Rabu, 02 Juni 2010

Konvoi Kapal Pembebasan Gaza Berlanjut

Aktivis pro-Palestina mengaku telah mengirim kapal lain untuk menantang blokade Israel atas Gaza, Selasa 1 Juni 2010. Greta Berlin, salah satu pemimpin Gerakan Pembebasan Gaza mengatakan, kapal kargo lain telah bertolak dari Italia menuju Gaza. Kapal kedua yang mengangkut sekitar tiga puluh penumpang diperkirakan akan bergabung.

Berlin mengatakan, dua kapal tersebut akan tiba di Gaza akhir pekan ini atau awal pekan depan. "Inisiatif ini tidak akan berhenti," kata Berlin di kamp organisasi di Siprus.

"Pada akhirnya kami kira Israel akan mendapat semacam akal sehat. Mereka akan menghentikan blokade atas Gaza, dan salah satu caranya, bagi kami, adalah dengan terus mengirimkan kapal ke sana," lanjut Berlin.

Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Senin lalu menimbulkan kecaman terhadap Israel. Kemungkinan, tekanan pada Israel untuk mengakhiri blokade atas Gaza akan terus meningkat. Blokade tersebut menyebabkan 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza terpuruk dalam kemiskinan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk tindakan yang menyebabkan korban tewas dan akan membentuk penyelidikan imparsial.

Aksi protes terjadi di sejumlah negara musli, termasuk Turki yang secara tak resmi mendukung armada dengan kapal induk Mavi Marmara tersebut.

Aksi untuk memprotes tindakan Israel juga terjadi di Indonesia dan Malaysia di mana seorang pria Palestina menyayat dirinya sendiri di luar kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kuala Lumpur.

Selasa, 01 Juni 2010

Siapa Saja Penumpang Mavi Marmara?



Kampanye kemanusiaan terbesar menembus blokade Israel ke Palestina di Gaza, "Flotilla Perdamaian Gaza", dilancarkan sekitar 600 aktivis pro-Palestina seluruh dunia, yang 27 diantaranya adalah orang-orang terkemuka dari Inggris.

Beberapa diantaranya adalah nama terkenal di dunia. Mereka adalah sastrawan, sutradara film, politisi, dan wartawan dari Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Kanada.

[caption id="" align="alignleft" width="250" caption="Henning Mankell"][/caption]

Di antara yang paling beken adalah Henning Mankell, pengarang serial novel kriminal laris, Wallander. Mankell berencana berbicara pada Festival Hay, Sabtu malam lalu, dan akan disiarkan langsung, tetapi tidak jadi karena koneksi satelit tiba-tiba hilang.

Orang terkenal lainnya yang turut dalam flotilla itu adalah

[caption id="" align="alignright" width="150" caption="Huwaida Arraf"][/caption]

, warga AS beribu Palestina dan berbapak Arab Israel.

Arraf adalah pendiri International Solidarity Movement (ISM) pada 2001, yang mengampanyekan penentangan terhadap aksi Israel di Tepi Barat dan Gaza.  Dia ada di kapal flotilla perdamaian lainnya, "Challenger."

Orang kesohor lainnya yang serta dalam kampanye perdamaian itu adalah peraih Hadiah Nobel Perdamaian bidang sastra Maired Corrigan-Maguire.

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Mairead Corrigan-Maguire"][/caption]

Maired adalah pendiri LSM Peace People di Irlandia Utara dan veteran dari kampanye-kampanye flotilla ke Gaza sebelumnya. Tahun lalu dia dipenjarakan oleh Israel setelah sebuah flotilla (armada damai) dihentikan dan diseret Israel.

Wartawan asal Glasgow, Skotlandia, yang juga pembuat film dokumenter Hassan Ghani (24), ikut menumpangi Mavi Marmara, kapal laut Turki yang diserang tentara Israel itu.

