Tampilkan postingan dengan label Lelaki Biasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lelaki Biasa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 April 2013

SELALU ADA ALASAN PASTI JUGA ADA PEMAKSA

GambarBeberapa waktu yang lalu, partai tempat saya bernaung mengadakan sebuah workshop rekruitmen calon anggota baru, namanya Regu Tangguh Dakwah (RTD). Di ujung workshop, kami ditantang untuk mendatangi sebanyak-banyaknya warga secara acak dan mengajak mereka menjadi anggota partai.

Di tempat yang berbeda, di level kepengurusan yang sama juga diadakan kegiatan sejenis, juga dengan sistem yang sama. Pada akhir workshop seluruh peserta dikumpulkan, jumlah calon anggota baru pun dikumpulkan. Masing-masing peserta ditanyakan jumlah calon anggota partai yang berhasil di-closing.

Kamis, 18 April 2013

Andai Mendikbud Kader PKS

image

Andaikan Mendikbud kader PKS, sudah pasti media massa, baik cetak maupun elektronik, baik online maupun offline, terutama di Kompasiana ini akan penuh berita, artikel, komentar yang akan mem-bully habis-habisan partai dakwah ini.
Keterlambatan pelaksanaan UN adalah kesalahan fatal, namun cukup dengan minta maaf persoalan dianggap selesai.
Beruntunglah Mendikbud M. Nuh ini, meskipun bukan media darling tetapi dia berasal dari partai Demokrat bukan PKS. Kalau bukan PKS, kurang asyik di-bully-nya.

Rabu, 10 April 2013

Pemeriksa Pajak yang Jujur

[caption id="" align="aligncenter" width="523"]image Arif Sarjono pernah dicalonkan oleh PKS sebagai anggota DPD perwakilan Sumut. Namun ketakutannya dengan dunia parlemen yang abu-abu membuatnya mundur secara tidak langsung. PKS pun menitipkan suara ke calon lain.[/caption]

Sebagian orang menganggap uang adalah segalanya. Bahkan harga diripun tergadaikan oleh uang. Namun ternyata masih ada beberapa gelintir orang yang tetap menjalankan tetap jujur walaupun seluruh teman-temannya berusaha mengajaknya mencari uang haram dengan jalan KORUPSI.

Berikut ini merupakan kisah yang sangat menarik untuk disimak. Yang menceritakan kehidupan Arif Sardjono, seorang pegawai pemeriksaan pajak departemen keuangan yang sangat jujur. Hidup tidak korupsi itu sebenarnya lebih menenangkan. Meski orang melihat kita sepertinya sengsara, tapi sebetulnya lebih menyenangkan. Keadaan itu paling tidak yang saya rasakan langsung. Sebagai pegawai departemen keuangan, saya tidak gelisah dan tidak kalangkabut akibat prinsip hidup korupsi. Ketika misalnya, tim inspektorat jendral datang, BPKP datang, BPK datang, teman-teman kantor gelisah dan belingsatan, kami tenang saja. Jadi sebenarnya hidup tanpa korupsi itu menenangkan sekali.
Saya Arif Sardjono, lahir di Jawa Timur tahun 1970, sampai dengan SMA di Mojokerto, kemudian kulaih di STAN dan selesai pada 1992. Pada 17 Oktober 1992 saya meikah dan kemudian saya ditugaskan di Medan. Saya ketika itu barangkali termasuk generasi pertama yang mencoba menghilangkan dan melawan arus korupsi yang sudah sangat lazim.

Pemeriksa Pajak yang Jujur

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Arif Sarjono pernah dicalonkan oleh PKS sebagai anggota DPD perwakilan Sumut. Namun ketakutannya dengan dunia parlemen yang abu-abu membuatnya mundur secara tidak langsung. PKS pun menitipkan suara ke calon lain."]image[/caption]



Sebagian orang menganggap uang adalah segalanya. Bahkan harga diripun tergadaikan oleh uang. Namun ternyata masih ada beberapa gelintir orang yang tetap menjalankan tetap jujur walaupun seluruh teman-temannya berusaha mengajaknya mencari uang haram dengan jalan KORUPSI.

