Senin, 31 Mei 2010

Ternyata Facebook Pernah Menjadi Alasan Pembatalan Serangan Israel

Kejadian memalukan ini terjadi pada 3 Maret 2010. Operasi serangan darat tentara Israel ke sebuah desa Palestina dibatalkan setelah seorang prajuritnya konyol menuliskan rencana serangan tersebut di status Facebooknya. Konyolnya, status itu lengkap dengan unit, waktu, tempat, dan posisi mereka.

Usut punya usut, ternyata ada seorang serdadu Israel yang tengah mengidap sindrom "banci Facebook." Maksudnya, dia lagi gemar memberitakan kegiatan yang dia lakukan saat ini dalam akun miliknya di Facebook, yang populer dengan istilah update status.

Militer Israel, Rabu 3 Maret 2010, mengungkapkan bahwa prajurit yang tidak disebutkan namanya itu rupanya keceplosan menyebut lokasi dan waktu dia bertugas. Saat itu, dia masuk dalam pasukan yang akan menyerang suatu desa di Tepi Barat, yang dihuni rakyat Palestina.

"Hari Rabu kami bersihkan [desa] Katana dan hari Kamis, bila Tuhan berkenan, kami pulang," demikian petikan status prajurit itu di Facebook seperti yang dikutip laman harian Ha'aretz. Dia juga mengungkapkan unit operasi dan misi yang dia jalankan.

Ulah dia rupanya diketahui sesama prajurit, yang melaporkannya ke komandan. Mempertimbangkan bahwa aksi mereka sudah bocor di Facebook, maka pimpinan pasukan memutuskan membatalkan serangan.

Para komandan tidak mau nasib anak buah mereka terancam selama serangan karena bisa saja informasi yang bocor itu sudah diketahui kelompok perjuangan Palestina.

Serdadu itu akhirnya dicokok oleh polisi militer. Dia kini sudah diadili dan harus mendekam di penjara selama 10 hari akibat kesalahannya itu. Dia pun langsung diusir dari batalion dan pos pertempuran tempat dia bertugas.

1 komentar:

  1. hehehe... biasa aja. rajin2 aja baca. cuman sekedar sharing info yg aku rasa menarik. padahal, belum tentu juga menarik bagi orang lain

    BalasHapus