Dialah yang menyiarkan penyerangan pasukan komando Israel ke kapal itu, untuk PressTV. Dalam satu cuplikan tayangan video di YouTube, Ghani melaporkan:

"Ini MC Marmara, Hassan Ghani melaporkan untuk PressTV. Di depan kami sejumlah orang terluka, salah seorang diantaranya kritis. Dia terluka di kepalanya dan kami perkirakan dia bakal meninggal jika tidak secepatnya mendapatkan perawatan.  Korban lain di depan saya berdiri ini terluka parah.  Kami dilempari gas air mata dan granat kejut. Kami dikelilingi kapal-kapal perang (Israel). Kami diserang dari segala penjuru. Ini (tempat kami berada) perairan internasional, bukan perairan Israel, tidak masuk zona terlarang 68 mil. Kami telah diserang dengan amat ilegal di perairan internasional."

Ayahnya, Haq Ghani, adalah pengusaha yang menjalankan bisnis jasa informasi yang islami bernama Noah's Ark (Bahtera Nuh)

Kepada BBC, dia mengaku telah menanyai Departemen Luar Negeri Inggris mengenai nasib anaknya, tapi Deplu Inggris itu tidak menjawab sepatah pun kata.

Sandra Law, ibu dari Alex Harrison, perempuan Inggris berusia 31 tahun yang menumpang Challenger, mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri Inggris telah menolak mentah-mentah untuk memberikan informasi atau bantuan untuk anaknya itu.

"Mereka mempersulit kami. Kami menelepon mereka malam lalu untuk mengatakaan bahwa flotilla telah diancam oleh Angkatan Laut Israel. Mereka benar-benar menolak membantu kami. Saya sungguh mencemaskan nasib Alex. Kami tidak tahu apa yang telah menimpanya.  Namun dia memang pembela hak asasi manusia yang berpengalaman dan sangat tepa salira."

Orang-orang Inggris lainnya yang diyakini ikut Marmara adalah wartawan, produser televisi berusia 25 tahun, Jamal Elshayyal dari Al-Jazeera seksi Bahasa Inggris.  Dengan berani dia menyiarkan momen dramatis saat kapal perang Israel mengepung Marmara.

Selain itu ada Kevin Ovenden, anggota Yayasan Viva Palestina yang juga menumpang Mavi Marmara.

[caption id="" align="alignleft" width="200" caption="Kevin Ovenden"][/caption]

Kemudian Denis Healey, yang menakhodai armada-armada flotila sebelumnya, Theresa McDermot dari Edinburghm dan Sarah Colborne, Direktur Kampanye pada "Palestine Solidarity Campaign."

[caption id="" align="alignright" width="300" caption="Denis Healey"][/caption]

International Solidarity London mengirimkan Fatima Mohammed.  Dia juga menumpang Mavi Marmara. Masih ada lagi Alexander Evangelou, Hasan Nowarah, dan Gehad Sukker – manajer restoran cepat saji pizza dari Altrincham di Cheshire yang asli orang Gaza.

Juru bicara Deplu Inggris menolak mengonfirmasi keberadaan mereka, bahkan untuk sekedar memastikan berapa orang warga Inggris yang ikut flottila perdamaian ke Gaza itu.

[caption id="" align="alignleft" width="200" caption="Annette Groth"][/caption]

Dari Jerman, tiga orang pemimpin parlemen, masing-masing Annette Groth, juru bicara kebijakan HAM, Inge Höger yang adalah anggota komisi pertahanan dan kesehatan, dan Norman Paech yang juga profesor hukum pidana di Hamburg, juga ada di Marmara.

Mereka kabarnya, menumpang kapal itu bersama dua anggota parlemen Israel Knesset dari Arab Israel, yang salah satunya adalah Haneen Zoubi, warga negara Israel.

Penumpang kapal perdamaian lainnya adalah Giorgos Klontzas, pelaut profesional asal Yunani, dan aktivis Palestina Lubna Masarwa.

