Selasa, 14 April 2015

Jangan Biarkan Anak Anda Pesta Pora dengan Gadgetnya

Perkembangan teknologi komunikasi memang luar biasa cepatnya. Gadget adalah alat komunikasi mungil yang canggih, serta memiliki fitur yang sangat banyak; seperti tablet, smartphone, netbook, dan lain sebagainya. Tentu banyak manfaat jika digunakan secara benar, tepat dan bijak. Namun menjadi masalah jika digunakan secara tidak pada tempatnya. Apalagi jika gadget digunakan oleh anak-anak yang belum bisa membedakan baik dan buruk. Dampak penggunaan gadget bagi anak-anak bisa sangat membahayakan bagi masa depan mereka, bahkan masa depan negara dan peradaban kemanusiaan. Ditemukan fakta bahwa kehadiran gadget telah mengubah perilaku manusia.


Oleh karena pengaruh yang tidak selalu positif itu, maka Steve Jobs (1955 – 2011), tokoh sentral pendiri Apple, melarang dua anak terkecilnya menggunakan iPad. Padahal sebagaimana diketahui, Apple adalah perusahaan yang memproduksi iPhone dan iPad. “Kami memang membatasi anak-anak menggunakan gadget di rumah,” katanya dalam wawancara dengan New York Times, tahun 2011 lalu. Tindakan itu dilakukan Jobs dengan alasan ingin melindungi anak-anaknya dari kecanduan gadget.

Seorang wartawan yang mewawancarainya, Nick Bilton, sengaja datang ke rumah Jobs di Palo Alto, California, dengan harapan bisa langsung melihat peralatan supercanggih di setiap sudut ruangan Jobs. Bilton membayangkan akan menemukan televisi layar sentuh atau iPad sebesar meja atau peralatan hebat lainnya di rumah Jobs. Namun ternyata rumah Jobs tidak menampakkan bahwa dirinya pemakai aneka teknologi canggih. “Tidak ada alat-alat seperti itu,” kata Jobs. Tampak ia sangat membatasi pemakaian teknologi dalam kehidupan keseharian keluarganya.

Jobs tentu sangat sadar bahayanya, justru karena ia yang terlibat menciptakan aneka jenis teknologi komunikasi dan informasi.


Bahaya Gadget Bagi Anak


Ketika anak-anak mulai terbiasa menggunakan gadget, apalagi ketika hal itu terjadi sejak masih kecil, maka akan berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan psikisnya. Pengaruh itu sebagiannya ada yang positif dan ada pula yang negatif. Untuk itu, orang tua hendaknya cermat dalam membersamai anak-anak agar bisa meminimalisir dampak negatif dari penggunaan gadget. Jangan biarkan anak-anak menjadi ketagihan atau kecanduan gadget.

Tim Jakarta International School (2012) pernah melaporkan kondisi beberapa siswa yang ketergantungan gadget bahwa mereka mengalami kesulitan mengeja kata, menurunkan kemampuan verbal dan berkonsentrasi. “Ketika di kelas, saat disuruh menulis oleh guru, siswa sering tidak bisa mengeja kata-kata dengan tepat karena telah terbiasa dengan singkatan-singkatan saat berdialog dengan teman sebayanya di dunia maya. Kualitas kemampuan verbal para siswa menjadi sangat berkurang. Ketergantungan gadget mempengaruhi konsentrasi para siswa saat mengerjakan tugas yang guru berikan. Perhatian mereka pada saat jam belajar malah beralih ke ponsel atau blackberrynya membuat siswa menjadi orang yang pasif di kelas”.

Biasanya anak hanya menggunakan satu atau dua jari saat menulis di gadget, itupun dengan kata-kata yang penuh singkatan ditambah dengan emoticon dan aneka gambar lainnya. Komunikasi menjadi instan tanpa kata-kata, karena hanya menggunakan jemari saat mengetik pesan, mengirim emoticon atau mengirim foto dan gambar. Anak-anak hanya duduk diam tidak bergerak saat menggunakan gadget, yang membuat mereka pasif dan kehilangan kemampuan motorik.

