Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Mei 2015

Mengapa HT cs Menghalangi Dakwah Parlemen?

DUA langkah telah dilakukan untuk menghambat perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di parlemen, pertama, mengharamkan parlemen dan jalan menuju ke parlemen yaitu pemilu atau demokrasi, kedua, membentuk opini negatif dengan jalan mengungkap kelemahan, kejelekan dan kesalahan orang-orang yang berjuang di parlemen, dari dua langkah tersebut diharapankan umat Islam menjauhi dan tidak mendukung perjuangan dakwah di parlemen.

Senin, 15 Desember 2014

Ingin Terima Perppu Pilkada? Amandemen Dulu UUD 1945

Main stream kehendak atau aspirasi pemilihan langsung kepala daerah adalah prinsip kedaulatan rakyat dalam system demokrasi. Sehingga frasa dipilih secara demokratis dimaknai sebagai pemilihan langsung oleh rakyat. Pemikiran atau gagasan ini mengabaikan, mengesampingkan bahkan bertentangan dengan secara frontal dengan Bab I pasal 1 ayat 2 UUD 1945.

Jumat, 10 Oktober 2014

MEMBUAI IQ-JONGKOK DALAM MIMPI KEMENANGAN DI MPR STRATEGI JENDERAL SEJATI Vs si MORAL JONGKOK

 

Apa yang terjadi saat voting di MPR tidak dapat dipandang sebagai kisah BIASA tapi ini sebuah KISAH heroik, penuh pengorbanan, intrik, kesabaran, ketenangan, kejelian, kecerdasan, timing, ketegasan, dan DIKOMANDO oleh JENDERAL SEJATI bersama seluruh JENDERAL LAPANGAN yang sangat PATUH dalam melaksanakan SEBUAH STRATEGI PERANG GERILYA anti MEDIA.
Teman-teman di LUAR NEGERI mengacungi TWO THUMBS UP buat Seluruh Jenderal di KMP di bawah KOMANDO PRABOWO. TIDAK ADA YANG MENDUGA BAHWA KMP BISA MENANG VOTING MENGINGAT PPP, DPD, DEMOKRAT TELAH MEREKA "GENGGAM". Tetapi MARILAH kita simak HEROIK tersebut:..............
KMP sengaja "menggadang-gadang" NURHAYATI ASSEGAF (NA) dari DEMOKRAT untuk dimunculkan ke PERMUKAAN agar "DIGORENG" dan "DIMAKAN" mentah-mentah oleh MEDIA dari kelompok PENIPU. Beberapa pernyataan TOKOH-TOKOH KMP yang menyatakan SEPAKAT untuk MENDUKUNG PENUH kader DEMOKRAT menjadi Ketua MPR berhasil menjerumuskan kelompok IQ-JONGKOK untuk menyusun STRATEGI anti DEMOKRAT dan ANTI NA.

Kamis, 17 Juli 2014

Keganjilan Real Count Metro TV: Dengan 472.672 TPS di Indonesia, Dikerjakan Hanya dalam Lima Hari

RIMANEWS- Ada pengakuan blogger bernama Indrawata Wardhana di http://indobanged.blogspot.sg soal hasil real count Pilpres 2014 yang dimuat di www.kawalpemilu.org yang memihak total Jokowi (Widodo).

Hasil real count itu ramai dibicarakan, setidaknya, setelah situs www.metrotvnews.com ikut mempublikasikan. Pasangan Jokowi-JK disebut memenangkan pertarungan.

Minggu, 22 Juni 2014

Mengapa Saya Tidak Memilih Jokowi

image



Ini adalah sebuah fakta dan silahkan dikomplain jika ada yang tidak setuju. Adalah hak saya begitu juga anda sebagai warga negara untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar sesuai dengan harapan kita semua.

1.Jokowi bukan pribadi yang tahu terima kasih.
Yang mengajak dan mempromosikan Jokowi untuk ikut kontestasi dalam Pilgub DKI adalah Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo) dan selanjutnya disetujui Prabowo untuk disandingkan dengan Ahok. Saat itu Megawati (PDIP) belum memberikan lampu hijau atas usulan tersebut karena Megawati awalnya masih lebih condong ke Fauzi Bowo. Karena lobby Prabowo akhirnya Megawati memberi lampu hijau pada detik-detik akhir sebelum batas terakhir pendaftaran Cagub/cawagub. Belum lama menjabat ternyata Jokowi ikut bursa Capres/Cawapres seperti yang saat ini sedang berlangsung. Ia berhadapan dengan Prabowo yang dulu telah banyak berjasa menjadikan Jokowi sebagai gubernur DKI.
Tindakannya ini bukan saja sebagai bentuk “penghianatan” terhadap Prabowo tetapi juga mendustai warga DKI yang telah memilih dia sebagai gubernur DKI.
Setahu saya budaya jawa itu sangat menghargai orang yang telah banyak berjasa dan akan sungkan jika berhadapan dengan orang yang telah banyak membantunya.