[caption id="" align="alignleft" width="203" caption="Ewa Jasiewicz"][/caption]

Ewa Jasiewicz, aktivis Polandia dan wartawan lepas, yang tahun lalu ikut menyumbang koran The Guardian untuk testimoni grafikal mengenai pengalamannya di Gaza saat dibombardemen Israel, juga ada di Marmara.

Media asing lainnya yang turut dalam kapal itu adalah termasuk wartawan terkenal Pakistan, Syed Talat Hussain dari Televisi Aaj, yang pergi bersama wartawan Pakistan lainnya, Raza Mahmood Agha.

Indonesia sendiri ikut dalam kampanye damai yang dituduh Israel hendak mendelegitimasi sanksi terhadap Gaza itu.  Mereka adalah para aktivis kemanusiaan dari MER-C dan sejumlah wartawan.

Dengan berbagai latar pendidikan dan pengalaman dari para penumpang kapal tersebut, mungkinkah mereka berniat menyerang pasukan Israel yang bersenjata lengkap?

Parlemen Israel Ejek dengan Ucapan Selamat

Kecaman tindakan brutal dan tidak berprikemanusiaan menuai berbagai kecaman. Dunia hari ini bergerak menyuarakan kecaman, mulai dari massa yang berunjukrasa di jalanan hingga Dewan Keamanan PBB yang menggelar sidang darurat. Kecaman juga datang dari dalam negeri negeri zionis ini.

Anggota parlemen mengecam penyerangan Kapal Mari Marmara dengan cara mengejek menteri pertahanan dalam bentuk ucapan selamat.

Tindakan barbar marinir Israel yang merangsek masuk ke kapal Mavi Marmara dan menewaskan sedikitnya sepuluh orang diatas kapal itu dihujat parlemen di negara itu. Mereka menyebut tindakan itu sebagai "agak memalukan". Bahkan salah satu anggota Knesset, sebutan untuk parlemen Israel, Mohammed Barakeh menyindir dengan mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Ehud Barak atas "kemenangan yang menentukan bagi tentara bajak laut di armada itu dan merampas kebebasan sipil".

"Setiap pemerintah yang menempatkan dirinya di luar hukum internasional dan kemanusiaan akan menyerahkan diri untuk tong sampah sejarah," ujarnya, kepada media terkemuka Israel, Haaretz.

Anggota lain,  Taleb al-Sana mengatakan operasi itu "menunjukkan wajah buruk dari Zionisme, kekerasan dan agresi pemerintah Israel". Sana menyebut penangkapan sebagai tindakan teror negara terhadap misi kemanusiaan dan menyerukan para pemimpin Israel untuk diadili atas kejahatan perang. "Kejadian ini membuktikan Anda tidak perlu menjadi seorang Jerman untuk bertindak melebihi apa yang dilakukan Nazi," katanya.

Kemarin, polisi Israel menangkapi sejumlah aktivis yang melakukan unjuk rasa memprotes penyerbuat Israel atas armada bantuan kemanusiaan ke Gaza di dekat pintu gerbang Kota Tua. Sejumlah pengunjuk rasa ditangkap di utara kota Umm al-Fahm sebagai demonstrasi berubah menjadi kerusuhan.

Protes juga diadakan selama sore hari di kota-kota Arab Israel Acre, Sakhnin, Arabe dan Shfaram. Tidak ada kata kekerasan atau gangguan di daerah tersebut.

Sebuah demonstrasi spontan meletus di Nazaret. Protes di kota berpenduduk Arab di Israel utara merupakan respons massa pertama terhadap berita komando Israel telah menembaki armada bantuan saat mereka mendekati zona maritim.

Laporan di media berbahasa Arab pada hari Senin bahwa Raed Salah, kepala cabang utara Gerakan Islam Arab Israel, telah luka parah memicu kemarahan meluas di kalangan minoritas Arab di negara itu - sekitar 20 persen dari populasi. Pejabat Israel, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Haaretz bahwa Salah masih hidup - tetapi tidak memberikan rincian lainnya pada kondisinya.

Menteri Keamanan Internal, Yitzhak Aharonovitch, juga mengadakan pertemuan darurat dengan polisi, mengatakan bahwa saat ini prioritasnya adalah mempertahankan ketenangan.

The Arab Higher Monitoring Committee, yang merupakan minoritas Arab Israel, meminta pasukan Israel untuk tetap berada di luar kawasan Arab agar tidak memancing kekerasan. "Pemerintah Israel dan polisi membawa tanggung jawab atas keselamatan warga negara Arab yang akan menuntut hak untuk protes terhadap polisi pemerintah dan kementerian pertahanan yang membawa pesan perdamaian ke Gaza."

Abdillah Bebas

Hari ini, Selasa (01/06), tepat pukul 05.00, mantan walikota Medan, Abdillah dinyatakan bebas bersyarat dan diizinkan meninggalkan Lapas Sukamiskin.

Bekas Walikota Medan Abdillah meninggalkan Lapas Sukamiskin sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (1/6/2010). Abdillah dijemput keluarga dan kerabatnya yang menggunakan lebih 10 mobil.

"Yang menjemput keluarga dan kerabat. Sejak kemarin semalam hingga tadi pagi, halaman parkir Lapas dipenuhi mobil para penjemput," ujar Kalapas Sukamiskin Murdjito saat dihubungi wartawan via ponsel.

Murdjito mengatakan, usai keluar dari penjara, Abdillah langsung menuju Medan melalui Jakarta. "Sepertinya transit dulu ke Jakarta. Setelah itu langsung ke Medan," paparnya.

Abdillah sebelumnya divonis empat tahun bui terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan APBD Kota Medan. Pengusaha asal Medan tersebut sejak 28 Agustus 2009 berada di Lapas Sukamiskin. Abdillah sempat dibui di Lapas Cipinang. Ia bebas bersyarat karena sudah menjalani 2/3 masa hukuman dan berkelakuan baik di penjara.

Umat Kristiani Semarang Kutuk Serangan Israel

Umat Kristiani di Semarang, Jawa Tengah, berdoa mengutuk keras penyerangan kapal relawan oleh Israel. Demi menunjukkan keseriusan, seorang jemaat mengaku siap berangkat ke Jalur Gaza.

Doa digelar di Gereja Hati Kudus, Jl. Krokosono, Tanah Mas, Semarang, Selasa (1/6/2010). Puluhan umat itu tergabung dalam Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.

Pemimpin jemaat Romo Aloysius Budi Purnomo, mengatakan, serangan Israel terhadap kapal relawan merupakan tindakan tak beradab dan berlawanan dengan prinsip kemanusian, keadilan, dan perdamaian.

"Kami berharap dunia internasional bergerak," katanya usai doa bersama.

"Agar tak menimbulkan ekses lebih jauh, tindakan itu seyogyanya tak dibalas dengan kekerasan. Kekerasan jika dilawan dengan kekerasan, hanya jadi lingkaran kekerasan," imbuhnya.

Ketika sebagian besar jemaat sudah membubarkan diri, seorang jemaat mengacungkan tangan. "Saya siap berangkat ke Jalur Gaza," katanya.

Nelwan, demikian nama jemaat itu, menambahkan, kesiapannya itu atas dasar kemanusiaan. Palestina sudah terlalu menderita.

"Saya siap berangkat dan mendarmabaktikan keahlian saya. Bisa leat Mer-C atau organisasi lain," pungkas ahli hidrologi Undip Semarang ini.

DK-PBB Didesak Beri Sanksi ke Israel

[caption id="" align="alignright" width="360" caption="Sidang Dewan Keamanan PBB"]Sidang Dewan Keamanan PBB[/caption]

Anggota Dewan Keamanan PBB mendesak Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza. Desakan itu mengemuka dalam sidang darurat DK PBB yang digelar Senin (31/5) waktu setempat untuk membahas serangan Israel terhadap kapal relawan kemanusiaan untuk Gaza, Mavi Marmara.

Blokade itu dinilai telah terbukti kontraproduktif dan tidak dapat diterima. DK PBB pun didesak untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel yang telah bertindak brutal. Asisten Sekretaris-Jenderal, Oscar Fernandez-Taranco, mengatakan pertumpahan darah harusnya bisa dihindari jika seruan agar Israel mengakhiri blokade Gaza didengarkan.

Dalam sesi sidang darurat itu, Palestina dan bangsa Arab mendesak agar Israel mendapatkan hukuman dan penyelidikan independen atas insiden yang menewaskan setidaknya 16 rekawan internasional itu. Keinginan investigasi itu sejalan dengan mayoritas anggota badan PBB yang paling kuat itu.

Negara-negara anggota DK PBB menyuarakan aspirasi negara-negara lainnya yang tidak duduk dalam kursi Dewan Keamanan dan mengatakan sudah waktunya untuk Israel mengakhiri tiga tahun blokade. Blokade atas Gaza harus sepenuhnya dihapus.

Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, menyebut serangan Israel sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh negara dan menuntut permintaan maaf Israel segera, penyelidikan yang mendesak, serta tindakan hukum internasional terhadap otoritas dan pelaku yang bertanggung jawab, dan mengakhiri blokade Gaza.

Setelah pertemuan terbuka selama 90 menit, dewan masuk ke konsultasi tertutup. Beberapa diplomat yang mengikuti rapat tertutup tersebut mengatakan anggota sidang menegosiasikan teks pernyataan yang diusulkan oleh dewan.

DK-PBB Respon Kekejaman Israel

Para Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Senin sore (selasa dini hari WIB) untuk sidang darurat guna membahas penyerbuan Israel terhadap sebuah armada bantuan ke Jalur Gaza. Menurut seorang diplomat mengatakan pada Reuters, pertemuan itu akan mulai dari 1:00, New York waktu tetapi mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

PBB Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan penyelidikan penuh atas insiden itu.
"Sangat penting bahwa ada penyelidikan penuh untuk menentukan dengan tepat bagaimana sampai terjadi pertumpahan darah. Israel harus segera memberikan penjelasan lengkap," katanya dalam konferensi pers di ibukota Uganda, Kampala.

Gedung Putih pada hari Senin mengatakan "sangat menyesal" dengan hilangnya nyawa dan korban cidera dalam bentrokan setelah pasukan Israel menyerbu sebuah konvoi aktivis internasional yang membawa bantuan ke Jalur Gaza. Sebanyak 19 orang dikabarkan meninggal dalam insiden itu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera membatalkan perjalanan ke Washington, di mana dia telah diundang untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama, setelah kejadian. Swedia memanggil Duta Besar Israel untuk menjelaskan keadaan kejadian. Dua warga negara Swedia berada di atas kapal yang diserang, sebelum kemudian disita.

Uni Eropa menuntut penyelidikan atas insiden ini. Jerman, salah satu sekutu paling setia Israel, menyatakan terkejut atas insiden itu dan mempertanyakan apakah tindakan oleh pasukan komando Israel proporsional. Dua anggota Bundestag majelis rendah parlemen termasuk di antara lima warga Jerman di atas kapal itu.

"Pemerintah Jerman terkejut oleh peristiwa di perairan internasional dengan Gaza," kata juru bicara pemerintah Ulrich Wilhelm konferensi pers reguler, menambahkan pemerintah sedang mencari klarifikasi lebih lanjut mengenai insiden itu.

"Selama ini pemerintah Jerman mendukung tanpa syarat hak Israel untuk membela diri," ujar Wilhelm. Namun dia menambahkan bahwa tindakan Israel harus menyesuaikan dengan apa yang dia sebut sebagai "prinsip dasar" proporsionalitas. Berlin akan menunggu rincian lebih lanjut sebelum menilai insiden itu, ia menambahkan.

