berasal dari gerakan Islam, dan satu-satunya presiden yang berani memuji-muji sahabat Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Siti Aisyah di hadapan pusat Syiah-Iran. Mursi pun disibukkan untuk membuat klarifikasi. Maksud dari pernyataannya, Mursi paham bahwa pertanyaan tersebut berisi jebakan. Titik tekan dari pernyataannya, Mesir tidak mungkin bertindak diskriminasi hanya karena perbedaan akidah: Islam atau Kristen. Sekali lagi, perjuangan Mursi yang berdarah-darah dilupakan!

Namun apa yang terjadi saat ini? Salafy Mesir diam seribu bahasa. Saat Kristenisasi merajalela. Negara yang dikomando As-Sisi, membiarkan jabatan-jabatan penting Mesir dikangkangi Kristen Koptik. Masjid-masjid ditutup. TV-TV Islam ditutup. Aktivitas dakwah Islam dibatasi. Bahkan terbaru, buku-buku Islam termasuk buku-buku yang dikarang Syaikhul Azhar Abdul Halim Mahmoud dibakar dengan dalih mengajarkan radikalisme.

Demikian. Saat Mursi diwawancarai soal hijab. Saat itu Mursi ditanya dan menjawab dengan dialek Amiyah (bahasa keseharian Mesir). "Apakah anda sebagai presiden akan memaksakan hijab dan jilbab bagi perempuan Mesir?" Mursi menjawab, "Sebagai kepala negara, saya tidak akan memaksakan pemakaian hijab." Namun oleh situs-situs resmi HT diterjemahkan sebagai penolakan Mursi terhadap hijab. Mursi pun diserang sebagai anti-syariah, Mubarak berjanggut, Ikhwan berkuasa tapi Islam tak berjaya.

Namun apa yang terjadi kini? HT bungkam sejuta kata saat kaum liberal, sekuler Mesir menyerukan penolakan hijab dan jilbab. Mereka (sekuleris liberalis) menyusun aksi turun ke lapangan Tahrir, pusat kota Kairo, melakukan demonstrasi besar-besaran menolak hijab dan jilbab.

Lebih parah lagi, sosok Mursi dihina sebagai Mubarak berjanggut, akidahnya melenceng. Lalu memuji-muji As-Sisi sebagai "As-Sulthah Al-Mutaghallib" (penguasa yang penuh wewenang) atau oleh Amir HT disebut sebagai "Aktsaru wa'yan wafathanan min salafihi" (lebih paham dan lebih cerdas dari para pendahlunya). Seakan As-Sisi sosok maksum yang halal membunuhi ribuan orang tak berdosa, memvonis hampir 1000 hukuman mati, dan memenjarakan puluhan ribu sosok-sosok berkualitas Mesir. Adapun Mursi yang tidak seorangpun ditangkap di masa berkuasanya, tak satupun media (yang dibredel), dianggap melakukan dosa besar. As-Sisi wajib ditaati. Mursi wajib disakiti.

Mana suara Salafy dan HT saat ini, ketika ekonomi Mesir lumpuh? Ketika listrik, gas, air mahal. Mereka dahulu menuduh Mursi gagal total, hal yang membuat Mursi wajib dilengserkan.

Saya tidak ada dendam dengan teman-teman Salafy dan HT. Namun tulisan di atas hanya sedikit mengajak berpikir, mengapa jika ada elemen Islam terutama dari Ikhwan yang berkuasa, lalu melakukan kesalahan diserang membabi buta. Namun mereka diam saat komunis, Liberalis, Sekularis, melakukan sejuta kesalahan dan penindasan.

By: Nandang Burhanudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar