Selasa, 21 April 2015

Karena Melawan Syiah dan Yahudi, Presiden Mursi Dibenci

Karena Melawan Syiah dan Yahudi, Presiden Mursi Dibenci


Semua teriak membenci Yahudi, Syiah, Zionis, Salibis. Mulut berkata benci. Tindakan justru merestui. Anehnya malah menganiaya satu-satunya pemimpin yang tampil gagah berani. Siapa lagi, jika bukan Presiden Mursi.

Adakah pemimpin Arab yang berani mengatakan di Sidang Umum PBB, di pusat dunia dan Amerika. "Segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Nabi yang kami cintai. Kami ikuti. Kami pun menghormati siapapun yang menghormati baginda Rasul dan akan melukai siapapun yang melukai baginda."




Mursi mengatakan demikian, karena saat itu tengah marak pelecehan terhadap baginda Raslulullah saw., melalui karikatur dan filem yang justru pelakunya dilindungi AS (Barat).

Adakah pemimpin Arab dan Islam yang berani memuji sahabat yang dibenci Syiah. Hanya Presiden Mursi yang berani menegaskan di hadapan Presiden Iran, saat konferensi OKI, "Semoga Allah meridhai orang-orang terhormat kami Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali."

Saat Gaza digempur Israel, 2012, Adakah pemimpin Arab dan Islam yang berani terang-terangan mengancam, "Waspadalah kemarahan kami wahai Israel. Kami telah lama merindukan harum wangi Baitul Maqdis. Waspadalah akan kemarahan Mesir, kemarahan dalam skala bangsa dan para pemimpinnya." Israel pun hanya EMPAT hari menyerang Gaza. Bukan hanya kata-kata, ketika itu, Mursi mengirimkan PM Hisyam Qandil ke Gaza sebagai jaminan Gaza tidak akan diserang Israel.

Ketika krisis Syiria belum memakan korban hampir setengah juta jiwa. Mursi di forum Liga Arab menegaskan, "Wahai Syiria, kami penuhi panggilanmu. Tidak ada lagi tempat bagi Hizbullah di Syiria. Kami, Mesir, dengan tegas memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan rezim Basyar Asad." Dua minggu setelah pengumuman ini, Mursi dikudeta.

Nah, yang teriak-teriak anti Hizbullah, anti-Syiah, justru anehnya yang mendukung dan mendanai KUDETA terhadap Presiden pilihan rakyat. Hari ini, hari Selasa 21 April, Sang Presiden itu akan divonis hukuman mati atas tuduhan "membocorkan rahasia Mesir" kepada Qatar. Tuduhan yang tentunya sangat aneh!


By: Nandang Burhanudin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar