Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 April 2015

Jangan Biarkan Anak Anda Pesta Pora dengan Gadgetnya

Perkembangan teknologi komunikasi memang luar biasa cepatnya. Gadget adalah alat komunikasi mungil yang canggih, serta memiliki fitur yang sangat banyak; seperti tablet, smartphone, netbook, dan lain sebagainya. Tentu banyak manfaat jika digunakan secara benar, tepat dan bijak. Namun menjadi masalah jika digunakan secara tidak pada tempatnya. Apalagi jika gadget digunakan oleh anak-anak yang belum bisa membedakan baik dan buruk. Dampak penggunaan gadget bagi anak-anak bisa sangat membahayakan bagi masa depan mereka, bahkan masa depan negara dan peradaban kemanusiaan. Ditemukan fakta bahwa kehadiran gadget telah mengubah perilaku manusia.

Selasa, 24 Maret 2015

Persiapkan Anak Lelakimu Menjelang Mimpi Basah

Dear Parents…

Salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra putrinya memasuki masa puber / baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka. Mengapa harus ayah ? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, dari pada dengan ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan ? Namun, bila karena satu hal, ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, ibu-lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.

 

Tips Menyiapkan Anak Laki-laki Menghadapi Mimpi Basah

Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang apa itu mimpi basah, dan bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya :

Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.

Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU. Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya.
Apa saja yang harus disampaikan :

Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber / baligh.

Contoh : “Nak.. ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya..Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah..anak ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa puber / baligh”

Di awal, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.

Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.\

Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya: nak, buah hati papa, jagoan ayah, dan lain-lain.

 

Sampaikan kepada anak kita : Tentang mimpi basah & mani

Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.

Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.

Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar /mandi junub, yaitu :

  1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.

  2. Cuci kedua tangan.

  3. Berniat untuk bersuci

  4. Berwudhu.

  5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagianj sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.

  6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.


Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

 

Tentang madzi

Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).

Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.

Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.

Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.

Selamat mencoba …

Disalin ulang dari tulisan ibu Elly Risman

Sabtu, 14 Maret 2015

Selamatkan Anak Kita (dari Kebodohan Kita Sendiri)

 Save Your Childrenwpid-IMG_20150310_141913.jpg
oleh Ibu Elly Risman


Dear Parents, saya suka sekali mencium anak dan cucu-cucu saya, saat harum atau keringatan. Saya berdendang,"Kamu acem tapi mama suka! Mama simpen di otak mama. Bila terlintas ada bau yg sama dimana dan kapan saja, saya teringat anak dan cucu saya yang memiliki 'bau' yang sama. Itu bikin saya tersenyum!


Hari-hari ini saya harus banyak tersenyum menolong jiwa saya sendiri, karena ujian tengah semester dihadapi cucu laki-laki saya pertama, aduhaai beratnya. SD kelas 1, semester1, harus mengarang 1 paragraf dengan judul: Peristiwa penting.


Huaah, dulu waktu anda kelas 1, bukankah anda baru belajar: Ini Budi? Katanya, di TK tidak boleh diajarkan baca tulis! Jadi bagaimana kalau di SD semester 1 harus mengarang?? Belum IPS, matematika, Bahasa Inggris dan lain-lain.


Paman memetik 40 jeruk, diberikan tetangganya14 lalu memetik 30 lagi, berapa jeruk paman sekarang?
IPS: tempat beribadah umat Budha?
Apa bahasa Inggrisnya kompor? Kursi roda?


Bahasa Indonesianya saja belum lempeng! Apakah ayah ibu dulu belajar bahasa Inggris di kelas 1? Bayangkan kalau anak dipaksa ortunya masuk SD usia 5.5 - 6 tahun?


Kalau dia tidak bisa, di rumah akan kena marah. PeEr mesti selesai, abis itu Les!


Ah, saya dulu masuk SD usia 5 juga! Bela ortunya. Kasihan sekali ortu ini, mereka lupa dulu pelajarannya tak seberat sekarang! Pulang masih bisa main. Bukankah anak kita sudah tercerabut dari masa bermainnya terlalu cepat? Stress di usia sangat muda?


Engkaukah itu anakku? Buah hatiku?


Dulu, pulang sekolah masih bisa main masak-masakan, layang-layang, tangkap kecebong di got! Dari mulai berangkat sekolah sampai di rumah, berapa jam dalam situasi 'belajar'?


Apalagi kalau pengasuhannya disubkontrakkan ke tangan orang lain. Kesal dan gembira tidak tahu kemana diadukan. Anak dapat sisa-sisa waktu dan tenaga. Ortu mudah marah.


Begitulah, hari berganti minggu, bulan dan tahun, tidak terasa anak pra remaja. Waktu diganti dengan uang dan benda. Jiwanya hampa, pikiran tak terjaga. Tantangan dan bencananya tak tampak pada mata, tak terdengar telinga!


Kita silap, anak kita generasi gadget. Perangkat dan pulsanya kita belikan. Lari dari stress, 'hampa' dan peer pressure, anak berselancar di dunia maya tak bertepi. 3-7 jam sehari.


Sangat mungkin ia terpapar Pornografi. Ortu tidak sadar otak mulai terganggu. Yang ortu tahu, anaknya malas, susah bangun, tidak mau les, prestasi menurun, melawan, dan gadget di tangan melulu.


Bagian kontrol di otak depan belum sempurna berkembang. Seharusnya ortu pengontrolnya. Jarak terentang selama ini membuat ortu kehilangan.


Anak mana yang empuk disasar Narkoba dan Pornografi? Yang Boring, Lonely, Angry, Tired and Stress!


Engkaukah itu anakku? Engkaukah buah hatiku?


Selalu ada harapan.
Karena Dia Maha pengasih.
Otak bisa direkonstruksi!


Mari selesaikan urusan dengan diri sendiri, agar hati penuh kasih!


#SaveYourChildren

Kamis, 01 Mei 2014

Masih Ada SD Yang Menerapkan Tes Masuk Calistung? Laporkan, Sanksi Menanti

Setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh melarang sekolah melakukan tes membaca, menulis dan berhitung untuk siswa yang akan masuk sekolah dasar beberapa waktu lalu, larangan serupa ditegaskan lagi oleh Inspektur Jenderal Kemendikbud Haryono Umar.

"Saya perintahkan kepada kepala dinas pendidikan untuk melarang pihak sekolah dasar melakukan tes membaca, menulis, dan berhitung atau calistung saat masuk SD," kata Mendikbud beberapa waktu lalu.

Bahkan Irjen Haryono Umar mengajak masyarakat untuk melapor ke dinas pendidikan setempat, jika masih menemukan praktik tes tersebut.

Selasa, 29 April 2014

Hati-hati Menyebut Anak Gemuk, Dapat Menyebabkan Obesitas Saat Dewasa

image



Para orangtua, jangan pernah sekalipun menyebut anak gadis Anda 'terlalu gemuk' jika tidak ingin sang buah hati menjadi obesitas di masa depan.
Menurut penelitian, remaja putri yang dipanggil 'gemuk' atau 'gendut' cenderung lebih tinggi risikonya untuk mengalami kegemukan saat dewasa nanti.
Saat melihat tubuh anaknya terlalu gemuk, para orangtua mungkin akan merasa prihatin dan mencoba menyadarkan sang anak agar menjaga pola makannya.
Namun seringkali cara mereka keliru, salah satunya dengan berkata seperti, 'kamu harus jaga makan, tubuh kamu sudah sangat gemuk.' Namun label 'gemuk' yang datang dari orangtua, keluarga maupun lingkungan bukannya menyemangati para gadis muda ini untuk menjadi lebih sehat tapi justru memperburuk masalah berat badan mereka.

Ingat, Membentak & Memukul Hanya Melahirkan Anak Yang Bodoh

image



Cara mendidik anak dengan pukulan dan teriakan bisa menjadi salah satu penyebab anak menjadi bodoh. “Otak yang seharusnya dipakai untuk berpikir, hanya dipakai untuk mempertahankan hidup akibat pukulan dan teriakan,” kata Psikolog Ery Soekresno dalam seminar “Mendidik Anak Tanpa Pukulan dan Teriakan”.

Ery menyatakan, mendidik anak dengan cara pukulan dan teriakan memang bisa mempercepat anak untuk mengerti melakukan sesuatu tindakan, namun hal itu bukan suatu penyadaran terhadap anak, karena ada unsur keterpaksaan. Sebab, menegakkan disiplin dan aturan adalah melatih anak untuk dapat mengendalikan dorongan dari dalam dirinya sehingga tercapai tujuan yang mulia.

Kamis, 13 Mei 2010

Bocah-bocah Ajaib yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Cecilia Cichan selamat dari kecelakaan pesawat Northwest Airlines di AS 1987 (AP Photo)"]Cecilia Cichan selamat dari kecelakaan pesawat Northwest Airlines di AS 1987 (AP Photo)[/caption]

Seorang bocah berusia 10 tahun menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan pesawat di Libya, yang menewaskan 103 penumpang dan awak, Rabu 12 Mei 2010. Nasib bocah asal Belanda itu kini memunculkan spekulasi bahwa anak-anak berpeluang besar untuk selamat dari kecelakaan pesawat.

Spekulasi itu masih mengundang perdebatan. Namun fakta mengungkapkan bahwa setidaknya sudah ada lima kasus di mana terdapat seorang penumpang cilik yang selamat dari kecelakaan pesawat terbang.