Italia juga mengutuk pembunuhan warga sipil dalam penyerbuan Israel dari armada bantuan sebagai "sangat serius" dan meminta investigasi Uni Eropa untuk mengetahui fakta-fakta sebenarnya. "Saya menyesalkan pembunuhan warga sipil itu. Ini tentu saja merupakan tindakan serius," kata Menteri Luar Negeri Franco Frattini.

Dia juga mengatakan dia telah meminta Duta Besar Israel untuk klarifikasi dan berharap bahwa hal itu tidak akan berimbas pada upaya Israel dan Turki untuk bekerja sama dalam mencari perdamaian Timur Tengah.

Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa pada kontak mendesak dengan pemerintah Israel untuk menetapkan fakta-fakta tentang intersepsi dari armada Gaza sementara itu "menyesalkan" hilangnya nyawa dalam insiden ini.

Armada Penembus Blokade Israel Dipersiapkan

Ketua pusat hak kembali Palestina di London, Majid Zer, mengungkapkan, pihaknya sedang mempersiapkan armada baru untuk menghapuskan blokade Gaza. Armada ini akan berangkat ke Gaza, kira-kira enam pekan dari sekarang, mengingat dukungan dunia internasional sangat besar terhadap Gaza dan dalam menentang kejahatan Zionis.

Pernyataan Zer ini diungkapkanya di tengah aksi rakyat secara besar-besaran bersama ribuan warga Palestina dan minoritas kaum muslimin di Inggris di depan kantor pemerintah Inggris di London, Senin (31/5). Para peserta aksi di depan kantor perdana menteri Inggris ini ingin menunjukan pada dunia bahwa apa yang dilakukan Zionis, tidak sebanding dengan apa yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengirimkan kembali armada kapal terbaru menuju Gaza, dalam enam pekan ke depan. Gerakan rakyat damai untuk solidaritas Palestina akan terus berlanjut. "Kami terus membina hubungan dengan sejumlah pemerintahan di Eropa yang berkaitan dengan warganya yang ikut dalam armada tersebut," ujar dia seperti dilaporkan infopalestina. Ia mengatakan, dirinya adalah bagian dari himpunan dunia internasional yang menentang blokade.

Saat ini, para relawan yang berada di kapal Mavi Marmara dipaksa keluar oleh Israel. Menurut catatan twitter Sahabat Alaqsha, para relawan ini akan dideportasi.

PKS: Seret Israel ke Mahkamah Internasional

Penembakan militer Israel atas kapal pembawa kemanusiaan, Mavi Marmara, yang menuju Jalur Gaza, Palestina, menuai kemarahan masyarakat internasional. Kecaman juga datang dari tanah air, termasuk dari Partai Keadilan Sejahtera, partai Islam terbesar di tanah air.

PKS bahkan mendorong Indonesia menjadi salah satu negara yang memotori dibawanya Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. "DPP PKS mengutuk keras tindakan pemerintah Israel yang menyerang secara militer misi kemanusiaan internasional ke Gaza. Ini merupakan bentuk deklarasi perang terbuka dari Israel kepada masyarakat dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 31 Mei 2010.

Dari enam kapal yang diserang Israel, salah satunya, Kapal Mavi Marmara, mengangkut relawan kemanusiaan dari 50 negara, termasuk Indonesia. Terdapat 12 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam pelayaran misi kemanusiaan 'Flotilla to Gaza' -- Kebebasan untuk Gaza. Penyerangan Israel, termasuk jurnalis tvOne, M. Yasin.

"Negara-negara muslim, termasuk Indonesia, harus membawa kasus ini ke PBB dan Mahkamah Internasional, karena Israel terbukti bukan hanya menyerang Palestina, tapi juga masyarakat Internasional," ujar Mahfudz. Ia mengingatkan, kapal bermisi kemanusiaan itu bukan hanya berisi unsur relawan dari satu negara, melainkan dari banyak negara. Dengan kata lain, Israel telah menegasikan hak dari seluruh negara tersebut.