Berikut ini merupakan kisah yang sangat menarik untuk disimak. Yang menceritakan kehidupan Arif Sardjono, seorang pegawai pemeriksaan pajak departemen keuangan yang sangat jujur. Hidup tidak korupsi itu sebenarnya lebih menenangkan. Meski orang melihat kita sepertinya sengsara, tapi sebetulnya lebih menyenangkan. Keadaan itu paling tidak yang saya rasakan langsung. Sebagai pegawai departemen keuangan, saya tidak gelisah dan tidak kalangkabut akibat prinsip hidup korupsi. Ketika misalnya, tim inspektorat jendral datang, BPKP datang, BPK datang, teman-teman kantor gelisah dan belingsatan, kami tenang saja. Jadi sebenarnya hidup tanpa korupsi itu menenangkan sekali.
Saya Arif Sardjono, lahir di Jawa Timur tahun 1970, sampai dengan SMA di Mojokerto, kemudian kulaih di STAN dan selesai pada 1992. Pada 17 Oktober 1992 saya meikah dan kemudian saya ditugaskan di Medan. Saya ketika itu barangkali termasuk generasi pertama yang mencoba menghilangkan dan melawan arus korupsi yang sudah sangat lazim.

Kamis, 04 April 2013

PKS Partai Gagal !!!



Salammualaikum abang none, encang- encing, enyak babe. Pa kabar semua?
Sehat ye? aye doain pada sehat semua lahir batin. Buat yang sakit, sabaar, semoga cepet diangkat sakitnya ma Allah SWT. Yang lagi ditimpa utang, biar cepet lunas utangnye. Yang lagi kena musibah, biar dipermudah hajatnye ma Allah SWT.
Kemaren-kemaren pan udah ane beberin tuh semua dosa-dosanya pks, di sini dan disini lagi. Jadi, dah pada tau pan semua, keburukan-keburukan PKS yang gak dimiliki partai-partai lain se-Indonesia?Nah sekarang, mumpung katanya nih partai mau muludan nih, mau ultah ke-15 katenye, ane ringkesin buat ente-ente pade, macem-macem bentuk kegagalan PKS, yang ujung-ujungnya, selama 15 taun nih partai idup di Indonesia, ternyata dia dah jadi Partai Gagal. Ape aje tuh, cekidot…

Selasa, 26 Maret 2013

Benang merah “Penyerangan OKU” dan “LP Cebongan”

image



Terdapat benang merah yang sangat jelas antara dua kejadian yang belainan dengan dipisah jarak yang jauh. Bahkan benang merah itu cukup jelas dan sangat jelas sehingga kebohongan bila kita menutup mata, dan pura-pura tidak tahu.

Benang pertama.
Kejadian OKU merupakan wujud espridecorps TNI, hal ini bahkan diakui oleh beberapa jendral aktif dan juga jendral purnawirawan, serta di amini oleh sebagaian besar personil TNI di seantero jagad NKRI. Artinya tidak dapat lagi disangkal bila memang inilah fakta apa adanya bahwa peristiwa itu karena terlukainya rasa solidaritas teman. Luka kawanmu adalah lukamu dan luka kesatuan, kalian harus tunjukkan rasa kesetiakawanan yang telah kalian pupuk bersama. Junjung tinggi rasa soliditas.

Selasa, 24 Agustus 2010

Melatih 7 Kecerdasan Mejemuk untuk Anak Kita

Kita sebagai orang tua terkadang semakin sulit untuk mengatahui bagaimana mempersiapkan anak menyongsong masa depan mereka, Terkadang itupun yg membuat kita menjadi khawatir terhadap anak-anak. Apakah mereka tetap dapat eksis nantinya ketika kita sudah tua dan tidak dapat mendampingi mereka seperti halnya saat ini (masih kecil - kecil).

Masa depan di gambarkan sebagai sesuatu yg kabur, kualitatif dan tidak sistematik. Masa depan anak2 kita masih sangat abstrak sekali sehingga kita sendiri tidak bisa menggambarkan seperti apa masa depan anak-anak itu. Padahal setiap orang tua atau bahkan manusia secara keseluruhan menuntut masa depan itu dengan pasti, jelas dan bagus.

Rabu, 28 Juli 2010

Medanesse Dictionary (Kamusnya Bahasa Medan)

Bahasa anak Medan itu unik, lucu, khas banget. How Medan Are You???

A

Anak Main = terjemahan dari playboy. Artinya kira-kira anak gaul lah.
Aci = boleh… nggak/mana aci (nggak boleh..)
Anak muda = jagoan, aktor pemeran utama
Alip = permainan
Alip berondok = petak umpet
Angek = dari bahasa Minang (panas) à iri, cemburu, nggak suka

B

Balek= maksudnya: balik.
Bocor alus = agak gila
Belacan = terasi
Bonbon/Bombon = permen
Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?)
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. “BK motor kau berapa?”)
Balen = minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi… Balen lah…?!)
Berondok = bersembunyi; ngumpet
Bolong = lobang
Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya kutengok baling, la… Udah kau perbaiki?)
Bendol = benjol
Berantam = berkelahi

C

Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya)
Celit = pelit
Cak = singkatan dari coba… (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau maenkan lagu itu)
Cak main = pantang di tantang. Di ajak apa aja mau.
Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..)
Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop ya, mau ke WC dulu); atau isyarat memilih lebih dulu (Cop, aku ambil yang ini ya).
Coy = sapaan kawan/sobat, diletakkan di akhir kalimat. Misalnya: Apa kabar, coy?
Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata: mana (Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana
Cincong = omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak omong
Cari angin = keluar (rumah atau ruangan) untuk bersantai, refreshing (Kutinggal dulu ya, aku mau cari angin dulu…)

D

Dongok/dogol/bedogol = bodoh, pandir
Deking = beking
Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama warganya sendiri..); 2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..)
Doorsmeer = bukan semir pintu, tapi istilah untuk tempat yang menyediakan layanan cuci mobil/motor

E

Enceng = selesai, habis
Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya)
Estra = maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop (aku belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah).

G

Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu)
Guli = kelereng
Gerot = dari geger otak, maksudnya rada gila/sinting
Getek = genit
Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang bekas. Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran bekas, dsb.
Gelut = berkelahi
Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam
Gosok = setrika (kau gosok dulu pakaian ayahmu itu); gosokan = setrikaan
Gobi = ikan kecil yang hidup di got/parit. Bahasa ilmiahnya Lebistes reticulatus. Suka dijadikan mainan anak-anak. Di Jawa disebut ikan seribu.

H

Hajab = hancur
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi…..)

I

Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens)

K
Kejar waktu = terburu-buru (Mis : abang ga kejar waktu kan ? = abang ga terburu2 kan ?)
Kelen; kelien = kalian
Kau = engkau, anda (tidak dibaca ka-u — u dalam utang; atau kaw, tetapi di antara keduanya: kauw — w nya lemah)
Kede/kedai = warung
Kede sampah = warung kelontong kecil (bukan warung jualan sampah, hehehe)
Kereta = sepeda motor
Kereta angin = sepeda
Kerabu = anting-anting
Kali = dari pemendekan kata ‘sekali’; berarti banget, sangat (”hebat kali kau!” Artinya, “lu hebat banget deh!”)
Kiri = minggir (”Kiri kau!”…, maksudnya: “minggir lu!”)
Keplor = kepala lorong
Kepling = kepala lingkungan
Klos = dari Bahasa Inggris clutch. Di jawa disebut kopling
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata…
Koyak = robek == celanaku koyak; kukoyak-koyak kertas hasil ujianku
Kek = kayak, biasa dipadukan dengan kata mana (kek mananya kau: bagaimana sih kamu ini);lihat juga cem/cam
Kelir = pinsil warna (kt. benda), mewarnai (kt. kerja)
Kocik = dari bahasa Melayu (?), berarti kecil
Kopek = kupas, kelupas (jangan kau kopek lukanya, nanti tambah parah).
Kombur = cakap, banyak omong.
Kalok = maksudnya: kalau, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Ketara = maksudnya: kentara – tampak, terlihat jelas, tercirikan dengan mudah.

L

Lorong = gang (kau tinggal di lorong apa)
Ligat = lincah, lihai (ligat kali dia kalo kerja)
Lengkong = cincau hitam, buat campuran es sirop
Lego = drible bola (Ronaldo jago kali ah nge-lego bola)
Limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
Limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
Limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang).
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.

M

Mamak = ibu, mama
Mamak-mamak = mengacu pada orang yang lamban, tidak gesit (jalan kau pun kayak mamak-mamak)
Mentel = genit, centil
Mengkek = manja
Mereng = miring, sering juga disebut mencong
Minyak lampu = minyak tanah
Monza = akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas (celana monza ya?)
Merepet = mengomel, marah
Manipol = akronim dari mandailing polit = mandailing pelit /kikir; istilah stereotip suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan. Padahal belum tentu benar.
Mentiko = belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat dan suka cari masalah
Merajuk = ngambeg
Main-main; keluar main-main = Istilah untuk jam istirahat sekolah (“Keluar main-mainnya jam berapa ya?”)
Masuk angin = melempem (khusus buat makanan, kue, atau kerupuk) — kerupuknya nggak enak, udah masuk angin…

N

Nembak = bukan menembak, atau nembak cewek, tapi istilah untuk makan tapi nggak bayar (si Ucok nembak di warung Kak Ipah).