Jumat, 02 Mei 2014

Mencari Kambing Hitam Gagalnya Koalisi Partai Islam

image



Setelah pergelaran Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, ada wacana koalisi Partai-partai berbasis Islam yang dihembuskan aktifis-aktifis Islam. Wacana ini tentu saja menarik. Jika digabungkan, presentasi suara partai-partai Islam akan bisa mengusung satu pasang kandidat Capres-cawapres. Pertemuan partai-partai Islam pun sudah digelar di Cikini.

Tapi tantangan datang, masing-masing Parpol punya dinamika internal tersendiri. Mari kita perhatikan bagaimana sikap partai-partai Islam menghadapi Pilpres:

1. PKS: Partai Pimpinan Anis Matta ini tergolong serius dengan wacana koalisi Partai Islam. Saat pertemuan Cikini digelar, hanya PKS yang mengirimkan Presiden (Ketua) Partai. Sekarang PKS juga membuka diri dengan Partai Nasionalis seperti Golkar, Hanura, dan Gerindra.

Kamis, 01 Mei 2014

Ngelesnya Jokowi Soal Tipu-tipu Mobil Esemka

image



Jokowi membantah menggunakan mobil nasional Esemka sebagai pencitraan. Dia menerangkan, karena tugasnya saat menjabat sebagai Walikota Solo telah usai saat mobil nasional Esemka menjadi perusahaan.

Jokowi menambahkan, tugas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo saat itu hanya melakukan penelitian dasar. Sedangkan untuk uji emisi, dia mengungkapkan, mobil nasional Esemka telah berhasil melewatinya.

Terbongkar! Mobil Esemka Ternyata Buatan China

Anda masih ingat dengan mobil ESEMKA? Mobil yang telah melejitkan nama Jokowi sampai setinggi langit. Mobil yang diakui mobil nasional murni buatan anak negeri, buatan anak-anak SMK yang dirakit di bengkel bapak Sukiyat Solo.
Kami yakin Anda dan mayoritas penduduk republik ini masih ingat betul. Maklum saja, Media massa kala itu memberitakan dengan gegap gempita luar biasa. Hampir setiap hari mobil Esemka dan Jokowi muncul di layar berita.
Publikpun dibuat terpesona, Seolah terharu dan sulit dipercaya, Ternyata ada putra bangsa yang punya prestasi luar biasa. Sesuatu yang tidak pernah terpikir sebelumnya, yaitu membuat mobil sendiri. Luar biasa.

Rabu, 30 April 2014

Demi Pencitraan, Ganjar Akting Marah-marah di Jembatan Timbang

image



Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sidak di jembatan timbang, Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (27/4) malam.

Ganjar yang merupakan kader PDIP itu marah besar saat menemui uang pungli di ruangan jembatan timbang. Aksi herioknya itu mengundang wartawan dan diunggah di Youtube.

Sabtu, 26 April 2014

Sadis! Caleg Tak Dapat Suara, TS Nasdem Disetrum & Dipukuli

image



Dua tim sukses Caleg Partai NasDem Binjai yang tidak mendapat suara di Binjai Utara ditemukan polisi dengan kondisi bekas luka kena setrum dan lebam di sekujur tubuh. Sunardi, yang juga Kepling Lingkungan 5, Kelurahan Nangka (41), dan Khairul Amin (42), ditemukan di Jl Gunung Sibayak, Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Jumat (18/4) petang sekitar pukul 19.00 WIB.
Tampak jelas sekujur tubuh kedua korban bercak luka bekas setrum dan luka lebam di tubuh dan muka.

Cukong Katolik & Kristen Berebut Jokowi, Indonesia Bakal Jadi Anjing Peliharaan Singapore

image



Pertikaian di antara cukong-cukong pendukung Jokowi, antara faksi James Riyadi [Kristen] dengan faksi Jacob/CSIS/Kasebul [Katolik] mulai membesar. Kedua pihak melihat Jokowi akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang, sehingga masing-masing perlu menanamkan pengaruh atas kemenangan Jokowi nanti.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki hubungan sangat dekat dengan kelompok Sofyan Wanandi dkk. Di samping kedua keluarga, Jusuf Kalla dan Wanandi memiliki hubungan kedaerahan, yakni Minangkabau (Sumatera Barat, dari istri Jusuf Kalla), keluarga besar Wanandi sejak dulu dikenal sebagai pendukung utama Jusuf Kalla, termasuk pada pemilihan presiden 2014.

Kamis, 24 April 2014

Pendukung Jokowi Katolik Fundamentalis? (Bagian 4 - selesai)

image



Bangkitnya Islam politik tentu saja dianggap sebagai ancaman. Sepanjang Pemilu Orde Baru, perolehan suara partai Islam dalam Pemilu 2014 adalah yang terbesar. Suara PKB, PAN, PKS, PPP dan PBB bila digabungkan mengungguli partai-partai yang lain. Tentu saja yang dianggap yang paling berbahaya adalah PKS. Sebelum Pemilu, PKS sudah dikesankan oleh berbagai lembaga survei [termasuk CSIS] tidak akan lolos ke Senayan. Senyatanya mereka masih memperoleh suara 7 persen—yang bisa jadi jumlah kursinya bisa menduduki peringkat ke empat di Senayan.

Pendukung Jokowi Katolik Fundamentalis? (Bagian 3)

image

Manuver CSIS lewat Jakob ini tentu membuat resah kubu James Riyadi. Pasca pertemuan tersebut media dalam kendali James Riyadi mulai mengungkit-ungkit peranan CSIS sebagai lembaga yang pada era Soeharto ikut mengebiri PDI. Megawati diingatkan tentang fakta itu. Tujuan akhirnya tentu saja agar Mega dan Jokowi menjauh dari CSIS sehingga James Riyadi bisa dominan lagi.
Tapi jangan sampai dilupakan bahwa kubu CSIS/Jusuf Wanandi mempunyai koran The Jakarta Post, sebuah koran berbahasa Inggris yang cukup berwibawa, yang bisa melakukan serangan balik.

Pendukung Jokowi Katolik Fundamentalis? (Bagian 2)

image



Setelah CSIS berhasil dibentuk oleh Ali Moertopo, tugas pelaksa harian diserahkan pada 3 kader Kasebul: Jusuf dan Sofian Wanandi serta Harry Tjan Silalahi. Menurut Mujiburrahman, Jusuf dan Sofian Wanandi merupakan kader utama Kasebul yang dididik Pater Beek. Sewaktu mahasiswa dan pergolakan politik tahun 1965, keduanya menjadi bagian penting dari PMKRI [Pergerakan Mahasiswa Katolik Indonesia]. Sedangkan Harry Tjan Silalahi kader Kasebul yang ditempatkan di Partai Katolik sebagai sekretaris jenderal. Tiga orang inilah yang hingga sekarang menahkodai CSIS. Lewat lembaga inilah kebijakan anti Islam dijalankan.

Pendukung Jokowi Katolik Fundamentalis? (Bagian 1)

image



Tentu banyak yang terperangah ketika Jacob Soetoyo bisa mempertemukan beberapa duta besar negara-negara ‘hiu’ dengan Jokowi dan Megawati. Siapa sebenarnya Jacob Soetoyo?
Jacob memang lebih dikenal sebagai pengusaha. Tapi, dalam konteks menjadi fasilitator pertemuan Jokowi-Mega dengan para duta besar tersebut, tentu kapasitasnya sebagai bagian dari CSIS [Centre for Strategic and International Studies]. Sudah banyak yang tahu bahwa CSIS merupakan lembaga pemikir Orde Baru yang memberikan masukan strategi ekonomi dan politik pada Soeharto. Tapi, yang belum banyak diketahaui adalah hubungan CSIS dengan organisasi fundamentalis Katolik bernama Kasebul [kaderisasi sebulan] yang didirikan oleh Pater Beek, SJ.

Nasib Jokowi Bakal Sama Seperti MH370

jokowi stress


Pemilihan Umum (Pemilu) seolah menjadi gula-gula bagi semut industri survei dan pengamat politik yang kian menjamur. Rakyat sebagai inti demokrasi kebingungan sebab peranan lembaga-lembaga tersebut, meskipun tidak semua, telah melampaui otoritasnya dengan menjelma menjadi “biro jodoh” Capres dan Cawapres, sedangkan pengamatnya menjadi “juru nikah” dengan menyodorkan “nama” cawapres tertentu.