"Ingat, konvensi internasional tidak melarang bantuan kemanusiaan semacam itu," kata Mahfudz lagi. Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia harus menjadi motor guna membuka mata dunia internasional bahwa kejahatan yang dilakukan Israel bukan sekedar kejahatan atas satu negara, tapi juga kejahatan kemanusiaan atas seluruh umat manusia.

Peran Indonesia untuk membawa Israel ke Mahkamah Internasional, dirasa Mahfudz sangat penting. Terlebih, Presien Palestina Mahmoud Abbas baru saja mengunjungi Presiden SBY di Istana Negara, Sabtu lalu. "Ini kesempatan yang harus diambil Presiden SBY untuk membuktikan ucapannya, bahwa Indonesia tetap mendukung Palestina," kata Mahfudz.

Peristiwa Hari Ini adalah Awal Kehancuran Israel

Mendengar adanya kebrutalan zionis Israel terhadap kapal bantuan untuk Gaza, Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad langsung bereaksi keras. Menurut ini, penyerangan ini merupakan tanda-tanda awal kehancuran Israel.

"Sebagian pihak memandang ini adalah bukti kekuatan entitas Zionis, namun sesungguhnya itu adalah indikator besar bahwa lenyapnya Israel sudah dekat dan awal kesudahannya,” ujar dia seperti dikutip Infopalestina.com. Ahmadinejad pun mengundang seluruh pemimpin dunia Muslim untuk turun tangan mereaksi tindakan Israel tersebut.

Seruan ini pun diungkapkan kembali saat dia menerima kunjungan delegasi DPR RI yang dipimpin Ketua DPR, Marzuki Alie, di Teheran siang ini waktu setempat. Seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA, dalam pertemuan itu Ahmadinejad menerangkan bahwa saat ini seluruh Muslim di dunia wajib mendukung Palestina. "Ini tugas terpenting umat Islam di seluruh dunia," tutur dia.

Saat ini, kata Ahmadinejad, tekanan terhadap Palestina bukan lagi menjadi isu umat Islam atau Arab semata. Persoalan ini, dinilainya, sudah menjadi isu dunia secara luas. Mendukung perdamaian di Palestina, tutur Ahmadinejad, sama saja dengan mendukung perdamaian dunia.

Sedangkan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), Hidayat Nur Wahid, yang ikut rombongan delegasi Indonesia mengatakan peristiwa penyerangan konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza, telah mempersatukan dua faksi yang selama ini bertikai, yaitu Fatah dan Hamas. Hidayat berharap momentum ini dimaksimalkan, sehingga masalah Palestina bisa diselesaikan.

“Tadi saya sampaikan kepada Ahmadinejad, agar kesamaan sikap Hamas dan Fatah itu, dikembangkan dan dikuatkan oleh negara-negara yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Hidayat usai bertemu dengan Ahmadinejad. Dalam pertemuan itu, delegasi DPR-RI dipimpin Ketua DPR, Marzuki Alie; Hidayat Nur Wahid; dua orang wakil ketua BKSAP, M Najib dan Sidharto Danusubroto; dan dua anggota BKSAP, Azam Azman Natawijaya dan Adi Sukemi.

Hidayat mengatakan, sering ada pandangan bahwa kemerdekaan Palestina hanya akan tercapai jika Fatah dan Hamas bersatu. Karena itu, kata Hidayat, negara-negara seperti Iran, Turki, Suriah, Indonesia, negara-negara Arab, dan lainnya, bisa menjadikan momentum itu sebagai jalan untuk menegakkan HAM dan hukum internasional.

Iran setuju memaksimalkan momentum tersebut. Ahmadinejad maupun Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, kata Hidayat, juga telah setuju memberi perhatian lebih serius terhadap masalah Palestina. Kesediaan yang sama, kata Hidayat, telah disampaikan Presiden Turki, Abdullah Gul, dan Ketua Parlemen Palestina, Mehmet Ali Sahin.