O

Oyong = terhuyung2x, limbung

P

Pala : Ga seberapa (Contoh ia ga pala jahat kali lah sama aku…); dicukup-cukupkan
Pakek = maksudnya: pakai, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Pasar = jalan
Pasar Item = jalan beraspal
Pesong = gila, tidak waras
Pukimbek, pukilik = s*alan, makian
Pajak = pasar
Pening = pusing
Paten = hebat
Pinggir = kiri (perintah untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata “pinggir” (bukan “kiri”).
Pusing = keliling
Palak : Sebel, marah.
Perei = libur (slang dari free)
Ponten = nilai
Panglong = toko tempat penjualan material bangunan
Paret = maksudnya parit, got
Pekak = tuli (percuma kau teriak, dia orangnya memang pekak)
Pencorot = nomor urut paling akhir, pecundang (di kelas, dia pencorot)
Pauk/Paok = Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau, gitu aja nggak bisa)
Pulak = maksudnya: pula; Cemmana pulak abang ni (bagaimana pula abang ini?)
Preman lontong = preman yang klemak-klemek, lemes tidak garang
Pakek = maksudnya: pakai, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope

R

Raun-raun = jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris: round-round=keliling-keliling)
RBT = Ojek (RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang
Rupanya = ternyata… ( Contoh : di sini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana)
Recok = ribut, berisik
rojali = rokok jarang beli
Rol = penggarisan, mistar (kt. benda)
Rusuh = grasa-grusu (”Rusuh kali kelien, tenang sikit kenapa?”)

S

Sarap = tidak waras, gila (yang sarap-nya kauw? Kamu gila ya?)
Senget = tidak waras, gila
Silap = salah, keliru – kalau awak tak silap —
Simpang = perempatan, atau pertigaan jalan
Selow = slang dari slow (lambat)
Semak = kumuh, berantakan, kacau (semak kali kamar ni… semak muka kau kulihat)
Sepeda Janda = sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai ibu-ibu atau buruh kebun…
Somboy = sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang rasanya asin, manis, asam.
Sikit = plesetan dari sedikit
Sudako = angkot
Sor = syur, suka; sor kali aku lah ama cewe tu..
Selop = sandal
Setip = penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja)
Siap = selesai; done (tugasku udah siap, jadi aku bisa santai sekarang)
Seken = salaman (dari bhs Inggris: shake hand) – kalo cocok, seken dulu kita….
Sempak = maksudnya swim pack; celana renang utk lelaki. Dipakai lebih untuk menyebut celana dalam pria. (Sempaknya merek GT-Man)

T

tumiro = tukang minta rokok
Tungkik = teler, cairan di kuping (ih, jijik)
Tumbuk = pukul , kutumbuk kau nanti…
Telekung = mukena
Titi = jembatan (kalo mau ke rumahnya, kau harus lewat titi besar itu, baru sampe)
Tonggek = bokong yang montok
Tepos = lawan tonggek
Tokok; menokok = 1) memalu, memaku (tolong kau tokok dulu paku ini di papan itu); 2) pukul, jitak (ditokoknya kepalaku, Kak, sakit lah)
Tepung roti = tepung terigu
Tarok = meletakkan (coba kauw tarok tasmu di atas meja)
Terei = dari kata try (inggris), artinya coba (Cak di-terei dulu barang ni…)
Tekong; Tekongan = menikung; tikungan, simpang jalan (agak nekong kau sikit, biar nggak dilengger mobil; kutunggu kau di tekongan)
Toke = tauke, majikan atau pedagang Tionghoa.
Titi Gantung = tempat di kawasan lapangan merdeka, dekat stasiun KA Medan, yang dulunya banyak yang jualan buku (bekas).
Tokoh = tipu (kt. benda); nokoh, menokoh (kt. kerja): menipu (anak itu kerjanya nokohin orang tuanya, hati-hati jangan mudah percaya)– tukang nokoh: tukang tipu

U

Ubi = singkong; ubi rambat = ubi jalar

W

Woy = panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang (Woy, di mana kelien?)
WC = Toilet

Sabtu, 01 Mei 2010

Bila Aku Rindu

Bila aku rindu...
Aku akan mencari wajahmu
Di sampingku
Mungkin di belakangku
Mungkin di hadapanku

Bila aku rindu...
Aku akan temukan wajahmu
Dipandangan mataku yang menemukan
Sesuatu yang indah
Mungkin biasa bagi yang lain