Lembaga survei dan pengamat yang dikritik, pada pemilu 2014 ini, utamanya mereka yang ngeblok pada calon wakil presiden (Cawapres) pengusaha, mempunyai dana besar sebab disokong dan dikerumumi konglomerat kakap. Letupan kalimat seperti melacurkan integritas, menyumbat obyektifitas ilmiyah, merekayasa nilai-nilai empiris metode survei dan menggadaikan gelar Master, Phd dalam dan luar negeri  demi politik dan uang, membrondong juru ramal elektabilitas politik dan kekuasaan tersebut. Ekspresi dongkol bermunculan darai para petinggi partai utamanya yang berbasis massa Islam, setelah dipendam sekian bulan sebab mereka dianggap mati suri menemui ajalnya pada Pemilu 2014 ditelan elektabilitas Jokowi.


Kritik yang betul-betul menyayat nurani pelaku bisnis survei datang dari Drajat Wibowo (PAN), Romahurmuziy (PPP), beberapa petinggi PKS dan partai lainnya termasuk para intellektual, sebab realitas politik berbicara lain. Angka-angka ajaib pra-Pileg kontras dengan fakta politik, menambah intensitas gunjingan atas embaga-lembaga tersebut di ruang publik. Mereka yang dituding survei bayaran menjadi musuh bersama sebab dianggap mengumbar angka-angka magic yang muncul entah dari mana rimbanya.

Rabu, 23 April 2014

Dahsyat! Kader PKS Tukang Tambal Ban Terpilih Sebagai Anggota Dewan

image



Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 daerah Subang memperebutkan 50 kursi untuk DPRD. Data dari KPU Subang, 50 anggota DPRD periode 2014-2019 hasil Pileg pada 9 April lalu tersebar di berbagai partai: PDIP 10 kursi; PKS 7 kursi; Golkar 7 kursi; Gerindra 5 kursi; Demokrat 5 kursi; PKB 5 kursi; Nasdem 3; PAN 3 kursi; Hanura 3 kursi; PPP 2 kursi.
Dari 7 caleg PKS Subang yang lolos menjadi anggota dewan salah satunya adalah Pak Raska, tukang tambal ban yang profilnya ramai diberitakan media massa saat masa kampanye, bahkan ikut ditampilkan di acara Mata Najwa. Ia lolos ke DPRD Subang dari dapil 7 (Cikaum, Purwadadi, Tambakdahan, Binong).

Kamis, 30 Januari 2014

5 Tahun Lalu, Ini yang Dilakukan para Caleg Gagal

coblosnganggur

SELANG dua bulan ke depan, Indonesia akan menggelar pemilu 2014. Seperti kita ketahui, untuk jadi wakil (sebagian) rakyat butuh modal besar. Harapannya, tentu saja, setelah terpilih, modal itu bisa balik lagi.

Nah, lima tahun silam, ada banyak caleg stress gara-gara gagal tak terpilih pada pemilu legislatif di bulan April tahun 2009 itu. Berikut adalah sebagian data tentang caleg tak terpilih dan kemudian jadi stres. Daftar nama dan info diambil dari berbagai sumber media cetak maupun online.

  1. Caleg SK di Dapil I Kabupaten Sumbawa menarik kembali bantuan sebuah mesin genset yang disumbangkannya ke mesjid. Selain itu, ia juga menarik bantuan dana sebesar Rp 1 juta yang disumbangkannya ke dua mushallah.

Rabu, 29 Januari 2014

Gak Main-Main, Ternyata Kader PKS Memimpin 62 Juta Penduduk Indonesia

massa-kader-dan-simpatisan-pks-saat-milad-partai-ke-13-_130203204613-319

Dengan terpilihnya H. Abdul Ghani Kasuba sebagai Gubernur Maluku Utara, kini 4 kader PKS hadir memimpin negeri. Mereka memimpin dan mengayomi 2 dari 10 provinsi di pulau Sumatera, 1 dari 6 provinsi di pulau Jawa, dan 1 dari 2 provinsi di pulau Maluku. Ini artinya PKS memimpin 4 dari 34 provinsi  di Indonesia. Berikut nama-nama Gubernur kader PKS:

H. Ahmad Heryawan, Lc. (Gubernur Jawa Barat)
Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi., M.Sc. (Gubernur Sumatera Barat)
H. Gatot Pujo Nugroho, A.Md., S.T., M.Si. (Gubernur Sumatera Utara)
H. Abdul Ghani Kasuba (Gubernur Maluku Utara)

Selasa, 21 Januari 2014

CERDASKAN BANGSA! INILAH JAWARA PARTAI KORUPTOR

grafik caleg korup

Berdasarkan data yang dirilis oleh @PilkadaUpdate, PDIP menjadi Juara 1 Partai Terkorup, disusul Golkar sebagai runner up.