Octaviani Hidayahti Maulida dalam studinya tentang pengaruh penggunaan aplikasi gadget terhadap perkembangan psikologis anak usia dini, menyebutkan tanda-tanda anak usia dini kecanduan gadget sebagai berikut:

  1. Kehilangan keinginan untuk beraktivitas;

  2. Berbicara tentang teknologi secara terus menerus;

  3. Cenderung sering membantah perintah orang tua jika itu menghalangi dirinya mengakses gadget;

  4. Sensitif atau gampang tersinggung, karena gadget menyebabkan mood yang mudah berubah;

  5. Egois, sulit berbagi waktu dalam penggunaan gadget dengan orang lain;

  6. Sering berbohong karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya, dengan kata lain anak akan mencari cara apapun agar tetap bisa menggunakan gadgetnya walaupun hingga mengganggu waktu tidurnya.

Octaviani juga menyatakan, anak usia dini yang sering menggunakan gadget akan lebih cepat merasa puas dalam memperoleh pengetahuan. Informasi dari internet dianggap sebagai sumber pengetahuan yang benar, aktual dan lengkap, sehingga menjadikan anak tidak biasa dengan hal yang rumit. Anak usia dini yang kecanduan gadget akan menjadi generasi yang memiliki pola pikir instan, sulit konsentrasi dalam belajar atau melakukan suatu, malas menulis dan membaca buku, kelemahan dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal

Majalah Kartini nomer 2357 tahun 2013 menuliskan, “Para pecandu gadget sering kali hanya mengembangkan bagian otak kirinya sementara otak kanan tidak berkembang. Padahal otak kanan berhubungan dengan daya ingat dan perhatian. 15 % kasus otak yang gagal berkembang diyakini sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya demensia usia dini”.

Lebih berbahaya lagi, gadget bisa memudahkan akses pornografi pada anak-anak. Penelitian Victor Strasburger dari The American Academy of Pediatrics menyatakan semua anak laki-laki 14 tahun ke atas yang memiliki koneksi Internet di kamarnya pernah mengakses situs porno. Hal ini tentu berdampak sangat panjang dalam kehidupannya kelak hingga dewasa.


Batasi dan Dampingi


Orang tua harus membuat aturan dan batasan dalam pemakaian gadget pada anak-anak. Misalnya batasan waktu, sepekan berapa hari, atau sehari berapa jam boleh berinteraksi dengan gadget, pada pukul berapa boleh menggunakan gadget, sesuai dengan usia anak-anak. tentu juga diperlukan aturan tentang hal yang boleh serta tidak boleh diakses oleh anak. Termasuk dimana anak boleh mengakses gadget. Dampingi anak usia dini saat menggunakan gadget agar mereka bisa mengerti hal yang boleh dan tidak boleh diakses.

Disiplinlah dengan aturan yang dibuat agar anak-anakpun belajar untuk disiplin menerapkannya. Selain itu, berikan berbagai macam alternatif kegiatan positif yang membuat anak tersibukkan sehingga mengurangi keasyikan mereka dengan gadget. Salah satu yang menjebak anak pada kecanduan gadget adalah banyaknya waktu luang yang mereka miliki tanpa ada alternatif kegiatan lainnya. Libatkan anak-anak dalam berbagai kegiatan positif yang lebih bermanfaat bagi kebaikan mereka di masa sekarang dan yang akan datang.

Jangan biarkan anak-anak anda berpesta pora dengan gadget yang membuat mereka berada dalam bahaya.



Bahan Bacaan :

Octaviani Hidayahti Maulida, Menelisik Pengaruh Penggunaan Aplikasi Gadget Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Usia Dini, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, 2013, dalam http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/menelisik-pengaruh-penggunaan-aplikasi.html

http://www.tempo.co/read/news/2014/09/29/174610417/Anak-Kecanduan-Gadget-Ada-Dampak-Fisik-dan-Psikis

http://www.tabloid-nakita.com/read/1/anak-dan-gadget-yang-penting-aturan-main



Disalin ulang dari tulisan Cahyadi Takariawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar